Melati harus menjadi janda, sepeluh menit setelah ijab qabulnya.
Di saat yang bersamaan berita kecelakaan yang menimpa kakak nya menjadi salah satu penyebab diri nya harus kehilangan sosok ayah di dalam hidupnya.
Menjadi janda setelah ijab serta kehilangan ayah dan kakak serta kakak iparnya.
Bersama Ibu dan keponakannya
Melati pun memilih hijrah ke Ibu Kota untuk melanjutkan hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon reindranovita Ristiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Duka Kehilangan
Waktu pun berlalu ,detikpun bergulir .
Tak ada pernah yang bisa menduga akan datangnya jodoh dan maut .
Satu minggu setelah kematian bapak serta kakaknya .
Serta satu minggu setelah kandasnya pernikahan beberapa menitnya .
Melati pun mencoba untuk bangkit kembali .
Meski rasa perih mendera ,meski sesak kadang menghimpit jika mengingat semua peristiwa yang terjadi seminggu lalu .
Namun demi ibu nya ,demi Adelia .
Melati harus bisa berdiri tegar kembali .
"Ibu ,makan dulu ya "ucap Melati
meraih mangkuk bubur ayam dan hendak menyuapi ibu nya .
Adelia sudah terlelap setelah belum lama menghabiskan sebotol susu miliknya .
Air mata bu Fatma pun menitik perlahan .
Meski sudah lewat satu minggu tapi hati nya masih belum bisa ikhlas akan cobaan yang datang bertubi tubi menimpa keluarganya .
Diah dan Hartawan terkadang masih sering mengunjungi rumah Melati .
Meskipun Melati gagal menjadi menantunya dan Rudy akhirnya menikahi Renita .
Tapi bagi Diah dan Hartawan ,Melatilah menantu mereka .
Egois dan tidak adil memang untuk Renita .
Tapi siapa suruh perempuan tidak tau diri itu menawarkan diri pada Rudy yang sudah jelas jelas adalah kekasih Melati .
Untuk Rudy ,pria itu akhirnya menikahi Renita karena perempuan itu terus mendesaknya meminta pertanggung jawaban .
Hartawan pun akhirnya menyetujui pernikahan Rudy dan Renita .
Dengan syarat keduanya tidak boleh tinggal bersama selama Renita belum melahirkan .
Setelah anak yang Renita lahir ,Hartawan akan menyuruh Rudy untuk menceraikan Renita dan mengambil hak asuh anak mereka .
Jahat memang tapi Hartawan tau ,ada maksud dan tujuan tertentu Renita mendekati putra nya .
Entahlah pengalaman Hartawan yang sudah paham dunia bisnis dan persaingan bisa melihat hal tersebut .
Saat tiba tiba perempuan itu datang tepat di acara pernikahan putra nya .
.
.
.
Melati sedang bercanda dengan Adelia .
Saat mobil Rudy tiba di halaman rumahnya .
Melatipun menghentikan sejenak aktifitasnya .
Kedua pandangan mereka pun sejenak beradu .
Namun buru buru gadis itu membuang muka dan kembali bermain dengan bayi gembul Adelia .
"Assalamualaikum ,Mel "sapa dan salam Rudy setelah turun dari mobil dan berjalan mendekat pada Melati .
"waallaikum salam "jawab Melati singkat .
"Aku ,aku ingin menjelaskan semua nya Mel ".ucap Rudy .
"Aku ,aku juga ingin meminta maaf atas apa yang terjadi padamu ".lanjutnya lagi .
"Duduklah Rud ,"ucap Melati tanpa embel embel mas , setelah beberapa menit dia membiarkan Rudy hanya berdiri .
Meski pun dalam hati Melati masih amat sangat kesal dan marah .
Tapi Melati masih tau etika dan adab menerima tamu .
"Aku benar benar menyesal Mel ,aku khilaf ,aku ,aku ...aku benar benar bodoh menuruti dan terjebak hawa nafsu ".
"Mel ,aku masih sangat mencintaimu ,aku tidak ingin kehilangan kamu ".
"Apa aku masih punya kesempatan untuk memperbaiki semuanya ,aku tau aku salah ,tapi aku benar benar menyesal ".ucap Rudy panjang lebar membuat Melati pun hanya diam mendengarkan .
Sebab setiap kali hendak berbicara Rudy sudah lebih dulu melanjutkan kalimatnya .
Baby Adelia sudah terlelap setelah lelah bermain dengan Melati .
Kasihan bayi itu ,dia masih belum tau akan hal yang menimpa kedua orang tuanya .
Melati menghela nafas perlahan .
Menatap bayi mungil yang berada di dalam pangkuannya .
Sementara Rudy masih terdiam ,menunggu dengan cemas akan jawaban Melati .
"Rudy ".
"Apa aku boleh bertanya sesuatu ?"tanya Melati dengan nada formal dan mengabaikan embel embel mas di depan nama Rudy .
Rudy hanya terdiam menatap sejenak manik mata sewarna madu milik Melati .
Hati Rudy kembali berdesir,rasa cinta itu masih ada di kilatan manik mata Melati tapi betapa bodohnya dia karena tega menghianati cinta gadis yang sudah menjalin hubungan dengan nya sejak masa putih abu abu hingga mereka sama sama menyelesaikan jenjang pendidikan sarjana mereka .
"Katakan Mel "ucap Rudy .
Belum sempat Melati memulai pertanyaan tiba tiba gawai Rudy berdering ,menandakan ada panggilan masuk .
Sekilas Melati melirik nama yang tertera di layar gawai milik Rudy .
"Angkat saja Rud ," ucap Melati saat panggilan ke sekian dan Rudy memilih untuk mengabaikan panggilan tersebut .
"Tidak perlu ,tidak penting ini ,ohya tadi kamu mau bertanya apa Mel ?"jawab dan tanya Rudy .
Melati hanya menggelengkan kepala .
"Tidak jadi ".
"Mel ,baru ingat bahwa alasan kamu berselingkuh adalah kamu bosan dengan gaya pacaran kita yang monoton ".
"Mungkin dalam hal ini akulah yang salah ,karena masih memprrtahankan prinsip ".
"Kamu tau kan tentang prinsip kesucian yang selalu aku jaga ?"ucap Melati bernada tanya .
Di tatapnya sejenak manik mata sewarna kayu milik Rudy .
Pria itu hanya mengangguk samar .
"Aku minta maaf Mel,".
"Aku bodoh "lirih Rudy penuh dengan nada penyesalan .
"Tidak seharusnya aku terjebak oleh nafsu ,tidak seharusnya aku ,,,,,".
"Sudahlah Rud ,semua sudah terjadi ".ucap Melati memotong perkataan Rudy .
"Aku sudah merelakan mu menjadi milik Renita ,dia yang lebih berhak atas dirimu ".
"Ada anak yang menjadi pengikat kuat hubungan kalian "ucap Melati dengan bijak .
.
.
.
.
Waktu berlalu begitu cepat ,tidak terasa bulan pun telah berganti .
Fatma masih saja terjebak dalam pusaran masa lalu nya .
Mengingat semua kenangan manis bersama sang pujaan hati nya .
Hanya sesekali celotehan dari Adelia lah yang sedikit bisa menghiburnya .
Namun ketika mengingat hal yang terjadi pada kedua orang tua bayi mungil tersebut .
Tangisnya pun luruh seketika .
Fatma merasa benar benar rapuh dan hancur.
Siapa yang tidak akan hancur dan rapuh jika harus di tinggal pergi secara tiba tiba oleh suami ,anak dan menantunya .
Takdir memang terkadang tidak bersahabat .
.
.
.
.
Renita mendengus kesal .
Melihat pemandangan yang ada di teras rumah Melati
Di sana tampak Rudy ,suaminya berlutut di hadapan Melati .
Membuat Renita yang diam diam membuntuti Rudy tak dapat menahan emosi .
"Dasar breennggssseekkk ...!".
"Perempuan rendah !".
"P3l@cur murahaann !".
"Berani berani nya merayu mas Rudy !".maki Renita dalam hati dengan gigi bergemulutuk .
Kedua tangannya mengepal menahan emosi .
Renita pun turun dari taxi yang di tumpangi nya .
Lalu melenggang kearah Melati dan Rudy .
Melihat kedatangan Renita ,Rudy pun segera beranjak dari posisinya .
"Perempuan murahaann !!! ,menjauh dari suami saya "maki Renita dengan tatapan tajam menatap Melati .
Mendengar suara Renita yang cukup keras Adelia yang tertidur di pangkuan Melati pun berjengit kaget dan menangis seketika .
"Apa apa an kamu Ren ,lihatlah Adelia jadi terbangun mendengar suara kamu "ujar Rudy berusaha menenangkan istrinya yang sedang di kuasai oleh emosi .
"Diam kamu mas ! ,apa yang kamu lakukan di sini ?" .
"Apa kamu ingin meminta kembali pada wanita ini !"sahut Renita sambil menunjuk Melati dengan kasar .
Adelia semakin keras menangis .
Rudy pun mengusap rambutnya kasar .
"Sudahlah Renita ,kamu membuat Adelia menangis ,".
"Aku kesini hanya ingin minta maaf ".
"Apa aku salah !".
"Bagaimanapun Melati adalah orang yang pernah menjadi kekasih ku ".
"Tapi aku sudah menghianatinya ,apa aku salah jika minta maaf padanya "ujar Rudy menatap kearah Renita lalu beralih menatap Melati .
Gadis itu hanya diam tak bersuara sibuk menenangkan Adelia yang menangis .
"Harusnya mas Rudy mengajak saya ".
"Saya adalah istri mas Rudy ,"sahut Renita .
"Dia cuma masa lalu kamu mas ,akulah masa depanmu sekarang !"ucap Renita .
"Pulanglah Rud ,aku sudah memaafkan mu !"ucap Melati yang sedari tadi terdiam .
"Yang di katakan Renita benar ,kisah cinta kita cuma masa lalu ".
"Kamu sudah menikah dengan Renita ,jadi hargailah istri kamu sekarang ".
"Sebentar lagi kalian akan punya anak ".
"Jangan sampai bayi tak berdosa itupun menjadi korban keegoisan orang tuanya ".ucap Melati panjang lebar .
"Tapi ,Mel aku ....".
"Setelah hampir lima tahun kita menjalin hubungan dan saat kita hendak menuju jenjang pernikahan ternyata penghianatan mu terkuak ".
"Itu ,tanda nya kita tidak berjodoh Rud ".
"Pulanglah ,bawa istrimu pergi !" .
"Adelia butuh istirahat !".ucap Melati lalu melangkah masuk ke dalam rumah .
.
.
.
.
Melati menatap Adelia yang terlelap .
Bayi mungil tersebut tampak menggeliat sejenak .
Sebelum kembali terlelap dalam tidur nyenyaknya .
Setitik air mata luruh di pipi Melati .
Sesungguhnya gadis itu amat sangat rapuh .
Meski dia berusaha terlihat tegar .
Meski dia terlihat biasa biasa saja .
Tapi jauh di kedalaman hati nya ,
Hatinya hancur dan terluka .
Hancur dan terluka karena penghianatan kekasihnya .
Juga hancur dan terluka ,karena kepergian orang orang yang amat sangat di cintainya .
Salahkah jika dia masih tetap setia memegang prinsip .
Bahwa kesucian dan ke murnian hanyalah hak untuk orang yang sudah menghalalkannya .
Salahkah dia jika masih berpegang teguh pada pendiriannya .
Untuk selalu menjaga norma dan menjaga diri hingga nanti kekasihnya itu meminangnya dan mengikatnya dalam janji suci pernikahan .
Salahkah dia jika terlalu naif dan tidak mau mengikuti arus pacaran jaman sekarang .
Salahkah dia ....
.
.
.
"Ndhuukk "lirih bu Fatma menyentuh pelan bahu Melati .
Membuat Melati menggeliat bangun .
Entah sejak kapan gadis tersebut terlelap .
Samar dalam lelap bahu nya naik turun menahan isakan .
"Ibu "ucap Melati mengucek pelan sebelah matanya .
Kemudian segera membenahi posisinya menjadi duduk di tepi ranjang .
"Ibu butuh sesuatu ?"tanya Melati setelah benar benar terjaga .
Fatma hanya menggelengkan kepala ,kemudian mengurai senyum kearah Melati .
"Ibu tadi melihat apa yang terjadi saat nak Rudy datang "ucap bu Fatma menatap manik mata milik Melati .
Gadis tersebut hanya menunduk .
"Maafkan Mel ,yang hampir tidak bisa menjaga diri bu "lirih Melati dengan wajah tertunduk .
"Seharusnya Mel ,lebih bisa menjaga sikap ".lanjutnya lagi dengan wajah tertunduk .
"Ibu tau ,pasti rasanya berat harus mengalami semua ini secara bertubi tubi ".ucap Fatma menggenggam telapak tangan Melati .
"Ibu pun juga tau ,tidak seharusnya ibu larut dalam kesedihan ,membiarkan kamu berjuang seorang diri "ucap bu Fatma ,mengambil jeda sejenak .
"Kita jual rumah ini ,lalu kita pindah dari sini ".
"Kita pergi ke tempat baru dan kita memulai kehidupan baru "ujar bu Fatma membuat Melati mengangkat kepalanya dan menatap pada ibu nya .
"Tapi bu ,perkebunan milik bapak ?".tanya Melati .
"Tidak apa apa ,kita jual juga bila perlu ".
"Uangnya nanti bisa kita pakai untuk membuka usaha baru "sahut bu Fatma .
"Lalu ,kenangan kita akan rumah ini bu ?"cicit Melati .
Membuat Fatma terdiam sejenak .
"Tidak ada yang berubah ,dan kenangan itu akan selalu ada ndhuk ,tapi di sini "ucap Fatma menyentuh dada kirinya .
"Menangislah ,bahu ibu masih bisa menjadi tempatmu bersandar tapi jika bahu ibu belum juga cukup ".
"Ingatlah ada ALLAH yang menjadi tempat kita mengadu "ucap Fatma mempererat genggamannya di tangan Melati .
Mendengar hal itu Melati pun seketika menghambur dan memeluk ibu nya dengan erat .
Menumpahkan segala tangis di bahu wanita yang telah melahirkannya tersebut .
.
.
.
.
Bersambung
untung si Clarissa nolak.
lierrrr
ko di kmr