Karna kebucinannya pada Justiv, Rena sampai rela menyerahkan sesatu yang paling berharga dalam dirinya pada sang kekasih.
Kesalahan satu malam yang telah mereka lakukan. Telah menyebabkan munculnya kehidupan baru dalam rahim Rena.
Namun di saat Rena akan memberitahu tentang kehamilannya pada Justiv, pria itu malah ingin mengakhiri hubungannya dengan Rena.
Demi melindungi masa depan dirinya dan sang anak yang tak berdosa, terpaksa Rena harus merelakan sang anak untuk dirawat oleh orang tuanya dan menganggap anak itu sebagai adiknya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Suara musik yang sedang dimainkan seorang DJ ternama tanah air menggema memenuhi seisi ruangan. Dengan bermandikan cahaya lampu remang-remang orang-orang berjingkrak ria mengikuti irama musik.
"Rena...akhirnya kau datang juga." seorang wanita berparah cantik lengkap dengan pakaian branded sexy yang membalut tubuh indahnya, menyambut kedatangan Rena dengan antusias. Namanya Azura, rekan Rena sesama model yang tengah berulang tahun hari ini.
"Selamat ulang tahun Azura." Rena mencium pipi kiri dan piki kanan Azura, kemudian memberikan sebuah kado yang telah ia persiapkan dari rumah.
"Lupakan tentang kadonya Rena. Ayo kita bersenang-senang." Azura menarik tangan Rena menuju lantai dansa. Azura berasal dari keluarga kaya, seorang model papan atas pula. Semua keinginannya sudah terpenuhi. Jadi ia tidak begitu peduli dengan hadiah, yang Azura inginkan sekarang hanyalah merayakan hari kelahirannya dengan bersenang-senang sampai pagi.
"Baiklah..." Rena meletakan kado itu di atas meja, kemudian bergabung dengan rekannya sesama model yang sudah lebih dulu berada di lantai dansa. Bahkan ada beberapa artis pula yang turut hadir di acara tersebut.
"Aku tidak percaya bisa ada di tempat ini lagi?" ucap Rena, namun tersamarkan oleh suara musik yang keras.
"Haaaa..." Rena berteriak kegirangan, seakan semua beban yang membelenggunya selama ini terlepas satu persatu.
Rena terhanyut dalam suasana pesta yang meriah, wanita cantik itu melenggak-lenggokan tubuhnya mengikuti irama musik. Walaupun sudah bertahun-tahun tidak menginjakan kakinya di tempat seperti ini, namun gerakan Rena masih sangat luwes. Terakhir kali Rena pergi ke club malam adalah saat bersama Justiv, mantan kekasihnya dulu.
Beberapa pria yang ada di club malam tersebut, terpesona dengan kecantikan Rena. Ada yang mengagumi Rena dari kejauhan, bahkan ada juga yang terang-terangan mendekati Rena dan menunjukan ketertarikannya pada wanita cantik itu.
Jika biasanya Rena akan menolak setiap pria yang mendekatinya dengan kasar, kali ini Rena membiarkan saja para lelaki yang sebagian besar berasal dari kalangan model dan artis itu mendekati dirinya. Club malam tersebut memang sudah di booking oleh Azura, hanya orang-orang yang di undang saja yang bisa masuk ke dalam.
Rena sudah memutuskan untuk membuka hatinya untuk pria lain, setelah sekian lama hatinya tertutup rapat dan hanya diisi oleh kenangan tentang Justiv saja.
Pertemuan singkatnya dengan Justiv kembali bersama seorang wanita di tepi pantai tadi siang, menyadarkan Rena kalau hubungan mereka memang sudah benar-benar berakhir. Rena harus melupakan Justiv dan kembali melanjutkan hidupnya. Seseorang memang harus merasakan terjatuh dulu agar bisa bangkit kembali.
"Ck, dasar wanita murahan!" hati Justiv memanas kala melihat Rena dikerumuni begitu banyak pria.
"Entah berapa banyak laki-laki yang sudah menikmati tubuhnya setelah dia putus denganku." Kedua tangan Justiv terkepal erat kala melihat Rena tersenyum pada para pria itu.
Justiv memang bukan artis atau model seperti tamu undangan yang lain, tapi pria itu tetap diundang ke acara tersebut karna perusahaan milik keluarga Justiv pernah menggunakan jasa Azura untuk mempromosikan salah satu produk mereka.
Karna itulah Justiv berada di kota Bali untuk memenuhi undangan dari Azura.
"Sayang ayo kita turun ke lantai dansa." ajak Vanesa antusias.
"Tidak sayang, kita duduk di sini saja." jawab Justiv malas. Moodnya mendadak buruk saat melihat sang mantan kekasih dikelilingi begitu banyak pria. Padahal saat mereka masih pacaran dulu, Rena sangat bucin terhadapnya dan selalu menuruti setiap keinginan Justiv. Termasuk menyerahkan mahkotanya yang paling berharga pada Justiv.
"Kau jauh-jauh mengajakku ke tempat ini hanya untuk duduk saja! Kau ini tidak asik sayang!" kesal Vanesa. Bayangan liburan di kota Bali yang menyenangkan sudah Vanesa bayangkan sejak mereka masih berada di ibu kota, tapi kenyataannya Vanesa tak bisa menikmati liburan mereka kali ini karna sikap Justiv sangat menyebalkan sedari tadi.
"Baiklah, kita turun sebentar." melihat sang kekasih merajuk Justiv jadi tidak tega.
"Begitu dong." Vanesa tersenyum puas. Kemudian menarik sang kekasih menuju lantai dansa.
"Kita di sebelah sini saja sayang." Justiv sengaja memilih tempat dansa yang cukup dekat dengan Rena. Berharap sang mantan kekasih akan cemburu melihat dirinya bersama Vanesa seperti saat di pantai tadi siang.
Tapi yang diharapkan Justiv tidak jadi kenyataan. Nyatanya Rena tak berpengaruh sedikitpun dengan keberadaan Justiv dan Vanesa. Wanita cantik itu tetap asik mengobrol dengan rekan-rekannya yang lain tanpa peduli dengan kedatangan Justiv dan Vanesa.
"Apa kabar Rena?" tanya Justiv pada Rena setelah jarak mereka cukup dekat.
"Baik." balas Rena singkat tanpa menatap ke arah pria tak punya hati itu. Bagaimana mungkin Justiv menanyakan kabar dirinya di saat tangan kekar pria itu melingkar di pinggang sang kekasih. Walaupun Rena terlihat cuek tapi diam-diam Rena selalu memperhatikan Justiv lewat sudut matanya.
"Sayang aku ke toilet dulu ya." bisik Vanesa di telinga Justiv, di balas dengan anggukan kepala oleh pria tampan itu. Terlihat seperti sedang berciuman jika di lihat dari sudut Rena memandang.
"Kuatkan hatimu Rena. Jangan cemburu pada pria itu! Dia bukan siapa-siapa dalam hidupmu lagi." Rena berkata pada dirinya sendiri.
Grep!
Mata Rena mendelik kala melihat sepasang tangan kekar melingkar di pinggangnya. Disertai aroma maskulin yang sangat Rena kenali memenuhi indera penciumannya.
"Apa kau merindukan aku Rena?" bisik Justiv tepat di telinga sang mantan kekasih.
Bersambung.
thank you juga dah semangat up date nya niiii 👍😘🤩😁🤗🤗
Semoga Zayn adalah laki2 yg akan menjadi kebahagiaan Rena di kemudian hari 👍🤗🤗
ntar klo Rena g ada pasti Zayn bkal nyariin.... pasti kangen dgn kbiasaan Rena yg bikin ngeselin...😅😅😅
Zayn apa ada mencurigai sesuatu yaa?!???
semangat nulis dan sehat selalu tor👍 ❤
sabar zayn🤣🤣