Morgan & Emily,
Perjanjian bisnis orang tua Morgan, memmbuat Morgan & Emily harus menikah.
"Walaupun pernikahan kita atas dasar org lain, tapi aku tidak ingin ada org lain dalam rumah tangga ini ketika nanti kita sah menjadi pasangan suami istri". ucap Emily
Menjadi seorang Wanita karir sekaligus seorang istri, Emily selalu berusaha membuat suaminya bahagia dan menjaga rumah tangganya ditengah-tengah kesibukannya mengejar target menjadi kepala rumah sakit dan menyelesaikan proyek pembangunan rumah sakit miliknya sendiri.
"Aku hanya ingin kau fokus dengan Rumah tanggal & kandunganmu Emily, aku tidak meminta kau berhenti bekerja setidaknya kurangi beban pekerjaanmu". ucap Morgan frustasi sambil mengacak-ngacak wajahnya dengan telapak tangannya
Disaat Hubungan dengan Suaminya mulai terbangun sebuah peristiwa mengubah segalanya & membuat Emily keluar dari rumah dan meninggalkan segalanya dalam keadaan mengandung
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GRACIA SYLIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RUMAH SAKIT
Hari ini adalah hari terakhir Morgan & Emily di Jerman, Alex & keluarga kecilnya lebih dulu kembali ke Indonesia sejak pagi tadi. Setidaknya tidak ada drama Briana karna sejak perjalanan ia tertidur.
Emily & Diana tidak lupa bertukar kontak, kali saja mereka ada waktu bisa bertemu lagi saat tiba Indonesia nanti.
Pamit-pamit telah selesai, Emily & Morgan bergegas kembali ke hotel. Kali ini giliran mengurus Bianca.
Emily sudah menceritakan rencananya akan ke australia terlebih dahulu selama 3 hari bersama Morgan sebelum liburan.
Setelahnya Mereka memutuskan untuk liburan ke swiss, Bianca setuju.
Dia memutuskan untuk ke jepang menunggu Emily disana sekalian menemui kekasihnya.
"Tiba-tiba banget ke Aussie." Tanya Bianca sambil packing barangnya.
"Ga tau aku pengen aja." ucap Emily cuek
"Kamu ga berantemkan sama Morgan." tanya Bianca serius
"nggak." Jawab Emily cepat
"Cuma ada yang mengganjal dipikiran aku akhir-akhir ini!"
"Soal?" Tanya Bianca penasaran.
"Bawaannya aku tuh curiga mulu, sama Morgan."
"Perasan kamu aja kali...gausah mikir yang aneh-aneh."
ujar Bianca berusaha menenangkan pikiran Sahabatnya.
"Gimana ga mikir aneh-aneh Bi...baru tiba dari bandara aku ngeliat dia pelukan sama perempuan di bassement hotel." ucap Emily dengan raut wajah sedih, sambil mengambil ponselnya dan menunjukkan rekamannya waktu itu.
Sontak saja Bianca yang melihat itu melongo dan seketika menutup mulutnya tidak percaya,"Udah dibicarakan sama Morgan apa yang terjadi?" Tanya Bianca
"................." Emily panjang lebar, singkap bertele-tele berusaha menjelaskan alur cerita kenapa ia bisa dibassement.
Mendengar sahabatnya sedang curhat, dia mengehentikan aktivitas packingnya dan berusaha mendengarkan dengan seksama keluh kesah Emily.
"Tapi tetep, daripada makin kemana-mana mending dibicarain aja sama Morgan. Kalo kayak gini kamu makin tersiksa sama kecurigaanmu sendiri." ucap Emily mencoba memberi jalan tengah dengan menasehati sahabatnya.
"Logika aja Bi! Laki-laki yang sudah berumah tangga pelukan sama perempuan lain dibassement hotel yang sepi ditambah lagi tengah malam." ucap Emily masih tidak bisa menerima kejadian itu
"Belum lagi, bersamaan dengan aku baru aja tiba dihotel..apa bisa disebut hanya teman biasa" lanjutnya makin sedih.
"Kita ga tau ya! Jangan-jangan sebelum aku sampai, perempuan itu lebih dulu ikut nginap bareng Morgan. Belum lagi Morgan yang seakan mengulur-ngulur waktu buat aku checkin." Kali ini air mata Emily mulai jatuh sebentar lagi akan terisak
"Apa karena kejadian Pil Kb makanya dia berubah."
"Dia ninggalin aku sendirian yang masih tidur di parkiran mobil yang sepi Bi." Lanjutnya mulai sesegukan
Melihat Sahabatnya sesegukan ia mulai mendekat dan memeluk sahabatnya yang, Emily jarang sekali menangis.
Selesai sesi curhat, Barang Bianca juga udah aman. Sebelum ke bandara mereka memutuskan makan siang dulu dihotel.
Drrrrt Drrrrttt
......"Aku keluar dulu, ada urusan sebentar ketemu teman. Kamu duluan aja makannya bareng Bianca, aku sekalian makan diluar....
Emily yang mendengar ponselnya berdering, langsung saja membuka ponselnya. Meskipun niat awalnya memang tidak ingin makan siang bareng Morgan karena matanya yang masih sembab.
Setelah membaca pesan dari Morgan, ia seakan tidak rela suaminya makan siang diluar.
Bukan lebih tepatnya ia tidak senang Morgan akan bertemu seseorang.
Namun ia tidak memberi balasan apapun, hanya membaca dan mematikan layar ponselnya.
"Kenapa lagi" Tanya Bianca melihat Emily terdiam seolah sedang berpikir setelah membaca pesan.
"Gpp, yaudah ayok."
..."Aku pastikan tidak akan telat pulang jemput kamu buat nganter Bianca ke bandara."...
Notifikasi Ponsel Emily berdering sekali lagi, dia hanya membaca tanpa memberi balasan
...****...
Perjalanan menuju ke bandara, suasan dalam mobil begitu canggung tidak ada musik ataupun obrolan. Terutama bagi Bianca setelah mendengar curhatan Emily dikamar hotel tadi.
"Morgan, aku izin bawa Emily seminggu ya ke swiss." ucap Bianca ditengah-tengah keheningan perjalanan mereka.
Mendengar itu Emily hanya menoleh sebentar ke belakang, lalu kembali fokus ke depan.
"Boleh, tapi jangan diajak clubbing." ucap Morgan bercanda mencoba mencairkan suasana pasalnya sejak tadi Morgan merasa heran dengan Mata Emily yang sembab. "Apa karena rindu Briana?" Batinnya mencoba menebak.
Tak ada respon dari Emily, Morgan mengetuk-ngetuk jarinya distir mobil karena salah tingkah.
Sepanjang jalan Morgan & Bianca asik mengobrol membahas tetang tunangannya dan kedekatannya dengan Veronica.
Tidak terasa mereka sampai di Bandara, sesi pamit-pamitan tidak lupa Bianca memeluk Emily sambil menepuk-nepuk punggungnya.
Tidak lupa juga mengucapkan terimakasih pada Morgan yang sudah mengantarkan dan mengurusi keberangkatannya.
"Aku titip Emily ya Gan, kalo kenapa-kenapa urusannya sama aku." ucap Bianca lembut namun penuh penegasan.
"iya-iya, pasti." ucap Morgan seketika itu merangkulkan lengannya pada pinggang Emily.
...****...
Sampai di Hotel, Emily langsung saja membersihkan badannya dan mengganti pakaian menggunakan piyama bersiap untuk merebahkan badannya dikasur tidak lupa melepas cepolan rambutnya.
Sedangkan Morgan masih asik menelpon dengan kolega bisnisnya sejak di lift. Sesekali Morgan menelpon melirik pada Emily yang sudah merebahkan badannya dikasur sambil memainkan ponselnya.
10 menit Emily bermain ponselnya, karena merasa bosan & lelah ia menyimpan ponselnya dan menarik bad cover untuk tidur.
Sejak jam 8 pagi, Morgan dan Emily sudah disibukkan oleh keluarga Alex dan Bianca yang harus ke bandara.
Dan mereka baru kembali ke hotel jam 5 sore. Melihat Emily tertidur, ia menutup tirai dan mematikan beberap lampu lalu menuju kamar mandi untuk bersih-bersih.
Jam 19.30
Emily terbangun dari tidurnya, langsung saja ia mengambil ponselnya untuk melihat jam. dilihatnya sekeliling kamar ia tidak menemukan Morgan.
Emily mengerutkan keningnya, pasalnya dia juga tidak menemukan Dompet, kunci mobil serta ponsel suaminya.
Itu tanda dia sedang berada diluar.
Emily mencoba menelpon Morgan.
"......."
"aku sudah dilobby, menuju kamar." suara Morgan dari sambungan telepon.
5 menit kemudian pintu kamar terbuka, Emily mencoba melirik ke arah pintu.
"Tidurnya nyenyak sekali." ucap Morgan melangkah dengan tangan yang penuh dengan Paperbag makanan.
Selesai menyimpan barang bawannya dari luar, ia langsung masuk kamar mandi untuk mencuci tangan sebelum mengajak istrinya makan.
...****...
6 bulan yang lalu
19.30
..."Aku otw rumah sakit dijemput org rumah sakit, kamu pulangnya hati-hati jangan terlalu larut."...
Pesan terkirim dari Emily yang akan bertugas shift malam.
21.00
Morgan baru menyadari, ada pesan masuk dalam ponsel dan setelah dicek dari Emily istrinya tidak lupa sebelum mematikan ponselnya ia membalas pesannya.
...Sebuah kecelakaan tunggal terjadi di daerah Jakarta selatan, pada hari ini, sekitar pukul 22.00 Wib. Peristiwa nahas ini melibatkan sebuah mobil yang menewaskan satu orang dan melukai dua lainnya....
...Mendengar itu Morgan yang masih berkutat dengan berkas didalam ruangan kerja, fokusnya langsung teralihkan setelah mendengar berita dari layar Tv dalam ruangannya....
...*****...