Ada sebuah cerita kaka beradik yang bernama Dania sebagai Kakanya dan shafira sebagai adiknya. Dua kaka beradik ini memiliki problematik yang cukup besar. Dimana Dania menyimpan rahasia besar tentang Yuda orang yang telah mencelakai dan menyekap suami Safira masih hidup. Yuda adalah lelaki yang sangat dicintai oleh Dania. Karna selama ini yang selalu ada untuk Dania dan selalu melindungi dania hanyalah Yuda. Maka apapun yang terjadi, dania akan selalu melindungi Yuda.
Bagaimanakah kelanjutan dari kisah Kaka beradik ini
mari kita kupas tuntas di judul Dua Cinta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hamidah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Shafira dan Julian membelikan kado untuk pernikahan dania
"Mbak saya jadinya beli yang ini ya minta tolong untuk sekalian dibikin bikisan kado untuk pernikahan, terimakasih ". Ucap shafira pada penjaga toko perhiasan.
"baik mbak" kata penjaga toko perhiasan.
"mas kira2 Dania suka gak ya hadiah dari kita?" tanya shafira pada Julian.
"pastinya dong Dania suka karena yang milihin adalah istrinya aku yang paling cantik sejagat raya hehehe. " gombal Julian pada Safira.
"ih ih ih bisa aja kamu ini gombalin aku" balas Safira sambil mencubit pipi suaminya itu karena saking gemesnya pada suaminya yang suka menggombal.
"adududududuh sakit sayaaaaang" Julian memelas dengan wajah kesakitan.
Safira pun tertawa dan mengucapkan "ampun nggak heh ampun nggak heh". dengan tangan masih mencubit kedua pipi julian.
"iya iya iya ampun ampun Kanjeng ratu yang mulia " . ucap Julian sambil memohon kepada Safira.
"aku nggak mau dipanggil Kanjeng ratu"2 balas Safira dengan mata melotot sambil tetap mencubit pipi suaminya.
"iya dehh iya ..ampun tuan Putri yang cantik jelita Safira Leonita Anggraini". ucap Julian
"hahaha suka deh kalau begitu kan cakep panggilan nama lengkap aku. ucap Safira"
beberapa saat kemudian penjaga toko perhiasan datang membawakan bingkisan dari perhiasan yang dipesan tadi.
"Mbak mas ini semua totalnya jadi 15 juta ya" kata penjaga toko perhiasan.
"Oke mbak" jawab Julian Sabil mengambil kartu ATM di dompet ya dan menyerahkan kepada penjaga toko perhiasan.
"baik mas" kata penjaga toko perhiasan.
" ini sudah mas "kata penjaga toko perhiasan sambil mengembalikan kartu ATM milik Julian.
"makasih ya mas udah mau membelikan hadiah pernikahan untuk Dania kakak aku."
ucap Safira degan tulus kepada Julian.
"0 sih yang enggak buat istri aku tercinta ini" ujar Julian sambil tersenyum pada istrinya.
Julia dan Safira pun saling berpelukan
"Mas mas aku mau ke toilet dulu ya " kata safira pada Julian
"kalau gitu aku anterin sampai ke depan pintu toilet ya". jawab Julian
"ya ampun mas kan aku bisa sendiri" kata safira.
"nggak apa-apa dong demi keamanan istri aku tercinta ini" kata Julian.
"baiklah kalau begitu ayo antar aku hehehe" kata safira sambil ketawa karena Julian begitu mengkhawatirkannya.
sesampainya di toilet, dari kejauhan sudah ada seseorang yang memantau mereka berdua.
"mas sekarang udah sampai jadi aku masuk dulu ya" kata safira
"boleh aku ikut aja nggak sampai ke dalam" ucap Julian
"ya jangan dong mas hehe ada-ada aja kamu ini" kata Safira sambil tertawa karena ulah Julian.
dari kejauhan pada pria bertopeng sedang memperhatikan mereka berdua Dan Dia berkata "aku akan mendatangi dia"
Julian pun akhirnya menyadari bahwa ada pria bertopeng yg memperhatikannya, Julian pun berlari mengejar laki-laki tersebut. dan berteriak "hei tunggu siapa kamu" kata Julian
Julian dan pria bertopeng itu saling kejar-kejaran sampai keluar area toko perhiasan, karena pria bertopeng itu sangat cepat larinya, maka Julian kehilangan jejak. Dan Dia baru sadar bahwa istrinya Safira masih di toilet dan sesegera mungkin Julian lari kembali ke toilet untuk memastikan istrinya baik-baik saja.
di tempat lain yaitu di toilet Safira sudah selesai, lalu dia igin keluar, betapa kagetnya Safira di luar sudah ada pria bertopeng menghadangnya di balik pintu toilet.
Om Romi kata safira yang mengira bahwa itu adalah Om Romi. karena dulu yang memakai topeng saat terjadinya pembunuhan orang tuanya Om Romi memakai topeng. maka dari itu Safira mengira bahwa yang di depannya adalah Om Romi.
Safira pun berucap dalam hati. bagaimana mungkin Om Romi bisa masuk ke toilet padahal kan mas Julian ada di depan pintu toilet buat jagain aku.
"jangan macam-macam om aku akan teriak karena mas Julian ada di depan"ujar Safira mengancam