Idola! kebanyakan orang pada umumnya, memiliki seseorang yang menjadi idolanya. Tidak soal kamu tua mau pun muda.
Seperti Freya Collie Lambert, gadis berusia dua puluh tiga tahun, diam-diam mengagumi seorang pria dewasa, yang semua orang kenal pria itu sangat kejam dan dingin.
Tidak tahu kapan persisnya, Freya sangat mengagumi sosok pria kejam itu, yang ia ingat, ia tanpa sengaja melihat pria itu membantai sekumpulan pria pembunuh bayaran dengan begitu kerennya.
Austin Chloe, tidak menyangka di usianya yang memasuki hampir empat puluh, yang tepatnya tiga puluh sembilan tahun, di kagumi oleh seorang gadis muda yang sangat jauh di bawah usianya.
Bagaimana sikap Austin Chloe, si pria yang dulunya di anggap semua orang pria sampah, menghadapi gadis muda dan polos yang jatuh cinta padanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 3.
Austin menjatuhkan dirinya ke tanah, tidak mempercayai apa yang ia lihat saat ini. Karena pihak tertentu ternyata telah membeli tanah pemukiman sederhana tersebut, untuk di jadikan apartemen kelas atas.
Dengan air mata berderai ia kemudian bangkit berdiri, ia harus segera mencari ketiga orang yang sudah menjadi anggota keluarganya.
Seorang pria tadi mengatakan mereka di bawa ke tempat penampungan, "Aku harus segera pergi ke sana, mereka pasti menungguku dengan cemas!"
Austin dengan cepat menaiki mobil pickup, yang akan berangkat membawa warga lainnya, yang rumah mereka ikut juga di gusur ke penampungan.
Sesampainya di penampungan sementara, Austin mencari keberadaan ke tiga orang, yang sudah menjadi keluarganya tersebut di antara para keluarga, yang ternyata cukup banyak juga di penampungan sementara itu.
"Paman! Bibi! kak Erick!!!" teriak Austin mencari keberadaan ke tiga orang penolongnya tersebut.
Austin begitu tidak sabaran mencari ke sana ke mari, dengan wajah yang begitu panik, karena tidak juga menemukan mereka di antara banyaknya warga dalam penampungan tersebut.
"Austin! mereka sudah di bawa pergi sedari tadi ke rumah susun, yang telah disiapkan bagi warga yang rumahnya terkena gusur!!" sahut seorang pria tetangga yang mengenal Austin.
"Terimakasih!" ucap Austin menyeka air matanya dengan punggung tangannya, ia perlahan tersenyum senang, akhirnya ia kembali berkumpul dengan keluarganya.
Ia pun bergegas menemui pengawas area penampungan tersebut, untuk menanyakan lokasi rumah susun yang di maksud pria tadi.
"Itu mobil yang akan membawa sebagian warga ke rumah susun, yang telah di sediakan bagi mereka, kamu pergilah bersama mereka, Paman, Bibi dan kakakmu sudah sedari tadi di bawa ke sana!" kata Kepala pengawas penampungan menunjuk sebuah mobil pickup yang akan segera berangkat.
"Terimakasih, Tuan!" ucap Austin tersenyum senang.
Austin segera menaiki pickup, yang kebetulan muat untuk seorang lagi. Mobil pun berangkat menuju rumah susun, yang telah di sediakan bagi rumah warga yang terkena gusur.
Duar!!!
Tiba-tiba di tengah jalan ban mobil bocor. Membuat mobil oleng, dan meluncur ke tepi jalan tidak terkendali dengan cepat.
Brakkkk!!
Kap mobil membentur pohon di sisi jalan, dan para wanita menjerit ketakutan karena terkejut. Mereka yang berada dalam pickup untung saja tidak mengalami cedera.
Malam sudah mulai beranjak, Austin menjadi gelisah, karena mobil akan lama di perbaiki melihat kondisi mobil yang rusak parah.
Dengan tidak sabaran Austin meminta alamat rumah susun, yang akan mereka tuju kepada sopir pickup. Dan ia pun menyetop mobil truk yang lewat untuk menumpang, dan meminta sopir untuk di turunkan ke dekat lokasi rumah susun yang di tuju nya.
Cittt!!
Tiba-tiba sudah seperempat kilometer truk membawanya, mobil truk di hadang oleh gangster. Membuat perjalanan Austin kembali tertunda.
Seorang pria sangar dengan tubuh kekar, mengacungkan benda tajam kepada sopir untuk menepi ke jalan. Para gangster itu terlihat serius akan melakukan sesuatu, jika sopir tidak mau menepi.
Mobil truk yang di tumpangi Austin terpaksa menurut, menepikan mobil ke sisi jalan, tapi tidak membuka kaca mobil untuk meladeni para gangster tersebut.
Duk! duk! duk!
Seorang gangster, yang sepertinya pemimpin para pria preman itu, memukul benda yang ia pegang ke pintu mobil truk, sembari mulutnya berteriak menyuruh sopir membuka kaca jendela mobil.
Sopir truk tidak menuruti permintaan pria bertubuh besar itu, hingga salah satu dari mereka melempar kaca mobil dengan menggunakan batu.
Prang!!!
Kaca mobil truk pun pecah, dan serpihan nya sebagian masuk kedalam mobil, beserta batu yang di lempar untuk membobol kaca mobil tersebut.
"Sialan!! kampret!! aku katakan buka, tapi kamu tidak mendengarkan aku!!" sentak gangster itu dengan mata terbelalak tajam, memandang sopir truk dengan penuh amarah.
Sopir truk tetap diam tidak menanggapi, sehingga para gangster itu berhasil membuka Pintu mobil truk dengan paksa.
"Keluar!!!" teriak pemimpin gangster itu dengan kencang, memperlihatkan wajah bringas nya kepada sopir, Austin dan seorang pria lainnya, kenek sopir truk.
Austin di tarik paksa keluar bersama kenek, dan sopir truk. Dan saat mereka bertiga di paksa keluar dari mobil truk, mereka di pukul oleh para gangster tersebut.
"Ada apa ini??!"
Tiba-tiba terdengar teriakan seseorang, dan dalam sebuah mobil hitam, yang mendadak berhenti di tepi jalan, melihat para gangster tersebut menganiaya Austin bersama sopir truk dan keneknya.
Para gangster itu seketika menghentikan pengeroyokan mereka, begitu melihat siapa yang berteriak ke arah mereka.
Wajah mereka tampak menunjukkan perubahan yang sangat jauh, menjadi pucat dan ketakutan, setelah melihat pria yang berteriak tersebut.
Bersambung.....