NovelToon NovelToon
TEMANKU

TEMANKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Rumahhantu / Dunia Lain / Mata Batin / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: xzava

Elsya adalah seorang anak perempuan yang bisa melihat sosok tak kasat mata, saat memasuki taman kanak-kanak ia bertemu dengan sosok perempuan yang kini menjadi temannya, karena hal itu ia kadang terlihat berbicara sendiri dan membuat orang-orang di sekitarnya menganggap ia anak aneh.

Anggapan itu lah yang membuat ia tidak memilih teman di sekolah, dan ada hal lain yang menjadikan Elsya sasaran empuk para preman di sekolah untuk melakukan kejahatan padanya.

Elsya hanya tinggal bersama kakak kandungnya, kalau bukan support dari kakaknya ia tidak akan mampu bertahan.

Hingga suatu hari Elsya harus berpisah selama-lamanya dengan teman gaibnya, itu membuat Elsya sangat sedih dan memutuskan untuk menutup mata batinnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xzava, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

Elsya yang sudah siap dengan menggunakan seragam sekolahnya hanya duduk di ruang tamu sambil memainkan ponselnya, padahal jam sudah menunjukkan hampir jam setengah delapan pagi.

"Kenapa lu belum berangkat?" tanya kakaknya yang baru bangun.

"Mau telat hari ini," jawabnya masih fokus dengan layar ponselnya.

"Terserah lu lah, hari ini gue kuliah sampai sore."

"Oke, berangkat kak."

"Iya."

Elsya langsung menggowes sepeda nya ke sekolah, sungguh ia sangat penasaran dengan kondisi kelasnya sekarang.

"Mbak Kun," ucap Elsya dalam hati.

"Apaan?" tanya mbak Kun yang tiba-tiba muncul di belakang Elsya seketika sepeda yang di kendarai Elsya bergoyang.

"Ngapain sih di belakang aelah Kun, hampir jatuh kan gue." Elsya mengerutkan keningnya karena kesal.

"Sorry sorry, jadi kenapa lu manggil gue?"

"Mau nanya kondisi kelas gue gimana,"

"Gue belum sampe di kelas lu, dah ah gue juga penasaran." Mbak Kun langsung menghilang, padahal Elsya mau nyuruh mbak Kun laporan ke dia kalau sudah lihat suasana kelasnya.

Suasana di kelasnya saat ini sangat kacau, Monica dan teman satu piket nya di omelin sama wali kelas karena tidak membersihkan kelas, terlebih salah satu anggota geng M keceplosan kalau kemarin mereka menyuruh Elsya membersihkan kelasnya.

Geng M yang di omelin hanya menundukkan kepalanya, di saat itu barulah Elsya datang.

"Kalian ini benar-benar ya, setiap hari buat kekacauan, buat masalah, kalian ini sudah kelas 3, kelas senior. Apa ini yang kalian mau contohkan ke adik kelas kalian?" omel wali kelas Elsya.

"Elsya?" panggil wali kelasnya.

"Iya bu?"

"Dan kalian berlima ikut ke ruang BK, yang lain gunakan ruangan perpustakaan untuk pelajaran hari ini." ucap wali kelas.

Elsya yang berjalan paling belakang, ia bisa melihat wajah kesalnya Monica.

"Elsya, kemarin kamu di suruh sama mereka membersihkan kelas?" tunjuk wali kelasnya ke arah geng M.

"Iya bu," jawab Elsya.

"Terus kelasnya kenapa penuh sama sampah?"

"Saya yang hamburin bu," jawab Elsya jujur.

"Hah?"

"Itu bentuk balas dendam saya bu, kemarin mereka mukul dan memaksa saya buat bersihin kelas bu," jelas Elsya.

"Kenapa kamu gak lapor sama guru?"

"Sebelumnya saya pernah lapor bu kelakuan mereka, justru saya kena tegur sama kepsek, dia keponakan kepala sekolah bu, yang ada saya yang di depak dari sekolah kalau lapor kelakuan Monica lagi bu."

"Ah sakit kepala saya karena kalian," ucap wali kelasnya.

"Bukannya fokus belajar, kalian malah lakukan pembullyan, benar-benar ya kalian, Elsya susul teman-temanmu yang lain di perpustakaan."

"Terima kasih bu," ucap Elsya.

"Kalian berlima buat surat pernyataan melakukan kesalahan, dan bersihkan kelas kalian."

"Tapi bu kenapa hanya kami, sedangkan yang buat kekacauan dia, harusnya dia juga ikut me...." salah satu dari mereka mau melakukan protes tapi langsung di potong sama wali kelas.

"Awal mula kekacauan ya dari kalian, maka kalian harus tanggung jawab, gak terima?" tanya wali kelas nya, seketika ia diam dan tidak berani membantah.

"Elsya lain kali jangan lakukan hal yang sama, kasian teman sekelas kalian harus pindah ruangan belajar, langsung lapor guru saja."

"Baik bu."

"Sana susul teman-temanmu."

Elsya langsung meninggalkan ruangan BK dengan tersenyum puas, walaupun ia tau kalau nantinya akan kena masalah tapi tidak apa-apa asal mereka di tegur dan mendapatkan hukuman.

"Urusan nanti mari kita urus nanti," ucap Elsya.

Ternyata guru jam pelajaran pertama tidak datang karena sakit, kami hanya di minta belajar sendiri untuk hari ini.

"Heh santai bener buk," ucap mbak Kun yang duduk di meja Elsya.

Elsya hanya melihat sekilas, "Nongol mulu lu, sana pantau geng M."

Tepat setelah Elsya mengatakan hal itu, mbak Kun pun langsung menghilang.

Tak lama setelah mbak Kun pergi, ia datang lagi dengan tertawa terbahak-bahak.

"Hahahahaha...."

"Apa yang terjadi?" tanya Elsya dalam hati, mereka komunikasi lewat batin karena tidak mungkin Elsya berbicara langsung.

"Hahahahaha aduuuuh perut gue, huuft seneng banget lihat mereka bersihkan kelas," jawabnya sambil memegangi perutnya.

"Bagus lah kalau emang mereka yang bersihkan."

Sebelum jam pelajaran kedua di mulai, geng M memanggil kami kembali ke kelas karena mereka telah membersihkan kelasnya.

Saat Elsya melewati geng M, mereka tampak sangat marah ke Elsya, tapi ia tidak peduli.

Elsya telah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak membiarkan orang semena-mena kepadanya lagi, terlebih kakaknya Elzein akan mengomelinya jika tau ia diam saja saat di ganggu.

Jantung Elsya tidak hentinya berdetak kencang saat jam istirahat, ia tentu saja takut jika geng M akan melakukan aksinya setelah ia tidak menuruti perintahnya.

Tapi untungnya sampai jam pelajaran terakhir geng M tidak mendekat ke arah Elsya, setelah bel pulang berbunyi Elsya segera merapikan buku-bukunya dan bergegas pulang.

Aaakhh...

Rambut Elsya di jambak oleh Mimi salah satu anggota geng M, "Mau kemana lu?" tanyanya tepat di sebelah telinga Elsya.

"Lepasin goblok!" Elsya berusaha melepas tangan Mimi tapi tidak bisa, yang ada rambutnya semakin di tarik.

"Bawa dia."

Elsya langsung di apit oleh Maya sama Mika, "Sialan!" umpat Elsya dalam hati.

Mereka membawa Elsya ke toilet, sesampainya di toilet mereka langsung mendorong Elsya hingga terbentur di pintu toilet.

"Makin hari lu makin berani ya sama gue," ucap Monica sambil berjalan mendekat ke arah Elsya.

"Ngapain juga gue takut sama pecundang kek lu."

PLAKK

Monica menampar pipi Elsya, "Sialan!" dengan cepat Elsya menendang kaki Monica hingga ia terjatuh ke lantai.

"Baju gue jadi kotor," ucap Elsya kesal.

"YAAAAAAAA!!" Monica teriak ke arah Elsya.

Walaupun Elsya sangat takut, ia berusaha mengatur mimik wajah.

Antek-antek Monica berusaha untuk menyakitinya, Elsya berusaha melawan tapi karena kalah jumlah ia pun akhirnya tersungkur tak berdaya, tubuhnya sekarang sangat terasa sakit.

"Bagaimana? Lain kali nurut aja ya," ucap Meli.

Elsya yang tidak berdaya itu hanya melihat ke arah mereka, namun karena tatapan dari Elsya membuat Monica sangat marah.

"APA LU HAH?!" Monica menendang kepala Elsya, hingga Elsya tergeletak di lantai dan itu membuatnya langsung tak sadarkan diri, tanpa geng Monica sadari Elsya mengeluarkan darah dari kepalanya.

Meskipun Elsya sudah pingsan, mereka tidak peduli justru mereka menendang Elsya sebelum meninggalkan nya di toilet.

Para anggota geng M kembali ke kelas untuk mengambil tas nya sebelum pulang, di situlah mbak Kun melihat geng M yang sangat bahagia.

Mbak Kun sedari tadi duduk di kursi Elsya untuk menunggunya, mbak Kun tidak mencarinya karena melihat tas Elsya masih di mejanya hingga mbak Kun hanya menunggu.

"Kenapa mereka ketawa?" mbak Kun mendekat ke arah mereka.

"Apa yang kalian lakukan?" tanya mbak Kun ke mereka, tapi tentunya tidak ada respon karena mereka tidak bisa melihatnya.

"Elsya, dimana dia?" Mbak Kun keluar dari kelas dan mencari dimana keberadaan Elsya.

Tak butuh waktu lama ia tau keberadaan Elsya, saat mbak Kun melihat kondisi Elsya langsung naik pitam.

"Yaaaaaaaaaaaa...." mbak Kun menjerit keras.

Dengan cepat mbak Kun merasuki tubuh Elsya, ia harus membawa tubuh Elsya ke hadapan seseorang agar Elsya segera di bawa ke rumah sakit.

Mbak Kun membawa tubuh Elsya ke ruang guru, untungnya guru masih belum pulang.

"Elsya?" ucap seorang guru yang mengenali Elsya, "Kamu ke...." Mbak Kun langsung keluar dari badan Elsya, yang membuat tubuhnya terjatuh ke lantai.

"Pak, bu, tolong ini Elsya kenapa." seketika para guru mendekati Elsya, dan segera membawanya ke ruang UKS.

Setelah memastikan tubuh Elsya di tangani, dengan cepat mbak Kun mencari keberadaan geng M, hanya butuh beberapa detik mbak Kun sudah menemukan mereka.

Dengan kemarahan yang masih memuncak, mbak Kun mendekati tubuh Monica dan bermaksud mencelakainya.

Setelah berhasil merasuki tubuh Monica, tanpa memperdulikan apapun, mbak Kun yang sedang mengendalikan tubuh Monica langsung berlari ke arah jalan hingga membuat tubuhnya hampir tertabrak motor, karena hal itu Monica jatuh dan lututnya mendarat duluan ke aspal.

Mbak Kun keluar dari tubuh Monica yang terduduk di aspal, teman-temannya langsung mendekati Monica, baru saja mbak Kun mau merasuki salah satu anteknya Monica.

Matanya tak sengaja tertuju ke arah Elzein yang berdiri dan menatap tajam ke arahnya, "Cukup Kun," ucap Elzein dalam hati membuat mbak Kun tidak bisa berkutik.

Walaupun dia hantu, tetap saja ia tidak punya begitu banyak nyali untuk melawan Elzein apalagi Elsya, mereka berdua lebih dari setan kalau marah.

Tapi yang mengherankan, Elsya tidak pernah melawan saat di bully, lebih tepatnya seperti tidak punya tenaga untuk membalas.

1
Leviathan
semangat, mampir juga d chatt story ane
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!