Rea adalah gadis manis anak angkat keluarga Mahendra. Rea tumbuh menjadi gadis manis, anggun, lemah lembut namun pendiam. Dirinya jarang berekspresi karena didikan mamanya yang melarangnya untuk terlalu terlihat ceria. Rea selalu tersenyum, meskipun dirinya tak menyukai hal yang dia lakukan, dia akan tetap tersenyum
Saat kepindahannya, dirinya mengenal Arjuna. Juna mungkin terlihat nakal, namun Rea tak malu untuk tertawa dihadapan Juna dan Rea tak perlu memakai topeng saat berhadapan dengan orang lain. Rea menganggap bahwa Juna adalah tempatnya untuk pulang
Namun hubungan mereka kandas karena perbuatan mamanya. Membawa Rea pergi jauh dari Juna. Sampai akhir pun Rea dipaksa pindah agar bisa jauh
~Aku akan melepas topeng itu dan akan membuatmu menjadi jauh lebih berekspresi. setelahnya kau tidak akan pergi dariku~ Arjuna'
~Terima kasih Juna, aku menjadi sosok yang lebih baik setelah mengenalmu. Aku selalu menyayangimu Juna~ Andrea
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyelir 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 22 - REUNI
Malam hari ini adalah hari dimana diadakannya acara reuni sekolah SMA Prima Keil. Rea yang awalnya tidak berminat ke acara itu, menjadi ikut serta karena ajakan dari Anjeli yang ikut bersama dengan pacarnya, Rayhan. Setelah sekian lama, Rea akan melihat teman-temannya. Deo ikut serta dala acara itu, karena acara reuni itu adalah gabungan dari lulusan angkatan 2012 hingga 2018.
Saat di acara, banyak teman-teman yang tidak di kenal Rea. Namun melihat ada guru-guru yang hadir dalam acara reuni ini membuat Rea dapat bertegur sapa dengan beliau. Dalam acara, Rea mencari keberadaan Ira dan juga yang lainnya
“Re, kamu sudah bertemu dengan teman-temanmu?” tanya Deo yang sedari tadi berada di samping Rea
“Kakak sudah bertemu dengan teman kakak?” tanya balik Rea
“Kakak tadi melihat Rio, teman dekat kakak saat di SMA.” ujar Deo sambil melihat ke arah temannya berada
“Kalau begitu kakak kesana saja” ujar Rea
“Kau yakin tidak apa kakak tinggal sendiri?” Deo khawatir jika meninggalkan adiknya sendirian
“Tidak apa kak, itu lihat ada Ira yang baru saja datang” tunjuk Rea ke arah Ira yang baru memasuki aula acara bersama dengan Bayu
“Baiklah, kakak tinggal dulu. Kalau ada apa-apa hubungi kakak” Deo pergi meninggalkan Rea sendirian
“Ira” ujar Rea yang menghampiri Ira
“Kau datang bersama Kak Deo ya” ujar Ira yang menggandeng lengan Bayu
“Ehmmm… seperti dugaanmu” Rea tersenyum menanggapi Ira
“Kalian tidak berangkat bersama dengan yang lain?” tanya Rea
“Siapa yang kau maksud Rea?” Ira mencoba untuk menggoda Rea
“Rayhan, Sasa dan juga Anjeli. Ahh dan juga Juna” ujar Rea
“Sasa?” Ira ragu dengan pendengarannya. Ira segera melihat ke arah Bayu yang berada di sampingnya
“Kau bertemu dengan Sasa?” tanya Ira
“Ehmm… aku sudah bertemu dua kali dengannya meskipun itu secara kebetulan sih. Bahkan kemaren Sasa memberitahu ku kalau dia dan Juna akan bertunangan beberapa minggu lagi” ujar Rea dengan lugunya
“TUNANGAN” jerit Bayu dan juga Ira
“Iya, Sasa yang memberitahuku. Bahkan dia menemuiku saat mengatakan itu” ujar Rea
Apa jangan-jangan ini ada hubungannya dengan perintah Juna kemaren malambatin Bayu
Ira dan Bayu kebingungan dengan informasi yang baru saja mereka dapatkan dari Rea. Merasa ada yang aneh, namun mereka tidak bisa berkomentar. Mereka takut akan berdampak di masa depannya. Mereka menunggu kedatangan Juna dan Rayhan untuk menkonfirmasi informasi yang baru saja mereka dapatkan.
“Baiklah, lupakan itu dulu. Mari kita ke yang lain dulu. Kau masih ingat Bu Lia, guru seni kita. Beliau datang dalam acara ini saat tau kau akan datang, Re. Ayo, kita temui beliau” ajak Ira
Ira berbisik ke arah Bayu, kemudian menarik Rea untuk menemui Bu Lia agar Rea bisa menjauh untuk sementara waktu.
BAYU POV
“Sayang, nanti beritahu Juna mengenai informasi dari Rea tadi. Aku akan mengajak dia menjauh dulu” bisik Ira
“Baiklah. Biar aku yang urus ini” bisikku
Setelah aku melihat Ira dan Rea pergi, aku segera mengambil ponselku dan menghubungi Rayhan dan Juna menanyakan posisi mereka berada.
Tak lama, di pintu aula terlihat Rayhan dengan pacarnya serta Juna datang. Aku segera menghampiri mereka dan menanyakan informasi yang baru saja aku dapatkan
“Juna, Rayhan aku mendapatkan informasi yang sedikit ganjil” ujarku
“Informasi apa?” tanya Juna sambil melihat sekeliling mencari seseorang
“Ini berkaitan denganmu Juna. Apa kau akan bertunangan?” tanyaku memastikan informasi yang baru saja aku dapatkan
“Aku? Bertunangan dengan siapa coba” Juna mengelak
“Tapi kata Rea kau akan bertunangan dengan Sasa”
“Tunggu, Rea dapat informasi itu dari siapa?” tanya Rayhan
“Dari Sasa”
Mendengar jawaban itu dariku, dapat kulihat bahwa mereka terkejut akan hal itu juga. Dapat ku simpulkan bahwa Sasa sedang membohongi Rea dengan berkata bahwa akan bertunangan dengan Juna agar Rea dapat menjauh dari Juna.
“Rea cerita akan sesuatu padamu sayang?” tanya Rayhan pada Anjeli
“Tidak, Rea tidak menceritakan apapun” ujarnya
“Oh iya, apakah kau melihat Rea, Bayu?” tanya Anjeli
“Dia ada disana bersama dengan Ira. Kau susul saja merekan” Aku menunjuk ke arah Ira pergi tadi bersama dengan Rea
“Baiklah aku perggi dulu” pamit Anjeli menghampiri Rea dan Ira berada
Hening seketika. Aku dan yang lain berpikir mengenai Sasa yang berulah dengan menyebarkan berita bohong kepada Rea. Hubungan antara kita dengan Sasa memang tidak sebaik dulu. Hubungan itu renggang di saat Sasa mulai dengan pekerjaannya sebagai model yang naik daun.
“Berarti rekaman kita waktu itu berasal dari Sasa” lirih Juna
“Juna, apa ini ada hubungannya dengan perintahmu kemarin malam?” tanyaku memastikan akan sesuatu
“Perintah apa?” tanya Rayhan
“Memeriksa hasil CCTV saat Juna sedang curhat dengan kita. Tapi aku tidak tau untuk apa” ujarku sambil berpikir akan sesuatu
“Sebenarnya sebelum aku meminta CCTV saat itu, aku bertemu dengan Rea. Rea memiliki rekaman waktu itu, namun rekaman itu hanya sepotong dan aku yakin itu sudah di edit. Itu rekaman tidak sepenuhnya asli” jelas Juna
“Jadi kemungkinan besar itu adalah ulah Sasa” ujar Rayhan
“Kau memiliki rekaman itu, Jun?” tanya Rayhan
“Tidak, aku tidak memintanya. Nanti kucoba minta padanya” lirih Juna
“Apa dia menghindarimu” tanyaku yang melihat ekspresi Juna yang tidak bagus
“Iya, bahkan dia menolak untuk datang bersamaku kesini tadi” Juna begitu lesu, tapi aku juga bingung bagaimana cara menghiburnya
“Lihat siapa yang baru saja datang” tunjukku melihat ke pintu aula
“Sasa” gumam Juna dan Rayhan
“Tenang Jun, Rea belum tau keadaan yang sebenarnya. Kita ikuti cara mainnya” ujar Rayhan
POV BAYU END
“Sasa, mengapa kau baru datang” tanya Rea yang datang menghampiri Sasa
“Aku ada pengambilan foto terlebih dahulu tadi” ujar Sasa dengan lembut
“Wahh.. sekarang Nak Sasa jadi model ternama ya sekarang” ujar Bu Lia juga ikut mendekati Sasa
“Bu Lia bisa saja” ujar Sasa
Sasa, Bu Lia, Rea dan Anjeli begitu senang melihat Sasa, namun hal itu berbanding terbalik dengan Ira. Ira begitu datar saat Sasa berjalan mendekati mereka. Raut wajah tak suka begitu kentara di wajah Ira.
POV IRA
Dari jauh dapatku lihat seekor ular sedang mendekat kearahku.
“Mengapa kau harus datang sih” gumamku
Melihat bagaimana dia mengobrol dengan Bu Lia, Rea dan Juga Anjeli membuatku muak. Dasar penipu, batinku
POV IRA END
Tak lama, Bayu, Juna dan Rayhan berjalan datang menghampiri. Raut wajah datar mereka membuat semua orang tidak dapat melihat isi hari mereka yang sebenarnya
“Sasa, lihatlah calon tunanganmu datang” ujar Rea lembut
“Loh, Sasa akan bertunangan dengan siapa?” tanya Bu Lia ingin tau
“Dengan Juna bu, Sasa sendiri yang bercerita dengan saya” ujar Rea
“Benarkah? Bukannya Juna pacar kamu ya Andrea?” tanya Bu Lia
“Sudah lama putus bu” Rea memberikan informasi tanpa melihat sekelilingnya.
Sasa yang melihat Rea menyebarkan berita itu merasa senang namun juga kebingungan. Terlihat dari raut wajahnya yang kesal namun juga senang
“Tidak bu, itu berita bohong. Saya belum akan bertunangan dengan Sasa” ujar Juna yang baru saja datang
“Loh, mana ini yang benar” tanya Bu Lia yang kebingungan
“Nanti, bu. Kalau kita tunangan, Bu Lia kita undang.” ujar Rayhan
“Kalau begitu, sepertinya Rayhan dulu yang tunangan. Lihat calonnya aja di bawa kesini” Bu Lia terkekeh melihat wajah malu dari anak didiknya
“Loh bu, calon Bayu juga Bu Lia kenal. Tuh tepat di samping ibu” ujar Bayu sambil menunjuk Ira berada
“Lah kalau ini mah, ibu kenal dengan sangat baik” Mereka tertawa karena candaan Bu Lia
Selama perbincangan itu mereka tak menyadari adanya berbagai tatapan yang diberikan. Salah satu dari mereka ada yang menyeringai puas dengan apa yang dilihatnya, ada pula yang kebingungan jika rumor yang dia buat tidak terjadi dan itu akan membuatnya malu.
“Rea, kau tidak ingin memainkan piano. Disana ada piano” tunjuk Bu Lia
“Boleh bu. Sudah lama juga Rea tidak memainkan piano, sekarang Rea lebih sering memainkan pisau” canda Rea kemudian pamit untuk beranjak pergi ke tempat piano berada
Terdengar alunan melodi yang terlahir dari piano yang dimainkan oleh Rea dengan sangat merdu mampu membuat pendengarnya merasa terbawa dengan nada-nada yang dimainkan. Semua terhanyut akan melodi itu, hanya satu orang yang kesal melihat kesuksesan Rea. Setelah selesai memainkan piano, Rea kembali ke tempat dimana teman-temannya duduk.
“Re, permainanmu tetap bagus” puji Ira
“Permainan yang bagus, nak” puji Bu Lia yang selalu membanggakan Rea dalam seni musik
“Ya sudah, kalian lanjutkan obrolannya ya. Ibu mau ke yang lain dulu” ujar Bu Lia yang kemudian pergi ke tempat yang lain
“Eh Re, besok ikut ke bandara kuy, jemput doi” ujar Anjeli tanpa melihat ada sepasang mata yang menatapnya tajam
“Jeli, ucapanmu. Lihatlah ada seseorang yang menatap tajam” Rea terkekeh melihat Rayhan yang cemburu
“Hehehe sayang, maksudku besok aku mau jemput Seojun. Kamu kenal dia kan. Nah besok dia mau ke Indonesia buat ketemu dan liburan” jelas Anjeli
“Siapa Seojun?” tanya Sasa
“Temen gue waktu di Korea, dia juga kenal sama Rea. Dia juga sama Rea, mungkin dia kesini buat ngejar Rea lagi” Rea terkejut dengan ucapan Anjeli, begitu juga yang lain dan hanya satu orang yang menyeringai senang
“Boleh, aku juga sudah lama tidak bertemu dengannya” ujar Rea
“Bertemu siapa?” tanya Deo yang baru saja tiba di belakang Rea
“Seojun kak. Kata Jeli, besok dia datang kesini. Rencananya besok aku dan Jeli akan jemput dia” jelas Rea
“Ohh… oke. Nanti kakak yang atur makan siang, ya. Kakak juga ingin bertemu dengannya” ujar Deo kemudian ikut duduk tepat di samping Rea
Mereka berbincang mengenai banyak hal, terutama tentang Seeojun. Juna merasa cemburu dengan kedekatan antara Seojun dan Rea.