Archduchess Beatrice Estrillda Of Winfrey

Aaaaaaa" Lily berteriak sekuat tenaga nya dan mendorong beberapa vas bunga di kamar tidur nya, nya hingga berakhir jadi ratusan kepingan di lantai.

Setelah puas menangis sesegukan lily melempar tubuh nya ke atas ranjang nya.

"Sayang apa yang terjadi?" seorang wanita setengah baya masuk ke kamar Lily bersama  dengan sang suami.

"Berani nya wanita itu menghina ku ibu" ucap Lily dengan suara membahana

"Wanita mana?" tanya count Adalman pada sang putri yang terlihat sangat marah.

"Beatrice Winfrey, dia bahkan menamparku dan bilang dia wanita dengan status tertingi setelah ratu dan putri mahkota hanya karena aku bilang wilayah kekuasaan suami nya gersang." ucap Lily

Mendengar itu wajah count Adalman mengeras penuh amarah, Lily adalah anak perempuan kesayangan nya, dia sangat menyanyi putri bungsu nya tersebut.

"Dia menampar mu?" ucap Count Adalman

Lily mengangguk dengan mata menyorot penuh amarah.

"lalu kenapa ayah mengirim ku ke sana? jika hanya penghinaan yang aku dapat, bagaimana pun aku adalah tunangan pangeran kedua ayah, tidak seharus nya aku menjadi pelayan di istana putri mahkota ayah" ucap Lily

"Hanya sementara sayang, tugas kamu hanya mengawasi pelayan yang ayah susupkan ke sana, serta menekan nya untuk segera memberikan teh itu buat putri mahkota sebelum dia melahirkan, paling lambat lima hari lagi karena kalau lewat dari hari itu semua nya akan sia sia, putri mahkota harus meminum teh tersebut secepat nya, sebelum dia melahirkan" ucap count Adalman.

"Teh apa itu ayah?" tanya Lily

"Kamu tidak perlu tau, yang penting kamu harus segera memerintahkan pelayan itu, kamu jangan sampai terlibat sedikit pun, tugas mu hanya menekan nya, karena ini sudah terlalu lama, ayah sudah menyusupkan pelayan tersebut sejak lima bulan yang lalu tapi dia terlalu takut untuk melakukan nya" ucap Count Adalman.

"baiklah ayah, aku akan melakukan nya" ucap Lily

"Ayah akan menjadikan kamu dan pangeran kedua jadi penguasa kerajaan selanjut nya, raja selanjutnya harus berasal dari keluarga kita, jangan sampai pengorbanan bibi mu menjadi permaisuri pertama berakhir sia sia, seharus nya sejak awal bibi kamu yang menjadi ratu dan putra nya menjadi putra mahkota,tapi karena sesuatu dan lain hal, bibi kamu hanya menjadi permaisuri dan bukan putra nya yang menjadi putra mahkota." ucap Count Adalman dengan penuh kemarahan

Adik Count Adalman adalah gadis yang saat itu di gadang gadang akan menjadi ratu dan menikahi putra mahkota,tapi sayang nya, putra mahkota kala itu jatuh cinta pada putri duke dan menikahi nya, karena itu gadis yang awal nya di persiapkan menjadi ratu berakhir menjadi permaisuri pertama kerajaan setelah suami nya naik tahta.

Putra yang dia harapkan menjadi putra mahkota menjadi pangeran kedua.

Hal itu membuat amarah menumpuk di dada seluruh keluarga Adalman hingga menjadi kebencian yang membuat mereka memiliki rencana yang sudah di susun dengan rapi sejak bertahun-tahun yang lalu, sejak putri Count Adalman saat ini di tunangkan dengan anak raja dan permaisuri pertama, pangeran kedua Dimitri Hoffman.

"Sayang ku, setelah rencana kita berhasil kamu akan menjadi wanita dengan status tertinggi di kerajaan dan kamu bisa melakukan apapun pada Putri selir Liam Winfrey tersebut, status mu akan menjadi jauh lebih tinggi  dari nya lebih dari sekedar Archduchess Wilayah" ucap Count Adalman dengan mata menyorot penuh dendam dan amarah.

"Masa hukuman kamu di sana akan segera berakhir, segera setelah itu kamu akan kembali ke mansion kita, apa kamu bisa bertahan sedikit lagi sayang ku?" Tanya count Adalman.

"Tentu ayah, aku akan kembali beras bar sedikit lagi" ucap Lily Adalman dengan senyuman lembut.

"Bagus, kamu memang bunga kesukaan ayah, Maaf kan ayah karena terpaksa membuat kamu menderita beberapa waktu terakhir dengan menjadikan kamu sebagai pelayan" ucap count Adalman.

"Tidak apa apa ayah, bukan kah hasil nya akan sepadan dengan usaha keras kita" ucap Lily dengan senyum mereka jahat.

***