Terlahir Kembali "Violet"

Ini adalah tembakan jarak dekat, dan tidak ada cara untuk memanfaatkannya. Violet dengan hati-hati mengendalikan kekuatannya, takut menyakiti Natasya.

Dia tampaknya memiliki banyak kekuatan ketika dia memulai, tetapi dia melepaskan kekuatannya sebelum jatuh, Natasya pasti tidak akan merasakan sakit apa pun.

Tapi karena Jiuli memakai pedang berat berwarna hitam, pedang penyangganya terlihat menakutkan.

Natasya tiba-tiba mengira orang di depannya bukanlah orang baru di industri film! Pendatang baru? Natasya tidak percaya pada keterampilan pendatang baru.

Mata Natasya dipenuhi dengan keterkejutan dan kemarahan, bertanya-tanya apakah pendatang baru itu tahu bagaimana harus bertindak. Bahunya akan lumpuh karena pukulan seperti itu.

Namun, ia tidak pernah menyangka bahwa Jiuli, karakter dengan kekuatan eksplosif, tidak bisa memiliki kekuatan yang lembut.

Natasya memperhatikan dengan Nathan di sampingnya, berpikir bahwa dia bisa mengambil risiko yang berani.

Jadi dia jatuh ke samping ke arah sarungnya,

Violet terkejut, apakah dia menyakiti Natasya? Violet dengan cepat mencabut sarungnya, dia bereaksi dengan cepat,Tetapi Natasya mengertakkan giginya -bukankah akan terlihat palsu jika Violet mencabut pedangnya tepat waktu?

Natasya hanya berpura-pura memutar kakinya dan menerkam ke depan, tetapi dia gagal mengendalikan kekuatannya dan kebetulan sepatu Violet terbentur pohon.

Seluruh kru tercengang...

Natasya... melepas sepatu sulaman violet.

Angin sepoi-sepoi pegunungan membuat kaki Violet terasa dingin, dan pikirannya menjadi kosong sesaat. Belakangan saya teringat bahwa karakter Jiuli yang Violet perankan tidak memakai kaos kaki.

Sutradara sastra bereaksi dan dengan cepat meneriakkan "Cut".

Violet masih di atas pohon, dengan tekanan menggantung di tubuhnya.

Dia melirik ke bawah dengan pandangan kosong, satu sepatu masih ada, dan yang lainnya... kaki putih halusnya terlihat, dengan bel diikatkan di pergelangan kakinya dan tali merah semerah darah, memikat.

Yang mengerikan adalah angin pegunungan bertiup dan lonceng tembaga berbunyi nyaring.

Kakinya dingin, dan dia meringkuk. Ini terjadi begitu tiba-tiba.

Sebelum Violet tahu apa yang harus dilakukan, dia mendengar Sutradara Adrian berseru: "Tuan Nathan? Kenapa hidung anda berdarah. Ayo cepat ambil tisu dan air dingin secepatnya. "

Untuk sesaat, Violet merasa seperti ada petir yang menyambar di benaknya

Tapi tidak ada yang mempedulikannya saat ini, mereka semua berlari mencari air dingin untuk Nathan.

Violet menatap kosong ke arah Nathan.

Nathan menutup hidungnya, wajahnya muram, dan dia mengutuk dalam hatinya.

Nathan tidak melihatnya. Sutradara Adrian menyerahkan tisu dan Nathan menyekanya hingga bersih.

Sutradara Adrian ketakutan dan berkata, "Apakah Tuan Nathan baik-baik saja? Apakah Anda ingin dokter datang dan memeriksanya?"

Nathan mencuci jarinya dengan air dingin.

Suaranya agak serak:

"Tidak perlu, aku hanya kepanasan."

Darah berdesir di air.

Butuh seluruh tekadnya untuk tidak mengangkat kepala dan melihat ke pohon di sebelahnya.

Kaki giok itu harum dan indah...

Pikiran Nathan menjadi kacau. Jakun Nathan berguling, dan angin sepoi-sepoi bertiup ke arahnya.

Natasya berkata kepada orang-orang di sekitarnya: "Di mana handuknya? Mengapa kamu tidak membawa handuk ke sini!"

Natasya tidak peduli dengan rasa sakit di tubuhnya. lututnya sakit karna terbentur batu. Hal apa yang paling penting saat ini? Dia mengetahuinya dengan sangat baik.

Nathan mengambil handuk dan menyeka tangannya hingga bersih dengan cermat.

Natasya mendekat dan menemukan bahwa mata Nathan tertuju pada suatu tempat, Dia mengikuti mata pria itu dan melihat tempat dia baru saja jatuh.

Violet bangun sendiri, jadi hanya tersisa sepatu bersulam putih yang menyedihkan di sana.

Hampir tidak ada yang memikirkan Violet yang masih tergantung di pohon. Pada akhirnya, Clara mengertakkan gigi karena marah: "Kamu harus menjadi Jiuli-ku!"

Pipi Violet memerah karena malu.

Ini sudah berakhir... Dia berpikir, ini pasti sudah berakhir.

Hal pertama yang dilakukan Violet saat pergi ke para kru adalah memakai sepatu. Dia mengertakkan gigi dan menekan kegelisahannya.

Jangan panik... jangan panik...

Tapi ketika dia mengingat cara Nathan yang pada kehidupan sebelumnya bermain dengan kakinya, air mata mengalir di matanya. sangat buruk.

Clara bertanya padanya: "Bagaimana kabarmu ?"

Wajah Violet memerah: "Tidak apa-apa."

Semua orang berkumpul di sekitar Nathan, dan Violet diam-diam menyusut di belakang Clara.

Nathan mendongak dan kebetulan melihat pemandangan ini.

Nathan mencibir. Saat ini Violet tidak mau mendekatinya. Sangat takut.

Kecelakaan seperti itu barusan merupakan masalah sepele bagi semua orang. Kecuali satu jenis orang khusus - penganut fetisisme kaki.

Adegan itu hanyalah dampak dari penglihatan dan keinginan.

Nathan melemparkan handuk ke dalam air.

Kemarahan di matanya tersembunyi dengan baik.

Ketika Natasya melihat bahwa Nathan baik-baik saja, dia ingat bahwa dirinya berpura-pura dianiaya oleh Violet

Dia menutupi bahunya, tampak tidak nyaman.

Semua orang tahu ada yang salah dengan penampilan Natasya.

Agennya mendengar tentang insiden Nathan dan datang lebih awal, dan dengan cepat bertanya: " Natasya, apakah kamu terluka?"

Natasya menggigit bibirnya dan memaksakan senyum: "Tidak apa-apa."

Agen itu tidak mengatakan apa-apa. Karena dia bisa melihat dengan jelas ketika adegan Violet dengan Natasya.

Tetapi asisten Natasya masih muda dan mempunyai temperamen mudah tersinggung saat ini: "Nona Violet, akting adalah akting, mengapa kamu begitu kejam?"

Semua orang memandang Violet, berpikir bahwa pendatang baru ini juga berada dalam situasi yang buruk, dan dia berada di titik puncak badai.

Sutradara Adrian sebenarnya bingung, jadi Natasya atau Violet... siapa orang yang ingin dilindungi oleh Tuan Nathan?

Industri ini terlalu rumit, dan Adrian terlalu licik untuk bertindak gegabah. Agar adil, dia secara alami berada di pihak Violet.

Gadis kecil itu masih muda, tetapi dia sangat berbakat dalam akting, dia cepat memahami peran tersebut, memiliki pemahaman yang baik tentang karakter karakter, dan bersedia bekerja keras - dia tidak meninggalkan naskah ditangannya saat makan siang.

Sutradara tidak meneriakkan "Cut" saat syuting tadi karena penampilan Violet tidak salah.

Pada saat ini, Sutradara Adrian memandang Nathan, Nathan tampak tenang dan memandang Violet bersama semua orang.

Violet tahu bahwa dia tidak menyakiti Natasya, tetapi faktanya Natasya terjatuh, dan juga fakta bahwa pedangnya jatuh di bahunya.

Wajahnya menjadi pucat dan dia meminta maaf kepada Natasya: "Maaf, Nona Natasya, ini salahku."

Tapi Violet tidak ingin menanggung reputasi sebagai "berpikiran jahat", jadi dia membela diri dengan jelas dan bersuara: "Ketika saya melepas sarungnya, sarungnya dapat dikendalikan, itu adalah pedang penyangga, tidak berat, dan tidak akan melukai Nona Natasya."

BERSAMBUNG. . . . . . .