Di dunia yang memadukan sihir kuno dengan teknologi modern, seorang prajurit muda bernama Shaka bermimpi besar untuk menjadi Raja Ksatria. Demi mencapai tujuannya, Shaka mendirikan guild bernama Red Wings, tempat berkumpulnya para petualang pemberani dan unik. Setiap anggota Red Wings memiliki keterampilan dan tujuan yang berbeda-beda, namun semuanya berjuang demi mimpi Shaka yang ambisius: membangun era baru bagi para ksatria.
Impian Shaka untuk menjadi Raja Ksatria tak lepas dari pengaruh legenda Jovan Ardent, seorang ksatria pertama di dunia ini yang hidup seribu tahun lalu. Jovan tidak hanya menjadi tokoh legendaris; ia dianggap sebagai pendiri tatanan ksatria yang memengaruhi seluruh dunia hingga hari ini. Selama hidupnya, Jovan membawa kehormatan dan kekuatan yang mendefinisikan para ksatria sejati dan meninggalkan jejak sejarah yang memicu munculnya banyak pahlawan, termasuk Shaka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zyura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pertarungan yang membara
Situasi menjadi tegang, dan itu berubah ketika Shaka tersenyum sinis, penuh semangat. "Baiklah, aku terima tantanganmu, Onyx!" kata Shaka. Onyx juga tersenyum sinis, dan pertarungan pun dimulai.
Keduanya maju dan saling memancarkan serangan. Shaka mengepalkan tangannya dan menyerang pedang Onyx, sementara Onyx menggunakan pedang terkutuknya, Yoru, menyerang tangan Shaka. Mereka saling beradu energi, membuat udara tak terkendali dan menghempaskan Rouge dan yang lainnya akibat benturan kekuatan mereka. Tapi mereka langsung bangkit kembali dan melanjutkan pertarungan yang sengit.
Panda panik dan bertanya kepada Rouge apakah mereka harus menghentikan pertarungan itu, tapi Rouge menyarankan untuk tidak melakukannya. Dia menyuruh Panda, Apel, dan Yaso untuk menjauh, agar tidak terkena dampak benturan kekuatan mereka.
Di tengah pertarungan, Shaka dan Onyx saling menantang dengan kekuatan mereka. Shaka berkomentar, "Kenapa kau menjadi lamban? Apakah karena luka mu?" Onyx menjawab, "Luka seperti ini hanya seperti digigit semut!"
Mereka menjaga jarak, lalu Shaka dan Onyx berjalan ke arah satu sama lain. Tangan Shaka dipenuhi oleh energi sihirnya, sementara Onyx mengeluarkan aura hitamnya. Shaka menggunakan kekuatannya dan mengucapkan, "Psycho Punch!" Sementara Onyx juga mengeluarkan kekuatannya dan berkata, "Dark Slash!" Keduanya saling beradu kekuatan, dan benturan itu terjadi lagi.
Karena benturan itu terlalu kuat, keduanya terhempas lagi, dan luka-luka Onyx mulai kambuh. Dia duduk sebentar untuk menahan rasa sakitnya. Apel khawatir dan menyarankan untuk menghentikan pertarungan, tapi Onyx menolak, "Kalian yang disana cukup melihat saja. Tenang saja, aku baik-baik saja!"
Shaka mencoba menenangkan diri dan menghilangkan energi sihirnya. Dia bertanya kepada Onyx, "Apakah kau mau melanjutkan pertarungan ini?" Onyx tersenyum sinis, dan dengan kecepatan yang tak terlihat, dia tiba-tiba berada di depan Shaka, menyerangnya dengan teknik pedang "Wind Slash."
Shaka terhempas jauh, tapi Onyx juga kembali duduk, memegang luka-lukanya. Rouge mencoba menghentikan pertarungan, tapi Onyx menolak, meminta Rouge untuk diam.
Shaka bangkit kembali dengan santai, lalu berkata, "Aku tidak segan, Onyx!" Onyx tersenyum sinis, "Aku pun sama."
Mereka berdua bersiap untuk beradu kekuatan lagi. Onyx memancarkan pedangnya, sementara Shaka mengumpulkan energi sihirnya. Shaka mengeluarkan kekuatan bernama "Star Impact," terinspirasi dari salah satu guild elite bernama Kong. Onyx tidak bisa menahan kekuatan itu, dan terpental jauh hingga menabrak dua pohon.
Onyx merasakan nyeri di seluruh tubuhnya, tak bisa bergerak. Dia akhirnya menyerah, "Aku menyerah." Pertarungan Shaka dan Onyx pun berakhir di sini.
Semuanya berkumpul kembali, dan Apel segera mengobati luka Onyx lagi sebelum Yaso membawanya pulang untuk beristirahat. Saat sedang beristirahat, Shaka menghampiri Onyx dengan senyum. "Bagaimana?" tanya Shaka. Onyx tersenyum dan mengangkat pedangnya.
"Onyx berkata, "Shaka, ingat ini. Aku memiliki ambisi untuk menjadi seorang pendekar pedang yang diakui oleh dunia." Semua orang menyimak, dan Onyx melanjutkan, "Aku akan menjadi wakil kapten di guildmu."
Shaka berteriak senang, lalu menatap Rouge dan yang lainnya. "Kalian juga termasuk anggotaku," ucapnya dengan senyum. Yaso, dengan jari telunjuknya menunjuk dirinya sendiri, kebingungan berkata, "Aku?"
Shaka menjawab, "Ya, tentu saja!" Yaso sangat terkejut sampai-sampai mulutnya membentuk huruf O. Dia bahkan meminta Shaka untuk tidak merekrutnya karena dia sangat tidak berani menghadapi musuh-musuh yang kuat, tapi Shaka tetap ingin dia bergabung. Shaka mengatakan bahwa ini adalah kesempatan bagus untuk membuktikan dirinya.
Rouge menyalakan rokoknya dan berkata kepada Shaka, "Hei, Shaka, bukankah ini terlalu cepat untuk membangun sebuah guild?" Shaka kebingungan, lalu Rouge melanjutkan, "Memang benar musuh kita akan semakin kuat jika kita terus meneruskan perjalanan, tapi lebih baik menunggu waktu yang tepat untuk membuat sebuah guild."
Shaka menundukkan kepalanya, lalu mengangkatnya kembali. "Baiklah, kalau begitu."
Mereka memutuskan untuk berdiam diri di rumah Yaso sampai kondisi Onyx pulih sepenuhnya. Selama di sana, Shaka ikut berburu bersama Yaso, tapi hal itu tidak berjalan lancar. Yaso ingin menangkap seekor rusa, tapi Shaka malah membuat masalah dengan memancing para harimau keluar.
Pada akhirnya, para harimau itu dikalahkan oleh Shaka, dan dagingnya diberikan kepada Rouge. Sementara itu, Apel sedang meneliti buah kekuatan yang dikonsumsi oleh Shaka, dan Panda berkonsentrasi untuk melatih semua bentuk wujudnya, meskipun itu tidak berjalan lancar.
Pada hari kelima di rumah Yaso, Rouge menemukan sebuah koran yang berisi tentang Guild Rambut Merah. Rouge berkata, "Hei, sepertinya ada berita menarik di sini, Guild Rambut Merah." Shaka terkejut dan berkata, "Rambut Merah?" Apel bertanya apakah Shaka tahu sesuatu, lalu Shaka tersenyum dan menjawab, "Dia adalah temanku!"
Guild Rambut Merah dipimpin langsung oleh seseorang bernama Edward, seorang pengguna pedang dan pengguna "ki". Mereka berada di posisi peringkat 5 dan Edward merupakan seorang Kaisar Langit. 5 hari yang laluDi kota bernama Grand East, tempat yang indah, para anggota Guild Rambut Merah sedang bersantai di sebuah bar.
Wakil Kapten bernama Benn tanpa sengaja menemukan poster ksatria milik Shaka dan memberikannya kepada Edward. "Hei, Eddy, sepertinya bocah ini berhasil," kata Benn kepada Edward, sambil selalu memanggilnya "Eddy". Edward mengambil poster itu dan berkata, "Hehe, Shaka..."
Edward mengangkat gelas bir dan merayakan bersama anggotanya atas pencapaian Shaka. Namun, tiba-tiba, seseorang masuk memakai jubah hitam dan baju yang terbuka. Dia tersenyum dan berkata, "Tidak kusangka aku bertemu denganmu begitu cepat, Rambut Merah." Ternyata, dia adalah Nero, Kapten Divisi 3 dari Guild Fenrir Fangs.
Edward meletakkan gelasnya dan menatap Nero dengan sinis, lalu menjawab, "Kira-kira apa yang kau perlukan, seorang Kapten Divisi 3 dari Guild Fenrir Fangs?"
Nero mengangkat tangannya dan mengepalkan tinjunya sambil berkata, "Jangan menatapku seperti itu, Rambut Merah!" Tak lama kemudian, sebuah tumpukan besi datang dan menghancurkan tempat bar tempat para anggota Guild Rambut Merah berkumpul. Tempat itu menjadi hancur lebur.
Nero, merasa puas, berkata, "Huh! Kaisar Langit, huh?! Menaha serangan seperti itu saja, kau tidak bisa!" Jay, tangan kanan Nero, bertanya apakah mereka sudah mati. Nero tersenyum sinis dan berkata, "Apa kau pikir seorang Kaisar Langit dengan armada yang totalnya 2.700 akan mati begitu saja? Huh! Itu tidak mungkin!"
Tiba-tiba, dari tumpukan besi itu, sesuatu bergerak, dan semua hancur berkeping-keping oleh salah satu anggota Guild Rambut Merah bernama Ancestor. Nero melihat Edward yang masih santai, sambil meminum birnya, meskipun tempatnya sudah hancur. Hal ini membuat Nero dan Jay terkejut, dan mereka memanggil seluruh anggota Divisi 3 untuk siap bertarung.
Edward berdiri, mengeluarkan pedangnya, dan berkata, "Masih terlalu cepat bagimu untuk bertarung denganku." Hal ini membuat Nero kesal, sehingga dia membuat sebuah tangan raksasa dari tumpukan besi dan menghajar Edward. Namun, tangan besi itu dengan mudah ditumpas oleh Edward, hancur berkeping-keping. Benn mengangkat senapannya dan menembakkan peluru ke arah tangan kiri Nero, membuatnya terputus.
Nero teriak kesakitan, dan seluruh anggota Divisi 3 Nero tidak dapat bertindak, termasuk Jay, wakil kapten dari divisi 3. Edward memasukkan pedangnya kembali dan berkata, "Juyce, sisanya serahkan padamu." Kemudian, datanglah seseorang dengan tatapan sinis, dia adalah Juyce.
Kaki Juyce berubah menjadi kaki raksasa, dan dia menendang Nero dan timnya seperti menendang sebuah bola. Nero dan timnya terpental entah kemana.
Berita ini menjadi heboh dan segera disebarluaskan ke seluruh dunia melalui koran. Setelah Shaka membaca korannya, dia sedikit terkejut karena Nero adalah temannya saat dia berhadapan dengan Kong. Shaka bertanya, "Apa alasan yang membuat Nero menantang Edward?" Lalu Rouge menjawab, "Entahlah, mungkin dia merasa bahwa dia sudah kuat dan sudah cocok untuk melawan Rambut Merah hanya karena dia diangkat menjadi kapten divisi 3."
Panda berkata, "Sepertinya ada kemungkinan bahwa kita akan bertarung dengan ksatria lain juga." Lalu Shaka menjawab, "Apapun itu, semoga kalian siap untuk menghadapinya!" Semuanya menganggukkan kepala.
Di tempat lain yang berkabut, Nero baru saja diobati oleh Jay karena luka yang didapatkannya. Jay berkata, "Sudah kubilang, Nero, kau belum bisa mengalahkannya." Nero marah dan berkata, "Berisik! Lupakan itu! Sekarang ini di mana?"
Salah satu anggota menjawab, "Tidak tahu." Mereka berdiri di atas batu-batu yang sangat keras dan dipenuhi oleh kabut tebal. Tidak lama kemudian, sebuah langkah kaki raksasa datang menggetarkan tanah. Nero berkata, "Apa itu?"
Dibalik kabut, muncul sesosok manusia raksasa bernama Cadou, si Raja Reptil. Semua anggota Divisi 3 terkejut, termasuk Nero sendiri. Nero berkata, "Unranked?! Cadou, si Raja Reptil!"
Cadou tersenyum sinis sambil membawa kapaknya. Dia adalah seorang manusia raksasa yang dulu pernah bergabung menjadi ksatria, namun hatinya berubah ketika ia tahu bahwa menjadi ksatria seperti seekor anjing yang diperintahkan untuk melindungi dunia. Oleh karena itu, Cadou keluar dari ksatria dan dicap sebagai Unranked.
Saat ini, dia berkuasa di Negeri Teratai Biru, dan sepertinya Nero terpental sampai ke sana. Nero berkata, "apa mau mu?!" Lalu Cadou menjawab, "Sepertinya ada seekor tikus yang baru saja terhempas jauh, ya?" Nero sekarang berada dalam posisi sulit, dia diberi pilihan antara melawan atau menjadi bawahannya.
-BERSAMBUNG-