Ranjang Balas Dendam

Ranjang Balas Dendam

Fakta menyakitkan

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Oh ya ampun kau kuat sekali sayang." Puji Seorang wanita dari arah kamar Saka.

Nathania tercengang mendengar suara desahan dari dalam kamar Tunangannya. Niat hatinya untuk pulang secara mendadak, tanpa memberi kabar Saka memang sudah jauh-jauh hari ia rencanakan untuk memberi Kejutan ulang tahun kekasihnya.

Namun siapa sangka Malam itu menjadi malam kelam yang membuatnya begitu Trauma akan cinta.

Nia berjalan cepat menuju sebuah pintu kamar yang menjadi saksi bisu pergulatan sengit antara dua insan yang tengah saling memberikan kepuasan satu sama lain. Nia menutup bibirnya rapat-rapat sembari menahan tangis saat melihat Saka begitu bersemangat menyetubuhi seorang wanita di bawah kungkungan nya.

Perlahan Wanita itu mengeluarkan Ponselnya meski dengan tangan yang bergetar, ia tetap nekat ingin mengabadikan kejadian itu dengan kamera ponselnya. Kali ini ia akan menjadikan vidio rekaman itu bukti kala ingin mengakhiri hubungannya dengan Saka di depan keluarga mereka.

Setelah puas merekam semua itu Nathania memasukan kembali ponselnya ke dalam tas jinjing yang ia bawa. Awalnya Niat nia ingin langsung pergi untuk menenangkan hatinya, namun setelah ia Dipikir-pikir kembali lebih baik ia sedikit membuat kejutan untuk keduanya.

Perlahan Nathania membuka pintu Kamar itu dengan sengaja.

PLOK PLOK PLOK.

"Wah wah wah Sungguh pemandangan yang indah." Puji Nia sembari membuka pintu kamar itu lebar-lebar.

Meskipun Hatinya hancur, tapi Nia merasakan bersyukur karena mengetahui perselingkuhan Saka sebelum mereka menikah. Tidak bisa ia bayangkan jika ia menikahi pria yang hobby bermain gila di belakangnya, Selain beresiko tertular penyakit, Ia bisa saja berubah gila jika terlambat mengetahui perbuatan kotor pria yang menjadi tunangannya itu.

Pria itu membeku menatap sosok Nathania yang tiba-tiba saja muncul di hadapannya.

"Sayang, Nia Kau datang... "

Saka dengan tidak tau malunya memanggil Nia dengan sebutan itu setelah ia dengan tega mengkhianati hubungan mereka. Meskipun pada awalnya hubungan mereka adalah hasil perjodohan antara keluarga, namun Nathania berusaha sepenuh hati menerima sakha sebagai kekasihnya.

Gadis bermata Hazel itu menatapnya dengan nyalang, hingga membuat pria itu buru-buru mencari pakaiannya yang sudah jatuh berceceran. Namun karena tak kunjung ketemu, Sakha memakai kain seadanya untuk menutupi tubuh polosnya.

Panik, tentu saja Sakha panik dan langsung berusaha untuk menghampiri wanita yang berstatus tunangannya yang saat ini masih berdiri mematung di tempat nya.

"Sayang, Aku bisa jelaskan ini. .. ini tidak seperti yang kau pikirkan, ini---"

Shaka tak sanggup melanjutkan Ucapan nya karena Nia keburu mengangkat sebelah tangannya menginterupsi. Rahang wanita itu mengetat di iringi dengan Kedua mata yang berkaca-kaca.

 "Diam kau! Aku tidak perlu penjelasan apapun lagi. Selamat menikmati malam ini, Aku pamit pergi," Ucap Nathania dengan santai namun terdengar begitu tegas di telinga Sakha yang kini terdiam, termenung di tempatnya menatap kepergian Nathania hingga menghilang di balik pintu apartemen nya.

Nathania pergi dari sana dengan rasa sakit di dalam hatinya, Namun itu menurutnya lebih baik dari pada membuang waktu untuk marah ataupun menghajar Sakha dan selingkuhannya.

Pernikahan yang tinggal menghitung hari membuat Nia benar-benar dilema saat ini. Dua minggu lagi pernikahannya namun Sang Calon suami malah kedapatan bergumul dengan wanita murahan di unit apartemennya.

Tiba-tiba Ada seseorang yang menyambar Tangannya hingga membuat Nia tersentak Kaget dan langsung berbalik melihat siapa yang sudah berani menarik tangannya. "Kau" Geram Nia saat mendapati Shaka tiba-tiba muncul di hadapannya.

Entah kapan pria itu memakai pakaiannya tadi, namun saat ini ia sudah berdiri di hadapannya dengan pakaian lengkap.

"Sayang, Ku mohon maafkan aku! aku khilaf" Ucap Sakha, lalu buru-buru pria itu bersimpuh berlutut di hadapannya.

"Ck. Kau pikir aku buta hah? Kau pikir selama ini aku bisa tertipu dengan kebusukan mu di belakangku? Sejak kapan hah? Katakan padaku sejak kapan?"

Suara Nia menggema hinga membuat Shaka cukup panik di buatnya. "Sayang ku mohon dengarkan aku dulu!" Shaka memelas berharap Nia mau memaafkannya, Sungguh ia begitu mencintai wanita itu meskipun ia tidak bisa menghilangkan perilaku buruknya.

Namun jika boleh jujur, cintanya hanya untuk Nia. Ia hanya bermain perempuan untuk memuaskan hasratnya yang tak bisa ia lampiaskan kepada Nia karena Ia ingin menjaga wanita itu sampai mereka resmi menikah nanti.

"Sakha, kenapa kau tinggalkan aku sendiri setelah kau puas hah?" Saat suasana sedang genting-gentingya, munculah seorang perempuan dengan memakai kimono mandi tengah berjalan ke arah mereka dengan anggun.

Nia menatap perempuan itu dengan sengit, namun seperti nya wanita itu tak perduli hingga membuatnya begitu percaya diri kini berdiri tepat di hadapan Nia dengan tersenyum mengejek ke arahnya.

"Sorry Nia, Aku tidak bermaksud ingin merebut Sakha darimu.Hanya saja Sakha selalu memaksa aku untuk melayaninya jika ia sedang menginginkannya, Sakha sering bilang jika kau tidak mau melayaninya dan----"

"Cukup!" Bentak Sakha yang langsung bangkit dari posisinya hingga ingin melayangkan sebuah tamparan kepada wanita yang baru saja ia pakai itu.

Wanita yang bernama Julia itu sudah sibuk menoleh hingga menutup wajahnya dengan kedua tangannya. namun ia merasa aneh, kenapa wajahnya sama sekali tidak merasakan apapun padahal sudah cukup lama jangka waktu setelah Sakha mengangkat tangannya.

Saat ia menurunkan tangannya, ia baru tau jika sejak tadi Nathania lah yang sudah menghalangi Rakha agar tidak memukulnya.

"Di mana letak otakmu Tuan Aldo A Sakha?? Bagaimana bisa kau ingin menyakiti seorang perempuan yang baru saja memuaskan nafsumu?" Geram Nathania sembari menghempaskan Lengan Rakha yang tadi sempat ia tangkap.

Nathania tersenyum kecut saat menyadari jika tidak salah ia mengakhiri hubungan mereka saat ini. Justru ia bersyukur karena dengan cepat Tuhan menunjukkan betapa busuknya Sifat asli Sakha yang belum di ketahuannya.

Sakha menggenggam tangan Nathania sembari berusaha untuk menjelaskan.

"Sayang, Dia ini wanita murahan yang sudah menjebak ku. kau tau sendiri sejak dulu ia selalu mengejar-ngejar ku tapi aku selalu menolaknya kan?" Sakha masih saja mengelak dan berusaha menyakinkan Nia jika ini semua adalah salah paham.

Ia begitu mencintai Nathania hingga tidak mau kehilangan wanita yang susah payah ia dapatkan dengan cara licik, karena ia memaksa kedua orang tuanya untuk menekan keluarga Nia untuk melakukan perjodohan mereka saat keduanya masih sama-sama duduk di bangku sekolah menengah.

"Cukup! sudah cukup," Nia menarik tangannya dari genggaman sakha lalu Nia mengangkat kedua tangan itu keatas. "Ku pikir kau akan menjadi pelabuhan terahirku. tapi sepertinya itu hanya ada di dalam angan-angan saja, karena pria pendusta seperti dirimu lebih cocok dengan wanita murahan seperti dia!!" Nia menunjuk ke arah Julia yang kini nampak melotot ke arahnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!