Ratu Queen Natalia, sosok yang anggun dan bijaksana, terjebak dalam cinta segitiga dengan Raja Baldrick, suaminya yang tampan namun penuh rahasia, dan Selir Eliana, wanita muda yang memiliki pesona yang memikat hati sang raja. Cinta dan kegelisahan merajut benang-benang takdir di antara ketiga sosok tersebut, menciptakan pusaran emosi yang membingungkan.
Sementara itu, di Kerajaan Luminara, Raja Aldrich, pemimpin yang berani dan teguh, merencanakan untuk menjadikan Ratu Queen Natalia sebagai ratu di hatinya. Kekuatan dan ambisi, cinta dan dendam, terpilin rapat dalam permainan politik dan asmara yang rumit di antara dua kerajaan yang saling berlawanan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Little Fox_wdyrskwt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
༺ ༻ BAB 21 ༺ ༻
...✧༺♥༻✧...
Ayah Ratu Natalia mengangkat sebelah alisnya, seakan menunggu penjelasan lebih lanjut. Ia sudah cukup berpengalaman untuk membaca bahasa tubuh, dan senyum Baldrick saat ini jelas berbeda dari senyum biasanya. Ada sesuatu yang lebih dalam, lebih intim di balik senyum itu.
Duke Alaric , "Oh? Kebahagiaan baru? Maksudmu...?" Ia menatap Baldrick dengan penuh selidik, menunggu penjelasan lebih detail.
Meskipun ia penasaran, ia tetap menjaga sikapnya agar tidak terlalu menekan Baldrick. Ia tahu, ada batas-batas tertentu yang harus dihormati, terutama dalam hal privasi keluarga kerajaan.
Raja Baldrick, "Kita bisa membahasnya nanti, Ayah. Saat ini, ada hal-hal penting yang perlu kita bahas bersama para menteri." Ia mengalihkan pembicaraan, namun senyumnya masih terukir di wajahnya. Ia tahu, Ayah Ratu Natalia pasti sudah mengerti, namun ia tetap menghargai privasi dirinya dan Queen Natalia.
Ayahanda Ratu Natalia mengangguk perlahan, sebuah senyuman tipis terukir di bibirnya. Ia telah mengerti. Pandangannya yang tajam kini berganti menjadi hangat dan penuh pengertian. Ia tahu, ada batas-batas tertentu yang tidak boleh ia langgar.
Duke Alaric,"Oh... pasangan muda..." katanya, suaranya lembut dan penuh makna. Ia tidak melanjutkan pertanyaannya, memberikan Baldrick ruang dan privasi yang dibutuhkan.
Tepat saat Baldrick hendak memasuki ruang kerjanya, Ratu Queen Natalia muncul dari arah berlawanan, diiringi oleh para dayangnya. Mata mereka bertemu, dan keduanya terlihat salah tingkah. Wajah Queen Natalia memerah, dan ia terlihat sedikit gugup.
Ratu Queen Natalia, "Oh... eh, sepertinya aku harus segera ke taman," katanya, suaranya sedikit terburu-buru. Ia buru-buru berlalu, diikuti oleh para dayangnya yang juga terlihat sedikit terkejut.
Raja Baldrick hanya bisa menatap kepergian Ratu Queen Natalia. Ia merasa sedikit canggung dan lucu dengan situasi yang tiba-tiba terjadi. Ia mencoba untuk tetap tenang dan bersikap profesional.
Raja Baldrick: "Oh, iya... aku... hmm... akan ke ruangan," katanya, suaranya sedikit terbata-bata. Ia pun memasuki ruang kerjanya, dengan perasaan yang campur aduk antara bahagia dan sedikit canggung.
Ayahanda Ratu Natalia menyaksikan kepergian terburu-buru putrinya dan kecanggungan Raja Baldrick dengan senyum geli yang mengembang di wajahnya.
Ia menggelengkan kepala pelan, matanya berkilat penuh pengertian dan sedikit geli. Suara tawa pelan keluar dari bibirnya, sebuah tawa yang penuh kelembutan dan pemahaman akan cinta muda.
Duke Alaric, "Sepertinya... masih pada masa-masa baru..." katanya, suaranya masih dipenuhi dengan tawa lembut. Ia menggelengkan kepala lagi, kali ini dengan senyum yang lebih lebar.
Ia merasa sangat bahagia melihat putrinya telah menemukan kebahagiaan sejati bersama Raja Baldrick. Sebagai seorang ayah, ia merasa lega dan bersyukur.
Ratu Queen Natalia berlari kecil menuju taman, pipinya memerah karena terburu-buru dan sedikit malu. Para dayangnya berusaha mengejar, namun langkah mereka tak mampu menyamai kecepatan ratu mereka.
Dayang Rara, "Yang Mulia Ratu, mengapa selalu cepat sekali? Aduh... aku lelah..." Dayang Rara mengipas-ngipas wajahnya dengan tangan, berusaha mengatur napas.
Dayang lainnya juga tampak kelelahan, terengah-engah di belakang Ratu Queen Natalia.
Ratu Queen Natalia, "Dayang Rara, cepatlah! Aduh..." Ratu Queen Natalia terkekeh pelan, merasa sedikit geli dengan tingkahnya sendiri.
"Jangan terlalu lambat!" Ia masih berlari, namun langkahnya sedikit melambat untuk menunggu dayangnya.
...✧༺♥༻✧...
Ratu Queen Natalia akhirnya sampai di bawah pohon cerry yang rindang. Ia berhenti berlari, mengulung-gulung ujung bajunya dengan gugup, dan bersandar di batang pohon yang kokoh.
Wajahnya masih memerah, dan senyum tipis masih terukir di bibirnya, namun ada sesuatu yang berbeda dari senyum itu. Ada sedikit keraguan dan malu yang tersirat di balik senyumnya.
Para dayang yang berhasil menyusulnya kini mengerumuni sang ratu, rasa penasaran mereka terlihat jelas di wajah mereka.
Dayang Rara, yang paling dekat dengan Ratu Queen Natalia, menatapnya dengan penuh selidik. Ia telah lama mengabdi kepada ratu, dan ia tahu betul bagaimana membaca ekspresi wajah ratu. Ada sesuatu yang berbeda hari ini. Ada sesuatu yang disembunyikan di balik senyum malu ratu.
Dayang Rara, "Ada apa ini sebenarnya, Yang Mulia? Sepertinya ada hal yang mengganjal di balik senyummu itu..." Suaranya lembut, namun penuh dengan rasa ingin tahu.
Ratu Queen Natalia terkekeh kecil, mencoba untuk menyembunyikan rasa malunya. Ia menggigit bibir bawahnya dengan gemas, matanya berkaca-kaca karena menahan tawa. Kenangan indah dari malam sebelumnya kembali memenuhi pikirannya, membuat pipinya semakin memerah.
Ratu Queen Natalia, "Oh... hmm... itu tidak apa-apa kok..." katanya, suaranya sedikit gemetar karena menahan tawa. Ia berusaha untuk bersikap tenang, namun gagal. Tawa kecilnya terdengar semakin keras, dan ia terlihat semakin gugup.
Ia kembali menggulung-gulung ujung gaunnya, jari-jarinya terlihat gemetar karena menahan perasaan bahagia dan malu yang bercampur aduk.
Ratu Queen Natalia, "Oh, Rara... ini sangat..." Ia terdiam sejenak, mencari kata-kata yang tepat untuk menggambarkan perasaannya. "Sangat... luar biasa!" Ia akhirnya berkata, suaranya diiringi oleh tawa yang lepas.
Dayang Rara dan dayang lainnya saling berpandangan, wajah mereka dipenuhi dengan rasa penasaran yang semakin menjadi-jadi.
Mereka telah mengabdi kepada Ratu Queen Natalia selama bertahun-tahun, dan mereka tahu betul bagaimana membaca ekspresi wajah ratu mereka. Ratu Queen Natalia yang biasanya tenang dan anggun, kini terlihat sangat berbeda. Ada sesuatu yang istimewa yang terjadi.
Dayang Rara, "Luar biasa? Yang Mulia... Apa yang sebenarnya terjadi?" Dayang Rara bertanya dengan lembut, namun suaranya penuh dengan rasa ingin tahu. Ia tidak ingin memaksa Ratu Queen Natalia, namun rasa penasarannya sudah mencapai puncaknya.
Ratu Queen Natalia menghela napas, mencoba untuk menenangkan dirinya. Ia tahu bahwa ia tidak dapat menyembunyikannya selamanya. Lebih baik ia menceritakannya sekarang, daripada harus terus-menerus menyembunyikannya.
Ratu Queen Natalia, "Baiklah... Aku akan menceritakannya kepada kalian..." katanya, suaranya masih sedikit gemetar karena malu. Ia pun mulai bercerita tentang malam yang tak terlupakan bersama Raja Baldrick, tentang cinta dan keintiman yang telah mereka bagi.
Ratu Queen Natalia menceritakan semuanya kepada para dayangnya. Ia menceritakan tentang malam yang indah bersama Raja Baldrick, tentang bagaimana mereka saling mengungkapkan perasaan dan menghabiskan malam yang penuh cinta.
Ia menceritakan semuanya dengan detail, termasuk rasa malu dan bahagianya. Saat menceritakannya, ia sesekali tertawa kecil, menutup wajahnya dengan kedua tangannya karena malu.
Namun, senyum bahagia tetap terukir di wajahnya. Saat ia selesai bercerita, ia berbaring di atas rumput yang lembut, menikmati hangatnya sinar matahari pagi.
Ratu Queen Natalia, "Jadi... aku dan Raja Baldrick sudah resmi bersama. Kami... kami benar-benar menjadi kekasih..." katanya, suaranya masih sedikit gemetar karena malu.
Ia tersenyum lebar, menutup wajahnya dengan kedua tangannya. "Itu benar-benar..." Ia tertawa lepas, merasakan kebahagiaan yang begitu besar.
Para dayang mengerti, dan mereka ikut senang untuk Ratu Queen Natalia. Mereka telah lama melihat kedekatan Raja Baldrick dan Ratu Queen Natalia, dan mereka selalu berharap agar keduanya bisa bersama.
Mereka merasa sangat bahagia melihat ratu mereka akhirnya menemukan kebahagiaan sejati. Mereka tersenyum dan ikut merasakan kebahagiaan ratu mereka.
Dayang Rara, yang paling senior di antara dayang-dayang lainnya, menghampiri Ratu Queen Natalia dan membantunya duduk tegak. Ia tersenyum lembut, penuh dengan kasih sayang dan kebahagiaan untuk ratunya.
Dayang Rara, "Yang Mulia... sungguh kami turut bahagia untuk Anda. Semoga kebahagiaan ini selalu menyertai Anda dan Yang Mulia Raja Baldrick."
Dayang-dayang lainnya mengangguk setuju, mengucapkan selamat dan doa restu untuk Ratu Queen Natalia dan Raja Baldrick. Suasana di bawah pohon cerry itu dipenuhi dengan kehangatan dan kebahagiaan.
Mereka semua merasa sangat bersyukur melihat Ratu Queen Natalia telah menemukan kebahagiaan sejati dalam hidupnya. Mereka tahu bahwa ini adalah awal dari sebuah babak baru dalam kehidupan Ratu Queen Natalia dan Raja Baldrick, sebuah babak yang penuh dengan cinta, kebahagiaan, dan kebersamaan. Mereka berjanji untuk selalu mendukung dan menjaga Ratu Queen Natalia dan Raja Baldrick.
Ratu Queen Natalia menghabiskan sisa sore itu dengan bercerita dan tertawa bersama para dayangnya di bawah pohon cerry. Ia menceritakan detail-detail kecil tentang malam sebelumnya, mengungkapkan rasa bahagianya yang tak terkira.
Para dayang mendengarkan dengan penuh perhatian dan antusiasme, sesekali ikut tertawa bersama ratu mereka. Suasana hangat dan penuh kebahagiaan menyelimuti mereka.
...✧༺♥༻✧...
Mentari mulai tenggelam, memancarkan cahaya keemasan yang indah. Raja Baldrick, yang mengetahui kebiasaan Ratu Queen Natalia untuk sering menghabiskan waktu di bawah pohon cerry, menemukannya sedang duduk di ayunan, rambut pirangnya tertiup angin lembut, terlihat begitu tenang dan damai.
Cahaya matahari senja membiaskan warna emas ke rambut pirangnya, menciptakan pemandangan yang sangat indah. Ratu Queen Natalia tertidur pulas, terbuai oleh ayunan dan keindahan senja.
Dengan hati-hati, Raja Baldrick mendekati Ratu Queen Natalia. Ia memberi kode kepada para dayang untuk pergi meninggalkannya berdua dengan sang ratu tanpa membangunkan sang ratu. Para dayang, mengerti isyarat raja, perlahan-lahan meninggalkan mereka berdua.
Saat Ratu Queen Natalia lengah, Raja Baldrick memeluknya dari belakang, sentuhannya lembut dan penuh kasih sayang.
Ratu Queen Natalia tersentak bangun karena sentuhan lembut di pundaknya. Ia membuka matanya perlahan, dan pemandangan pertama yang dilihatnya adalah Raja Baldrick yang sedang memeluknya dari belakang.
Rambut Raja Baldrick yang hitam kontras dengan rambut pirangnya sendiri. Ia merasakan kehangatan tubuh Raja Baldrick yang menenangkan. Untuk beberapa saat, mereka berdua hanya terdiam, menikmati kehangatan pelukan tersebut. Angin senja masih berhembus lembut, membawa aroma bunga-bunga yang harum.
Ratu Queen Natalia tersenyum, sebuah senyum yang penuh dengan kebahagiaan dan cinta. Ia membalikkan tubuhnya, menghadap Raja Baldrick.
Ratu Queen Natalia, "Yang Mulia..." katanya, suaranya lembut dan penuh kelembutan.
Raja Baldrick, "Ratu..." katanya, suaranya juga lembut dan penuh cinta. Ia mendekatkan wajahnya ke wajah Ratu Queen Natalia, dan mereka berdua saling berciuman dengan lembut.
Ciuman yang penuh dengan cinta, kasih sayang, dan kebahagiaan. Ciuman yang menandai dimulainya babak baru dalam kehidupan mereka, sebuah babak yang penuh dengan kebahagiaan dan cinta yang abadi.
...✧༺♥༻✧...
...Bersambung......