Sky,
"Aku tidak peduli seberapa banyak orang yang membenci ku, jika itu bukan Ibu ku dan Alea"
Sky,
Troublemaker yang sangat mencintai ibu dan kekasihnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Grave Sinner, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35.
Sky terus menerus menangis sambil menyembunyikan wajahnya di kedua telapak tangannya
Saat ini dokter belum juga keluar dari ruangan alea
Saat sky sedang menangis dan duduk dibawah, sarah dan arga pun datang menghampirinya
Sarah pov.
"Sky..." ~panggil ku, membuatnya menoleh ke arah ku
"Ibu..." ~teriak sky sambil berlari dan memeluk ku
"Ibu hiks hiks hiks
Alea, bu" ~ucap sky dengan isak tangis
"Tenanglah, ada apa sebenarnya?
Kenapa alea bisa masuk ke rumah sakit?" ~tanya ku sambil mengelus punggung sky
"Wanita gila itu lagi bu!
Hati ku sakit saat mendengar rintihan alea yang begitu menyakitkan" ~ucap sky
"Siapa yang kamu maksud?" ~tanya arga
"Tenanglah!
Jangan membuat kegaduhan!" ~tegas ku
"Bisa jelaskan?" ~tanya ku sambil menyekah air mata sky
Sky pun menceritakan dari dirinya disuruh alea untuk fotocopy hingga terjadinya pendorongan yang menimpa alea oleh lula
"Jalang itu mendorongnya tepat di depan mata ku, bu!
Aku tidak terima!
Rasanya ingin ku acak acak kampus itu dan ingin ku bunuh jalang itu, bu!
Hiks hiks hiks" ~ucap sky
"Tahan!
Kita harus tau kondisi alea lebih dulu!
Rektor sudah pasti sedang menangani kasus ini!" ~ucap ku sambil menahan tangan arga
"Kalian tenang!
Kita fokus terhadap alea lebih dulu, jangan gegabah!" ~tegas ku
"Huh! Kenapa dirinya senang sekali mengusik putri ku?" ~tanya arga tak percaya
"Apa aku harus kembali menjadi diri ku sendiri bu?
Apa aku harus menjadi troublemaker kembali agar mereka tidak semena mena terhadap ku, terutama terhadap alea?
Apa aku harus menjadi orang jahat lagi bu?" ~tanya sky dengan lirih
Secara lembut sarah merapihkan rambut sky dengan penuh cinta
"Nak, dengarkan ibu!
Saat ini kamu sedang di uji dengan kesabaran mu!
Kamu ini kepala rumah tangga, kamu ini sudah memiliki tanggung jawab yang harus kamu pertanggung jawabkan!
Kamu ini sudah menjadi pria, bukan laki laki lagi!
Jadi ibu harap, jika kamu ingin melakukan sesuatu ingatlah istri dan calon anak mu!" ~ucap ku sambil memegang kedua pundak sky
"Tapi saat ini kondisi istri dan anak ku belum di ketahui bu!
Hiks hiks hiks" ~ucap sky dengan isak tangis sambil menundukan kepalanya
"Ibu mengerti, kita doakan yang terbaik untuk mereka ya?
Soal orang yang sudah membuat alea seperti ini, biarkan dari pihak kampus lah yang akan menanganinya.
Nanti ibu akan menghubungi rektornya" ~ucap ku sambil menyekah air mata sky
Sky pun kembali memeluk sarah dengan isakan yang begitu menyakitkan baginya
Arga benar benar tidak menyangka, jika selama ini anak yang di anggap sebagai troublemaker ternyata tidak seburuk apa yang ada di pikiran oranglain
Sky benar benar laki laki yang bertanggung jawab penuh atas alea
Sky yang sangat sangat mencintai alea
Arga benar benar terharu saat melihat sky menangis karna putrinya yang saat ini sedang dalam kondisi tidak baik baik saja
"Semua akan baik baik saja.
Fokus dengan istri dan calon anak mu saja ya?
Tidak usah memikirkan dendam atau yang lainnya.
Biarkan itu menjadi urusan ibu dan ayah" ~ucap arga sambil menepuk pundak sky
"Ya" ~ucap sky dengan lirih
Ceklek!
Keluarlah dokter beserta asisten pribadinya
"Keluarga pasien" ~panggil sang dokter
"Kami dok" ~ucap arga
"Bagaimana kondisi istri dan calon anak saya, dok?" ~tanya sky khawatir
"Huh! Beruntung tidak terjadi sesuatu yang buruk dengan keduanya.
Mereka aman dan saya sudah memberikan obat penguat kandungannya.
Jika hal seperti ini terjadi kembali, maka kemungkinan besar istri anda akan mengalami keguguran.
Jadi lebih baik untuk saat ini istri anda harus benar benar istirahat total dirumah.
Demi kebaikannya dan juga anak kalian" ~ucap sang dokter menjelaskan
Sky dan yang lainnya benar benar merasa lega saat mendengar penjelasan dari sang dokter
"Kami mengerti dok.
Apa kami sudah boleh melihatnya?" ~tanya ku
"Silahkan!
Istri anda sudah mencari anda" ~ucap sang dokter
"Terimakasih dokter, suster" ~ucap kami sambil sedikit membungkuk
"Sama sama" ~ucap sang dokter beserta asistennya
Kini sky dan yang lainnya masuk ke dalam ruangan alea
Ceklek!
Terlihat alea yang sedang terbaring lemah dengan wajah yang begitu pucat
"Bee..." ~panggil sky dengan lirih
Alea pun langsung merentakan kedua tangannya untuk meminta di peluk
Dengan senang hati sky langsung memeluk alea
"Maafkan aku hiks hiks hiks
Aku gagal lagi menjaga mu" ~ucap sky dengan isak tangis
"Ini bukan kesalahan mu!
Sudah jangan menangis, malu dengan babynya" ~ucap alea sambil mengelus punggung sky
"Baby, maafkan papi...
Papi gagal menjaga mu dan menjaga mami mu" ~ucap sky sambil mengelus perut alea yang masih rata, membuat ku dan arga terkekeh
"Menjijikan sekali" ~ucap arga mengejek
"Diamlah yah!" ~ucap sky sambil menyekah air matanya secara kasar, membuat kami terkekeh
"Apa masih sakit perutnya hum?" ~tanya ku sambil mengelus kepala alea
"Sedikit bu, tidak seperti tadi" ~ucap alea
"Kenapa bisa kamu di perlakukan seperti itu lagi?" ~tanya arga
"Aku tidak menanggapi ucapannya dan mungkin dia kesal dengan ku" ~ucap alea
"Huh! Anak itu benar benar tidak ada kapoknya!" ~ucap arga tak percaya
"Jangan ada rasa dendam terhadapnya.
Sebentar lagi kamu akan menjadi ayah.
Jangan sampai anak kita nantinya menjadi pendendam" ~ucap alea sambil menggenggam tangan sky
"Dengar itu!
Apa yang di katakan oleh alea sangat lah benar.
Nantinya akan membentuk karakter anak kalian.
Lapangkan dada kalian, suatu saat mereka akan menerima karmanya.
Biarkan Tuhan yang bertindak" ~ucap ku
"Tuhan menciptakan dua tangan untuk baku hantam" ~ucap arga
"Ayah..." ~tegur alea, membuat arga terkekeh
"Kami baik baik saja, jangan terlalu di pikirkan" ~ucap alea sambil mengelus perutnya yang masih rata
"Jangan seperti tadi lagi, aku benar benar takut" ~ucap alea
"Maafkan aku" ~ucap sky
"Jangan terus menerus meminta maaf dengan kesalahan yang tidak kamu perbuat" ~ucap alea
"Sabar yaaa nak?
Mereka hanya iri dengan kalian.
Biarkan saja mereka berulah, nanti ayah yang akan membasminya" ~ucap arga sambil mengelus kepala alea
"Ayah..." ~tegur alea kembali
"Memang pak tua satu ini senang sekali menjadi kompor meleduk!" ~ucap ku dengan kesal
"Hahahaha oke aku diam!" ~ucap arga dengan gelak tawa
"Sudah! Jangan di pikirkan!
Lebih baik kita ke kantin, ngopi dan merokok" ~ucap arga sambil menepuk pundak sky
"Boleh?" ~tanya sky yang di angguki oleh alea dengan senyum manisnya
"Aku tinggal sebentar ya?
Bu, aku titip alea" ~ucap sky
"Iya, kamu tenang saja" ~ucap ku
Kini sky dan arga keluar dari ruangan alea untuk melepaskan penat dengan cara merokok dan meminum minuman yang membuat keduanya merasa lebih tenang
"Tadi apa yang telah sky lakukan terhadap wanita itu?" ~tanya ku sambil mengelus perut alea
"Yang aku lihat sky memukul perutnya dan mencekik lehernya, bu.
Aku benar benar takut pada saat itu.
Pasalnya sky benar benar sangat marah dan aku baru kali pertama melihatnya" ~ucap alea menjelaskan
"Itu hal yang wajar sebagai seorang suami yang melihat istrinya di perlakukan tidak baik" ~ucap ku
"Nak, apa tidak sebaiknya kamu berhenti kuliah saja?
Kamu fokus dengan diri mu sendiri dan calok anak kalian.
Ibu benar benar takut jika nantinya mereka akan melakukan hal yang di luar nalar kembali" ~ucap ku menyarankan
"Lebih baik kamu membantu sky di dalam pekerjaannya saat ini.
Kamu yang harus mengelola keungannya" ~ucap ku
"Aku sudah memikirkannya, bu.
In sha Allah aku akan melakukan apa yang ibu sarankan.
Aku pun sangat takut jika hal yang tidak di inginkan terjadi kembali terhadap ku dan calon anak kami" ~ucap alea, membuat ku merasa lega
"Syukurlah jika kamu memikirkan hal itu.
Belajar bisa dimana saja dan kapan saja.
Kamu anak yang pintar!
Dengan kamu tidak kuliah, kamu tidak akan kehilangan otak encer mu itu" ~ucap ku, membuat alea terkekeh
"Iya bu, aku mengerti" ~ucap alea
"Sekarang kamu istirahat, agar sakitnya lebih cepat menghilang" ~ucap ku sambil menyelimuti alea
"Iya bu, aku pun sangat lelah.
Aku tidur dulu ya bu?" ~ucap alea
"Iya sayang" ~ucap ku sambil mengelus kepala alea
"Ya Tuhan, jangan terlalu berat memberikan ujian terhadap keluarga putra ku.
Mereka baru saja menikah dan mereka masih sangat lah muda.
Semoga mereka bisa melewati ujian ini dengan baik.
Aamiin" ~ucap ku dalam hati
Sarah pov end.