Bao Wei merupakan mafia kejam yang terkenal di dunia bawah. Dalam menjalankan misi nya, ia tak segan dengan musuh nya. Bao Wei mempunyai sepupu yang sangat suka membaca novel. Tak ayal, Bao Wei juga suka membaca novel reinkarnasi, thriller, zaman kuno kultivasi, time travel, maupun novel kiamat.
Di dunia atas, Bao Wei merupakan seorang Dokter Bedah Misterius yang bakatnya luar biasa. Mulai dari usia 10 tahun hingga sekarang umur 25 tahun, ia telah menjadi Dokter Bedah yang hanya diketahui oleh profesor Dokter dengan sebutan Dokter Dewa.
Saat ini Bao Wei sedang cuti dan menikmati waktunya di Villa dekat pegunungan dengan membaca novel berjudul Kiamat Zombie di sertai makanan kacang dan jus kesukaannya.
Bao Wei yang sudah membaca novel hingga tamat mulai mengantuk dan tertidur di sofa dengan buku novel yang jatuh dan terbuka. Hingga sebuah cahaya keluar dalam novel dan membawa Bao Wei ke dalamnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kagum
Di apartemen, Li Cheng duduk di sofa dengan laptop Bao Wei di pangkuannya. Ia baru saja meminta izin untuk menggunakan perangkat itu, dan Bao Wei dengan santai memberikannya tanpa banyak bertanya.
"Gunakan saja, aku sedang tidak membutuhkannya" kata Bao Wei sebelum masuk ke kamarnya.
Li Cheng mengamati laptop itu sebentar sebelum mulai bekerja. Ia memasukkan flash drive (FD) ke salah satu port USB dan membuka file-file yang ada di dalamnya. Pandangannya serius, jemarinya cekatan mengetik laporan singkat kepada atasannya.
Percakapan Sebelum Bao Wei Pergi
"Kau terlihat sangat terburu-buru" komentar Bao Wei sebelum ia masuk ke kamar.
"Aku harus memastikan laporan ini sampai ke atasan dan timku. FD ini berisi data misi yang sangat penting, dan aku tidak tahu apakah aku bisa kembali ke markas dengan selamat. Jadi, ini langkah cadangan" jawab Li Cheng tanpa menoleh matanya tetap fokus pada layar.
Bao Wei mengangguk paham "Baiklah, gunakan saja laptopku. Kalau ada yang perlu, panggil aku". Li Cheng hanya mengangguk singkat sebelum kembali mengetik.
Setelah mengirimkan file yang ada di FD ke atasannya melalui jaringan terenkripsi, Li Cheng merasa sedikit lega. Namun rasa penasaran menggelitiknya. Ia mulai membuka folder-folder lain di laptop itu.
Salah satu folder menarik perhatiannya "Foto Bao Wei".
Ketika folder itu terbuka, matanya melebar. Puluhan foto Bao Wei tersimpan di sana, beberapa di antaranya terlihat santai, sementara yang lain lebih personal, menampilkan Bao Wei dalam pakaian yang sedikit lebih seksi saat bepergian atau menghadiri acara formal.
Li Cheng menghela napas panjang "Dia benar-benar menarik" gumamnya, lalu tanpa pikir panjang, ia memindahkan beberapa foto ke ponselnya. Ia juga menemukan file biodata Bao Wei yang menyebutkan banyak keahlian gadis itu. Hal itu membuatnya semakin terkesan.
Sementara itu, Bao Wei telah masuk ke kamarnya, mengunci pintu, dan masuk ke dalam ruang dimensi. Di ruang gioknya yang luas, Bao Wei duduk di dekat kolam air terjun sambil berbicara dengan Xinxin.
"Xinxin, aku ingin bertanya soal giok-giok kuno yang pernah kubeli. Apa sebenarnya fungsi mereka?" tanyanya.
Suara Xinxin yang lembut namun jelas terdengar di benaknya.
"Giok-giok itu memiliki potensi untuk menjadi ruang penyimpanan atau bahkan ruang dimensi seperti yang kau miliki sekarang. Namun, setiap giok memiliki keistimewaan masing-masing yang bisa aktif jika kau mengikatnya dengan kontrak darah"
Bao Wei teringat pada salah satu giok spesial yang ia beli dari seorang kakek tua beberapa waktu lalu. Salah satunya adalah cincin giok dengan ukiran bunga mawar yang menyerupai milik protagonis dalam novel ini.
"Bagaimana jika aku menggunakan cincin giok itu?" tanya Bao Wei.
"Jika kau menggunakannya, giok itu bisa berubah menjadi ruang dimensi pribadi dengan kemampuan unik. Namun, perlu diketahui, jika itu adalah giok spesial milik protagonis, konsekuensinya bisa memengaruhi alur cerita mereka" jelas Xinxin.
Bao Wei termenung sejenak, memikirkan pilihan yang ada.
"Selain cincin giok itu, apa lagi yang perlu aku perhatikan?"
Xinxin menjawab "Ada beberapa giok lain yang kau miliki, seperti anting giok kuno dengan ukiran daun, gelang giok hijau putih, dan kalung bulan. Masing-masing memiliki potensi unik, anting daun dapat mempercepat pertumbuhan tanaman, gelang giok dapat meningkatkan energi kultivasi, dan kalung bulan dapat memberikan perlindungan terhadap serangan mental"
Bao Wei mengangguk, memahami penjelasan sistemnya. Ia memutuskan untuk mengeluarkan semua giok itu dari penyimpanannya dan meletakkannya di atas meja batu di ruang dimensi.
Bao Wei mengambil cincin giok pertama yang memiliki ukiran bunga mawar. Ia memotong sedikit ujung jarinya dengan pisau kecil dan meneteskan darahnya di atas giok itu. Seketika, cincin itu bersinar lembut, lalu bayangan ruang kecil muncul di hadapannya.
"Giok ini memang istimewa" gumam Bao Wei sambil mengamati ruang kecil itu.
Ruang dimensi giok tersebut berbeda dengan ruang giok utama miliknya. Ruang ini lebih kecil, namun memiliki aura yang hangat dan nyaman, cocok untuk menyimpan barang-barang berharga.
Bao Wei kemudian mengulangi proses kontrak pada giok lainnya. Liontin daun bersinar hijau terang, mengeluarkan energi alam yang menenangkan. Gelang giok hijau putih memancarkan energi kultivasi yang membuat Bao Wei merasa lebih kuat. Sementara itu, kalung bulan mengeluarkan sinar lembut yang memberikan rasa perlindungan mendalam.
Bao Wei tidak menyadari bahwa mengikat kontrak dengan cincin giok bunga mawar telah memengaruhi protagonis dalam novel. Protagonis yang seharusnya mendapatkan giok tersebut mulai merasa kehilangan sesuatu yang penting. Aura keberuntungan yang biasanya mengelilingi protagonis sedikit memudar, dan ini perlahan akan berdampak pada perjalanannya dalam cerita.
Xinxin memperingatkan Bao Wei "Kau harus berhati-hati. Jika kau terlalu sering bersama pemeran utama dalam novel, alur cerita bisa berubah drastis"
Bao Wei mengangguk, mencatat hal itu dalam pikirannya. Ia tahu bahwa ia harus tetap waspada, terutama karena kiamat zombie semakin dekat.
Setelah selesai mengatur semua gioknya, Bao Wei keluar dari ruang dimensinya dan kembali ke dunia nyata. Ia menemukan Li Cheng masih duduk di sofa dengan laptopnya, tapi kali ini ekspresinya sedikit berubah.
"Kau sudah selesai?" tanya Bao Wei sambil berjalan mendekat.
Li Cheng menutup laptop dan menatap Bao Wei dengan senyum tipis "Ya, terima kasih sudah meminjamkan laptopmu. Kau sangat... baik"
Bao Wei mengernyit curiga "Kau tidak melakukan hal aneh dengan laptopku, kan?"
Li Cheng tertawa kecil "Tentu tidak" Gugup Li Cheng
Bao Wei mengangkat alisnya, namun tidak ingin memperpanjang masalah "Baiklah, aku akan ke dapur. Kalau kau lapar, beri tahu aku"
Li Cheng menatap Bao Wei yang berjalan menjauh. Dalam hati, ia tidak bisa menahan rasa kagumnya pada gadis itu. "Dia benar-benar berbeda" pikirnya.