Setelah hidup dengan suami yang suka memukulinya selama bertahun-tahun, Freya 'dijual' karena suaminya telah jatuh hati pada wanita lain. Dia hanya bisa pasrah saat pelelangan berlangsung, sampai akhirnya... "Satu juta Yuan!" Semua mata tertuju pada pria bertudung yang menawar dengan harga ribuan kali lebih mahal. Siapa pria itu dan kisah seperti apa yang menanti mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rossywiji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
sebuah pilihan
Siang ini aku pertama kali makan dengan Albert. Tidak seperti di rumah Andreas yang hanya bisa makan seadanya. Disini berbagai menu makanan tersaji begitu indah didepan mata.
"Makanlah yang banyak Freya, perbaiki dulu gizi mu agar kamu bisa sehat", Albert berbicara sambil sesekali mengajakku bercanda. Namun aku belum berani untuk mengangkat suara menjawabnya.
"Rambut barumu sangat cocok denganmu Freya, ayo makan yang banyak", kata Albert dengan senyum yang terus mengembang.
Albert sangat aneh, dia membeliku namun sampai sekarang belum menyuruhku apa-apa. Selain istirahat dan makan yang banyak.
'Dia membeliku pasti ingin aku melakukan sesuatu kan? Tapi apa?'
'Kenapa sampai sekarang masih diam saja?'
Aku terus berpikir sambil mengambil sup yang ada di mangkuk depan ku.
Kucicipi sesendok sup itu, 'Enak!', aku belum pernah merasakan masakan seenak ini setelah orang tuaku meninggal. Sampai aku lupa dengan rasanya.
"Coba juga daging yang ada di piring depanmu, kupastikan kamu akan menginginkannya lagi dan lagi", ucap Albert kepadaku.
Ku turuti perkataannya, yahh .. kalaupun ada racunnya, tak akan apa-apa walau aku mati sekarang.
'ahh.. kurasa pencernaanku membaik dalam waktu singkat', ucapku dalam hati.
Aneh..
Aku tidak merasa takut sedikitpun di tempat ini. Padahal aku tak kenal siapa Albert sebelumnya. Apa karena Andreas yang tidak akan mungkin menemukanku di tempat ini?
"Apa makanannya sesuai dengan seleramu?", Albert terus bertanya walau tahu aku tidak akan menjawabnya.
Andreas adalah orang biasa, sedangkan Albert adalah salah satu keluarga terkemuka di negeri ini. Mungkin, itulah yang aku rasakan.
CLANKK...
.
.
"Maafkan aku .."
"Maaf"
"Ampuni aku"
Aku terus meminta maaf. Aku yakin dia pasti akan marah dan memukulku.
Aku sudah tidak sopan di meja makan dengan menjatuhkan garpu.
"Kenapa kamu minta maaf Freya?", tanya Albert dengan lembut.
"Apa karena kau menjatuhkan garpu mu?", tanya Albert lagi.
Aku masih diam, aku takut Albert akan marah besar. Biasanya Andreas akan marah saat makannya terganggu. Dia akan memukulku dan tidak akan memberiku makan setelah itu. Biasanya dia akan langsung beranjak dari meja dan menamparku.
Bagaimana jika Albert mengusirku?
Aku akan tinggal dimana?
CLANKK..
"Ahh.. sepertinya aku juga menjatuhkan garpu ku!", ucap Albert.
'kenapa?', dia tidak memakiku, tapi malah melakukan hal yang sama? Untuk apa?
CLANKK..
"Yahh.. sepertinya aku menjatuhkan sendokku juga!", ucap Albert lagi.
Aku benar-benar tidak paham apa yang dilakukan Albert.
"Yahh.. kalaupun jatuh dua tiga kali pun bukan berarti sebuah kesalahan juga!",
"Mungkin karena jari-jari ku lemah dan tidak bertenaga, jadi tidak apa!", Ucapan Albert seperti nya berusaha menenangkan ku.
"Karena ini adalah rumahku, dan kamu adalah nyonya di rumah ini, jadi tak perlu minta maaf hanya karena masalah sekecil itu!", imbuhnya.
"Inka, bawakan alat makan yang baru untuk Freya dan aku!", perintahnya kepada salah satu pelayan yang ada di ruangan ini.
"Baik tuan!", jawab pelayan itu.
Apakah benar tidak apa-apa seperti ini?
Albert benar-benar tidak memarahiku?
"Inka adalah kepala pelayan yang ada di rumah ini, jika ada yang bersikap tidak sopan padamu, kau boleh memberitahunya", ucap Albert.
"Selanjutnya biar dia yang menyelesaikan nya!", tambah Albert lagi.
"Senang bertemu dengan anda nyonya Freya, perkenalkan, nama saya inka", Inka memperkenalkan diri kepadaku yang tidak ku tanggapi.
Aku masih enggan membuka suara atas semua yang terjadi.
'Dia memanggilku nyonya?'
Aku bertanya-tanya, bolehkah aku menerima semua kebaikan ini?
Jika ternyata semua ini adalah bagian dari rencana jahat Albert bagaimana?
"Kalian bisa saling berkenalan lagi setelah makan. Jadi, mari kita lanjutkan makannya Freya", ucap Albert dengan lembut.
"Kau Tidak perlu memaksakan diri jika merasa kurang enak badan atau sudah kenyang, Kau bebas melakukan apapun yang kau mau Freya!", ucap Albert lagi dengan tersenyum kearahku.
'Bebas?'
Apakah benar aku sudah bisa bebas?
Bebas apa?
Bebas yang bagaimana?
Apakah aku boleh berlaku seperti saat masih ada orang tuaku dulu?
Atau, bolehkah aku pergi kemanapun ku mau?
Atau hanya bebas dari Andreas?
Dan terperangkap bersama Albert?
.
"Freya, ada sesuatu yang ingin aku katakan kepadamu!", ucap Albert membuka suara.
Sore ini kami minum teh bersama di taman rumah Albert yang sangat luas.
"Sekarang kau sudah resmi menjadi istriku, aku memberimu dari mantan suamimu. Dan kontraknya adalah sah secara hukum!", lanjut Albert mulai menjelaskan.
"Dapat dikatakan bahwa statusmu saat itu adalah belum menikah, karena mantan suamimu sudah menggugat mu di pengadilan". Albert mulai menjelaskan rincinya.
"Aku berkata begini karena mengkhawatirkan mu, kita tidak tahu apa yang orang lain pikirkan atau bicarakan di luar sana. Maka sebelum itu aku menjelaskan situasinya". Lanjut Albert lagi.
"Apakah kau mengerti Freya?", tanya Albert kepadaku.
"Iya!", jawabku lirih menanggapi pertanyaan nya.
"Terimakasih sudah menjawabnya Freya", Albert tersenyum tulus kepadaku.
Aku tak tahu apa yang dia pikirkan saat ini. Entah dia memang baik atau hanya pura-pura baik kepadaku.
Tapi yang aku tahu, aku lega bisa keluar dari jeratan Andreas.
"Sayangnya kita sudah menikah, walau itu bukan keinginan mu, mau bagaimana lagi, tidak banyak yang bisa aku lakukan", ucap Albert kemudian.
"Dan setelah menikah denganku, statusmu adalah seorang marchionnes Davinci. Mulai dari sekarang kau adalah Freya Davinci!", lanjut Albert sambil menatapku dalam.
"Marchionnes Davinci??", gumamku.
"Kau tidak memiliki pilihan lain selain menjadi istriku, tapi.. aku akan memberimu pilihan untuk kamu bertindak selanjutnya". Albert terdengar serius mengatakan ini.
Aku terus mendengarkan apa yang akan Albert katakan selanjutnya.
"Aku memberimu dua pilihan Freya!", ucap Albert.
"Pertama, kalau kau tidak mau melakukan apapun, maka tidak usah melakukan apa-apa, kau tidak harus mengikuti kegiatan para nyonya dari rekan bisnis saya. Dan kau juga tidak harus melakukan tugasmu sebagai seorang istri!", lanjut Albert mulai menjelaskan.
"Bagaimana juga kau tetaplah istriku. Kau masih bisa berbelanja, memakai pakaian bagus dan memakan semua makanan kesukaanmu. Para pelayan tetap akan menghormati dan melayanimu", Albert menjelaskan sesuatu yang tidak bisa kumengerti.
Jika aku bertindak demikian, apakah benar-benar boleh?
Apakah aku tidak akan lagi menerima rasa sakit?
Apakah aku tidak akan dijual lagi?
Bagaimanapun jika aku melakukan demikian, maka aku tidak akan memiliki nilai.
"La-lalu yang kedua?", tanyaku memberanikan diri.
"wahhh... Ternyata kau bisa penasaran juga Freya! Terimakasih sudah menunjukkan rasa penasaranmu kepadaku Freya! Hehehe", Albert malah tertawa melihatku merespon pernyataannya.
Apakah itu lucu?
Kenapa dia tidak menunjukkan sisi gelapnya dan hanya menunjukkan sisi lembut?
Sungguh aneh.
"Pilihan kedua tidak akan mudah untuk kau lakukan Freya", Albert memulai penjelasannya.
"Kau harus belajar menjadi nyonya marchionnes Davinci salah satu keluarga terbesar di negeri ini. Jika kau memilih pilihan ini, maka aku akan menugaskan beberapa guru untuk mengajarimu berbagai ilmu. Mulai dari bersosialisasi, berdansa, pengetahuan dasar, dasar bisnis dan lain-lain!", Albert menerangkan dengan hati-hati kepadaku.
"Dan jika kau memilih pilihan ini, maka kau tidak hanya akan tinggal di rumah ini. Kau akan mengikuti perkumpulan dari nyonya-nyonya besar, Dan bersosialisasi dengan berbagi macam orang!", ucap Albert kemudian.
'belajar banyak hal.. guru.. perkumpulan sosial..' aku mulai mengerti sekarang.
"Tapi aku harus tahu, tidak semua orang yang mendekatimu adalah untuk sesuatu yang baik. Karena semakin tinggi kedudukan mu, semakin terjerat juga pergerakan mu!".
Albert seolah memberiku peringatan.
"Beberapa orang akan memanfaatkanmu, bahkan memandang rendah dirimu" tegas Albert.
"Selain itu mungkin kau akan kesulitan dalam belajar, atau mElakukan sesuatu yang tidak kau inginkan!". Terang Albert kembali dengan wajah serius
"Jadi Freya, kau akan pilih yang mana??"