NovelToon NovelToon
Diana, Anak Yang Hilang

Diana, Anak Yang Hilang

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita / Putri asli/palsu
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Yasna alna

Diana, gadis 18 tahun, menemukan kebenaran tentang keluarganya yang sebenarnya setelah 18 tahun hidup bersama keluarga angkat. Dengan kalung berlambang keluarga Pradana dan foto keluarga aslinya, Diana berangkat ke kota besar untuk mencari kebenaran.
Di kota, dia bertemu dengan pemuda misterius yang membantunya mencari alamat keluarga Pradana.
Apakah diana akan menemukan keluarganya?dan siapakah pemuda yang sangat baik membantunya,lanjutkan membaca jika ingin tahu kelanjutannya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yasna alna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

Pagi itu, Diana memutuskan mencari alamat baru keluarga Pradana sendirian. Dia merasa tidak enak pada Axcel yang telah membantunya dengan tulus. Saat mencari, Diana tersesat di jalan asing yang tak familiar. Dia bertemu Rina, wanita paruh baya ramah dengan senyum hangat.

Pertemuan dengan Rina

"Kamu tersesat, Nak?" tanya Rina dengan nada peduli.

Diana menjelaskan tujuannya. Rina terkejut. "Keluarga Pradana? Mereka tinggal di Jalan Kenangan, nomor 12. Mari, saya antarkan. Kebetulan saya sering berkunjung ke sana."

Diana merasa lega dan berterima kasih. Mereka berdua berjalan bersama, mengobrol tentang hal-hal ringan. Diana terpesona oleh kebaikan Rina.

Setelah beberapa menit berjalan, mereka tiba di depan kediaman Pradana. Rumah tersebut sangat indah, dengan arsitektur klasik dan taman yang rapi. Diana terpesona oleh keindahan tersebut. Dia tidak pernah membayangkan keluarganya memiliki rumah seindah itu.

Rina berbicara pelan dengan satpam. "Pak, saya membawa tamu. Dia ingin bertemu Bapak dan Ibu Pradana."

Satpam: "Siapa namanya?"

Rina: "Diana, anak keluarga Pradana yang hilang."

Satpam menelepon dan mengangguk. "Silakan masuk."

Pintu utama terbuka lebar, dan pelayan berlalu-lalang sibuk mempersiapkan sesuatu. Tatapan mata mengikuti setiap langkah Diana. Beberapa terlihat iri terhadap kecantikannya, yang lain bersikap acuh tak acuh.

Mereka mengira Diana adalah asisten rumah tangga baru atau kandidat penggoda tuan muda. Diana merasa tidak nyaman dengan perhatian tersebut.

Saat menunggu, Diana melihat foto-foto keluarga Pradana. Dia mencari kesamaan wajah, berharap menemukan petunjuk. Dia melihat foto ibunya, dan hatinya berdebar.

Seorang pelayan mendekati. "Selamat datang, Nona. Silakan ikuti saya."

Diana mengikuti pelayan tersebut, hatinya berdebar menanti pertemuan dengan keluarganya. Apakah mereka akan menerima dia? Apakah dia benar-benar anak keluarga Pradana?

Nyonya Arin dan Tuan Pramono menunggu di ruang tamu, terkejut melihat Diana. "Siapa kamu?" tanya Nyonya Arin.

Diana mengambil napas dalam-dalam. "Saya Diana, anak kandung Bapak dan Ibu yang hilang 18 tahun lalu."

Nyonya Arin dan Tuan Pramono saling menatap, terkejut. "Tidak mungkin! Anak kita sudah ditemukan tiga belas tahun lalu," kata Nyonya Arin.

Diana menunjukkan kalung keluarga Pradana. "Ini bukti saya anak kandung Bapak dan Ibu."

Tuan Pramono mengambil kalung tersebut, mata mereka berbinar. "Kalung ini... milik keluarga saya. Bagaimana kamu mendapatkannya?"

Diana menjelaskan tentang keluarga angkatnya dan penemuan kalung. Nyonya Arin terlihat bingung dan khawatir. "Bagaimana ini bisa terjadi?" ujarnya pelan.

Tuan Pramono memandang Diana dengan penuh rasa ingin tahu. "Kita perlu melakukan tes DNA untuk memastikan kebenaran ini."

Tuan Pramono memanggil Rina, kepala pelayan dan satpam ke ruang pribadi. Suaranya tegas, "Semua yang terjadi hari ini harus dirahasiakan. Tidak ada kata-kata yang boleh keluar dari rumah ini."

Rina, kepala pelayan dan satpam saling menatap, mengangguk patuh. Mereka memahami konsekuensi jika melanggar perintah tersebut.

Diana merasa tidak nyaman dengan keadaan tersebut. Dia ingin tahu kebenaran tentang keluarganya, tapi terpaksa menunggu. Rasa penasaran dan ketidakpastian menghantui pikirannya.

Tuan Pramono melanjutkan, "Untuk memastikan kebenaran identitas Diana. Sampai hasil tes DNA keluar, dia akan tinggal di sini."

Nyonya Arin tersenyum hangat, memeluk Diana. "Selamat datang. Kami akan mempersiapkan segala kebutuhanmu."

Dengan lembut, Nyonya Arin menggandeng tangan Diana, memimpinnya ke kamar yang telah disiapkan. Pelayan mengikuti dari belakang, membawa barang-barang Diana.

Di koridor, pelayan berbisik, "Mirip sekali, Nona Diana. Wajahnya persis Nyonya Arin muda."

Rekan kerjanya mengangguk setuju, mata mereka bersinar dengan rasa penasaran.

Sementara itu, Nyonya Arin menatap Diana dengan kasih sayang, "Kamar ini khusus untukmu. Semoga kamu merasa nyaman."

Diana merasa terjebak dalam situasi yang tidak terduga. Dia hanya bisa menunggu dan berharap kebenaran tentang keluarganya akan terungkap.

1
Febrida
knp berhenti di tengah jln ceritanya. seharusnya sampai tamat. jd nya kan gk enak
Isty Wae: terimakasih masukannya kak,akan saya perbaiki lagi kedepannya...
total 1 replies
Isty Wae
bagus
Kaidenn
Tidak sabar menunggu kelanjutannya thor!
Kyoya Hibari
Berakhir dengan senyuman dan hati yang penuh. 😊
EatYourHeartOut
Sudah gila menanti update-an baru!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!