Vior terlahir mempunyai kemampuan melihat makhluk tak kasat mata, namun Vior menyembunyikan kelebihannya itu karena takut dianggap gila.
Bagaimana jadinya jika Vior dihadapkan dengan para arwah penasaran yang meminta tolong kepadanya? dan Vior harus mengungkap misteri kematian tak wajar para arwah penasaran itu.
Akankah Vior sanggup menolong para arwah itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 5 Menguak Misteri Kematian Ayu
Vior berusaha membuka ruangan itu namun ruangan itu terkunci. "Astaga, terkunci," gumam Vior.
Vior segera berlari ke toilet karena arwah Ayu suka menampakan diri di toilet yang kebetulan posisinya berada di samping ruangan itu. "Hai kamu, keluarlah aku ingin bicara denganmu," ucap Vior.
Vior celingukan mencari keberadaan arwah Ayu namun arwah itu sama sekali tidak muncul. "Ayolah keluar, aku janji akan membantumu tapi tolong jangan buat Janet kenapa-napa, dia tidak punya salah," ucap Vior kembali.
Vior sudah beberapa kali berusaha memanggil arwah Ayu namun arwah itu tidak kunjung muncul. Hingga Vior pun segera berlari keluar toilet, hingga dia menabrak Deril dan Deril langsung menangkap tubuh Vior. Untuk sesaat keduanya saling tatap satu sama lain, hingga Deril tersadar dan menjatuhkan Vior membuat Vior terjatuh ke lantai.
"Aw, sakit," keluh Vior dengan mengusap pan**tnya.
"Busyet, jahat banget kamu Ril," ucap Deki sembari membantu Vior bangun.
"Kamu lagi ngapain di sini? kalau kamu hilang bagaimana?" sentak Deril.
"Kak, apa kakak punya kunci ruangan ini? bisa tolong buka sebentar," ucap Vior memelas.
"Ada, memangnya ada apa?" tanya Deril.
"Tolong buka, aku harus melakukan sesuatu jika aku tidak melakukannya malam ini, bisa-bisa Janet akan kehilangan nyawanya," sahut Vior dengan wajah memelas.
"Maksud kamu apa?" tanya Valdo bingung.
"Aku yakin kalian sangat tahu dengan kasus yang menimpa kampus ini, apa kalian tidak merasa takut jika kampus ini selalu di teror oleh arwah penasaran itu?" tanya Vior.
Deril mencengkram lengan Vior dengan tatapan tajamnya. "Maksud kamu apa? jangan sampai kamu menyebar fitnah mengenai kampus ini karena aku tidak akan membiarkan itu terjadi," ucap Deril dingin.
"Kenapa? apa jangan-jangan salah satu keluarga kakak terlibat dalam pembunuhan dan pemer****an Ayu Amira?" tegas Vior.
Seketika Deril membelalakkan matanya. "Dari mana kamu tahu mengenai Ayu Amira?" tanya Deril semakin penasaran.
"Deril, lepaskan tangan Vior, kamu sudah menyakitinya," ucap Valdo.
Deril pun menghempaskan Vior, untung ada Deki yang menangkap tubuh Vior. "Cepat katakan, tahu dari mana? perasaan selama ini pihak kampus tidak ada yang memberitahukan masalah ini?" kesal Deril.
"Berarti salah satu pihak kampus terlibat dalam tragedi itu? sehingga kasus ini ditutup dan keluarga korban mendapat ancaman jika melaporkannya ke polisi," ucap Vior.
"Jangan sembarangan kamu!" bentak Deril.
"Kenapa Kak? apa jangan-jangan salah satu keluarga kakak ikut melakukan kejahatan itu sehingga pihak kampus menyembunyikan masalah ini. Bahkan setiap korban yang meninggal akibat ulah arwah itu, kalian selalu bilang korban meninggal karena penyakit dan keluarga korban kalian suap dengan sejumlah uang," tegas Vior.
"Apa?" Deril sangat terkejut, kali ini dia tidak tahu apa-apa mengenai hal itu.
"Kamu tahu dari mana? bahkan aku saja tidak tahu masalah suap itu. Jangan membuat fitnah mengenai kampus dan keluarga aku," geram Deril.
"Kalau nama baik kampus ini ingin tetap terjaga dan keluarga kakak benar-benar tidak terlibat, biarkan aku masuk ke dalam ruangan itu dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi," ucap Vior.
"Kamu mau cari apa di dalam? memangnya dengan kamu masuk ke sana, kamu bisa memecahkan misteri ini?" tanya Valdo.
"Aku bisa, percaya atau tidak aku merupakan anak indigo dan aku bisa melihat bahkan berkomunikasi dengan makhluk tak kasat mata itu. Aku ingin bertanya kepada arwah Ayu mengenai kematian dia, dia menjadi arwah penasaran karena pelakunya belum tertangkap bahkan jasadnya belum ditemukan," jelas Vior.
Deril, Valdo, dan Deki sampai melongo mendengar penjelasan Vior. Jujur, selama ini Deril hanya tahu jika setan yang menghantui dan membuat teror di kampusnya adalah korban pembunuhan yang sedang mencari tumbal. Dia sama sekali tidak tahu jika arwah Ayu itu mencari pelaku dan jasad yang selama puluhan tahun belum ditemukan.
"Gila, ngeri banget," sahut Deki.
"Kalian tidak mau 'kan, kampus ini di teror untuk selamanya? memangnya kalian tidak kasihan kepada arwah Ayu yang masih menuntut keadilan? bagaimana kalau semua itu terjadi kepada keluarga kalian, apa kalian akan diam saja?" ucap Vior.
"Tentu saja, aku bakalan tuntut pihak kampus dan kupas tuntas masalahnya," sahut Deki.
"Nah itu dia, coba kalian bayangkan sudah 59 tahun arwah Ayu gentayangan di kampus ini mencari pelaku dengan cara meneror para Mahasiswa dan Mahasiswi di sini. Bahkan arwah Ayu sampai sudah menelan korban puluhan anak karena mereka tidak bisa membantu Ayu menemukan pelakunya. Aku ingin menyelesaikan semuanya, biar kampus ini tenang dan tidak menelan korban-korban yang tidak bersalah lagi," ucap Vior.
"Vior benar, kali aja Vior bisa menyelesaikan masalah ini. Ril, buka saja pintu ruangan ini," ucap Valdo.
Sejenak Deril terdiam, hingga akhirnya Deril pun membuka pintu ruangan itu. Seketika udara dingin dan pengap langsung menyergap mereka membuat bulu kuduk ketiga pemuda tampan itu berdiri dan nyali mereka ciut. Tapi berbeda dengan Vior yang tampak berani dan tidak ada raut takut di wajahnya.
Pluk, sebuah buku terjatuh dari atas lemari membuat semuanya terkejut. Deril mencari benda jatuh itu dengan senternya karena ruangan itu gelap, lampu di dalam sudah tidak berfungsi lagi. Vior menghampiri buku yang terjatuh itu dan ternyata itu buku identitas para Mahasiswa dan Mahasiswi di kampus itu dan buku itu terjatuh dalam posisi terbuka tepat di foto Ayu dan Robi yang merupakan korban pembunuhan itu.
"Astaga, kok aku takut ya," gumam Valdo.
"Sama, aku juga," sahut Deki.
Vior menyimpan buku itu di atas meja, lalu Deril menyorotnya dengan senter. Vior mengeluarkan ponselnya, lalu mengambil gambar alamat rumah Ayu dan Robi. Tiba-tiba semuanya terkejut, kala lampu di ruangan itu tiba-tiba mati menyala.
"Busyet, ada apa ini?" gumam Deki.
Deki dan Valdo berpegangan kepada Deril yang sama-sama ketakutan juga. Vior mulai menyapu setiap sudut ruangan itu, seketika semuanya kembali dibuat terkejut dengan kehadiran arwah Ayu yang berdiri di pojok ruangan dengan darah yang mengalir di kedua matanya. Ketiga pemuda tampan itu seketika kaget dan berlarian ke luar ruangan saking takutnya berbeda dengan Vior yang masih berdiri tegap di sana.
"Hentikan semua ini, jangan buat Janet meninggal. Aku janji akan membantu kamu, tapi tolong jangan ganggu Janet lagi," ucap Vior.
"Kamu bohong, selama ini tidak ada yang bisa bantu saya," sahut Ayu.
"Aku janji akan membantu kamu, jika aku bohong maka aku siap menggantikan Janet. Beri aku waktu 3 hari juga untuk menemukan para pelaku," ucap Vior mantap.
Vior menatap mata merah Ayu, tiba-tiba tubuh Vior kejang-kejang. Selama kejang-kejang, Vior bisa melihat kejadian yang sebenarnya mulai dari Ayu dan Robi diculik sampai kejadian keji dan biadab itu pun terjadi. Vior tidak sadar sampai meneteskan air mata, hingga sekitar setengah jam Vior kejang-kejang, bayangan kejadian itu hilang dan Vior pun jatuh pingsan.
"
pas nih 4 pasangan...
yg Deril ttp sama Vior donk...
waaah dosen ghaib, dulu waktu kuliah aku pernah ngasih julukan sama dosen yg waktu di cari susah pas ngga di cari dia ada, dan jarang banget ketemu...
aku kira dia dosen ghaib eeh ternyata dia beneran dosen terbang alias dosen yang di ambil dari univ lain 🤣🤣
dosen nya pun juga orang nya dingin jarang bisa interaksi sama dia mkanya kami bilng dosen ghaib 🤣🤣🤣🤭