NovelToon NovelToon
Asmara Dunia Lain

Asmara Dunia Lain

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Cinta Beda Dunia / Fantasi Wanita
Popularitas:12.7k
Nilai: 5
Nama Author: Cancer Star

Rukmini gadis desa yang berwajah manis, hilang mendadak tanpa ada yang tau keberadaan nya , 2 tahun kemudian dia kembali ke desa nya, dari mana kah rukmini menghilang
yuk simak cerita selanjutnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cancer Star, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 Rukmini Menghilang

Setelah solat maghrib lastri sari dan ningsih kerumah nya rukmini, mereka sudah janjian kumpul di rumah rukmini sebelum berangkat ke desa sebelah. setelah rukmini selesai solat gegas rukmini mengganti baju, tampak rukmini begitu cantik memakai baju berwarna kuning. rukmini berlalu kedapur untuk pamit kepada simbok nya.

" Mbok Rukmini Mau Berangkat Sekarang, Teman-teman Rukmini Sudah Menunggu Didepan." Seraya mencium tangan mbok nya.

" Iya Nduk, Ingat Pesan Simbok Jangan Pulang Terlalu Larut Malam Dan Jangan Bicara Ngelantur Dijalan," pesan nya pada rukmini.

" Iya Mbok." rukmini melangkah keluar diikuti simbok nya.

terlihat ningsih, lastri, dan sari duduk di balebale bambu diteras rumah rukmini. malam ini sangat terang, cahaya rembulan menerangi sekitar rumah rukmini hingga ke jalan setapak. bila hanya mengandalkan lampu templok cahaya nya tidak akan bisa sampai teras, hanya cukup menerangi bagian dalam rumah saja.

*********

" Ningsih, Sari Lastri Kalian Hati-hati Ya, Pulang Nya Jangan Sampai Larut." titahnya pada ketiga temannya rukmini.

" Iya Mbok, Kami Janji Ndak Sampai Larut Malam." jawab mereka bertiga.

" Yasudah, Kalian Berangkat Nya Sekarang Saja."

" Kami Berangkat Mbok." rukmini, ningsih,sari, dan lastri beranjak dari balebale mencium tangan mbok sukiyem.

" 𝘌𝘯𝘵𝘢𝘩 𝘔𝘦𝘯𝘨𝘢𝘱𝘢 𝘗𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢𝘢𝘯𝘬𝘶 𝘔𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘐𝘯𝘪 𝘛𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘌𝘯𝘢𝘬, 𝘚𝘦𝘮𝘰𝘨𝘢 𝘚𝘢𝘫𝘢 𝘙𝘶𝘬𝘮𝘪𝘯𝘪 𝘋𝘢𝘯 𝘒𝘦𝘵𝘪𝘨𝘢 𝘛𝘦𝘮𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘚𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢𝘵 𝘚𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪 𝘋𝘦𝘴𝘢 𝘚𝘦𝘣𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘋𝘢𝘯 𝘒𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪 𝘚𝘦𝘤𝘦𝘱𝘢𝘵𝘯𝘺𝘢." Batin mbok sukiyem. " 𝘠𝘢𝘢𝘭𝘭𝘢𝘩 𝘓𝘪𝘯𝘥𝘶𝘯𝘨𝘰 𝘊𝘶𝘤𝘶 𝘏𝘢𝘮𝘣𝘢 𝘋𝘢𝘳𝘪 𝘔𝘢𝘳𝘢𝘣𝘢𝘩𝘢𝘺𝘢." do'a nya dalam hati.

Dalam perjalanan mereka terus mengobrol untuk mengusir rasa takut yang mulai mereka rasakan. apalagi saat mereka berempat melewati pohon besar diujung jalan desa mereka . sari yang mulai ketakutan berbicara dengan lirih. " Permisi Kami Mau Lewat Jangan Ganggu Iya." sambil memejamkan mata.

setelah melewati pohon itu. dari jauh tampaklah kerlip lampu di rumah kepala desa sayup-sayup terdengar suara orang bernyanyi nampak sinar bahagia diwajah mereka.

" Lihat Itu, Itu Rumah Kepala Desanya, Rame Sekali Iya Buruan Nanti Kita Ndak Kebagian Tempat Didepan." Teriak lastri antusias.

" Iya, Ayo Dong Langkahnya Dipercepat Dong." potong ningsih.

ketiganya gegas menuju rumah kepala desa yang sudah di penuhi tamu undangan dan warga yang hendak menonton. hanya rukmini yang terlihat celingak celinguk seperti mencari sesuatu. sebetulnya rukmini selalu mendengar suara yang memanggil namanya semenjak melewati pohon besar tadi. sampai di rumah kepala desa pun rukmini masih mendengar suara seseorang memanggil namanya. rukmini diam saja dia tidak memberitahu pada ketiga sahabat nya, dia tidak mau kalau sampe ketiga sahabat nya ketakutan.

Ketiga sahabat rukmini maju ke depan asik ikut berjoget mengikuti irama seruling, sedangkan rukmini duduk diam saja di bangku bagian belakang. tak lama rukmini maju ke depan.

" Lastri Kita Pulang Yuk, Ini Sudah Larut Loh Nanti Simbok Cemas Kalau Kita Belum Pulang,." sambil mengoyang-goyankan pundak lastri yang asik berjoget.

" Nantilah Rukmi, Nanggung Nih Nanti Juga Sebentar Lagi Selesai Acaranya." kelitnya.

" Iya Rukmi Sebentar Lagi Ya," Timpal ningsih.

" Tapi Aku Capek, Aku Juga Sudah Mengantuk."

" Kalau Kamu Capek Duduk Saja Dulu Di Kursi Belakang Sana Ya." bujuk lastri.

Rukmini akhirnya mengalah , melangkah ke belakang kembali duduk di kursi tempat nya semula. saat sedang memperhatikan ningsih lastri dan sari berjoget tiba-tiba Rukmini merasa ada tangan yang memegang pundaknya. dengan rasa takut Rukmini berbalik . dilihat nya seorang kakek memakai baju berwarna putih dan berjenggot panjang juga yang menyejukan hati siapapun yang memandangnya.

" Ada Apa Kek, Ini Tempat Duduk Kakek Ya ? Maaf Ya Kek Rukmi Akan Pindah, Silahkan Kakek Duduk." pandangan rukmini tak lepas dari wajah kakek itu.

" Tidak Cucuku, Kakek Hanya Ingin Meminta Tolong, Apakah Kamu Bersedia Membantu Kakek?,."

" Apa Yang Rukmi Bisa Bantu Kek "

" Apa Kamu Bisa Ikut Kakek Sebentar, Cucu Kakek Menangis Terus Tapi Kakek Tidak Tahu Cara Membujuknya Agar Berhenti Menangis."Tambahnya .

" Memang Simboknya Kemana Kek "

" Tadi Kesini Katanya Hendak Menonton Pertunjukan Wayang, Tapi Dari Tadi Kakek Mencarinya Tapi Tidak Ketemu Juga Kakek Sudah Capek Mencarinya , Kasian Cucu Kakek Di Rumah Sendirian." bujuknya penuh harap.

Rukmini berbalik hendak memberi tahu lastri tapi dicegah kakek misterius itu. " Tidak Usah Kesana Cu Keburu Malam Kalau Harus Memberi Tahu Temanmu."

Rukmini sempat heran kenapa si kakek bisa tahu kalau rukmini berniat ingin memberitahu teman-temannya, kakek itu seperti tahu isi hati rukmini. " Baiklah Kek, Ayo Kita Berangkat." ajak rukmini.

" Nama Kamu Siapa Cu, Kakek Belum Pernah Melihatmu Di desa Ini? "

" Saya Rukmini Kek, Saya Bukan Penduduk Desa Ini , Saya Dari Desa Sebelah Sana. Saya Kesini Bersama Teman-teman Hendak Menonton Juga Sama Seperti Simboknya Cucu Kakek. Kalau Kakek Siapa Namanya? " tanya rukmi balik.

" Panggil Saja Saya Kakek Lingga, Kakek Tinggal Bersama Cucu Laki-laki Kakek. Namanya Hanggara Patih. Nanti Kakek Kenalkan Rukmini Dengan Cucu Kakek Ya." rukmini hanya bisa mengangguk dan tersenyum mendengar ucapan kakek lingga.

" Rukmini Ndak Takut Ya Lewat Pohon Besar Di Ujung Jalan Sana." imbuhnya lagi.

" Kadang Takut, Kadang Tidak Kek." Rukmini memandang kakek lingga cengengesan. kakek lingga hanya mangut mangut sembari tersenyum.

" Kita Sudah Sampai Cu, Itu Rumah Kakek." tangan kakek lingga menunjuk sebuah istana yang sangat megah. seperti istana yang ada di dongeng-dongeng.

mata rukmini melotot dengan mulut menganga melihat rumah kakek lingga, ternyata rumah kakek lingga istana yang sangat megah dan besar. kakek lingga hanya tersenyum melihat rukmini melotot tanpa bisa berkata-kata melihat istananya .

" Ayo Rukmini Kita Masuk, Kamu Jangan Sungkan Ya, Anggap Saja Ini Rumahmu Sendiri." terang kakek lingga kepada rukmini.

" Kek Ini Bukan Rumah Melainkan Istana Seperti Di Dongeng-dongeng Yang Biasa Simbok Ceritakan." ujar rukmini.

" Kalau Begitu Anggap Lah Istana Ini Milikmu Dan Kamu Akan Tinggal Disini Selamanya."

Kakek lingga dan rukmini melangkah masuk kedalam istana, saat melewati gerbang tampak 2 penjaga berpakaian ala ala kerjaan.

badannya kekar dan berwajah tampan. rukmini sempat terpaku memandang wajah kedua penjaga itu. bila tidak ditarik kakek lingga mungkin rukmini tidak akan meninggalkan tempatnya berdiri karna terhipnotis oleh ketampanan sangat pengawal.

saat melewati taman kerajaan lagi lagi rukmini terpukau kali ini bukan karna melihat pemuda tampan tapi melihat keindahan bunga bunga dan air mancur serta kupu-kupu cantik beraneka warna berterbangan hinggap diatas bunga warna warni yang terlihat sangat segar. suasana ditaman itu sangat sejuk, bukan hanya itu saja yang menarik perhatian rukmini tapi kolam renang yang berair berwarna biru membuat rukmini teringat sungai tempat dia dan ketiga sahabat nya mandi dan mencuci pakaian.

" Selamat Datang Di Istana Kancana, Putri!! Silahkan Ikut Dengan Kami, Kakek Lingga Menunggu Putri Di Pendopo Tapi Sebelum Bertemu Dengan Nya Minum Lah Air Ini Putri Pasti Haus. Setelah Itu Putri Harus Berganti Pakaian." pungkas salah satu pelayan.

Rukmini yang masih menikmati keindahan taman Istana tersentak dan berbalik kearah datang nya suara. Rukmini hanya bisa melongo melihat tiga wanita cantik berpakaian berwarna emas menyodorkan gelas berisi air yang berwarna kuning keemasan juga. rukmi meraih gelas itu dan meminum air di dalamnya tak bersisa, rasa segar mengalir di tenggorokan nya, datang yang melihat rukmini menghabiskan air didalam gelas itu saling pandang dan tersenyum.

******************

Hajatan kepala desa sudah selesai sebagian warga sudah ada yang pulang terkecuali ningsih, sari, dan lastri saat hendak pulang mereka sibuk mencari rukmini, sudah dicari diantara kerumunan warga yang masih tinggal menonton pertunjukan wayang tapi rukmini tak kunjung kelihatan batang hidungnya, akhirnya mereka mencoba bertanya kebeberapa warga namun tidak ada yang melihat rukmini.

" Bagaimana Ini Lastri Sudah Larut Begini Rukmini Belum Ketemu Juga ." Tampak Sari Begitu Khawatir.

" Aku Juga Binggung, Kita Sudah Tanya Semua Warga Yang Tinggal Tapi Mereka Juga Tidak Ada Yang Melihatnya." Timpal lastri dengan wajah tegang.

" Lebih Baik Kita Pulang Saja, Siapa Tahu Rukmini Sudah Pulang,. Bukankah Tadi Dia Bilang Sudah Sangat Capek Dan Mengantuk." Sambung ningsih menenangkan kedua sahabatnya yang sudah terlihat sangat khawatir.

" Tapi Ningsih Bagaimana Kalau Ternyata Rukmini Belum Pulang, Apa Yang Akan Kita Katakan Pada Simbok Sukiyem Apa Kita Terus Terang Saja Kalau Rukmini Menghilang"

Malam semakin larut akhirnya mereka memutuskan pulang saja siapa tahu rukmini betul-betul sudah pulang terlebih dahulu karna mengantuk. walaupun dalam hati mereka tidak yakin kalau rukmini berani pulang sendirian mengingat jalan setapak yang mereka lewati sudah sangat gelap di sertai bayangan pohon yang menjulang tinggi. seperti tangan tangan monster yang siap menangkap mereka.

1
CiCi Sila Syawal
next
Yuli
baik kakak terimakasih sudah membaca novelnya akan segera di update bab terbaru nya 😊
T3rr0r1st
Dijamin ngakak mulu!
Yuli: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Robert
cerita ini memicu imajinasiku, aku merasa seakan-akan hidup di dunia lain ketika membacanya.
Max Goof
Aku nggak sabar nunggu chapter berikutnya, cepet update ya thor!
Yuli: sudah ada kelanjutannya ya /Smile/ selamat menikmati cerita author.. dan ditunggu kelanjutan nya akan segera diterbitkan/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!