Kenzo Abriano sang mafia datang kenegara X untuk bertemu ibunya, ia tidak menyangka hari pertama kedatangan dia dituduh melakukan pembunuh, untuk membersihkan namanya ia harus berkerja sama dengan polisi, bagaimana ia akan menghadapinya saat orang terdekat dan tersayang menjadi terancam karena keterlibatannya mengungkap kematian saudaranya yang tidak memiliki kejelasan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Loka Jiwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab III Peniru
Kenzo membaca catatan tangan" Malam disertai hujan deras, pria berbaju hitam bertopi menutupi setengah wajah, bekas luka bakar ditangan kiri tercetak jelas, tanggal 1 Desember 2017." Kenzo melihat kertas lain
" Dia mempunyai banyak penggemar, tidak sedikit meniru tindakannya, dia bagai api secepat membakar kayu, tanggal 1 Desember 2018."
" Tahun ketiga, dia semakin licin seperti belut, hari ini dia menantang jika aku tidak bisa menangkapnya dia yang akan menangkap ku, sungguh konyol dia menyebut dirinya dewa kegelapan yang memakan siang, tanggal 1 Desember 2019." setiap kertas yang ditulis memiliki tanda lingkaran dan ditengah lingkaran ada bentuk bintang, Kenzo memeriksa dalam kotak, tidak ada apapun lagi, ia juga melihat bawah lemari tetapi hanya kotak itu.
" 2019 adalah tahun terakhir sebelum Kenza meninggal yang hanya ditemukan potong tangannya dilokasi kecelakaan, 20 Desember Kenza meninggal, sedangkan yang ia tulis dibulan yang sama, apa sebenarnya yang sedang ia selidiki selama 3 tahun terakhir? dan siapa yang ia sebut sebagai Dia? Apa maksud dari tanda lingkaran bintang? Setiap tulisan ditulis tanggal yang sama setiap tahunnya." Berbagai fikiran dan tebakan tetapi ia tetap tidak mengerti semua yang dia temukan.
Kenza langsung membuka laptop miliknya dan melihat berita 2017-2019, kasus-kasus yang terjadi dikota Sampai kasus terakhir adiknya meninggal, tetapi tidak ada satupun kasus yang membuat gempar kota ini, hanya berita adiknya meninggal jatuh ke jurang karena rem blong yang membuat orang banyak merasa kehilangan polisi teladan. Kenzo mengusap wajahnya lalu menutup laptopnya.
Akhirnya ia meletakkan kembali semua barang dan surat dikotak lalu meletakkannya diatas meja, dia mulai berkemas tak lama adiknya mengetuk untuk mengajak makan.
Beberapa lauk yang dipanaskan disiapkan diatas meja, ibunya sudah menunggu dimeja makan, mereka hanya mengobrol biasa setelah makan mereka kembali beristirahat karena sudah hampir subuh.
Saat pagi hari, ia mendengar bunyi sirine mobil polisi, ia mengintip dibalik jendela dengan mata masih mengantuk karena terganggu suara.
" Jam berapa ini? Wanita gila ini." Kenzo merasa frustasi melihat jam Weker baru pukul 6 pagi, terlihat ibunya sudah keluar menemui Adriana karena sirine yang membuat orang bertanya-tanya kenapa polisi datang sepagi ini.
Kenzo melihat ponsel ketika pesan masuk. " Keluar sekarang." Kenzo hampir membanting ponsel itu karena kesal, ia masih sangat mengantuk dan Adriana sudah datang didepan pintu, dia takut jika ia tidak keluar Adriana akan mengarang cerita pada ibunya.
Akhirnya ia keluar dengan wajah mengantuk dan rambut masih acak-acakan, ibunya menoleh saat melihat Kenzo datang." polisi mencarimu?" Tanya ibunya, Kenzo tersenyum lembut pada sang ibu.
" Dia temanku, mama masuk saja biar aku bicara dengannya." dengan wajah enggan sang ibu tetap pergi meninggalkan mereka berdua, Kenzo tetap tersenyum sampai ibunya masuk kerumah, ia langsung menatap tajam pada Adriana.
" Apa kau tidak bisa membiarkan aku tidur sebentar? Aku pulang subuh dan kau datang sepagi ini, benar-benar polisi teladan." sindir Kenzo kesal.
" 5 menit, atau aku akan menceritakan pada ibumu..."
" Kau berani?..." potong Kenzo.
" kenapa tidak berani?"
" 30 menit, terserah kau setuju atau tidak." Kenzo langsung meninggalkan Adriana yang menunggu, Adriana tidak mengatakan apa-apa lagi. Ibunya ingin keluar saat Kenzo masuk tetapi ditahan Kenzo untuk membiarkan polisi itu menunggu diluar saja.
Kenzo mengendarai mobil polisi dengan santai, Adriana mengarahkan agar menuju tempat sebuah bangunan pemukiman.
" Kita akan kemana?"tanya Kenzo.
" Melihat lokasi orang hilang, Amora Zira gadis berusia 20 tahun, sudah 2 hari tidak pulang, terakhir ia mengirim pesan pada ibunya bahwa ia menginap ditempat kerja karena pulang larut, setelah dua hari ibunya khawatir karena ia tidak mengirim pesan lagi, ibunya mencari ditempat kerja dan ternyata ia tidak masuk kerja selama 2 hari, kemungkinan dia diculik oleh DG ,ayo mungkin ada petunjuk disini." ucap Adriana membuka pintu mobil.
" DG? ck tapi Untuk apa mengajakku, aku bukan polisi, lagipula apa kantor polisi kurang orang sampai harus mengajakku." Adriana menatap tajam padanya.
" Tutup mulutmu dan ikut saja." Adriana langsung membanting pintu mobil, Kenzo mendengus kesal lalu keluar mobil mengikuti Adriana. Tak lama satu mobil patroli datang, dua orang polisi satu adalah Han dan satunya Kenzo tidak mengenalnya. Mereka berdua langsung memberi hormat menyapa Adriana.
Kenzo melihat fitur bangunan sekitar dan melihat sekelilingnya, tidak ada cctv, tetapi banyak ruko bangunan lantai 2 dan bangunan itu bertingkat seperti rumah susun.
" Apa ada perkembangan?" tanya Adriana pada Han, Han langsung menyerahkan laporan yang ia dapatkan pada Adriana, Kenzo melirik mereka berdua.
" Han apa itu DG?"
" Dark Ghost, kami menjulukinya mereka yang menculik para gadis dengan sebutan DG." jawab Han bersemangat. Kenzo masih memperhatikan sekitar. Adriana melihat seorang wanita paruh baya, ia langsung menghampirinya.
" Permisi, apa anda tinggal disekitar sini?" wanita paruh baya itu mengangguk.
" Kami dari kepolisian, apa disekitar sini sering terjadi sesuatu seperti pencurian atau hal lain?"
" Ah, beberapa hari yang lalu ada seseorang yang mencurigakan, dia bukan dari pemukiman disini tetapi dia terus menatap tempat ini, aku merasa ketakutan karena dia seperti orang jahat." jelas ibu itu dengan antusias.
" Jangan dengarkan dia, semua orang akan dituduhnya penjahat." seorang pria berusia sekitar 25 dari sisi gedung lain datang. " Ayo bibi masuklah, itu bukan penjahat itu putramu." pria itu membantu wanita paruh baya itu masuk kedalam rumah, tak lama ia keluar dari rumah.
" Bibi Sun sakit, kadang-kadang ia ingat putranya kadang-kadang dia lupa, putranya tidak bisa menjaganya karena jika melihat putranya ia akan mengamuk jika sakit pikunnya kambuh, jadi putranya hanya bisa menjaganya dari jauh, setiap sore sampai malam ia akan melihat ibunya dari depan gang." Adriana mengangguk.
" Kalau begitu, boleh saya bertanya?" tanya Adriana, Han juga sudah menghilang mencari informasi gadis yang hilang meninggalkan Kenzo yang hanya berdiri disamping mobil memperhatikan para polisi bekerja.
" Silahkan."
" Apa disekitar sini sering terjadi hal aneh, atau kejahatan?"
" Maksud anda gadis yang hilang kemarin, dia tinggal diatas ruko 2 rumah susun 4, aku mendengar beritanya, aku merasa tidak ada yang aneh dan disini baik-baik saja, hanya saja tidak menyangka dia hilang padahal dia gadis yang baik." Ia sesekali mengusap belakang lehernya seolah merasa tidak nyaman.
" Apa anda mengenalnya?"
" Kenal, aku tinggal disini ruko 2 rumah susun 2, setiap hari biasa aku melihatnya pulang malam setelah bekerja."
" Baiklah, terima kasih informasinya."
" Sama-sama. " setelah itu pria itu pergi, Kenzo melihat pria itu pergi, Han kembali, Adriana menemui Kenzo yang dengan santai melihat mereka.
" Ku dengar Amora terkenal anak nakal, ia suka pulang larut malam, ia bekerja di club malam, beberapa hari yang lalu sebelum kejadian ia terlibat perkelahian dengan pacarnya didepan gang." Jelas Han.
" Cari informasi tentang pacarnya." perintah Kenzo.
" Tidak perlu, selidiki pria tadi, dia mencurigakan."
" Kenapa?"
" Tempat ini tersembunyi karena padatnya bangunan, tidak ada cctv, pria tadi mengatakan bahwa Amora adalah gadis baik, tetapi orang lain mengatakan bahwa ia gadis nakal, rumah mereka saling berhadapan antara susun 2 dan susun 4, kutebak hanya blok berbeda, pria itu pasti menyukai Amora dan sering mengintai gadis itu pulang bekerja, dia pasti melihat sesuatu dimalam Amora hilang, dia terlihat tenang tetapi tidak bisa menyembunyikan gugup, saat orang lain gugup mata mereka tidak akan terfokus dan akan terus mengusap belakang lehernya, bukankah dia sudah mengatakan bahwa dia setiap hari melihat Amora pulang bekerja." jelas Kenzo.
" Kenapa dia tidak menghindar?"
" Dia sudah terlanjur terlihat, jika ia berbalik badan bukankah akan mencurigakan, tetapi apa ciri-ciri kalian menyebut DG."
" Gadis yang hilang, dan sesuai kriteria kami sebut DG dan Amora masuk kriteria itu."
" Peniru." jawab Kenzo dan Adriana serempak.