Luna gadis cantik dan manis, anak dari seorang pria penjaga hewan kesayangannya namun mampu membuat pria yang usianya hampir kepala 4 jatuh cinta terhadap aluna atmaja gadis 22tahun, bagaimanakah perjalanan cinta mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom Olla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Giana anderson
Happy reading
Didalam ruangan alex sedang duduk dikursi kebesarannya sambil berfikir keras tentang panggilan yang dilontarkan oleh gadisnya, bahkan billy dan edwin tidak bisa menjawab pertanyaannya tadi karena memang mereka asli orang eropa
Alex mengambil ponselnya yang tergeletak dimeja lantas berdecak kesal karena belum ada balasan dari luna.
Tok
Tok
Tok
"Masuk."
Ceklek.
Tap
Tap
Tap
Ellea masuk kedalam ruangan bosnya setelah mendengar perintah masuk oleh alex, dengan wajah malu-malu dirinya menyodorkan beberapa map ynag dipegangnya.
"Ini Tuan berkas yang anda minta." ucapnya dengan nada selembut mungkin.
Alex tanpa berbicara sama sekali mengambil berkas tersebut dari tangan ellea.
"Sedang apa kau disini." ucapnya datar dan dingin saat menatap sekilas perempuan yang menjadi sekretarisnya tidak beranjak dari sana.
"Em...apa Tuan memerlukan sesuatu?" tanya ellea dengan nada dibuat semanis mungkin.
"Keluar." titahnya dengan nada penekanan sembari menatap tajam ellea.
Ellea tersentak kaget saat mendengar ucapan tajam alex namun sebisa mungkin dirinya mencoba bersabar apalagi beredar kabar bahwa tuannya itu memang sangat sulit didekati.
"Baik tuan." ucapnya dengan pelan sembari keluar dari ruangan alex dengan perasaan yang teramat dongkol dihatinya.
Alex mendengus kesal setelah ellea keluar dari ruangannya tak tahukah dia bahwa kekesalannya hingga menjelang makan siang tiba dan dia sudah tak sabar menunggu gadisnya datang untuk menanyakan tentang pesan yang dikirim luna tadi pagi.
* * *
LA
"Sayang, sedang apa?"
Seorang wanita paruhbaya tersentak kaget saat mendengar suara sang suami.
"Tidak ada apa-apa dad, mom lagi kurang bersemangat saja." jawab wanita itu sambil membolak-balikkan majalah yang ada ditangannya.
Pria tersebut lantas mendudukkan tubuh tuanya disamping sang istri lalu menarik tubuh wanita yang sudah puluhan tahun menjalani biduk berumah tangga bersamanya.
"Apa tentang alex?" tanyanya dengan lembut ya pasangan paruh baya tersebut adalah orang tua alex.
Hah.
Maria mendesah kasar dipelukan sang suami.
"Sampai kapan alex begini terus dad, mom sudah sangat ingin menimang cucu usia kita sudah tidak lagi muda." desahnya memikirkan keadaan sang putra serta rasa keinginan segera menimang cucu sebab dirinya sangat iri dengan teman-temannya yang bahkan sudah ada yang memiliki cicit.
"Sabar sayang, percaya sama putra kita, mungkin memang jodohnya belum datang." dengan sabar mike mengusap lembut bahu sang istri, dirinya sangat mengerti akan keinginan istrinya itu sebab dia pun sama namun yang menjalani rumah tangga nantinya adalah sang putra jadi dia tidak ingin putranya salah memilih pasangan sebab banyak sekali koleganya yang putra putrinya banyak yang berpisah karena berbagai faktor.
"Bagaimana dengan anak temen mom, dad. Kita jodohkan saja mereka ya." ucapnya sambil mendongak keatas agar bisa melihat sang suami.
"Tidak usah macam-macam mom, daddy tidak ingin adanya pertengkaran dikeluarga kita bila alex tidak menyukainya, ya syukur-syukur kalau alex suka kalau tidak bagaimana." terangnya.
Maria mendesah sebal mendengar penuturan sang suami yang memang benar adanya.
"Bagaimana kalau kita jalan?" tawarnya kepada sang istri agar tidak merasa kesepian.
"Beneran mau ngajakin mom jalan, nanti baru sampai ditengah jalan sudah ditelfon sama sam." ungkapnya malas mendengar ajakan sang suami sebab sudah sering kali suaminya mengajak jalan namun berakhir dirinya berjalan-jalan sendiri karena adanya kerjaan mendesak.
Ya suaminya masih aktif bekerja untuk perusahaan yang berada di LA sedangkan sang putra sudah memimpin perusahaan induk di Berlin.
"Tidak sayang, yuk." ajaknya sambil bangun dari duduknya dan mengulurkan tangan kearah sang istri.
Maria mau tak mau menyambut uluran tangan suaminya itu.
"Sebentar."
"Rose." maria memanggil asisten rumahnya dan keluarlah wanita paruhbaya namun usianya masih dibawah maria.
"Iya madam."
"Tolong ambilkan tas saya diatas nakas, kami mau pergi." titahnya sambil menggandeng tangan sang suami melangkah menuju keluar rumah.
"Baik madam."
Rose segera berjalan cepat menuju kamar sang nyonya.
Maria dan mike berjalan menuju kearah pintu utama, disana ternyata mobil sudah disiapkan.
"Ini madam." rose menyerahkan bag mewah berwarna putih itu kepada maria dan diterima oleh sang nyonya rumah.
"Kami pergi dulu rose." mereka lantas masuk kedalam mobil.
"Baik madam, hati-hati." rose membungkukkan sedikit badannya.
* * *
Berlin
"Sayang, besok kamu sekolah ya, mommy sudah mendaftarkan kamu disekolah baru." ucap wanita cantik saat masuk kedalam kamar yang bernuansa biru laut.
Anak tersebut menganggukkan kepalanya pelan dan melanjutkan aktifitasnya lagi tanpa melihat kearah wanita yang masih berdiri diambang pintu.
"Ya sudah lanjutkan aktifitasmu, mommy keluar dulu." wanita tersebut menutup pintu dan berjalan keluar menuju ruang tengah.
Disana dirinya mendudukkan tubuhnya disofa sambil menyandarkan tubuh langsingnya, walaupun sudah pernah melahirkan namun bentuk tubuhnya tetap ideal malah terkesan sekseh.
Wanita tersebut adalah giana anderson, janda muda berusia 30tahun dan sudah dikarunia seorang putra bernama gabriel anderson yang kini berusia 10tahun.
Giana atau sering dipanggil gia adalah wanita sebatang kara dirinya tidak memiliki orang tua entah masih hidup atau sudah meninggal dirinya tidak tahu karena sejak bayi dia tinggal dipanti asuhan yang berada dipinggiran kota berlin dan sudah 30 tahun tidak ada seorang pun yang mencarinya hingga saat ini.
Jika ditanya kemana sang suami dirinya pasti tidak akan bisa menjawabnya sebab jika mengingat sang putra dirinya akan langsung teringat kejadian yang membuat hidupnya berubah 360 derajat hingga bisa memiliki seorang putra tampan, wajahnya tidak mirip dengannya namun sepertinya sang putra memiliki gen yang kuat terhadap si pemilik benih bahkan tanpa melakukan tes DNA pun mungkin orang tersebut akan tahu jika anak ini anaknya.
Ahh jika mengingat masalalu dia selalu merasa sesak didadanya, kejadian dimana dia di per kosa oleh seseorang yang tidak dikenalnya hingga membuatnya harus terusir dari panti asuhan karena dinyatakan hamil diluar nikah dan dari sanalah penderitaannya dimulai namun mau disesali seperti apapun keadaan tidak akan balik seperti semula jadi gia memutuskan untuk menerima takdir hidupnya menjalani sebaik mungkin dan bertahan bagaimanapun caranya hingga sang putra lahir dari sanalah dia semakin semangat untuk menjalani kehidupan yang keras ini.
"Maafin mommy riel, mommy akan berusaha sekuat tenaga untuk kebahagian kamu sayang." gumamnya sambil menangisi takdir hidupnya yang terasa sangat berat, sebagai seorang singel mom tentu dia merasa tidak nyaman dengan pandangan para pria hidung belang diluaran sana.
Gia hanya berharap selalu diberi kesehatan agar bisa terus mendampingi putranya, sebab hanya dia lah yang putranya miliki.
Saat ini gia belum bekerja, mungkin beberapa hari kedepan gia akan mencoba mencari pekerjaan yang ringan karena gia tak ingin putranya semakin kesepian bila dia tinggal bekerja.
Jangan lupa like, komen and gift🤗
