10 tahun sudah berlalu, kini tiga bocah kembar yang dulu selalu tampil menggemaskan, sekarang sudah tumbuh menjadi pria tampan dan gadis yang cantik.
Semenjak 10 tahun itu banyak hal yang sudah terjadi, Zio, Zayn dan Zea mengalami keterpurukan yang mendalam karena terbunuh atau meninggal nya dua orang terkasih nya, yang disebabkan oleh orang terdekat nya.
Namun sayangnya, semenjak hari kejadian itu, orang yang telah mencelakai keluarga mereka menghilang bak ditelan bumi. Dan semenjak hari itu tiga anak kembar itu berjanji akan mencari dan menemukan pembunuh itu dan akan membalas dendam atas kematian dua orang yang mereka sayangi.
Yuk ikuti kisah nya. selamat membaca🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ausilir Rahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 2
Zio menatap gadis itu untuk meminta penjelasan atas perkataan Zea barusan.
"Zea jelaskan." Tegas Zio, sambil menatap Zea dengan pandangan menuntut.
Zea hanya bisa mencebikkan bibirnya, gadis itu berpikir untuk mencari alasan saja, akan tetapi hingga beberapa detik kemudian, ia juga tidak menemukan alasan yang masuk akal, dan bisa dipercayai oleh saudaranya.
"Tapi jangan bilang-bilang kak Zayn ya kak, nanti kak Zayn ngomel pada ku." Akhir nya begitu Zea menanggapi, tak ada pilihan selain dia menceritakan kebenaran nya.
"Hm." Sahut Zio.
"Janji." ucap Zea memberikan jari kelingking nya.
"Janji." Sahut pria tampan itu, sambil menautkan jari kelingking nya dengan jari kelingking Zea.
"Sekarang ceritakan, sebelum Zayn kemari." Titah Zio,
" Kakak masih ingat kan waktu kak Zayn pergi bersama om Jonathan ke markas nya Daddy?." Tanya Zea, seraya menatap saudara nya itu.
Zio tampak memutar bola mata mereka, mencoba menggali memory yg di maksud Zea. Beberapa detik kemudian Zio pun mengingatnya.
"Sekarang jelaskan." Zio kembali berbicara.
"Apanya yg harus di jelaskan Zio?." Zayn yg telah selesai dengan sesi selfie nya bersama para gadis kini telah memasuki mobil. Sementara Zea menghela nafas lega.
"Selamat, selamat." Ucap Zea dalam hati, sebab dengan kedatangan Zayn, dia tak harus menjelaskan mengenai siapa gadis kecil nya Zayn.
"Jalan pak." Titah Zea, begitu Zayn telah duduk dengan benar.
Pak Jajang pun menjalankan mobil nya, dari jarak kira-kira 2 meter jauh nya, beberapa bodyguard selalu mengawasi mereka.
"Kalian tadi lagi bicara apa?." tanya Zayn menatap ke 2 saudara nya dengan penuh selidik.
"Tidak ada." Sahut Zio dan Zea bersamaan.
"Jangan bilang kalian lagi mengomongin aku, kalian iri ya karna aku rebutan para gadis." ucap Zayn berkata dengan tampang songong nya, seraya mengibas-ngibaskan pelan kerah seragam nya.
Ke 2 saudara Zayn hanya memutar bola mata mereka malas.
"Kalau aku tidak berpenampilan cupu, kalian tahu sendiri seberapa banyak pria yg menyukai ku, jadi jangan sombong kamu Kakak Zayn." Celetuk Zea, gadis itu tentu tak mau kalah.
"Iya, iya, tapi hatinya Zea Jelita buat Mark seorang." Goda ke 2 saudara nya, yang membuat Zea langsung tersenyum malu-malu, gadis itu akan malu-malu sendiri jika membahas tentang Mark.
"Tapi bagaimana kabar Mark sekarang ya, sudah 5 tahun terakhir ini kita lost kontak dengan nya?." Celetuk Zayn.
"Sepertinya Mark telah melupakan Zea." Zio sengaja ingin menjahili adik perempuan nya itu.
"Bisa jadi, buktinya sudah 10 tahun berlalu, tidak ada tanda-tanda Mark akan kembali." Timpal Zayn lagi.
"Mungkin saat dia kembali nanti, malah bawa pasangan dari Paris." Zio juga tak ingin ketinggalan untuk lebih jauh lagi.
"Kalau begitu bagaimana dengan Zea?." tanya Zayn yang masih dalam mengerjai sang adik. Ke 2 saudara itu pasti akan kompak jika soal menjaga dan menjahili sang adik.
"Aku terlupakan, dan tersisih, itukan yg kalian maksud." Celetuk Zea, dengan bibir monyong nya, dia sudah tak heran lagi jika di jahili ke 2 saudara nya.
"Iya itu memang cocok untuk seorang gadis cupu seperti mu.. ahahaha." Tawa Zayn, meledek sang adik.
"Kalau aku tidak berpenampilan cupu, yg ada kita tidak bisa sekolah dengan tenang, karna aku selalu di godain banyak cowok, dan kalian yang sangat posesif akan langsung emosi tingkat dewa, ujung-ujungnya berantem, dan Daddy di panggil ke sekolah, setelah itu kita dapat siraman rohani dari Mommy selama 7 hari 7 malam." Celoteh Zea panjang lebar.
"Ahahaha." Tawa ke 2 saudara Zea pecah, apa yg di katakan Zea memang benar adanya. Setiap kali mereka berulah di sekolah berujung Daddy mereka yg di panggil, setelah pulang pastilah mereka mendapat siraman rohani dari sang Mommy.
Begitulah keseharian mereka, sepanjang perjalanan tak pernah sepi, pastilah ketiga kembar itu bergurau dan saling mencibir. Beberapa menit kemudian, mobil yg di kendarai pak Jajang memasuki halaman mansion Dirgantara.
Baru saja mesin kendaraan tersebut terhenti, tampak seorang bocah laki-laki langsung membuka pintu rumah, dan tersenyum ramah ke arah mobil.Bocah laki-laki berumur hampir 10 tahun itu hafal betul pastilah si kembar tiga yg pulang. Tiga R pun membuka pintu mobil dan keluar.
"Kakak Zea ku yg cantik sudah pulang." Teriak bocah laki-laki tersebut sambil berlarian menghampiri Zea, dan memeluk kaki Zea.
Jansen Praditya Alfatih. Itulah nama bocah lelaki tersebut, yg akrab disapa Jansen atau Ansen, Zea menunduk, dan mengusap lembut kepala bocah itu.
"Ansen sudah lama pulang sekolah?." Tanya Zea, sambil menggandeng tangan bocah itu dan mengajak nya masuk kedalam rumah.
"Iya, aku pulang cepat, karna guru nya rapat." Sahut bocah laki-laki yg berumur hampir 10 tahun itu, bocah itu kini sudah kelas 5 SD.
"Guru nya memang rapat, atau kamu saja yg bolos sekolah?." ucap Zayn menyela sambil menatap Jansen dengan penuh selidik.
Jansen yg di tatap Zayn demikian, hanya menampilkan cengir lebar nya.
"Bang Zayn memang selalu tahu, kalau Ansen bolos." Sahut bocah itu dengan polos nya.
"Janseb tidak baik bolos, nanti Abang Zio aduin kamu sama Mama dan Papa mu, mau?." Tegas Zio, menatap tajam bocah itu.
"Jangan Abang Zio yg tampan, Ansen janji deh tidak bolos lagi, tapi jangan diadukan sama Mama dan Papa." Melas Jansen menatap Zio.
“Baiklah, tapi sekali lagi kamu bolos, Abang benar-benar akan bilang pada Mama dan Papa mu.” Kecam Zio. Jansen hanya menganggukkan kepala nya.
"Selalu saja begitu, Abang Zio seperti tidak pernah bolos saja." Gerutu bocah itu pelan, akan tetapi masih bisa didengar oleh Zio yg telinga nya sangat tajam itu.
"Jangan menggerutu Jansen, atau sekarang juga aku telpon Papa mu." Ancam Zio. Yang membuat Jansen langsung mengerucutkan bibir nya.
"Kakak Zea yg cantik, tolong Ansen ada monster." ucap Jansen berkata seraya menatap Zea.
"Kali ini kak Zea setuju dengan apa yg di katakan abang mu jangan, jadi jangan bolos lagi." Zea ikut menasehati Jansen.
"Baiklah, jika tuan putri ku sudah bicara maka Jansen ini siap untuk melaksanakan." Ucap bocah itu menggoda Zea.
Bocah itu memang suka mengklaim Zea sebagai milik nya. Entahlah itu hanya gurauan nya, saja memang bocah tampan satu itu tertarik pada Zea.
"Sudah, kakak mau berganti pakaian dan makan dulu." Pamit Zea, gadis itu langsung berlalu menuju lift, untuk pergi ke lantai tiga dimana kamar nya berada.
Di ikuti oleh 2 saudaranya yg lain.Kini mereka telah memiliki kamar masing-masing, akan tetapi kamar mereka tetap berdekatan, dan berada di lantai yg sama, itu adalah permintaan mereka sendiri.
Sehingga Elang dan Claudia hanya bisa menuruti, meskipun mereka harus mendengar suara gaduh setiap hari pagi hari, karna Zea yg suka berteriak membangunkan ke 2 saudara laki-laki nya.
Setelah berganti pakaian dan membersihkan diri, ketiga kembar itu pergi ke ruang makan, untuk mengisi perut mereka yg sejak tadi berdisco ria minta diisi.
Baru saja mereka selesai makan siang, sudah terdengar suara cempreng seorang gadis mengejutkan ketiga kembar yg masuk duduk di menghadapi meja makan.
"Zea Jelita I'm Coming." Teriak seorang gadis tersebut.
"Secepat ini." Keluh Zea, dia hafal betul suara siapa itu.
\*
Bersambung...................
Zio❤️ Arania(Ara)
Zayn ❤️Senna( Nana)
Asya ❤️Arumi(Arum)
Kevin selalu dikejar Juliet si gadis yang make up nya over tapi tak tahu kalau sebenarnya Juliet tu cantik orangnya jika bermake up tipis dan natural tak terlalu over make up nya
jika Juliet baik orangnya adakah Zea,Ara,dan Arumi ubah penampilan Juliet yang over make up nya tu
Juliet mesti cantik tapi kenyataan Juliet tak pandai make up wajahnya sendiri sebab tu make up nya over.
jika Juliet bermake up tipis adakah Kevin akan tertarik dengan penampilan baru Juliet sebab disini Juliet terkejar-kejar Kevin kerana dia suka Kevin tapi dia bukan teman vina CS sebab Juliet ada bela- belain temannya Zea masa pertandingan basket tempoh hari.
Tom & Jerry sekarang Asya& Arumi
Arumi seperti Jeniffer orangnya bar bar tapi lebih bar bar si Arumi dibandingkan Jeniffer dulu
Asya & Arumi pengganti Jonathan &Jeniffer masa zaman sebelum jadi suami isteri.
Elang umurnya 42 tahun mungkin Jonathan fathur dan Darren juga 42 tahun
Claudia umurnya 40 tahun
Erick dan Arnold tak tahu umur berapa tahun sama ada sebaya Elang atau lebih tua sikit umurnya dari elang
Alexander tidak tahu umur berapa tahun 60 tahun lebih ke atau 70 tahun lebih begitu juga umur Elis A.k.A Alista.