NovelToon NovelToon
PEMBURU DIMENSI : "SISTEM" Pembalasan

PEMBURU DIMENSI : "SISTEM" Pembalasan

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Sistem / Pemain Terhebat / Epik Petualangan / Perperangan / Solo Leveling / Toko Interdimensi
Popularitas:334
Nilai: 5
Nama Author: Baby samuel

setelah suatu insiden tragis yang menewaskan keluarganya, seorang pemuda bernama arka tiba - tiba di hadiahi sebuah "Sistem" oleh makhluk misterius. sistem ini memberikan arka misi-misi untuk mengeliminasi makhluk supranatural dari berbagai dimensi.
setiap kali ia berhasil menyelesaikan misi, ia mendapatkan poin untuk membeli kemampuan baru atau memperkuat dirinya. Namun, setiap misi beresiko, dan jika ia gagal, ia harus membayar "hukuman", yaitu kehilangan bagian tubuh atau ingatan tertentu. Akankah arka bertahan hidup dan membalas dendam, atau malah terjerat kekuatan sistem yang lebih besar dari dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baby samuel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bayangan di balik ketakutan

Arka berjalan perlahan keluar dari ruangan gelap yang penuh kehancuran itu, napasnya masih tersengal setelah pertarungan sengit. Seluruh tubuhnya terasa berat, seolah tak ingin lagi bekerja sama, namun ia memaksakan diri untuk tetap tegak. Di depannya, lorong sempit yang terbuat dari batu tua terbentang, diterangi cahaya samar dari kristal-kristal yang memendar di sepanjang dinding. Keheningan yang tidak wajar menyelimuti sekelilingnya, hanya ditemani gemerisik lembut angin yang datang entah dari mana.

> [Sistem Pembalasan: Peningkatan kekuatan stabil. Kondisi fisik pemakai mencapai 90%.]

Suara Sistem terdengar jelas, mengingatkan Arka bahwa tubuhnya telah pulih cukup signifikan. Namun, ia masih dapat merasakan dampak pertempuran barusan. Luka-luka kecil dan rasa lelah menggerogoti tubuhnya, walaupun hatinya tetap membara dengan tekad yang belum padam. Ia menyadari bahwa setiap langkahnya di dalam dunia ini penuh dengan bahaya, dan keputusannya menerima Sistem Pembalasan berarti menapaki jalan yang tidak akan memberinya ruang untuk mundur.

Ketika Arka melangkah lebih dalam, ia mendengar suara derap langkah berat mendekat. Dengan cepat, ia merapat ke dinding dan merendahkan tubuhnya, matanya awas mengawasi setiap sudut yang mungkin menyembunyikan bahaya. Dari kejauhan, bayangan besar terlihat mengendap-endap di lorong yang redup, membentuk siluet sosok jangkung dengan tangan yang panjang dan kurus, cakar tajamnya berkilat tajam.

Arka menahan napas, mempersiapkan diri untuk menghadapi makhluk tersebut jika diperlukan. Namun, alih-alih menyerang, sosok itu berjalan melewatinya tanpa menyadari kehadirannya. Saat ia menyipitkan mata, ia melihat makhluk itu menyeret tubuh korban yang tampak tak bernyawa, sebuah bukti bahwa di dunia ini tak ada yang aman dari kengerian yang mengintai.

> [Sistem Pembalasan: Tingkat ancaman tinggi terdeteksi. Aktivasi mode siluman disarankan.]

Arka mengaktifkan kemampuan mode siluman yang disarankan Sistem. Dengan seketika, tubuhnya seperti diselimuti oleh bayangan yang menyesuaikan dengan lingkungan sekitar, membuatnya sulit terdeteksi oleh makhluk-makhluk di sekitarnya. Ia mengikuti sosok mengerikan itu dalam diam, penasaran ke mana makhluk itu akan membawa korbannya. Di ujung lorong, ia melihat pintu besar yang terbuka sedikit, memancarkan cahaya hijau yang aneh.

Sosok jangkung itu masuk ke dalam pintu, menyeret tubuh korbannya, dan menutup pintu besar itu perlahan. Arka melangkah mendekat dengan hati-hati, menekan tubuhnya pada dinding dan mencoba mengintip melalui celah pintu. Pemandangan di dalam membuat jantungnya berdetak lebih cepat; ruangan itu dipenuhi dengan puluhan makhluk lain, sejenis monster yang berbeda-beda, namun semuanya memiliki aura gelap dan mengerikan. Di tengah ruangan, sebuah altar besar berdiri dengan api hijau menyala, memancarkan aura kegelapan yang begitu kuat.

Arka menyadari bahwa ini bukan hanya sekadar sarang monster biasa. Sepertinya tempat ini adalah pusat perkumpulan makhluk kegelapan yang entah sedang mengadakan ritual atau pertemuan. Ia merasa harus pergi dari sini secepat mungkin dan melaporkan hal ini kepada sekutu-sekutunya, jika ada yang bisa membantu menghadapinya.

Namun, ketika ia bersiap untuk pergi, suara lirih seperti bisikan terdengar dari arah altar. Bisikan itu semakin jelas, seolah memanggil namanya. Arka berusaha mengabaikannya, namun bisikan itu terus memanggil, seolah langsung menembus pikirannya.

"Arka... Arka... kau datang ke tempat yang tepat..."

Arka bergidik. Dia tidak mengenali suara itu, tetapi ada sesuatu yang begitu menggoda di dalam bisikan tersebut, menariknya untuk mendekat. Namun, ia tahu lebih baik daripada menyerah pada panggilan yang tidak ia kenal. Dengan meneguhkan hati, ia melangkah mundur dan berbalik untuk meninggalkan tempat itu, tetapi tiba-tiba, lorong di belakangnya tertutup kabut tebal yang tak ia sadari sebelumnya.

“Kau pikir bisa pergi begitu saja?” suara itu terdengar lagi, kali ini lebih keras, seolah-olah ruangan itu berbicara langsung padanya.

Arka menggenggam erat senjatanya, bersiap menghadapi apapun yang akan datang. Kabut perlahan-lahan menipis, dan dari balik kabut itu muncul sosok lain yang lebih menyeramkan. Sebuah sosok besar dengan empat lengan yang masing-masing membawa senjata berbeda – kapak, pedang, cambuk berduri, dan perisai – muncul dengan sorot mata merah yang menyala penuh kebencian.

> [Sistem Pembalasan: Musuh Kelas Elite terdeteksi. Kemampuan bertahan ditingkatkan. Aktivasi pertahanan otomatis.]

Tanpa membuang waktu, makhluk itu melancarkan serangan pertamanya. Dengan cambuk berdurinya, ia mencambuk ke arah Arka dengan kekuatan besar, membuat suara mendesis yang memekakkan telinga. Arka berhasil menghindar, namun cambuk itu menghantam dinding dengan keras, meruntuhkan beberapa batu besar.

Arka menyadari bahwa ia tidak mungkin mengalahkan makhluk ini hanya dengan mengandalkan kecepatan dan kelincahan. Setiap gerakan yang ia lakukan tampak terbaca oleh lawannya, dan satu kesalahan saja bisa berarti akhir bagi dirinya. Dengan cepat, ia mencoba mengingat kemampuan baru yang diberikan oleh Sistem Pembalasan. Kemampuan bertahan telah ditingkatkan, tetapi ia membutuhkan sesuatu yang lebih untuk melawan monster ini.

Saat Arka mulai terdesak, tiba-tiba Sistem memberikan pilihan.

> [Sistem Pembalasan: Kemampuan Baru - "Teknik Ledakan Bayangan" tersedia. Mengaktifkan kemampuan ini akan menguras 30% stamina.]

Arka segera mengambil keputusan. Dia mengaktifkan Teknik Ledakan Bayangan, dan dalam sekejap, tubuhnya dikelilingi oleh aura gelap yang tampak memancar seperti bayangan hidup. Dengan kekuatan baru ini, ia melompat ke arah monster itu dan melancarkan serangan balik. Setiap serangannya menghasilkan ledakan bayangan kecil yang mengejutkan lawannya, memaksanya untuk mundur beberapa langkah.

Namun, makhluk itu tidak tinggal diam. Ia segera mengangkat keempat lengannya, menyerang dari segala arah dengan serangkaian serangan yang sulit dihindari. Arka mengerahkan seluruh kemampuannya untuk menghindar, menahan beberapa serangan dengan teknik barunya, dan memanfaatkan momentum untuk memberikan serangan balasan.

Pertarungan berlangsung lama, setiap serangan yang dilancarkan Arka mulai memperlihatkan hasil. Perlahan-lahan, ia berhasil melumpuhkan satu per satu senjata yang dipegang oleh makhluk itu. Hingga akhirnya, dengan dorongan terakhir, ia menusukkan senjatanya tepat ke jantung makhluk tersebut, membuatnya jatuh tak bernyawa ke tanah.

Arka terhuyung mundur, kelelahan namun merasa puas. Namun, ia belum sempat menarik napas lega ketika suara bisikan itu terdengar kembali.

> "Bagus sekali, Arka... kau layak menjadi bagian dari kami."

Pintu besar di ujung ruangan terbuka, memancarkan cahaya merah darah yang menyilaukan. Arka merasakan sesuatu yang aneh dari pintu itu, seolah-olah sebuah kekuatan besar menantinya di dalam. Dia tahu, memasuki ruangan itu berarti menghadapi sesuatu yang jauh lebih berbahaya, namun di sisi lain, nalurinya mengisyaratkan bahwa di balik pintu itu ada petunjuk penting tentang tujuan Sistem Pembalasan.

Sambil mengatur napas, Arka berdiri tegak, menatap pintu itu dengan penuh tekad. Ia tahu, jalan yang ia pilih ini penuh risiko, dan setiap langkah yang ia ambil membawa konsekuensi yang tak bisa dihindari. Namun, ia tak akan mundur.

Dengan keyakinan yang bulat, Arka melangkah maju, memasuki ruangan dengan cahaya merah darah itu, siap untuk menghadapi apapun yang menunggu di dalam.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!