NovelToon NovelToon
Selir Barbar Kesayangan Kaisar

Selir Barbar Kesayangan Kaisar

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Poligami / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:19.9k
Nilai: 5
Nama Author: lizbethsusanti

Qin Yichen adalah putra kesayangannya kaisar dan sangat dimanjakan. Karena sangat dimanjakan, Qin Yichen tumbuh menjadi remaja yang suka membuat masalah dan akhirnya dikirim ke akademi militer kerajaan di bawah bimbingan Jenderal Bao. Di sana dia bertemu dengan putri jenderal Bao yang tomboy. Putri jenderal itu bernama Bao Jiali. Qin Yichen jatuh cinta pada Bao Jiali. Namun, politik yang kejam membuat Qin Yichen ditarik kembali ke istana dan Jenderal Bao sekeluarga dibunuh kecuali Bao Jiali. Bao Jiali berhasil hidup dan masuk ke dalam istana sebagai penari untuk menuntut balas.
Ikuti kisah komedi romantis penuh suka dan duka ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dasar Gila!

Di sebuah kamar yang berada paling ujung, Tongyue tengah meluapkan kekesalannya ke Chumu, "Kau lihat tadi? Kenapa Yichen langsung berlari saat dia mendengar kandang buaya? Dia, kan, buaya, kenapa takut sama kandang buaya?"

Chumu hanya diam lalu melompat naik ke kasur.

Tongyue duduk di tepi ranjangnya sendiri dan kembali melanjutkan keluh kesahnya, "Hei! Kamu dengar aku ngomong, nggak? Yichen udah bikin kita kehabisan napas dan hampir mampus. Lari lima puluh kali mengitari lapangan luas dan........."

Chumu memunggungi Tongyue sambil berkata, "Kalau hampir mampus maka tidurlah dan jangan ngoceh terus!"

"Sial! Kamu dan Yichen sama-sama gila!" Tongyue mendengus kesal lalu naik ke kasur.

Dan di kamar yang berada di dekat lapangan besar, sang putra mahkota tengah mengangkat kedua alisnya ke atas dan menarik rahang bawahnya selebar-lebarnya.

Wajah Qin Yichen tampak kesal dan kaget. Namun, di hati remaja tampan itu berteriak bahagia, yes! aku bertemu lagi dengannya secepat ini. Makasih dewa dan angin yang sudah menyampaikan salamku untuknya.

Sementara Bao Jiali sontak mengomel, "Kenapa kau masuk ke kamar ini seenaknya, hah?! Keluar!"

Alih-alih keluar, Qin Yichen melangkah santai ke ranjang yang ada di dekat pintu masuk dengan wajah tengil lalu meletakkan buntelan besar yang berisi baju, ke atas kasur sambil menggoyang-goyangkan wajah tengilnya.

Bao Jiali menunjuk kesal ke Qin Yichen sambil berteriak, "Keluar!"

Qin Yichen terkekeh geli lalu berkata, "Ini kamarku juga. Kenapa aku harus keluar?" Remaja tampan itu kemudian melompat ke atas kasur dengan masih memakai sepatunya.

Bao Jiali berteriak, "Kau......kau........"

Qin Yichen dengan santainya merebahkan diri dan menopang kepalanya dengan dua telapak tangan lalu menoleh santai ke Bao Jiali dan bertanya dengan senyum jahil, "Apa? Aku kenapa?"

"Kenapa naik ke kasur tanpa lepas sepatu?"

"Ini kasurku. Suka-suka aku, dong"

"Eh! Kenapa aku jadi ngebahas sepatu?" Bao Jiali menepuk sendiri jidatnya dan itu membuat Qin Yichen mengulum bibir menahan geli.

Dia lucu juga ternyata. Batin Qin Yichen ngakak.

"Kenapa ketawa?! Keluar!" Bao Jiali menunjuk pintu dengan mata melotot ke Qin Yichen.

Qin Yichen melompat bangun dan langsung turun dari atas ranjang. Lalu, dia berkata dengan wajah seolah tanpa dosa, "Seharusnya kita berkenalan dulu karena di perjumpaan pertama kita, kita belum sempat berkenalan. Namaku Qin Yichen. Nama kamu siapa?"

"Keluar!" Bao Jiali menghentakkan kaki kanan ke lantai dan menggeram kesal.

"Ish! Jangan marah-marah terus! Cepat tua nanti" Qin Yichen berucap sambil duduk di tepi ranjang untuk melepas sepatunya.

Bao Jiali melangkah ke depan lalu mencekal pergelangan tangan kiri Qin Yichen dan Qin Yichen balas menarik tangan Bao Jiali. Gadis tomboy itu melotot kaget saat dia menemukan dirinya terjatuh di atas pangkuan laki-laki yang sangat dia benci saat ini.

Qin Yichen berbisik di telinga Bao Jiali saat gadis tomboy yang tengah menyamar menjadi laki-laki itu masih membeku kaget, "Nyaman banget ya pangkuanku?"

Bao Jiali langsung bangkit berdiri dan menatap Qin Yichen dengan wajah merah penuh amarah. Gadis tomboy itu mulai melompat-lompat kesal sambil berteriak kencang, "Keluar! Cepat keluar!"

Alih-alih terganggu dengan teriakannya Bao Jiali, Qin Yichen justru mendengarkan pandangannya ke seluruh kamar dan remaja tampan itu menyeringai lebar saat dia menemukan keranjang jangkrik. Remaja tampan itu kemudian bergulir di atas ranjangnya lalu melompat ke keranjang jangkrik.

Bao Jiali membeliak kaget saat dia melihat keranjang jangkriknya didekap laki-laki menyebalkan itu. Putri pertama Jenderal Bao itu kemudian berteriak, "Taruh kembali keranjangku!"

Alih-alih meletakkan kembali keranjang jangkrik itu, Qin Yichen justru mendekapnya dan berkata sambil menatap Bao Jiali dengan wajah penuh senyum, "Katakan dulu siapa nama kamu"

Bao Jiali mendengus kesal lalu melompati kasur dengan ilmu meringankan tubuhnya untuk merebut keranjang jangkriknya. Namun, Qin Yichen berhasil menghindar dan melesat keluar.

Bo Jiali membeliak kaget lalu melesat keluar sambil berteriak, "Jangan bunuh Yangyang!"

Bao Jiali sampai di depan pintu kamar dan dikejutkan dengan tatapan banyak orang. Semua siswa keluar dari kamar mereka masing-masing saat mereka mendengar keributan di kamar ujung yang berada paling dekat dengan lapangan.

Bao Jiali spontan naik ke punggung Qin Yichen untuk merebut keranjang jangkriknya dan dia mengabaikan tatapan banyak orang. Gadis tomboy itu nekat menggigit telinga Qin Yichen saat laki-laki itu melepaskan jangkriknya dan jangkriknya Bao Jiali, si Yangyang, sudah melompat jauh dan menghilang.

"Aaaaaa!!!!" Qin Yichen berteriak kesakitan dan sontak mengibaskan badan Bao Jiali ke kanan lalu ke kiri sampai Bao Jiali terjatuh di atas lantai dalam posisi terduduk.

Seorang guru datang saat Bao Jiali bangkit berdiri dan hendak menerkam Qin Yichen.

Melihat ada guru datang, semua siswa serentak masuk ke dalam kamar mereka masing-masing karena mereka tidak ingin terkena hukuman.

"Apa yang kalian ributkan?"

Bao Jiali dan Qin Yichen sontak bersikap sempurna lalu saling tunjuk, "Dia yang mulai, Guru"

"Push up dua puluh kali sekarang juga!"

Bao Jiali menepuk punggung Qin Yichen sambil berkata, "Buruan push up!"

Qin Yichen mendelik ke Bao Jiali sambil memposisikan dirinya untuk push up.

"Kamu juga!"

"Saya?" Bao Jiali menunjuk dirinya sendiri.

"Iya, kamu! Cepat push up!"

"Tapi, saya tidak melakukan kesalahan apapun, Guru. Dia yang........"

"Kalian satu kamar. Kalau salah satu dari kalian membuat masalah dan melanggar peraturan juga ketertiban di akademi ini, maka semuanya harus dihukum. Cepat push up!"

Bao Jiali mendengus kesal lalu memposisikan dirinya untuk siap melakukan push up.

Qin Yichen sontak tertawa geli dan langsung mendapatkan bentakan dari gurunya, "Jangan tertawa! Kalau tertawa akan aku tambah hukumannya!"

"Jangan ditambahi hukumannya, Guru! Saya akan serius kali ini" Sahut Qin Yichen dengan cepat.

Qin Yichen tidak menginginkan ada penambahan hukuman dan dia benar-benar bersikap serius karena dia tidak tega melihat teman sekamarnya push up lebih dari dua puluh kali.

Dia perempuan. Mana tega aku melihat dia melakukan push up lebih dari dua puluh kali. Batin Qin Yichen.

Setelah menyelesaikan hukuman mereka dengan sempurna, Bao Jiali yang tampak lemas langsung dibantu berdiri oleh Qin Yichen. Namun, bukannya berterima kasih, Bao Jiali justru menarik lengannya sambil mendelik dan menyemburkan, "Jangan sentuh aku!"

Qin Yichen melepaskan lengan Bao Jiali dengan semburan kesal, "Aku bantuin berdiri bukannya berterima kasih malah melotot, cih!"

Bo Jiali sontak mengarahkan bogem mentahnya ke Qin Yichen, "Kau........"

"Berhenti! Masih kurang hukumannya, hah?!"

Teriakan guru mereka membuat Bao Jiali dan Qin Yichen sontak mematung dengan sikap sempurna.

"Masuk ke kamar sekarang juga dan tutup pintunya dan jangan ribut lagi! Cepat!"

Bao Jiali dan Qin Yichen sontak berlari masuk ke dalam kamar dan Qin Yichen menutup pintu kamar.

Saat Qin Yichen berbalik badan, dia melihat Bao Jiali berlari kecil menuju ke kamar mandi sambil mendekap baju tidur.

"Kamu mau ke mana?"

Bao Jiali mengerem langkahnya lalu berbalik badan untuk mendelik dan berkata, "Mau piknik!"

"Hah?! Beneran mau piknik? Aku ikut, dong!"

Qin Yichen menyeringai lebar dan berlari kecil ke Bao Jiali.

"Berhenti!"

Qin Yichen mengerem langkahnya dengan masih memamerkan deretan gigi putihnya.

"Dasar gila! Aku mau ganti baju ngapain ikut?!"

"Lho, katanya mau piknik"

"Dasar gila! Siapa yang mau piknik malam-malam begini, Hufftttt!"

"Ngapain ganti baju ke kamar mandi? Kita sama-sama laki. Kamu bisa ganti baju di sini" Ucap Qin Yichen sambil melepas baju lapisan pertamanya.

Bao Jiali sontak berbalik badan sambil berteriak, "Kenapa kamu buka baju sembarangan!"

"Kenapa? Kita sama-sama laki, kan? Kenapa mesti malu?" Sahut Qin Yichen dengan seringai lebar.

Mampus, kan, kamu, hahahahaha! Salah sendiri kenapa menyamar jadi laki-laki segala. Batin Qin Yichen.

"Aaaaaa!!!!! Dasar gila!!!!!!" Bao Jiali berlari kencang ke kamar mandi sambil berteriak kesal dan Qin Yichen tidak bisa lagi menahan tawanya.

Namun, Qin Yichen sontak menghentikan tawanya saat dia melihat siluet tubuh teman sekamarnya. Siluet itu sontak membuat Qin Yichen merasa kegerahan. Remaja tampan Itu kemudian berbalik badan lalu melompat ke ranjang dan memunggungi ranjang teman sekamarnya dengan degup jantung abnormal.

Sial! Dewa kau sangat tidak adil. Aku memang meminta bertemu lagi dengannya tapi, ya, tidak begini juga keadaanya. Satu kamar dengannya selama setahun..........hufttttt! Aku bisa sesak napas dan terkena serangan jantung dadakan, huuufftt! Sabar, sabar! Batin Qin Yichen.

Bao Jiali kembali ke ranjangnya dan dia melihat punggung teman sekamarnya. Kemudian dia bertanya, "Kamu sudah tidur?"

Qin Yichen yang masih membuka mata hanya diam membisu dan tidak menyahut.

"Syukurlah kalau sudah tidur. Aku bisa tidur tenang" Bao Jiali kemudian merebahkan diri dan tidak lama kemudian dia tertidur lelap.

Setelah mendengar dengkuran halus, Qin Yichen membalik badannya lalu dia bangun untuk menyelimuti Bao Jiali.

Qin Yichen bergumam sangat lirih, "Dasar bodoh! Cuaca dingin begini bisa-bisanya kamu tidur pulas tanpa selimut"

Setelah menyelimuti Bao Jiali, Qin Yichen kembali ke ranjangnya lalu tidur miring dan menyusupkan kedua telapak tangannya di bawah pelipisnya.

Qin Yichen terus menatap wajah teman sekamarnya.

Dia memiliki bulu mata yang lentik, kulit yang putih, rambut yang indah, hidung dan bibir yang sempurna. Dia juga memiliki lekuk tubuh yang sangat indah. Dia sangat cantik. Tapi, kenapa dia suka sekali menjadi laki-laki? Batin Qin Yichen sambil terus menatap wajah teman sekamarnya.

"Aku belum tahu siapa namanya? Ah, besok pasti aku tahu siapa namanya" Gumam Qin Yichen lirih sambil terus menatap wajah teman sekamarnya tak berkedip.

1
Delita bae
💪💪💪💪👍👍🙏
F.T Zira
🌹 dulu buat ka author
F.T Zira
langsung di kacangin🤣🤣
🌟~Emp🌾
mampir 3 iklan untuk mu thor 🙏
🌟~Emp🌾
sabar, sabar, sabar 😥
🌟~Emp🌾
aduuh 🤦🤦🤦
🌟~Emp🌾
tenang cup,, masih sakit itu /Chuckle/
🌟~Emp🌾
maafkan dia Bao jiali 😭 itu karna dia sangat mencintai mu ... huaaaaa /Sob//Sob//Sob/
🌟~Emp🌾
OH No ! yg mulia kamu kesambet jin /Facepalm/
🌟~Emp🌾
teruskan perjuangan mu yang mulia. 💪
🌟~Emp🌾
yang mulia anda benar-benar dahsyat /Joyful//Joyful//Joyful//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
🌟~Emp🌾
ciee,, cemburu 🤭
anggita
iklan☝👍like
Adico
lanjut kak..
F.T Zira
3 🌹 buat ka author
Delita bae
mangat ya😇
F.T Zira
10 iklan buat ka author yg kembali up..
semoga tetap di beri kesehatan yaaa🥹🥹
F.T Zira
akhirnya up lagi.. hampir lupa ma kisah mereka jadinya..
Adico
menarikk
anggita
like👍, bunga🌹+iklan☝
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!