George Abraham yang merupakan seorang Casanova kelas kakap harus menerima perjodohan dengan gadis belia demi meredam amarah sang ayah karena ulahnya yang sudah melampaui batas.
" Jika kau berani menyakiti istrimu apapun alasannya maka kau bukan berhenti menjadi pewaris tapi berhenti menjadi anakku " ucap Ayah George dengan berapi-api menunjuk Fay yang duduk disofa apartemen George setelah pernikahan rahasia mereka .
" Ayah bagaimana mungkin aku bisa menghadapi nya " frustasi George menatap gadis belia yang duduk disofa mengerjakan tugas sekolah sambil sesekali tersenyum licik menatap George yang masih di nasehati Ayah nya .
Entah apa yang dipikiran gadis belia itu tentang pria matang seperti George?
next .
yuk Baca kelanjutannya ↩️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mul_yaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28 Papi jahat
5 Hari kemudian .
" Akhirnya ujian aku selesai juga " sorak Fay berlari kegirangan keluar kelas setelah otaknya di kuras habis karena menghadapi ujian seminggu ini sampai tak punya waktu untuk sekedar bermain dan menikmati hidup .
Fay masuk kedalam mobilnya dan langsung tancap gas menuju jalan raya menikmati perjalanan disiang yang cukup terik .
Fay adalah tipe orang yang tidak terlalu butuh teman di sisinya bahkan sendiripun tidak masalah yang penting punya uang yang cukup untuk membeli apapun yang dia inginkan.
Berteman dengan orang-orang munafik terlalu rentan untuk Fay yang bodo amat .
" Hallo , Papi minta duit dong aku mau jalan-jalan" ucap Fay begitu Geo menjawab telfonnya.
" dompet aku ketinggalan di apartemen Pi, jadi cuma ada ATM ini didalam mobil TF kesini ya Pi nanti nomernya aku kirimkan" sambung Fay lagi .
" Aku boleh jalan-jalan kan Pi otak aku udah mumet belajar seminggu ini " cerita Fay pada Geo yang sedari tadi hanya diam .
" Papi " panggil Fay .
" Iya, pergilah nanti Papi TF" ucap Geo lalu menutup telfon .
" Ihhhh, Papi kenapa sih " ucap Fay menatap ponselnya ketika Geo langsung menutup telfon .
Ditengah pikiran Fay notif masuk ke ponsel " Waahhh, 100 juta " melek Fay sampai meminggirkan mobilnya.
Muachhh .
" Papi Geo memang the best" senang Fay sampai meronta-ronta langsung tancap gas menikmati hidup yang dia inginkan tanpa sempat memikirkan lagi Geo kenapa.
.............
2 jam kemudian.
" Apa aku singgah di pantai dulu " ucap Fay yang lewat di jalan tepi pantai sepulang dari mall berbelanja.
Tanpa pikir panjang Fay memarkirkan mobilnya lalu berlari kepantai saat melihat seseorang yang dia kenali .
Brukkk .
" Papi jahat kepantai nggak ngajak aku " Rajuk Fay yang sudah mendarat di punggung Geo yang sedang berdiri untung tangannya sigap menopang tubuh Fay.
" Papi seda,"
" Haaa, udah tertangkap basah masih mau bohong " ucap Fay melingkarkan kedua tangannya di leher Geo tetap tidak mau turun bahkan membuka mulut menggigit cuping telinga Geo dengan main-main.
" Papi ngapain disini ?" tanya Fay mengintimidasi.
" Kerja sayang " jawab Geo dengan jujur .
" huh, kerja apa pandangi bule di tepi pantai " ucap Fay mencekik leher Geo dengan tangan nya .
" Presdir anda tidak apa-apa?" tanya seorang manajer serta puluhan staff berlari melihat seorang anak SMA yang sedang mencekik leher Geo.
" A, aku baik-baik saja " senyum lebar Geo memegang tangan Fay di lehernya.
" Hehh, anak nakal turun " ucap seorang wanita membentak Fay yang seperti gadis gila datang-datang langsung mendarat di punggung dan mencekik leher Geo.
" Papi " takut Fay menyembunyikan wajahnya diceruk leher Geo saat tatapan sinis semua orang membuat dia takut .
" Biarkan, dia istriku dan jangan sampai ada lagi yang berani membentaknya" ucap Geo dengan tegas yang membuat seluruh stafnya yang sebelumnya memang tidak tau siapa Fay menunduk .
" Pergi selesaikan tugas kalian " ucap Geo yang diangguki mereka .
" Hiks " tangis Fay mulai terdengar setelah semua orang pergi .
Geo menurunkan Fay lalu mengajaknya duduk di tepi pantai dekat pohon rindang menatap kelaut lepas.
" Jangan menangis " ucap Geo mengusap air mata di pipi Fay .
" Aku takut liat tatapan mereka Pi " ucap Fay yang benar-benar kena mental melihat tatapan mereka tadi seolah Fay adalah penjahat yang tertangkap .
" Ya namanya mereka tidak tau " ucap Geo mengelus kepala Fay dan mengecupnya.
" Besok-besok cari kebenaran dulu jangan terlalu cepat menyimpulkan" nasehat Geo yang sama sekali tidak marah pada Fay .
" Habis aku liat Papi berdiri sendiri di tepi pantai makanya aku berpikir Papi pergi ketempat indah tidak mengajak aku" ucap Fay dengan cemberut.
" Nggak liat Papi pakai setelan jas?" tanya Geo yang dibalas gelengan polos oleh Fay .
" Aku fokus liat Papi aja nggak ada perhatikan apa yang Papi pakai " jawab Fay dengan jujur .
" Papi kerja apa disini ?" tanya Fay merebahkan tubuhnya kepangkuan Geo yang duduk meluruskan kaki.
" Kotor sayang jangan rebahan di pasir " larang Geo .
" Kan kepala aku di atas pangkuan Papi " ucap Fay berbaring telentang menatap wajah Geo sepenuhnya dari bawah .
" Udah selesai ujiannya?" tanya Geo mengelus kepala Fay dengan lembut karena baru hari ini dia melihat Fay kembali ceria setelah seminggu terakhir terlihat sangat kacau dan banyak beban pikiran karena sedang menghadapi ujian.
" Udah Pi , aku puyeng banget seminggu ini makanya selesai ujian aku langsung jalan-jalan buat refreshing otak " ucap Fay memainkan sebelah tangan Geo.
" Papi kerja apa disini jawab ?" tanya Fay untuk kedua kalinya .
" Survei lokasi, Papi ingin mendirikan hotel di pantai ini karena lokasinya strategis " jawab Geo terus menatap kearah laut lepas .
" ooooh, Aku pikir Papi sedang galau makanya pergi ke pantai " ucap Fay yang tadinya memang berpikiran begitu .
" Apa yang akan Papi galau kan" Geo tergelak seketika mendengar penuturan Fay .
" Ya kali aja Papi gamon makanya pergi ke pantai " alasan logis Fay tentang apa yang dia pikirkan.
" Sudah tidak ada hal yang membuat perasaan Papi sakit semenjak ada kamu " ucap Geo menunduk Lalu mengecup kening Fay .
" Tolong ada Om-om mesum " ucap Fay sambil tertawa cengengesan.
" Hehhh, ganti seragam kamu dulu kalau gini yang ada orang-orang beneran bakal mikir begitu " ucap Geo yang tidak kepikiran sampai kesana .
" Fay " ucap Geo saat Fay malah tidur miring dan memeluk perutnya.
" Nanti saja , Aku ingin menikmati hidup bersama suamiku " ucap Fay yang merasa senang sekali bisa bertemu Geo di pantai .
" Ya sudah " ucap Geo melepas jas nya lalu menyelimuti Fay yang terlihat senang sekali berbaring di atas pasir .
" Papi ada yang lagi jilat lolipop" ucap Fay membenamkan wajahnya di perut Geo dan memeluk erat pinggang Geo .
" Kamu mau makan lolipop lagi " tanya Geo dengan pikiran positif nya mengelus kepala Fay yang terlihat sangat manja sampai berbaring memeluk pinggang Geo
" Papi " rengek Fey meremas pinggang Geo yang di pelukannya.
" Astaga , ayo kita pergi kamu masih sekolah nggak boleh liat hal begituan " ucap Geo menggendong Fay dan langsung membawanya pergi dari tempat itu .
Di ruang VIP restoran Geo menjelaskan pada semua staff nya tentang rencana bisnis mereka dan membahas banyak hal , berbeda dengan Fay yang hanya diam melamun masih membayangkan hal yang dia lihat tadi dengan beberapa pertanyaan.
" Hehh apa yang dilamunkan ?" tanya Geo menoel pipi Fay yang sejak tadi melamun terus .
" Papi udah siap?" tanya Fay yang saking lamanya melamun sampai tidak sadar kalau Geo sudah selesai .
" udah . Apa yang kamu lamunkan, jawab pertanyaan Papi" ucap Geo yang jadi penasaran melihat ekspresi Fay .
" Papi yang tadi be, "