SYAFIRA ANATASYA, seorang gadis desa yang memiliki paras cantik jelita, yang terlahir dari keluarga sederhana namun sangat bahagia. Dia dengan terpaksa harus meninggalkan keluarganya, karna harus bekerja ke luar kota untuk menggantikan ayahnya sebagai tulang punggung keluarga, karna ayahnya belum lama ini hanya bisa terbaring tak berdaya karna penyakit yang di deritanya. Sesampainya di Kota yang sangat besar tersebut, gadis itu terlihat cukup di buat bingung dan pusing saat mencari alamat tempat ia akan bekerja nanti. Saat ia akan mencari tempat tinggalnya terlebih, tak senganja ada insiden kecil yg mempertemukan dirinya dengan seorang pria tampan dan gagah. yang tanpa gadis itu sadari bahwa pertemuan itu adalah suatu keberuntungan terbesar dalam hidupnya.. Gimana ceritanya yukk kita simak bareng bareng cerita lengkapnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang poro, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bidadari dari desa?
Setelah mereka menghabiskan waktu untuk minum kopi dan teh bersama, kini mereka langsung bergegas untuk pergi ketempat kerja masing masing. alfaro menawarkan tumpangan kepada syafira untuk berangkat kerja bareng karna berhubung mereka satu arah, syafira pun menerima tawaran itu karna berhubung waktu sudah menunjukan jam 07:39, syafira tak ingin terlambat untuk bekerja terlebih lagi dia baru masuk bekerja.
Di perjalanan alfaro dan syafira hanya saling diam, entah karna tak ada topik pembicaraan atau mereka masih ada sedikit rasa canggung. Alfaro yang mengemudikan mobil pandangannya fokus kedepan walaupun sesekali dia curi curi pandang kepada syafira,syafira tak menyadari itu karna dia lagi anteng memandang keluar jendela mobil memperhatikan lalu lalang kendaraan di luar sana.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 20menet, mobil alfaro berhenti di depan caffe tempat syafira bekerja yang di mana itu adalah caffe milik alfaro sendiri, awalnya alfaro ingin langsung masuk dan menurunkan syafira di parkiran caffe itu namun syafira menolaknya dan minta di turunkan di depan caffe saja, karna dia merasa malu pada karyawan lain jika mereka melihatnya turun dari sebuah mobil mewah sedangkan dia hanya karyawan biasa yang lebih tepatnya hanya seorang pelayanan di caffe tersebut. Dia takut karyawan lain berfikiran buruk pada dirinya.
"Kamu yakin turun disini aja" ucap alfaro memastikan.
"Iya kak aku disini aja, lagian udah deket juga" jawab syafira meyakinkan.
"Emm yaudah hati hati" ucap alfaro pasrah.
"Iya kak, yaudah aku turun dulu kak, kak al juga hati hati bawa mobilnya" ucap syafira.
"Iya, semangat kerjanya" ucap alfaro dengan senyum tipis di wajahnya. Entah kenapa alfaro mengucapkan itu bahkan alfaro sendiri merasa heran kenapa mulutnya mengeluarkan kata kata itu.
Syafira yang berada di luar mobil pun langsung menoleh ke dalam mobil dan sedikit membungkukan badannya agar wajahnya sejajar dengan wajah alfaro.
"Makasih kak, kakak juga semangat kerjanya" balas syafira dengan senyum manis di wajahnya, setelah mengatakan itu syafira pun langsung berjalan menuju caffe tempat dia bekerja, jika di lihat dari belakang syafira berjalan seperti biasa saja namun jika dilihat dari depan terlihat wajah syafira yang sedang salting dengan ucapannya sendiri,dengan kepala yang sedikit menunduk dan tatapan mata kebawah di hiasi senyum tipis dan pipi yang memerah, seperti itulah keadaan syafira yang tengah menahan salah tingkahnya.
Sedangkan alfaro yang berada di dalam mobil hanya bisa bengong dan tersenyum, dia tak menyangka bahwa kata yang tak sengaja dia lontarkan malah di balas dengan manis oleh gadis yang dia sukai, padahal alfaro tadi mengira bahwa gadis itu akan mengabaikan kata yang dia tak sengaja lontarkan tadi.
"Sangat manis" kata yang keluar dari mulut alfaro setelah melihat senyuman gadis itu tertuju padanya.
Alfaro pun segera tersadar dari lamunannya dan langsung menjalankan mobilnya kembali menuju kantor tempat dia bekerja, sepanjang jalan alfaro terus menerbitkan senyumnya saat teringat wajah syafira yang begitu cantik dengan senyuman manisnya.
"Kau sudah berani menghantui fikiran ku gadis kecil." gumam alfaro sambil tersenyum.
"Aku akan terus memperjuangkanmu karna kamu hanya milik ku, dan akan selamanya menjadi milikku" gumamnya lagi merasa yakin.
Sedangkan syafira yang baru masuk kedalam caffe mendapatkan banyak tatapan dari pengunjung dan karyawan lainnya, banyak yang kagum dengan kecantikan syafira yang natural tanpa sedikitpun bedak atau pun make up dan tak jarang juga orang yang iri dengan itu, namun syafira tak menggubrisnya sedikit pun dan mengacuhkan hal itu karna selama itu tak mengganggunya dan dia takkan mempermasalahkannya.
Syafira gampang sekali berbaur dan akrab dengan karyawan lain,karna sifatnya yang ceria baik hati dan murah senyum itu membuat banyak karyawan menyukainya.
"Selamat pagi semua" sapa syafira kepada karyawan lain dengan ramah.
"Pagi juga sya! " jawab mereka ramah.
Syafira pun langsung ke ruang ganti untuk mengganti pakaiannya dengan seragam kerjanya.
"Eh kebetulan ada kamu sya, tolong antering pesanan ini kemeja no19 yah aku harus bantuin koki " ucap salah satu cook helper dengan masakan di tangannya.
"Yaudah sini biar aku anterin" ucap syafira menerima nampan di tangannya dengan senang hati, syafira pun langsung berjalan menuju meja yang di maksud tersebut.
Sedangkan di tempat lain kini terlihat alfaro yang sedang duduk di kursi kebesarannya sebagai SEO perusahaan terbesar di kota tersebut, terlihat dia sedang melamun sambil sesekali tersenyum sendiri sampai sampai dia tak menyadari bahwa leon baru saja masuk keruangannya.
Leon yang melihat tingkah atasan yang sekaligus sahabatnya itu merasa heran, ada apa dengan sahabatnya itu, tak biasanya dia seperti itu, seperti itu lah yang ada di fikiran Leon sekarang.
"Al? " tanya Leon namun alfaro masih belum tersadar juga dari lamunannya.
"Alfaro! " tanya lagi namun masih belum ada respon juga.
"TUAN MUDA ALFARO GEMORGAN PURA TUNGGAL DARI SATRIA GEMORGAN!!" teriak Leon kesal karna dari tadi tak kunjung mendapatkan jawaban.
"Aish, bikin kaget orang aja lu le " ucap alfaro merasa terkejut dengan teriakan leon.
"Lagian lu dari tadi di panggil kaga nyaut nyaut malah asik aja ngelamun" ucap Leon menjelaskan kekesalannya.
"Lagian lu ngelamun apa si, sampe segitunya dah" ucapnya lagi
"Lamunin bidadari manis dari desa" ucap alfaro kembali membayangkan wajah syafira.
"Hah!.. Maksudnya apa?.. Jan bilang lu jatuh cinta sama seseorang.. " ucap Leon merasa kaget karna pernyataan alfaro tadi.
"He'em " ucap alfaro singkat. Dan kembali Leon dibuat melongo tak percaya dengan jawaban sahabatnya.
"Lu seriusan?, gak lagi bercanda kan" ucap Leon memastikan.
"Hemm" jawab alfaro kembali singkat.
"Bukannnya lu bilang kalo hati lu udah mati rasa setelah cewek jalang itu khianati lu? " ucap Leon yang tau masalalu saatnya itu.
"Yah.. Tapi gadis itu berhasil hidupin lagi hati gua yang udah lama mati" ucap alfaro menjelaskan.
"Gua jadi penasaran sama tuh cewek, kok bisa bisa nya dia ngidupin hati yang udah mati, salut gua" gumam Leon yang masih bisa di dengar jelas oleh alfaro.
"Gua juga gak tau, kenapa tiba-tiba perasaan gua berubah saat ketemu sama dia, padahal dia sederhana, jauh dari kata mewah bahkan dia hanya gadis desa" ucap alfaro sambil membayangkan dan mengingat saat pertemuan pertamanya dengan syafira.
"Hah! Gadis desa, mas--" ucap Leon kaget namun segera terpotong oleh alfaro.
"Syutt... Udah gak usah kebanyakan nyerocos, lo lagi luangkan?, nah mending lo cari itu data lengkap tentang cewek yang gua maksud itu" ucap alfaro memotong pembicaraan Leon dan langsung memberikan foto syafira kepada Leon, Leon pun yang memang lagi ada waktu luang langsung menerima foto tersebut dan segera melaksanakan perintah sahabatnya itu.