Doyama adalah segerombolan penjahat jenius yang diberi modal oleh salah satu perusahaan asing untuk mengubah limbah perusahaan nya menjadi ramuan yang dapat merubah karakter serta bentuk ras serupa manusia menjadi iblis dan monster kanibalisme.
Perusahaan tersebut mencampurkan DNA manusia terpilih dengan limbah serta bahan kimia yang ditemukan oleh peneliti untuk menciptakan ras baru yang berada dalam kendalinya yang dimana nanti nya ras baru tersebut menularkan racun kepada manusia normal sehingga menjadi mahluk yang sama yang berada di bawah kendalinya.
Iblis setengah monster setengah manusia itu dinamai Rambi. Rambi sendiri bisa bertindak anarkis bahkan bisa menghasut dan membunuh manusia sesuai dengan apa yang di isntruksikan oleh tuan nya.
Akankah ada pahlawan yang bisa menghentikan wabah buatan ini? Ataukah manusia akan benar-benar musnah dan bumi menjadi milik perusahaan tersebut secara tunggal beserta para budak iblisnya?
Selamat membaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kalimat Fiktif, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kisah Seorang Kesatria #2
"Disana sangat gelap Dan lembap, tempat yang benar benar dalam, Disana bayi itu menangis hanya seorang diri bersama jasad bapak nya disamping nya yang sudah terbujur kaku dengan separuh kepalanya nyaris remuk" Suara Shoman tiba tiba saja terdengar berbeda ketika dia menceritakan bagian ini.
"Maaf, Sepertinya anda serak?" Tanya Pak Dosen pada pria itu sambil menyodorkan segelas teh hangat padanya.
"Hohoho, anda salah anak muda saya bukan Shoman saya adalah arwah yang dipanggil oleh dukun ini" Tangan orang tersebut menepuk nepuk dada nya sendiri. Pernyataan tersebut lantas membuat kami berdua saling pandang.
"Bagaimana mungkin itu bisa?" Jawab Pak Dosen.
"Hohoho tentu saja bisa anak muda, Shoman adalah pewaris terakhir kekuatan magis penyembuhan dan pemanggilan yang diwarisi oleh keluarga kami hohoho"
"Jadi menurutmu berarti benar kalau si gendut ini merupakan salah satu bagian keluarga Chanativ?"
"Tentu saja anak gadis manis" Balasnya cepat.
"Apa yang ingin kau gali dari kami dan darimana asalmu?"
Semakin lama suara nya itu terdengar semakin parau dan mengeluh kecil.
"Aku ingin tau bagaimana nasib bayi itu setelah berada di dalam jurang?" Ujar Wilis.
"Hohoho Aku paling suka membahas sejarah, Baiklah Akan aku ceritakan dan simak ini baik baik karena tidak akan pernah terulangi hohoho"
"Mhhh, sebuah kebanggaan besar juga bagiku bisa mendengarkan sejarah langsung dari roh nenek moyang si pemilik sejarah, Dan tentunya juga ini akan jadi pengalaman paling berharga bagiku bisa berinteraksi dengan orang yang sudah mati" Balas Pak Dosen yang mulai memperbaiki kembali posisi duduknya.
......
Malam itu suara bayi itu masih terdengar bergema di dinding dinding jurang. Bahkan saat itu cuaca sedang agak sedikit buruk karena dari bawah jurang yang dalam itu terlihat setitik hamparan langit menampakan mendung yang tidak biasa.
Hari itu aku ingat bahwa aku sudah tidak bisa menyentuh Canativ bahkan ketika beberapa kali pun aku mencobanya semua benar benar sia sia aku hanya bisa memandangi anak itu menangis dengan suara yang makin keras yang semakin membuat ku cemas hingga beberapa saat kemudian tuhan yang maha agung menunjukan keajaiban nya disana.
Entah dari mana asalnya orang itu karena aku melihat bahwa orang itu tiba tiba saja turun dari atas kepala ku di ikuti dengan tuturan cahaya kuning yang sangat terang juga daun daun hijau bertebaran di sekitaran tubuhnya yang tinggi tegap.
Langit yang tadinya pekat tiba tiba saja bercahaya laksana pagi yang baru tiba. Dan aku tidak berhenti memuji bagaimana sangat rupawan nya orang itu dengan mata bundar serta dagu yang panjang manis, gurat-gurat kebijakan nampak lahir dari wajahya yang dingin namun bercahaya itu. Dan belakang Aku baru mengetahuinya bahwa orang itu bernama Batara surya yang dalam mitologi yunani orang orang menyebutnya dengan sebutan Dewa Matahari.
"Wuuu, Apa Dewa itu membawa Canativ? " Tanya Pak Dosen, terkagum.
Jawban nya adalah iya, Chanativ yang masih merengek dengan suara yang keras langsung ia timang dengan tangan kekarnya yang penuh dengan kilatan cahaya kuning. kemudian disanalah ia melihatku yang sedang melayang layang tanpa menyentuh dasar dinding jurang. lalu ia mengarahkan jari telunjuk nya kearahku sebelum pada akhir nya aku, jasadku, Chanativ dan Dewa itu kami hilang bersama sama dilahap cahaya kuning yang membawa kami sampai di istana langit.
"Bagaimana anda tahu kalau itu istana langit? kembali, Pak Dosen terlihat sangat penasaran.
Mudah saja, Disana aku melihat burung-burung dengan ekor yang panjang dan warna warni bertebangan kesana kemari tanpa lelah. Lalu aku juga melihat gerbang pintu menuju dimensi lain terpampang di sepanjang pandanganku dan satu hal yang paling membuatku yakin adalah awan awan yang menghampar terlihat jauh dari pelupuk mataku, sedang bintang bintang dan orbit semesta lain nya nampak sangat jelas dan benderang tak seperti biasanya.
Kejadian itu sampai kapanpun tidak akan pernah aku lupakan karena mustahil jika ada orang yang bisa sampai kesana walau dalam keadaan hidup atau mati sekalipun. Karena dewa itu mengatakan bahwa orang orang yang bisa melihat altar itu adalah mereka yang suci dalam jaminan nirwana yang lahirnya bukan dari bangsa perusak.
......
Waktu pun tak terasa berjalan cepat hingga chanativ yang bayi berubah menjadi Lelaki dewasa dengan bakat dan keterampilan luar biasa dalam perkembangan dunia sihir.
Banyak Dewi Dewi yang terpesona padanya oleh ketampanan juga kepiawaaian nya. Sampai kejadian yang buruk pun akhirnya menimpanya. Takala larangan keras itu di kumandangkan. Sebuah larangan bahwa Dewa maupun Dewi dilarang untuk menjalin hubungan langsung dengan para manusia, atau bangsa kasat mata lain nya. Saat itulah Chanativ yang malang itu di usir dari altar dan diturunkan kebumi dalam keadaan yang sudah dewasa.
Sebenarnya larangan itu hadir dari salah satu dewa yang memang iri dengan adanya chanativ di Altar hingga ia merasa tersaingi dan cara jitu itulah yang akhirnya mengusir chanativ dari altar.
Ketika itu chanativ dewasa tiba disebuah perkampungan yang tengah dilanda penyakit misterius yang mengerikan. Dimana penyakit itu bisa melahap orang tanpa memandang gender maupun usia dengan cara melepuhkan kulitnya seperti terkena iritasi kulit secara masal.
Dan Desa inilah yang diceritakan itu, Desa yang dulunya sebelum Chanativ kesini Desa ini adalah Desa yang sangat kumuh, masyarakat nya terinfeksi virus dan sangat kotor. Sebelum Chanativ datang mengobati seluruh warga desa juga memperbaiki struktural pembangunan lahan hingga akhirnyajadi seperti yang sekarang ini dan itu adalah jasa besar dari chanativ.
Bertahun tahun lamanya warga desa berdampingan dengan nya bahkan sangat mencintainya hingga Chanativ pun menikah dengan orang dari desa ini dan melaihirkan shoman.
"Glek" Pak Dosen menarik air liurnya sendiri karena sedari pertemuan tadi ia menyangka bahwa Shoman itu sedang bergurau padanya.
Banyak hal yang dilakukan Chanativ di desa ini, dari mengobati secara masal, menangkal jin dan ilmu hitam dari luar. Bahkan saat itu bangsa jin pun enggan untuk masuk ke kota ini karena dilindungi oleh nya dengan pagar ghaib nya.
Chanativ begitu berjasa sebelum pada pertengahan Mei di tahun itu paska ia dicalonkan wali kota oleh masyarakat tharik seorang pemburu bayaran menculik dirinya lalu menyiksa dan menganiaya nya di sebuah rumah kosong sampai beberapa saat kemudian warga histeris melihat tubuh chanativ sudah bersimbah darah di atas lantai dalam keadaan tidak bernyawa.
"Miris bukan? Akhir hidup seorang pahlawan yang sesungguhnya benar dianggap pahlawan nyatanya dibunuh matikan dengan cara yang sangat tidak manusiawi"
"Kau benar, dan atas dasar itulah kami berdua datang ke tempat ini" Balas Wilis tanpa memberitahu kepadaku bahwa akan ada rencana jawaban ini.
(Bersambung Ke Part 15)