NovelToon NovelToon
Pengobat Cinta Sang Letnan Angkuh Yang Patah Hati

Pengobat Cinta Sang Letnan Angkuh Yang Patah Hati

Status: tamat
Genre:Tamat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:382.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Hasna_Ramarta

Letnan satu Bisma Dwipangga patah hati setelah diputuskan oleh tunangannya. Hubungannya yang sudah terjalin cukup lama itu, kandas karena sebuah alasan. Demi sebuah jenjang karier yang masih ingin digapai, dr. Jelita Permata terpaksa mengambil keputusan yang cukup berat baginya.

"Aku ingin melanjutkan studiku untuk mengejar dokter spesialis. Kalau kamu tidak sabar menunggu, lebih baik kita sudahi hubungan ini. Aku kembalikan cincin tunangan ini." Dr. Lita.

"Kita masih bisa menikah walaupun kamu melanjutkan studi menjadi Dokter spesialis, aku tidak akan mengganggu studi kamu, Lita." Lettu Bisma.

Di tengah hati yang terluka dan patah hati, Bu Sindi sang mama justru datang dan memperkenalkan seorang gadis muda yang tidak asing bagi Letnan Bisma.

"Menikahlah dengan Haura, dia gadis baik dan penurut. Tidak seperti mantan tunanganmu yang lebih mementingkan egonya sendiri." Bu Sindi.

"Apa? Haura anak angkat mama dan papa yang ayahnya dirawat karena ODGJ?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35 Haura Linglung

   "Apa, serius ini Bisma? Mana, coba tunjukan bukti kalau kamu memang sudah mengajukan nikah?" tanya Bu Sindi masih belum percaya. Rasa bahagia langsung menelusup di dalam dadanya, ia tidak menyayangkan Bisma benar-benar mewujudkan keinginannya.

     "Ayo, mama lihat berkas-berkasnya?" Bu Sindi tidak percaya apa yang dikatakan Bisma barusan.

     "Ya ampun, beneran ini Bisma? Kamu tidak sedang membohongi mama?"

     "Benar, Ma. Itu yang Mama mau, kan? Kenapa sekarang Mama seperti tidak percaya kalau semua ini beneran," jelas Bisma.

     "Kalau begitu, kamu harus segera melengkapi administrasinya. Kalian sebentar lagi akan menjadi pasangan. Senang banget rasanya mama," ungkap Bu Sindi seraya membawa Bisma menuju ruang keluarga, mereka kini duduk di sana.

    "Tapi sebenarnya apa alasan Mama menginginkan Bisma menikah dengan Haura? Haura itu masih sangat muda, Ma. Dia pasti masih ingin main-main dengan teman-temannya. Selain itu, Bisma juga takut Haura tidak bisa mengimbangi kesibukan Bisma sebagai aparat negara. Belum lagi kalau Bisma kembali ditugaskan di wilayah konflik, mending masih di dalam negeri, tapi kalau di luar negara, bagaimana? Apakah Haura masih bisa setia dihadapkan berdampingan dengan Bisma yang sibuk?" tutur Bisma mempertanyakan kesetiaan Haura apabila Bisma kembali ditugaskan ke wilayah konflik.

     "Insya Allah, Haura itu perempuan yang setia. Walaupun Haura masih muda, tapi dia tidak suka banyak ngumpul dengan teman-temannya atau jalan, kecuali mengerjakan tugas kelompok, itupun jarang Haura lakukan. Firasat mama mengatakan Haura merupakan istri yang bisa menjaga kehormatannya, dia pasti akan menjadi istri setia, meskipun nanti kalian akan LDR an," tutur Bu Sindi meyakinkan Bisma.

    Haura yang tidak sengaja nguping di balik tembok ruang keluarga, merasa terharu dengan semua yang dikatakan Bu Sindi yang terkesan membelanya. Air matanya tiba-tiba jatuh saking terharunya.

     "Sebetulnya alasan mama yang paling utama adalah, mama tidak mau hidup Haura jauh dari mama. Mama tidak ingin dia tanpa pengawasan mama. Mama sudah sangat sayang sama Haura. Dan mama yakin, kamu kelak pasti bisa mencintai Haura. Tolong, kabulkan permintaan mama, bahagiakan Haura, cintai dia setulus hatimu, mama tidak mau Haura merasa sebatang kara. Oleh karena itu, mama berusaha menjodohkan kamu dan Haura, supaya mama tenang jika kelak mama berjauhan dengan dia,” tutur Bu Sindi membuat Haura semakin terharu.

Sesayang itu Bu Sindi padanya, maka balas budi apa yang pantas ia berikan pada mama dan papa angkatnya ini selain patuh pada semua permintaan maupun larangannya.

“Haura akan coba menjadi istri yang baik untuk Kak Bisma, sesuai keinginan mama. Haura juga sayang mama, oleh karena itu Haura akan berusaha menerima perjodohan ini dengan ikhlas, meskipun Kak Bisa belum sepenuhnya akan mencintai Haura,” batin Haura begitu terharu.

“Tapi, Bisma tidak janji bisa mencintai Haura dengan waktu yang cepat, Ma. Bisma perlu waktu untuk mengenal lebih jauh tentang Haura. Terlebih kita masih baru kenal, meskipun Mama dan papa sudah mengangkatnya anak hampir kurang lebih lima tahun, tapi Bisma baru-baru ini dekat dengan Haura,” ujar Bisma lagi, membuat jantung Haura tersentak. Baru saja dia punya pikiran seperti itu, tiba-tiba secara kebetulan Bisma juga mengatakan hal yang sama di hadapan mamanya saat ini.

Haura memang harus bersabar jika ia siap dijodohkan. Ia harus siap menerima perlakuan yang kurang menyenangkan hati kasarnya, karena ia sudah memilih menerima perjodohan ini walaupun sedikit dipaksa.

“Aku yakin Kak Bisma tidak akan mencintaiku begitu saja, mengingat mantan kekasihnya saja orang yang berpendidikan tinggi dan seorang dokter.” Haura merasa rendah diri jika ingat dengan mantan kekasih Bisma yang pernah ia dengar putusnya mereka adalah karena diputuskan pihak perempuan karena memiliki pria lain.

Haura segera menjauh dari balik tembok ruang keluarga sebelum keberadaanya diketahui oleh Bisma maupun mamanya.

***

Haura memasuki kamarnya, lalu dia menutup kembali pintu kamar itu. Haura berpura-pura tidak mendengar atas apa yang barusan didengarnya di ruang keluarga antara Bisma dan mamanya.

Haura membaringkan tubuhnya di ranjang, lamat-lamat rasa kantuk itu datang. Beberapa saat kemudian dia sudah terlelap dan larut ke dalam mimpi.

“Haura bangun, persiapkan dirimu untuk besok. Karena besok kamu harus menghadap atasanku untuk ditanya berbagai pertanyaan sebelum kita menikah?” ujar Bisma menyentak Haura yang terlelap tidur.

Haura menggeliatkan badannya, entah mimpi atau nyata, kalimat tadi sangat jelas di telinganya.

“Haura, kamu sudah bangun rupanya. Kamu sangat lelap, sampai mama dan Bisma membangunkan kamu berulang kali, tapi kamu tidak bangun-bangun. Sepertinya kamu kelelahan,” ucap Bu Sindi seraya menatap Haura dengan binar bahagia.

Haura menatap sang mama dengan heran, memangnya ini jam berapa? Pikirnya sangat bingung.

“Mama, memangnya ini jam berapa, Ma?” Haura masih bingung, mungkin efek baru bangun tidur membuat Haura seperti orang linglung.

“Ini sudah mau Maghrib. Maghrib-maghrib tidur itu pamali kalau kata orang tua dulu, nanti kamu jadi linglung,” kata Bu Sindi lagi seraya meraih lengan Haura untuk bangun.

“Jadi, yang aku dengar tadi di ruang keluarga itu mimpi? Tapi, seperti nyata.” Haura menepuk-nepuk pipinya menyadarkan diri apakah ini sebenarnya nyata atau mimpi?

Haura bangun lalu segera ke kamar mandi membersihkan diri. Sebenarnya dia masih bingung dengan yang dia alami dari siang sampai menjelang Maghrib ini. Haura segera menjalankan ibadah wajib tiga rakaat dan beristighfar di sana mohon petunjuk pada zat Maha Pengampun, apakah yang dia alami sore tadi hanya sekedar mimpi atau nyata.

“Haura, kakakmu Bisma ada di rumah ini. Kamu sekalian ajak dia makan malam. Sepertinya setelah ini dia mau mengatakan sesuatu sama kamu,” beritahu Bu Sindi seraya berlalu menuju dapur.

“Kak Bisma, ada di sini? Jadi, yang sore tadi berbicara dengan mama itu, beneran Kak Bisma?” Jadi, aku tidak sedang bermimpi?” bingungnya lagi seraya meraba keningnya.

1
wulansari
Luar biasa, critanya cip ibu suka...
selamat berkarya yg lain sehat selalu 💪🙏
Nasir: Mksh Bunda...
total 1 replies
wulansari
wah kayaknya critanya menarik ibu mampir baca nih
elly fitriyatun
Haura Hamidun /Grin/
Nasir: Hehehe begitulah Kak...
total 1 replies
Dewi Sabriani
Luar biasa
Nasir: Mksh byk Kak.
total 1 replies
Sulisbilavano
jangan perselingkuhn stlh nikah thor..
Nasir: Tidak ada Kak. Lanjutkan ya...
total 1 replies
mommy lala
terimakasih thoor ditunggu kisah selanjutnya....🙏🙏
Nasir: Sama2 Kak... mampir ya ke karya baru.
total 1 replies
Lita Pujiastuti
Terima kasih Thor, kisahnya berakhir damai. Jadi adem ..😊
Kadek Bella: trima kasih thoor,, tetap smangat
Nasir: Alhamdulillah...
total 2 replies
Haikal syahputra haykal
blm ap2 cerita ny udah nyesek thor.. kasian vania ny.. aplgi klu di buat suaminya balik ke mantan ny.. mewek bener dech
Nasir: Kita lihat nanti ya...
total 1 replies
Lita Pujiastuti
Baru awal saja, sudah nyeseg..😭
Khanza Via
hamil ini Haura
Nasir: 🥰🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
elly fitriyatun
Suka SM alurnya...cr menulisnya dibikin paragrap JD gak suntuk bacanya
Nasir: Wahhhh.... mksh Kak... lanjut ya....
total 1 replies
Lita Pujiastuti
Tamat deh, sementar Jelita blm ada ending yang bahagia jg. Cerita Jelita hanya sebatas nyesel telah ninggalin Bisma, bikin dong Jelita sadar dg cintanya Mayor Erwan, dan akhirnya bisa nurunin ambisi karirnya dan bisa terima mayor erwan dan anaknya ...biar semua happy ...🤗🥰
Nasir: Trmksh sudah mendukung karya saya...
Lita Pujiastuti: ok....sip...😊👍
total 3 replies
Nurwana
haura jaga hatimu, biarkan Bisma duluan yang jatuh hati.
Nurwana
ya iyalah... dimana mana itu kalau sudah komitmen menikah harus saling mencintai... kalau cuman main main buat nikah...
Murni Zain
Terlalu cepat end.. pengen lbh banyak lg ☺
NURHIDA MUJUR
ku tunggu serial baja versi dewasa
Nasir: Insya Allah Kak...
total 1 replies
Rina meryati
ceritanya bagus q suka...sayang udah tamat aja...ga ada sekuelnya Thor...
Nasir: Trmksh Kak.... sekuelnya mungkin nanti dipikirkan. Tapi idenya masih bingung.
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
Tante reader nunggu novel Baja launching ya Nak...😆
berharap kk 😆🙏🏻
Mrs.Riozelino Fernandez: semoga idenya mengalir lancar kk Thor
Nasir: Sedang dipikirkan Kak... hehe diain ya...
total 2 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
selamat ya Haura Bisma...💕💕💕
Mrs.Riozelino Fernandez
euleh...euleh...itu sih mau mu Bisma 😆😆😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!