Setelah mengalami percobaan mesin waktu yang gagal, Han Ziqing tiba di dunia kuno sebagai permaisuri yang siap dikubur di peti mati. Di hari dia membuka mata kembali, dia bertengkar dan bertarung dengan Wei Shiqi, sang Kaisar yang selama ini membencinya.
Di dalam harem yang kejam dan dingin, selain menghadapi sikap dingin Wei Shiqi, Han Ziqing juga harus menghadapi dan mengurus selir-selir yang memusingkan.
Wei Shiqi yang menyadari kepribadian Han Ziqing yang berubah total mulai mengubah pemahamannya. Dia secara tidak sadar melakukan segala hal untuk melindunginya dan membuatnya tetap berada di sisinya.
***
"Yang Mulia, Permaisuri meracuni Selir Yun karena kesal!"
Wei Shiqi menjawab, "Panggil tabib dan obati Selir Yun!"
"Yang Mulia, Permaisuri pergi menemui Sarjana Song!"
Wei Shiqi menjawab, "Batalkan gelar sarjananya, kirim ke perbatasan!"
"Yang Mulia, Permaisuri pergi berkencan dengan Tuan Fu!"
Wei Shiqi mengerutkan kening, "Kirim Fu Dou kembali ke negaranya!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhuzhu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11: Diam-Diam
Wei Shiqi dan Han Ziqing kembali ke istana pada malam hari. Tapi sepanjang perjalanan itu, mereka sama-sama diam seperti orang asing. Bahkan Han Ziqing malah tidur di dalam kereta karena bosan, sementara ia tidak punya topik yang bisa dibicarakan dengan Wei Shiqi.
Yah, hubungan dan posisinya terlalu canggung saat ini. Dia dan Wei Shiqi punya perselisihan mendalam, jadi tidak mungkin berbaikan dengan mudah.
Keributan yang ditimbulkan akibat kematiannya saja belum sepenuhnya dibereskan. Han Ziqing tidak mau peduli, tapi entah mengapa ia merasa ragu.
Keduanya berpisah di gerbang istana, lalu pergi tanpa saling berpamitan. Wei Shiqi merasa hatinya tidak nyaman melihat sikap acuh tak acuh Han Ziqing.
Biasanya Han Ziqing selalu menggunakan setiap kesempatan untuk mendekatinya meski tidak pernah berhasil. Sekarang setelah dia mengalami kematian satu kali, semua yang pernah ia miliki di masa lalu seperti telah hilang entah ke mana.
Wei Shiqi memandang punggung permaisurinya yang perlahan menghilang di kejauhan, lenyap ditelah redupnya cahaya lentera dan kokohnya bangunan istana yang megah. Dia punya sesuatu untuk dikatakan, tapi hanya berakhir dengan menghela napasnya.
Wei Shiqi hanya berpikir kalau Han Ziqing sebenarnya sangat menyedihkan. Dia menjebak dirinya sendiri di istana, menduduki posisi permaisuri yang diincar banyak wanita, menjadi penguasa harem yang harus menghadapi banyak trik sepanjang waktu.
Hanya karena sebuah perasaan bodoh yang kekanak-kanakan, Han Ziqing melepaskan semua kebebasan dan apa yang sebenarnya bisa ia raih demi demi seorang pria.
Dengan latar belakang keluarganya, Han Ziqing bisa menikah dengan orang yang mencintainya. Tetapi, dia lebih memilih untuk dikurung dalam sangkar emas, sehari-hari hanya memikirkan cara agar Wei Shiqi jatuh cinta padanya.
Han Ziqing sungguh tidak tahu kalau sifatnya yang begitu memalukan sebelum kematiannya hanya menimbulkan kebencian dan rasa jijik bagi Wei Shiqi.
Ah, apakah itu sudah mulai berubah sekarang?
Entahlah. Wei Shiqi tidak lagi memikirkannya dan kembali ke Istana Yongqian.
Fu Dou, si tabib yang agak gila itu sudah menunggunya sejak sore. Dia bahkan melewatkan makan malamnya hanya untuk menemui Wei Shiqi. Tampang tengilnya seketika membuat Wei Shiqi agak mual, tapi dia menahannya.
“Jadi, bagaimana hasil penyelidikanmu, Yang Mulia?”
Wei Shiqi duduk di kursi kerjanya, menatap Fu Dou dengan tatapan mendalam. Seandainya dia membawa Fu Dou ke Restoran Tongxiu tadi, ceritanya bisa jadi berbeda. Namun, ia tahu bahwa yang diinginkan Fu Dou bukan hanya mengetahui siapa orang yang mendalangi kematian Han Ziqing dengan bunga Lanyin.
“Mereka memang dari Beiqi yang menyamar sebagai pedagang,” Wei Shiqi menjawabnya dengan nada yang sedikit tertekan. Ia melirik wajah Fu Dou, tapi ekspresi pria itu malah biasa saja.
“Mereka benar-benar berani. Ah, jika berhasil, maka negaramu ini akan hancur dari dalam, Yang Mulia.”
Wei Shiqi tidak menanggapi. Ya, jika Han Ziqing benar-benar mati saat itu, Adipati Yongyi akan menyerbu ibukota dan membantai istana.
Han Ziqing adalah putri kesayangan Adipati Yongyi, jika bukan karena Han Ziqing yang merengek memaksa menikah dengannya dan menjadi seorang permaisuri, Adipati Yongyi tidak akan membiarkan putrinya memasuki harem.
Di pengadilan, menteri kabinet sudah banyak melapor perihal Adipati Yongyi yang dianggap semena-mena di perbatasan.
Katanya, Adipati Yongyi menyalahgunakan kekuasaan untuk meraup keuntungan pribadi, mengabaikan peraturan dan tidak memedulikan kesejahteraan rakyat perbatasan.
Jelas mereka ingin Wei Shiqi memanggil kembali Adipati Yongyi ke ibu kota, merampas plakat militernya dan menjadikannya tahanan rumah.
Wei Shiqi tidak sepenuhnya percaya, karena ia tahu meski Adipati Yongyi tidak puas kepadanya, Adipati Yongyi tidak akan memberontak kecuali benar-benar terpaksa.
Bisa dibilang, Wei Shiqi beruntung kali ini. Insiden kematian Han Ziqing membuka banyak jalan untuknya.
Selain menyelidiki dalang, dia juga bisa sekaligus membantu Fu Dou. Hanya saja Wei Shiqi terkejut karena Han Ziqing ternyata memiliki kepekaan yang sangat tajam.
“Fu Dou, apakah kau masih bisa menunggu?”
“Jika aku mengatakan aku tidak sabar lagi, apakah Yang Mulia akan menyerang Beiqi?”
Wei Shiqi tertegun. Fu Dou kemudian tertawa terbahak-bahak.
“Aku bercanda, Yang Mulia. Bagaimana mungkin aku mengorbankan sebuah negara hanya untuk membalaskan dendamku?”
Wei Shiqi akhirnya mengerti. Meski Kekaisaran Wei Agung dan Beiqi memiliki permusuhan terpendam, Wei Shiqi tidak merasa dia harus memusuhi Fu Dou.
Fu Dou yang ia selamatkan mungkin sudah dianggap mati oleh Beiqi, sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Sejak dibawa ke istana Kekaisaran Wei Agung,Fu Dou juga tidak pernah macam-macam. Dia seolah menjadi orang yang sangat berbeda sejak berhasil melarikan diri dari kekacauan internal Beiqi.
Fu Dou mengubah namanya. Dia membuang nama aslinya, karena bagi Fu Dou, marga Huyan dari Beiqi tidak lagi ada hubungannya dengannya.
Ia belajar medis dan racun hanya untuk mencari tahu penyebab asli kematian ibunya. Jika memang ibunya dibunuh, maka dia akan membalaskannya bahkan meski pelakunya adalah Kaisar Beiqi atau para pangerannya sekalipun.
Sekarang setelah sepuluh tahun berlalu, akhirnya mereka menemukan sebuah petunjuk yang muncul dari kematian Permaisuri Han.
Wei Shiqi sudah berjanji sebelumnya bahwa dia akan membantu Fu Dou. Jadi, mereka tidak dapat melepaskan kesempatan ini.
"Huyan Shao dari Beiqi sudah mati dalam kekacauan sepuluh tahun lalu. Jadi, Yang Mulia tidak perlu khawatir," sambung Fu Dou. Ekspresinya terlihat biasa dan nada bicaranya sangat ringan, seolah yang barusan dia katakan tidak berarti apa-apa.
Wei Shiqi menghela napas pelan. Orang gila ini bisa membohongi orang lain, tapi tidak dengan dia. “Xiao Cui dan Xiao Hui sudah diutus untuk mengawasi. Kau dapat bertanya pada mereka jika ingin tahu detail orang itu."
“Aku tahu Yang Mulia selalu bertindak cermat dalam situasi apapun. Yang Mulia, aku akan menantikan hasil penyelidikanmu.”
Setelah itu, Fu Dou meninggalkan Istana Yongqian. Jin Bao lantas membantu Wei Shiqi mengganti pakaian, menanggalkan penyamaran dan kembali ke penampilan asli. Meski sudah larut malam, Wei Shiqi tidak langsung tidur. Rasanya ada yang kurang hari ini, tapi entah apa.
“Pergi ke Istana Ningxi!”
Di tengah malam yang sunyi, Wei Shiqi berjalan melewati taman dan jembatan yang cahayanya hanya bersumber dari lentera yang dinyalakan di beberapa sudut.
Kecuali pada hari-hari besar dan festival, lentera-lenteranya akan jadi lebih banyak. Jika hanya hari biasa, maka hanya terlihat seperti ini saja.
Setelah berjalan sekitar lima menit, dia tiba di depan Istana Ningxi. Bangunan megah yang dibangun dari puluhan generasi lalu bercahaya di tengah gelapnya malam. Sepi, tamannya sepi. Wei Shiqi memandang area sekitarnya, ke tempat yang biasa digunakan Han Ziqing berjemur.
Sulur anggur yang ditanam oleh wanita itu masih belum bertunas. Dia kemudian berdiri di depan tangga, menatap pintu yang tertutup.
Dari dalam, terdengar suara Han Ziqing seperti sedang mengajarkan sesuatu kepada Meixiang. Setelah didengarkan dengan saksama, dia baru tahu kalau Han Ziqing sedang mengajari pelayannya cara membaca.
Wei Shiqi agak terkejut. Han Ziqing yang sebelumnya tidak akan peduli pada kecerdasan pelayan, apakah mereka bisa membaca atau tidak. Selama dia bisa mendapatkan Wei Shiqi, yang lainnya tidak penting. Sekarang semuanya justru berbeda.
Wei Shiqi jadi merasa Han Ziqing sudah benar-benar berubah sejak dia bangun terakhir kali. Han Ziqing bukan lagi Bai Han Ziqing memalukan yang setiap hari mengejar cinta Wei Shiqi. Dia jadi lebih tenang dan masuk akal. Cara bicaranya pun berubah dan terkesan sangat santai.
“Meixiang, ambilkan aku air hangat.”
Wei Shiqi berbalik saat ia mendengar wanita itu memerintah pelayannya untuk pergi mengambil air hangat. Saat pintu utama dibuka, Wei Shiqi telah kembali ke Istana Yongqian dan langsung beristirahat.
wkwkwkwkwk