NovelToon NovelToon
Not Life In A Dream

Not Life In A Dream

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Cintamanis / Model / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Salsa Salsa

Dipaksa pulang karena suatu perintah yang tak dapat diganggu gugat.
ya itulah yang saat ini terjadi padaku.
seharusnya aku masih berada dipesantren, tempat aku belajar.
tapi telfon hari itu mengagetkanku
takbisa kuelak walaupun Abah kiyai juga sedikit berat mengizinkan.
namun memang telfon ayah yang mengatas namakan mbah kakung tak dapat dibantah.
Apalagi mbah kakung sendiri guru abah yai semakin tak dapat lagi aku tuk mengelak pulang.

----------------------------------
"entah apa masalahmu yang mengakibatkan akhirnya kita berdua disini. tapi aku berharap kau tak ada niat sekali pun untuk menghalangiku menggapai cita2ku" kataku tegas. takada sama sekali raut takut yang tampak diwajahku

masabodo dengan adab kali ini. tapi rasanya benar2 membuatku ingin melenyapkan seonggok manusia didepanku ini.

" hei nona, bukankah seharusnya anda tidak boleh meninggikan suara anda kepada saya. yang nota bene sekarang telah berhak atas anda" katanya tak mau kalah dengan raut wajah yang entah lah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Salsa Salsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 3

BAB 3

Gemuruh tepuk tangan bergema di seantero ruangan bioskop. Suara sorakan saling bersahut tak kalah ramai. Menandakan sebuah kesuksesan yang telah tercapai.

Tampak para aktor dan artis pemeran berdiri membeli hormat. Tanda keberhasilan yang telah mereka capai.

Langit malan menyertai gala primer kali ini. Dengan penonton yang memenuhi seluruh ruangan bioskop. Film adaptasi dari novel best seller yang terbit dua tahun yang lalu. Novel bergenre romantis aksi itu langsung bumming di bulan kedua perilisan.

Tepat pukul 21:00 para crew yang terlibat meninggalkan tempat acara untuk segera menuju ke kediaman bapak produser dan juga sekaligus pemilik rumah produksi yang menaungi penggarapan film kali ini.

Dari semua crew dan juga para cast yang bersuka cita dengan kesuksesan acara malam ini. Ada sayu orang yang terlihat sedikit gelisah. Ia yang sesekali melihat jam ditangannya dengan wajah yang sedikit masam.

“Mas Bimo saya bisa balik duluan gak”. Tanyanya sambil berbisik pada sang sutradara.

“Emang kenapa Dip?, wajah lo kayak

gelisah gitu”. Tanya pak sutradara balik.

“Ada acara keluarga aku tu mas. Gak bisa di ganggu gugat, bisa dikeluarin dari KK nanti aku kalo sampek gak dateng”. Jawab sang aktor utama dengan wajah seserius mungkin.

“Coba lo tanya sama bapak sendiri deh Dip gue gak berani ngizinin nih. Soalnyakan lo bintangnya sekarang. Masak bintangnya malah gak dateng sih buat perayaan dirumah bapak”. Jawab pak sutradara memberi saran. “apa gini aja Dip lo dateng aja terus nanti lo baru izin langsung sama beliau”.

Embusan nafas berat dilontarkan oleh sang aktor. Walau pun sebenarnya saran dari pak sutradara itu masuk akal. Tapi perjalanan antara tempat acara dengan rumah bapak produser tak dapat dibilang dekat.

“Yaudah deh makasih ya mas Bimo sarannya”. Kata Dipta setelahnya.

Rombongan para crew dan juga para pemain segera meninggalkan tempat acara tak lama setelah penutupan acara selesai.

“Sialan”. Umpat Dipta di dalam mobilnya sendiri.

Sengaja ia tak mau satu mobil dengan sang asisten karena memang niat dari awal setelah acara selesai ia akan langsung pamit pulang. Perkataan papanya kemarin malam benar- benar mengganggu konsentrasinya seharian ini. Ditambah nasehat mama yang tak kalah menyudutkan.

Dari awal ini semua memang salahnya. Dengan bodohnya menyetujui begitu saja segala persyaratan yang sang papa berikan sebelum ia benar- benar terjun dalam industri hiburan yang penuh dengan ke tidak pastian dan juga penuh dengan skandal.

Akhirnya rombongan itu tiba di rumah bapak produser. Saat jarum jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan malam.

“Waw.. lihat siapa ini?”. Kata sang tuan rumah menyambut. “Bintang kita malam hari ini”. Sambil merentangkan tangan beliau memberi ucapan selamat kepada para crew dan juga cast.

Suasana suka cita dan juga canda tawa tercipta. Semua berbau sambil mencicipi segala jenia kudapan yang tuan rumah telah suguhkan.

“Bapak saya boleh izin”. Tanya Dipta lirih di dekat bapak produser.

“Loh bintang kita hari ini”. Tanggap beliau bercanda. “Kenapa wajahmu itu anak muda. Seharusnya kita saat ini bersenang- senang merayakan keberhasilanmu yang begitu luar biasa”. Tambah beliau yang sepertinya menyadari mimik wajah yang kurang bersahabat dari lawan bicaranya itu.

“Saya boleh pulang duluan ya pak”. Kata dipta sedikit memohon.

“Sepenting apa acara itu hingga wajahmu begitu tampak tertekan begitu”.

“Sangat penting bapak”. Jawab Dipta sedikit sungkan untuk berbicara. “Saya mengejar waktu pak. Apa lagi acaranya itu di luar kota”.

Helaan nafas yang sepertinya bertanda kekecewaan yang begitu terlihat. Tak mungkin juga ia walaupun seorang produser lalu mementingkan keinginan awuran semata.

“Ya sudah tak apa, pergi lah. Pun sepertinya walaupun kamu disini tapi sepertinya wajahmu tak bisa berbohong”.

1
Nurul Awula
kak kenapa belum up kk
Nurul Awula
up lagi dong tor ♥️
Nurul Awula
penasaran banget udah ini cerita kamu bikin nagih tor ♥️🤭
Nurul Awula
tor ayo up dong tor😌
Nurul Awula
masih tetap menunggu tor ♥️😊
sabil: ok tunggu ya kak🫶🫶🥰🥰🥰
total 1 replies
sabil
malam ya kak ya.
kalo siang ada jadwal yang lebih penting.
makasih ya dukungannya🙏🙏🫶🫶
Nurul Awula
aku selalu menunggu nya tor sehari sampe tiga kali cek hp udah up atau belum ♥️🤭
Nurul Awula
up dong tor cinta banget sama alur ceritanya ♥️
sabil: sabar ya kak
total 1 replies
Gái đảm
Nggak percaya aku bisa habisin baca cerita ini dalam sehari!
Yusuo Yusup
Bikin terinspirasi.
sabil: makasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!