Pengingat bahwa Aku tidak akan pernah kembali padamu. "Nico kamu bajing*n yang hanya menjadi benalu dalam hidupku. aku menyesal mengenal dan mencintai mu."
Aku tidak akan bersedih dengan apa yang mereka lakukan padaku. "Sindy, aku bukan orang yang bisa kamu ganggu."
Aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitiku kembali
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syari_Andrian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kakek Nisa dan Musuh Lama
Di balik kehidupan biasa yang dijalani oleh keluarga Nisa, ada rahasia besar yang belum pernah terungkap sebelumnya. Kakek Arfan, ayah dari Roni, telah lama tinggal di Australia bersama istrinya, namun jauh dari pengetahuan Nisa, dia bukanlah sosok yang biasa saja.
Selama bertahun-tahun, Kakek Arfan berhasil menjaga identitasnya dari dunia luar, menjalani kehidupan yang tampak normal, meskipun di balik itu, dia memegang kendali atas sejumlah operasi ilegal yang sangat kuat. Berbeda dengan keluarga lainnya yang memilih untuk menghindar dari dunia gelap, Arfan justru menikmati peranannya dalam sindikat tersebut, memainkan peran penting dalam beberapa transaksi besar dan berbahaya.
Suatu hari, setelah semua yang terjadi di Indonesia, Roni mendapat kabar dari ayahnya. Arfan ingin menghubunginya secara langsung, untuk memberinya informasi yang sangat penting. Kakek Arfan tahu bahwa situasi di kampus dan kehidupan Nisa semakin berbahaya, dan dia merasa sudah waktunya untuk memberitahukan keluarga mengenai keterlibatannya dengan BD.
Dengan nada serius, Kakek Arfan mengungkapkan hal yang mengejutkan kepada Roni. "Roni, aku tidak ingin kau atau Nisa terjebak dalam kekacauan yang sudah kubangun di sini. Dunia yang kami jalani di Australia ini jauh lebih besar dan lebih kejam dari yang kalian bayangkan. Jika kamu ingin melindungi Nisa dan keluargamu, kita harus bertindak cepat."
Roni terkejut mendengar pengakuan ini. Dia merasa bahwa dia baru saja mengetahui bahwa selama ini, ayahnya memiliki koneksi yang jauh lebih dalam daripada yang pernah dia duga. Meski begitu, Roni sadar bahwa ini adalah kesempatan untuk melindungi keluarga mereka dari ancaman yang semakin dekat.
Nisa yang tidak tahu apa-apa, tetap terjebak dalam permainan yang sedang dimainkan oleh Nico dan sindikat mafia lainnya. Sementara itu, Kakek Arfan menawarkan bantuan untuk mengatasi masalah ini. "Kami bisa melindungimu, Nisa, dan kami bisa memberikan kekuatan yang diperlukan untuk menghadapi ancaman yang sedang datang. Tapi ini bukan sekadar permainan biasa. Kamu harus siap menghadapi dunia yang berbeda."
Roni pun mulai merencanakan langkah selanjutnya, dengan mempertimbangkan bahwa kedalaman keterlibatan keluarganya dengan mafia Black Dragon akan membawa risiko yang lebih besar dari yang bisa mereka bayangkan.
∆∆
Beberapa hari setelah Roni dan Nisa mendapatkan kabar mengejutkan dari Kakek Arfan, sebuah kejadian tak terduga terjadi. Musuh lama yang sempat mereka lupakan kembali muncul.
Di luar pengetahuan mereka, Nico yang telah lama bersekutu dengan sindikat mafia Black Dragon, ternyata memiliki koneksi yang jauh lebih besar daripada yang mereka bayangkan. Dalam diam, Nico telah menjalani pelatihan intensif dengan pihak mafia yang lebih berkuasa. Dengan kejam, dia memanfaatkan momen kelemahan Roni dan Nisa untuk merencanakan balas dendam dan mengambil alih kendali.
Nico tahu bahwa Kakek Arfan yang pernah menjadi tokoh penting dalam BD akan menjadi ancaman besar bagi kepentingannya, jadi dia memutuskan untuk bermain di sisi gelap dan mengumpulkan pasukan yang bisa menggulingkan keluarga Nisa. Dengan bantuan sindikat yang tersebar di seluruh dunia, Nico merencanakan sebuah serangan besar-besaran yang bisa mengoyak segala yang telah dibangun oleh keluarga Arfan.
Di sisi lain, Roni mulai merasa tekanan semakin besar. Dia tahu bahwa Nico tidak akan berhenti begitu saja. Serangan demi serangan mulai berdatangan, mulai dari ancaman fisik hingga manipulasi psikologis yang membuat Nisa merasa terpojok. Semua ini adalah bagian dari permainan berbahaya yang sudah dimulai tanpa ada jalan mundur.
Nisa merasa ada yang salah, dan ketika dia mulai memahami bahwa ini bukan sekadar masalah pribadi dengan Nico, tetapi ada sesuatu yang lebih besar yang mengancam mereka, dia mulai mempersiapkan diri. Dengan keterampilan yang mulai dia asah selama beberapa waktu terakhir, Nisa bertekad untuk tidak hanya bertahan, tetapi melawan.
Namun, sebelum mereka bisa bertindak, Nico dan kelompoknya tiba-tiba menghilang, membuat Roni dan Nisa semakin bingung. Apa yang sedang mereka rencanakan? Apakah musuh lama mereka ini benar-benar sudah bergerak di bawah tanah, menunggu waktu yang tepat untuk menyerang kembali?