Bosku Menjadi Suamiku

Kirana Segera turun dari mobil dan berjalan ke arah Terminal setelah diberitahu sang sopir,

setelah berjalan hampir 30 menit akhirnya Kirana sampai di terminal Ia juga membeli semua perlengkapan yang diperlukan dan menggantinya di WC umum .

Saat akan naik bus terlihat ayah dan ibunya sedang memeriksa bus-bus yang ada di sana ,di belakangnya terlihat beberapa anak buah Tuan Cipto.

"Waduh,,, gawat ... Aku harus sembunyi" Kirana langsung menaiki bus dan duduk di pojokan .

Pengawal Tuan Cipto melewati tempat duduk Kirana begitu saja karena Kirana yang menyamar sebagai laki-laki jadi pengawal itu tidak mengenalinya .

'Aman' batin Kirana.

tak lama bus pun berjalan setelah hampir satu jam bus pun tiba di kota.

"aku harus ke mana ini?" Kirana berjalan tak tentu arah.

saat Kirana berjalan tiba-tiba tas yang dibawa nya direbut oleh pencopet.

"hei,,copet sialan,berhenti.."Kirana terus mengejar pencopet itu, orang-orang yang berada di jalan tidak ada yang menolongnya hanya menonton saja.

di tepi jalan terlihat seorang pria tampan bersandar di dekat pintu mobilnya sedang menunggu sang asisten yang sedang memperbaiki ban mobil yang pecah.

"hei bas,, Kenapa lama sekali, Oma dan mommy sedang menungguku " ucap pria tampan itu.

"sebentar lagi tuan" ucap sang asisten .

"Kenapa kau tidak menghubungi sopir dimansion untuk menjemputku" ucap pria itu kesal.

"sudah tuan, mungkin mereka masih di jalan" ucap asisten nya.

"aku akan nelpon oma pasti sekarang dia sedang mengomel"

pria tampan itu mengambil ponselnya dan saat akan menelpon tiba-tiba dari arah belakang seseorang menabraknya.

brukk..

ponsel pria itu terjatuh ke aspal bersama dengan orang yang menabraknya.

"sialan, kau mau mati" ucap pria itu marah.

"maaf tuan, maaf "Kirana bangkit dan terus berlari tanpa menghiraukan pria itu lagi.

"heii.... "pria itu mengejar Kirana.

Kirana terus berlari mengejar si pencopet, saat berada di jalan buntu pencopet itu tidak bisa berlari ke mana-mana lagi, karena terpojok pencopet itu mengeluarkan senjata tajamnya berupa belati.

"kembalikan tasku"ucap Kirana sambil ngos-ngosan.

"jangan mendekat"ucap si pencopet sambil menodongkan senjatanya ke arah Kirana.

Kirana tetap berjalan mendekati si pencopet, karena terpojok si pencopet langsung menyerang Kirana, saat akan mengarahkan pisaunya ke arah Kirana ia malah mendapatkan tendangan.

clang..

pisau si pencopet itu jatuh ke aspal, lalu Kirana kembali memberikan tendangannya ke arah kepala si pencopet.

dukk..

pencopet itu jatuh tersungkur di aspal sambil minta ampun.

"makanya kerja, jangan cari duit haram" ucap Kirana sambil mengambil kembali tasnya.

saat akan keluar lorong terlihat pria yang ia tabrak tadi sedang bersandar di tembok.

"astaga" Kirana terkejut saat akan menabraknya lagi.

"ganti rugi ponselku" ucap pria tampan itu sambil memperlihatkan ponsel nya yang retak seribu.

"tadi kan saya sudah minta maaf tuan "ucap Kirana.

"kalau kata maaf berguna untuk apa ada kantor polisi" ucap pria itu memandang Kirana.

"kantor polisi kan untuk penjahat"ucap Kirana polos.

"ya, kau penjahatnya, karena kau tidak mau ganti rugi jadi siap-siap masuk penjara" ucap pria itu mengancam.

"jangan tuan, saya tidak mau masuk penjara, tapi kan saya tidak punya uang, saya mau gantinya bagaimana, saya hanya orang desa yang merantau ke kota" ucap Kirana dengan sedih.

"aku tidak mau tahu" ucap lelaki itu tidak peduli.

"aku akan melakukan apa saja tuan, tapi tolong jangan penjarakan saya tuan bisa memperkerjakan saya" ucap Kirana sambil memelas.

"memang kau bisa apa?" pria itu hanya ingin tahu.

"saya bisa apa saja tuan,berkebun ,beternak ,kuli bangunan ,angkat berat ,memasak ,membersihkan rumah ,benerin genteng ,dan ......

"cukup,, aku tidak ingin mendengarnya lagi"

"baiklah kau ikut aku bekerja di mansion ku" ucap pria itu yang melihat Kirana bisa beladiri jadi mungkin bisa berguna untuk nya.

"terima kasih Tuan"ucap Kirana bahagia.