Jeon Kookie, Yeoja cantik dengan mata Hazel , hidungnya yang mancung serta postur tubuhnya yang proporsional membuat semua mengagumi kecantikan itu .
Temannya sering memanggilnya Kookie , Anak manis yang penyayang namun merasa kesepian dengan semua hidup yang dijalaninya . Seperti apa Kisahnya? Yuk simak cerita Kookie .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eowyn Yasahiro, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
3 Hari setelah kejadian itu , kookie tidak pernah menemui Minhwa lagi . Kini ia dipaksa untuk mengerjakan semua pekerjaan rumahnya . Sebelum ibunya bangun dan berangkat bekerja , Kookie sudah terlebih dahulu bangun dan mengerjakan semua pekerjaan rumahnya .
Pagi ini , Kookie bangun dan membuka jendela kamarnya . Terlihat diluar masih gelap dan tidak ada kehidupan disana.
" Ayo bangun Kookie , jangan buat ibu marah dan semakin menyiksamu ." Gumamnya .
Kookie beranjak dari tidurnya dan langsung membasuh mukanya . Setelah itu ia merendam semua baju kotor yang menumpuk didalam keranjang cuciannya. Sambil menunggu semua cucian itu direndam , Kookie mencuci semua piring kotor dan memasak nasi untuk sarapan bersama ibunya .
" Hanya ada nasi , apa ibu lupa belanja ?" gumamnya .
Yumi terbangun ketika mendengar Kookie yang berisik didapur .
" Masak apa kau hari ini?" tanya Yumi .
" Emm aku hanya memasak nasi bu . Tidak ada sayur didalam kulkas apa ibu lupa belanja ?"
" Bodoh! Kenapa tidak belanja pakai uangmu ? Aku tidak punya uang ."
" Tapi bu .."
" Tidak usah makan hari ini . Dan kau cari makan saja sendiri . Ibu tidak punya uang ."
Yumi meninggalkan kookie dan tidak mempedulikan anaknya itu. Kookie pun hanya bisa menghela nafasnya . Kookie memanfaatkan sisa bahan makanan yang ada untuk sarapan . Ia membuat satu porsi nasi goreng sederhana yang ternyata enak ketika ia memasaknya .
" Hmm tidak buruk , aku bisa memakannya . " ucap Kookie .
Yumi tak menghiraukan anaknya , ia tak peduli dengan Kookie yang hanya makan nasi goreng pagi ini . Yumi berangkat bekerja dan memilih untuk membeli sarapan dengan menu yang berbeda .
" Dasar anak tidak tau diuntung , harusnya dia tau diri dan bekerja ." gumamnya sambil memakan satu porsi nasi dan ayam goreng yang ada ditangannya .
" Terserah lah , ayahnya saja tidak pernah peduli , kenapa aku harus berjuang sendiri mencukupi kebutuhan anak itu ?"
Dan benar saja Yumi sampai detik ini tidak mempedulikan kehadiran Kookie disampingnya , ia selalu menganggap kookie adalah beban dalam hidupnya .
...----------------...
Selesai sarapan , Kookie memilih untuk melanjutkan pekerjaan rumahnya , ia menyapu ,mengepel lantai dan mencuci baju manual menggunakam tangan lentiknya . Hal ini sudah biasa terjadi, dan ia sudah terbiasa melakukan hal ini .
Setelah menyelesaikan semua pekerjaanya , Kookie pun mandi dan memilih untuk beristirahat dikamarnya yang nyaman itu . Kamar sederhana namun ia bisa meluapkan semua emosinya disini .
Kookie merebahkan tubuhnya ditengah ranjang yang ada diruangan itu . Tangan kananya menutupi kedua matanya dan airmata mengalir deras membasahi pipinya .
" Kenapa hal ini terjadi padaku? Apa aku bisa menjalani semuanya?" gumam kookie .
" Apa menurut ayah aku bisa berjalan sendirian? Bagaimana ibu? Kenapa ?"
Banyak pertanyaan dalam pikiranya , namun ia tidak pernah mendapatkan jawaban apapun dari semua pertanyaan itu . Kookie semakin menangis ketika ia mengingat betapa malang hidupnya . Ayahnya pergi meninggalkan mereka 5 tahun yang lalu , tepatnya ketika Kookie asih duduk di bangku SD .
setelah kejadian itu , kehidupan kookie berubah . Yumi yang selalu marah setiap harinya , ia juga yang harus mengerti semua posisi Yumi . Namun hal itu terlewati dengan baik hingga detik ini . Sesekali ia merasa lelah dan ingin sekali menyerah . Namun ia selalu menaruh Yumi sebagai alasannya untuk bertahan hidup .
" Ibuu ... Ayo sembuh sama-sama , aku janji akan sembuh dan bisa bahagiain ibu . Aku janji bu " Gumamnya .
Kookie menulis semua keresahannya itu disebuah buku diary yang tidak diketahui semua orang termasuk Yumi . Semua kesedihannya , sakitnya , dan semua yang tejadi dalam hidupnya , ia tuangkan dalam tulisan indah didalam diary itu .
Setelah puas menangis , Kookie pun tertidur dengan mata sembabnya .
" Bu aku tidak pernah membencimu !"
Kalimat itu yang terakhir ia tulis didalam buku diarynya .
...----------------...
Ditempat lain, Minhwa banyak mengkhawatirkan kondisi sahabatnya itu. Ia sangat tau kondisi rumah Kookie . Namun ia juga tidak bisa berbuat apa- apa tanpa persetujuan dari Kookie .
Minhwa berusaha menghubungi Kookie namun tidak ada jawaban sama sekali . Minhwa dengan semua kekhawatirannya pun langsung bersiap dan pergi menuju kerumah Kookie .
Sampailah Minhwa didepan rumah Kookie . Ia berdiri sangat lama didepan pintu . Melihat dari suasana rumahnya , didalam rumah itu sunyi seperti tidak berpenghuni . Minhwa mencoba memanggil Kookie .
" Kookie ??!! Kookie annyeong? Kookie ." Teriak Minhwa .
Tak ada jawaban apapun dari sana . Namun Minhwa tidak menyerah . Ia masih berusaha memanggil nama sshabatnya itu .
" Kookie ??!! Apa kamu ada didalam ?? Kookieee ???!!" Teriaknya lagi .
Kookie yang sedang nyenyak tertidur itu pun sedikit terganggu dengan suara Minhwa . Kookie mengerjapkan matanya dan memastikan suara teriakan itu .
" Ibu ?apa ibu sudah pulang ? Tidak mungkin ." gumam Kookie .
Kookie pun langsung beranjak dari tidurnya , ia berjalan untuk melihat siapa yang datang kerumahnya .
"!Minhwa?? " ucap kookie setelah melihat keberadaan sahabatnya itu .
" Kookie ??!! Ahh aigoo syukurlah lo masih hidup . Gue kira lo dibunuh ibu lo, atau bahkan lo bunuh diri ." celoteh Minhwa .
" Haishh mana mungkin seperti ituu ??! Ngapain kamu disini ?? mengganggu saja ." ucap Kookie .
" Yakk!! Gue kesini jauh-jauh karna khawatir sama lo ! Untung lo masih hidup ."
" Udah jangan banyak bicara , ayo masuk !!"
Minhwa pun terkekeh dan mereka pun masuk kedalam rumah . Mata Minhwa menelisik seluruh ruangan yang ada dirumah itu , terlihat sangat rapi dan tertata . Ya ... Ini pasti semua Kookie yang membereskannya .
" Maaf kalau rumahnya ga nyaman . Ini minumnya , aku hanya punya teh ini untuk mu ." ucap kookie .
Minhwa menatap secangkir teh itu , bahkan gelas disini tidak sebanding dengan gelas yang ada dirumahnya .
" Lo . Emm mata lo sembab , lo habis nangis ?" tanya Minhwa .
Kookie yang terkejut mendengar penuturan itu pun langsung berusaha sekuat tenaga untuk menutupi matanya .
" ehh engga , engga kok ." ucap Kookie gugup.
" Jangan bohong , apa ibumu memarahimu lagi ? Lo ngelakuin kesalahan lagi ?" tanya Minhwa .
" Cuma masalah kecil jangan dipikirin aku gapapa ." ucap Kookie .
Minhwa pun hanya bisa menganggukan kepalanya dan berusaha percaya dengan semua yang dikatakan oleh Kookie .
...----------------...
Tak berselang lama , Yumi pun pulang dari tempat kerjanya . Sebelum ia memasuki rumah , ia berhenti sejenak mengamati alas kaki yang asing berada didepan rumahnya .
" Sepatu laki-laki? Apa yang kau lakukan didalam Kookie?" geram Yumi .
Yumi membuka paksa pint yang ada didepannya ,dan terlihat Minhwa yang sedang duduk bersama Kookie disana . Minhwa mengenakan pakaian serba hitamnya. Ia terbiasa melakukan ini ketika ia tidak ingin diikuti oleh orang suruhan daddynya .
" Ibu?? Sudah pulang ?" ucap Kookie
Kookie dan Minhwa beranjak dari duduknya dan mencium tangan Yumi .
" Siapa dia ?" ketus Yumi .
" Halo tante saya Minhwa , teman sekolah Kookie . " ucap Minhwa sambil mengulurkan tanganya untuk berjabat tangan .
Namun Yumi mengabaikannya dan melenggang pergi tak peduli terhadap Minhwa .
" sialan beraninya dia bersikap seperti ini ke gue " gumam Minhwa dalam Hati . Minhwa hanya menatap tajam Yumi dan memikirkan balasan apa yang setimpal untuk Yumi agar dia tidak seenaknya seperti itu .
...----------------...
makasih thor.
penasaran sama kookie knp di selalu mimpi buruk
lanjut yaa
semangat thor.
makasih ya.
makasih thor udah up.
di tunggu part selanjutnya.hehehe