NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Tuan Muda Kejam

Terjerat Cinta Tuan Muda Kejam

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Harem
Popularitas:11.4k
Nilai: 5
Nama Author: RD Junior

Alea, seorang gadis yang menjadi korban perkosaan di hotel tempat dimana ia bekerja. Alea yang kala itu sedang bertugas membersihkan salah satu kamar hotel karena dia merupakan seorang office girl, harus menerima kenyataan pahit ketika seorang laki-laki asing menjamahnya. Penderitaan tak sampai disitu, ketika Alea di paksa harus menikah dengan pria paruhbaya yang berkuasa di wilayahnya, dan hal yang lebih mengejutkan ketika Alea tahu jika orang yang telah menjadi suaminya adalah ayah dari laki-laki yang sudah tega menodainya. bagaimana Alea harus menjalani kehidupannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RD Junior, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CCTV

Arthur mengecek CCTV yang ada di kamarnya dari laptop. Berulang kali dia memutar balik video itu. "Aku yakin, pelakunya pasti orang dalam! Penjagaan diluar begitu ketat, tidak mungkin orang itu bisa masuk dengan mudah," gumam Arthur. Dia pun men-zoom video saat pria bertopeng itu mencoba menikamnya. "Jam tangan ini? Sepertinya aku pernah melihatnya, tapi dimana ya?" lanjutnya.

Arthur pun mengecek semua video beberapa minggu yang lalu. Dia terkejut saat melihat Chamela masuk kedalam kamarnya, bahkan terlihat mengotak-atik handphone miliknya. "Chamela! Jadi kau yang telah memberikan poto itu kepada ayah." Arthur mengepalkan tangan mencoba mengontrol emosinya.

Pintu kamar Arthur tiba-tiba diketuk oleh seseorang. Dengan cepat Arthur membukanya.

"Apa Ibu boleh masuk?" tanya Chamela tersenyum penuh arti.

Arthur menyunggingkan senyumnya, "kebetulan sekali! Tadinya aku berniat untuk menemuimu."

"Oya? Tumben sekali kau ingin menemui Ibu? Apa kau mulai mau menerima aku sebagai ibu sambung mu?"

"Ck. Jangan pernah bermimpi!" decak Arthur.

"Lalu kenapa kau ingin menemui Ibu?"

Arthur pun memperlihatkan video dilayar ponselnya kepada Chamela yang tadi sudah dia ambil dari laptopnya. "Ini maksudnya apa? Kenapa kau mengambil poto Alea dari ponselku secara diam-diam dan menunjukannya kepada ayah?" hardiknya.

"Em, itu..."

"Itu apa? Gara-gara kau Alea sampai mendapatkan perlakuan buruk dari ayah!"

"Maafkan Ibu Arthur. Saat itu Ibu pikir kalau Alea memang benar-benar telah berselingkuh, dan ibu tidak bisa tinggal diam. Makanya ibu menunjukkan poto itu kepada ayahmu," ucap Chamela terlihat bersungguh-sungguh.

"Baik! Kali ini aku memaafkanmu, tapi lain kali jangan pernah coba-coba menyentuh ponsel milikku lagi, atau kau akan menyesal."

"Anak ini! Berani sekali dia mengancam ku seperti itu. Lihat saja, siapa di antara kita yang lebih hebat! Aku pastikan hidupmu tidak akan lama lagi, karena secepatnya aku akan menghabisi mu," batin Chamela.

"Mau apa kau kesini?" tanya Arthur.

"Sebenarnya ada hubungan apa antara kau dan Alea? Kenapa kalian tampak saling peduli satu sama lain."

"Apa itu urusanmu? Sehingga kau berpikir kalau kau berhak untuk mengetahuinya?" sinis Arthur kepada Chamela.

Chamela tersenyum masam, "tentu saja! Karena walau bagaimanapun juga kau itu adalah putra kandung dari tuan Carlos, yang tak lain adalah suamiku. Kau bahkan memiliki ikatan darah dengan Rachel, putri kandungku," jelas Chamela.

"Bukankah dari pertama kali kau menginjakkan kaki di mansion ini, kau paham betul perasaanku terhadapmu seperti apa? Bagiku kau itu bukan siapa-siapa dirumah ini. Jadi berhenti menganggap ku sebagai anakmu."

"Arthur, saat itu kau masih kecil. Kau belum paham mengapa ayahmu menikahi ku. Dan asal kau tahu, ayahmu yang datang untuk melamar ku, bukan aku yang menggodanya."

"Tetap saja! Seharusnya sebagai seorang wanita kau bisa memahami bagaimana perasaan ibuku saat itu," decit Arthur.

"Sialan! Anak ini sekarang sudah mulai berani menyudutkan ku," batin Chamela. "Tenang Chamela. Kau harus tetap bersikap tenang! Jangan sampai terpancing emosi," lanjutnya dalam hati.

"Jika tidak ada hal yang ingin kau bicarakan lagi, sebaiknya kau keluar dari kamarku!" pinta Arthur dengan tegas.

Dengan raut wajah yang kesal Chamela pun keluar dari kamar Arthur.

***

Semuanya berkumpul dimeja makan untuk makan malam bersama.

Carlos menatap wajah Alea. "Sepertinya aku harus bersikap lebih baik kepada Alea, dengan begitu aku yakin suatu saat nanti dia mau membuka pintu hatinya untukku," batin Carlos. "Alea... Alea... Kau memang sangat cantik. Aku yang yang terlahir kecepatan, atau kau yang lahirnya kelamaan. Andai saja kita seumuran, aku yakin kalau kau akan lebih mudah untuk menerimaku sebagai suamimu," pikir Carlos dalam hatinya.

"Kenapa ayah harus menatap Alea seperti itu?" batin Arthur terlihat cemburu.

"Melihat tatapan kak Arthur kepada Alea, ini membuatku semakin yakin, kalau kak Arthur memang menaruh perasaan terhadapnya," batin Rachel menatap nanar kearah keduanya secara bergantian.

"Laura, tolong rapikan kamar Alea. Karena malam ini aku akan tidur di kamarnya," perintah Carlos yang enggan mengalihkan pandangan terhadap istri keempatnya.

"Tuan Carlos mau tidur denganku? Apa lagi yang akan dia lakukan? Jujur saja, aku takut sekali," batin Alea yang menundukkan kepalanya dengan jantung dag-dig-dug tidak karuan.

Mendengar ucapan Carlos Arthur tiba-tiba berdiri lalu meninggalkan meja makan.

"Aku yakin kalau Arthur memang menyukai Alea," batin Samantha.

"Ada apa ini? Kenapa Arthur tiba-tiba pergi dengan raut wajah yang masam, saat tuan Carlos mengatakan kalau malam ini dia akan tidur dengan Alea. Apa jangan-jangan?" batin Chamela.

Tak lama kemudian Rachel berdiri lalu pergi menyusul Arthur ke kamarnya. "Kak Arthur baik-baik saja?" tanyanya saat sudah memasuki kamar Arthur.

"Berani sekali kau masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu!" tegur Arthur membentaknya.

"Maaf Kak. Tapi aku khawatir, sampai-sampai aku lupa untuk mengetuk pintu."

"Aku baik-baik saja! Kau boleh pergi," Ketus Arthur tanpa sekilas pun menoleh kearah adiknya.

"Salah aku apa?" tanya Rachel secara tiba-tiba, sehingga membuat Arthur menoleh kepadanya. "Salah aku apa kak? Kenapa kak Arthur tidak pernah menerima keberadaan ku disini," Rachel pun mendekati Arthur lalu duduk disampingnya.

"Apa kau sungguh-sungguh ingin tahu apa kesalahanmu?"

"Tentu saja. Kalau pun aku pernah berbuat salah, aku minta maaf! Tapi please, tolong jangan anggap aku seperti orang asing," lirih Rachel menatap sayu.

"Kesalahanmu karena kau terlahir dari rahim ibumu, dan aku sangat membencinya. Sangat-sangat membenci ibumu," tegas Arthur menatap tajam kepadanya. Ucapan Arthur membuat Rachel menitikkan air mata.

"Andai aku bisa memilih, aku juga tidak ingin terlahir sebagai putri dari ayah. Karena aku mencintaimu Kak Arthur," batin Rachel.

"Lebih baik sekarang kau pergi! Gak usah cari muka di depanku!" decak Arthur.

Rachel berlari keluar dari kamar Arthur, namun dia berpapasan dengan Chamela. Chamela mengamati wajah Rachel yang sudah berlinang air mata.

"Rachel kenapa kau menangis? Katakan pada ibu, siapa yang membuatmu seperti ini?" tanya Chamela seraya menengadahkan wajah putri semata wayangnya.

"Lepasin aku bu... hiks hiks." Rachel menangis sesenggukan.

Chamela menoleh kearah pintu kamar Arthur yang terbuka. Disana tampak juga Arthur yang terlihat bimbang duduk di tepi ranjangnya. Dia pun menghampiri Arthur kedalam kamarnya.

"Ibu... Ibu mau apa?" Rachel mengejarnya.

"Arthur apa yang sudah kau lakukan kepada putriku? bentak Chamela sehingga membuat Arthur berdiri menatap tajam kepadanya.

"Ibu, sebaiknya kita pergi dari sini," Rachel menarik tangan ibunya.

"Rachel, lepasin tangan Ibu. Ibu tidak terima jika Arthur mulai berani menyakitimu," ucap Chamela.

"Ibu salah paham! Kak Arthur tidak berbuat apa-apa kepadaku. Justru aku yang salah, karena memaksanya untuk mau menerimaku sebagai adiknya," jelas Rachel.

"Tetap saja. Dia itu salah, karena dia telah membuat putri kesayangan Ibu menangis seperti ini. Katakan pada ibu, apa dia memukulmu?" tanyanya.

"Tidak, Ibu. Kak Arthur tidak pernah memukulku. Jadi lebih baik sekarang kita pergi dari sini." Rachel masih menarik-narik tangan ibunya.

"Sebaiknya cepat kalian keluar! Atau aku tidak akan segan-segan untuk berbuat kasar!" bentak Arthur.

"Ayo, Ibu!" paksa Rachel, sehingga Chamela pun menyerah dan mau menuruti kemauan Rachel untuk pergi dari kamar Arthur.

1
Roulysa Marluna
Lumayan
·Laius Wytte🔮·
Terus terang, aku harus tahu kelanjutan cerita ini sekarang juga.
RD Junior: 😁
Terima kasih sudah hadir kk🥰
total 1 replies
Dira Alina
Pokoknya bagus banget, semoga thor terus sukses dan sehat selalu!
RD Junior: terima kasih sudah hadir kk🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!