NovelToon NovelToon
Amarah Dewa Naga

Amarah Dewa Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Epik Petualangan / Ruang Bawah Tanah dan Naga / Akademi Sihir / Perperangan
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Albertus Seran

novel fantsy tentang 3 sahabat yang igin menjadi petualang lalu masuk ke akademi petualang dan ternyata salah satu dari mereka adalah reinkarnasi dewa naga kehancuran yang mengamuk akbiat rasnya di bantai oleh para dewa dan diapun bertekad mengungkap semua rahasia kelam di masa lalu dan berniat membalas para dewa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Albertus Seran, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21: Pertarungan di Ambang Kegelapan

Aric, Lyria, dan Kael berdiri di hadapan Erevan, yang kini dibalut aura kegelapan yang begitu pekat hingga udara di sekitar mereka terasa berat. Mereka tahu bahwa ini adalah pertarungan yang akan menentukan segalanya, bukan hanya untuk mereka, tetapi juga untuk dunia yang mereka lindungi. Angin berhembus dengan dingin, membawa kabut yang melingkari medan pertempuran.

Kael, meskipun terluka akibat serangan sebelumnya, berdiri tegak di samping Aric dan Lyria. Dengan napas tersengal, ia berkata, _"Kita harus memberikan segalanya. Kalau tidak, dunia ini akan tenggelam dalam kegelapan."_

Lyria memegang tongkat sihirnya erat-erat, matanya bersinar dengan keyakinan meskipun ada rasa takut yang tersembunyi di baliknya. _"Aku tidak akan membiarkan kita kalah. Kita sudah melalui terlalu banyak untuk menyerah sekarang."_

Erevan tersenyum dingin, wajahnya tak lagi menampilkan jejak persahabatan yang dulu mereka kenal. _"Kalian tidak akan menang. Kekuatan kegelapan ini adalah segalanya yang kubutuhkan untuk membalaskan dendam kita pada para dewa."_

Aric melangkah maju, energi naga biru berdenyut di dalam tubuhnya. Meskipun kekuatan itu mengalir dengan liar, ia berjuang untuk mempertahankannya dalam kendali. _"Dendam tidak akan membawa kita ke mana-mana, Erevan. Aku tahu kau merasa dikhianati, tapi ada cara lain."_

Erevan melotot marah, aura kegelapannya semakin pekat. _"Cara lain? Mereka membantai kita, Aric! Kita hanya ingin keadilan, tapi mereka malah mempermainkan kita seperti boneka!"_

Aric merasakan sakit yang sama, rasa kehilangan dan amarah yang pernah ia rasakan ketika kebenaran tentang dirinya terungkap. Tapi dia tahu, jika ia menyerah pada kegelapan itu, semuanya akan berakhir. _"Aku mengerti rasa sakitmu,"_ katanya, _"tapi aku tidak akan membiarkan kegelapan itu menguasai kita."_

Dengan teriakan penuh amarah, Erevan mengangkat pedangnya yang bersinar hitam. _"Cukup bicara! Ini adalah akhirnya untuk kalian!"_ Ia melesat ke arah mereka dengan kecepatan luar biasa, mengayunkan pedangnya dengan kekuatan yang memecah udara.

Kael menangkis serangan itu, meskipun dampaknya membuatnya terdorong mundur beberapa langkah. _"Dia terlalu kuat..."_ gumamnya, darah mengalir dari luka di bahunya.

Lyria segera merapal mantra penyembuhan, cahaya lembut memancar dari tangannya dan menyelimuti Kael. _"Kita harus bertahan, Kael. Aric, fokus pada kekuatanmu!"_

Aric mengangguk, mengerahkan energi naganya. Tubuhnya dilingkupi aura biru yang bersinar terang, seperti api yang menyala di tengah kegelapan. _"Aku tidak akan membiarkanmu menang, Erevan!"_ teriaknya, menembakkan bola api biru besar ke arah Erevan.

Erevan mengayunkan pedangnya, memotong bola api itu menjadi dua. _"Itu saja yang kau miliki, Aric? Kekuatan naga itu seharusnya lebih dari ini!"_ Ia maju lagi, menyerang dengan kecepatan mematikan.

Aric berusaha menangkis serangan demi serangan, namun Erevan seolah tidak pernah kehabisan tenaga. _"Kau harus menyerah, Aric! Terimalah kegelapan dan bergabunglah denganku!"_

_"Tidak!"_ Aric berteriak, matanya membara dengan tekad. _"Aku bukan Dewa Naga Kehancuran! Aku adalah aku, dan aku memilih untuk melindungi dunia ini!"_

Lyria dan Kael memberikan dukungan mereka. Lyria menciptakan dinding pelindung dari cahaya, menghalangi serangan Erevan untuk sementara waktu. _"Kita bersamamu, Aric! Ingat itu!"_

Erevan menggeram marah, menghancurkan dinding cahaya Lyria dengan satu pukulan kuat. _"Kalian semua bodoh! Dunia ini tidak pantas untuk dilindungi!"_

Aric merasakan kekuatan naga di dalam dirinya semakin liar, hampir sulit dikendalikan. Tapi dia memikirkan Lyria dan Kael, tentang persahabatan dan tekad mereka untuk melindungi dunia ini bersama. _"Aku tidak akan menyerah,"_ bisiknya pada dirinya sendiri.

Dengan tekad yang membaja, Aric menyalurkan energi naganya ke dalam pedangnya. Cahaya biru itu berkumpul, semakin terang hingga membakar seperti matahari. _"Ini untuk semua yang kau hancurkan, Erevan. Ini adalah kekuatan untuk melindungi, bukan untuk menghancurkan!"_

Kael dan Lyria mundur, memberi ruang untuk Aric yang kini melangkah maju dengan kekuatan penuh. Erevan bersiap, matanya bersinar merah, tetapi dia tahu pertarungan ini akan menjadi klimaks yang menentukan.

_"Hajaaaaarrrr!"_ Aric dan Erevan menerjang satu sama lain, energi mereka bertabrakan dengan kekuatan yang membuat tanah di sekitar mereka bergetar. Ledakan cahaya dan kegelapan menyelimuti mereka, menciptakan gelombang kejut yang menyapu hutan.

Lyria dan Kael menutup mata mereka, merasakan hembusan angin yang menghempas wajah mereka. Ketika debu mulai mengendap, mereka melihat dua sosok berdiri, dengan Aric dan Erevan yang terengah-engah, namun tekad mereka masih tak tergoyahkan.

_"Pertarungan ini... belum berakhir,"_ kata Erevan, meskipun tubuhnya mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan. Tapi Aric, dengan kekuatan naganya yang bercahaya, berdiri dengan teguh, siap untuk babak terakhir dari pertempuran mereka.

1
eedan
mantap jayaa
eedan
mantaap Thor..
eedan
kereeen
nalxyt
Tidak ada yang kurang.
Tít láo
Siap ngeselin tapi lucu.
MindlessKilling
TERBAIK! Itu aja yang bisa aku bilang, bagus banget storynya! 🙌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!