NovelToon NovelToon
Pelakor Itu Sahabatku

Pelakor Itu Sahabatku

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Dikelilingi wanita cantik / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:10.5k
Nilai: 5
Nama Author: Dinni Iskandar

Alina tidak menyangka sahabat yang dia kira baik dan pengertian telah menghancurkan biduk rumah tangga yang telah di jalin Alina selama tiga tahun lamanya. Lenna adalah sahabat Alin. mereka berdua telah menjalin persahabatan sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama. ternyata Lenna menyukai suami Alin sejak lama. Lenna merasa tidak adil kenapa Alin bisa mendapat seorang pria tampan dan kaya seperti Revan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dinni Iskandar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.26 Senam Jantung

Setelah sampai diparkiran mobil, segera Revan masuk dan menginjak pedal gas mobilnya secara perlahan, Setelah memasuki jalan raya barulah ia mempercepat laju mobilnya.

Revan tidak mengetahui jika Lenna berencana untuk menginap dirumahnya, setelah hampir tiga puluh menit, mobil yang dikendarainya telah memasuki kawasan perumahannya.

Tidak lama, ia telah sampai dan membelokkan mobilnya. Setelah mobilnya memasuki area halaman rumahnya, ia langsung memasukkannya kedalam garasi.

Disisi lain, Alina dan sahabatnya saat ini tengah menyiapakan makan malamnya, dibantu dengan Mbak Yati. Keduanya menata menu makanan yang bervariasi diatas meja. Tidak lama, suara bel rumah berbunyi nyari, membuat Mbak Yati bergegas menuju kearah pintu utama.

"Akhirnya, selesai juga" ucap Alin menatap hidangan diatas meja. Ia tersenyum puas.

"Sayang" suaran Revan memanggil sang istri, namun sepertinya ia belum menyadari ada wanita lain diruang itu. Revan berjalan mendekati istrinya, Alin nampak tersenyum dan memeluk suaminya itu. " Ada acara apa nih? "

"Ya, gak ada sih?!" jawab Alin santai. "Aku sengaja bikin beberapa makanan buat nanti begadang" ucapnya kembali. Membuat dahi Revan berkerut, membuat Alin terkekeh, "Lenna kan mau nginep disini? Iya kan Len?" ucap Alina yang membuat Revan terkejut

"Iya" jawab Lenna yang sedari berada dibelakang Revan, Lenna berdiri disamping dispenser untuk mengisi air hangat. Membuat Revan membelalak kan mata lebar, Lenna nampak melempar senyum saat pandangannya bertemu

"Kenapa, Mas? kok kayak kaget gitu? tanya Alin yang melihat reaksi Revan yang nampaknya sangat terkejut itu. Alina mengernyitkan dahi, menatap suaminya. Membuat Revan gugup.

"Hah... En-enggak kok, Sayang. Mas, gak papa kok. Cuma, kaget aja sih!?" jawab Revan setengah gugup. Ia mencoba bersikap santai

" Yaudah, sana keatas. Mandi, udah itu kita makan malam bareng ya?" ucap.Alin memerintah suaminya itu

"Ok" jawab Revan singkat. Ia memutar tubuhnya, ia melirik sekilas kearah Lenna yang sedang sibuk menata minuman diatas meja makan. Lalu gegas Revan melangkah menuju kamarnya

"Aku, mau nyicipin salad buat kamu deh, udah lama gak makan salad buat seorang Alina" kelakar Lenna, membuat Alin terkekeh.

"Lebay banget deh" jawab Alin. Keduanya terkekeh bersama.

Saat keduanya sedang asyik menikmati makanannya, muncullah pria tampan. Ia ikut bergabung dan mengambil duduk disamping istrinya, ia tersenyum saat pandangannya bertemu dengan istrinya.

"Mau makan yang lain dulu atau langsung makan nasi, Mas?" tanya Alin, ia mengusap pelan pipi suaminya. Reflek membuat Revan mencium pipi istrinya. Adegan itu sebenarnya membuat hati seorang gadis dilanda api cemburu, namun sekuat hati Lenna menekan rasa cemburu itu.

Beberapa menit kemudian, ketiganya telah duduk santai didepan ruang televisi. "Kapan-kapan kita ngadain bikin acara barbeque yuk" ucap Alin

"Boleh, gimana kalau kita kepantai?" jawab Lenna antusias, sedang Revan nampak biasa-biasa saja.

"Boleh juga tuh! pasti seru!" ucap Alin. " Gimana, Mas menurut mu?" tanya Alin yang mengarah pandangan kearah suaminya yang ada disampingnya.

"Kalau Mas, terserah sama kamu aja sih Sayang!"

"Oke, berati akhir pekan aja ya?"

"Ashiap" ucap Lenna, Revan hanya mengangguk saja.

Tidak lama, kedua sahabat itu memutuskan untuk kelantai atas, Revan pun juga memutus kan keruang kerjanya.

****

Malam semakin merayap, jam menujukkan pukul 11.45 menit, seperti biasanya. Alina sudah beberapa kali menguap, matanya telah berat. Ia menceritakan banyak hal kepada Lenna.

"Tidur duluan sana Lin kalau udah ngantuk" ucap Lenna yang melihat sahabatnya itu yang sudah mengantuk berat.

"Yaudah deh, aku tidur duluan ya? udah ngantuk berat nih?"

****

Hampir satu jam setelah Alin memasuki kamarnya, Lenna saat ini tengah berada diruang kerja Revan. Lenna duduk dipangkuan Revan dengan manja, tangannya bergelayut mesra dileher Revan

"Kemesraan kalian berdua tuh bikin, aku cemburu banget deh" ucap Lenna, bibirnya mengerucut, membuat Revan menghela nafas pelan

"Ya mau gimana lagi? kamu harus mengerti sama posisi kamu saat ini?" jawab Revan menatap mata sang kekasih gelapnya. "Aku harap, kamu tidak menuntutku untuk hal-hal lainnya" ucapnya kemudian

Hati Lenna terkoyak dan merasa perih ketika mendengarkan ucapan Revan barusan. Tapi, ia bisa apa? selain menjadi pemuas nafsu Revan saja.

Hening. Untuk beberapa saat kemudian, tidak ada obrolan apapun diantara keduanya. Tiba-tiba Revan mempererat pelukkan dipinggang Lenna.

Tiba-tiba, Revan sedikit mendorong pelan tubuh Lenna, seketika Lenna berdiri dari pangkuan Revan. Membuat hati Lenna bertanya-tanya. Sedangkan Revan beranjak dari duduknya. Lalu ia berdiri dihadap sang kekasih gelapnya

"Ke-kenapa, Mas?" tanya Lenna bingung, ia menatap netra milik pria dihadapannya itu dengan dada berdebar-debar.

"Tutup matamu" ucap Revan menatap dalam mata Lenna. Membuat Lenna terperangah, Namun ia menuruti perintah Revan.

Setelah beberapa detik menutup mata Revan meminta membuka matanya, saat Lenna membuka mata, sebuah cincin putih yang cantik nan elegan berada didepan matanya.

Ia menutup mulutnya, nampak terkejut dengan kejutan yang Revan berikan untuknya

"Mas" ucapnya dengan nada bahagia. Seketika terlonjak dan memeluk erat tubuh suami sahabatnya itu. " Ya ampun! Mas. Kamu, so sweet banget sih"

Revan mengambil cincin putih itu dari dalam kotaknya, lalu memasang dijari manis sang kekasih gelapnya. Lenna nampak menatap bahagia kearah cincin yang telah melekat dijari manisnya

"Gimana? kamu suka gak?" tanya Revan menarik pinggang Lenna, agar semakin merapat ketubuhnya.

Lenna mengangguk cepat dan tersenyum senang, " Seneng banget, Mas" jawabnya, "Sebagai imbalannya, kita main sampai pagi. Gimana? sanggup gak nih?" ucap Lenna sengaja menggoda suami sahabatnya itu.

Tanpa aba-aba Revan langsung menyerang Lenna dengan liar, malam ini keduanya benar-benar menghabiskan untuk melampiaskan nafsu yang tengah membara.

****

Alarm ponsel Alina berbunyi nyaring, membuat sang empunya menggeliat, perlahan ia membuka matanya. Tangan meraba kesamping tubuhnya, namun sesuatu yang ia cari tidak ada, seketika membuat matanya terbuka lebar.

Ia terbangun lalu menyandarkan tubuhnya kebelakang, matanya mengintari seluruh kamar, mencari-cari keberadaan suaminya. "Kemana, Mas Revan? tumben udah bangun" ucapnya lirih, kepalanya menoleh kearah kamar mandi, "Apa didalam kamar mandi?". Ia menajamkan pendengarnya.

Tiba-tiba, tenggorokannya terasa kering, lalu ia memutuskan untuk keluar dari kamar dan berniat untuk turun kebawah. Namun entah mengapa, ia jadi ingin melihat keruang kerja suaminya

Ia mematung sejenak didepan pintu kamarnya. Alin memutuskan untuk melihat keruang kerja suaminya itu, ia berjalan perlahan. samar-samar terdengar suara seseorang, membuat mematung sesaat. Jantungnya berdebar-debar kala kakinya mulai melangkah pelan.

Suara itu semakin jelas, ia begitu mengenali suara itu yang tidak asing baginya. Saat ini, Alin sudah berada didepan pintu ruang kerja suaminya, suara manja wanita terdengar kembali. Tidak ingin menunggu lama, tanpa mengetuk ia langsung memutar knop pintunya

Bukan hanya dirinya saja yang terkejut, namun dua orang yang berlainan jenis yang berada didalam ruang pun ikut terkejut. Wajah kedua orang berlainan jenis itu nampak pias, Alin menganga melihat bagaimana sang sahabat duduk dipangkuan suaminya dengan mesra

"Ka-kalian?" ucap Alin dengan suara terbata, ia masih mematung didepan pintu.

"Alina" jawab Revan dan Lenna secara bersamaan, lalu Lenna dengan cepat bangkit dari pangkuan Revan. "Sa-sayang, kamu jangan salah sangka dulu ya?" ucap Revan dengan gugup, ia menghampiri sang istri yang masih mematung didepan pintu.

Lenna pun tampak mengekor dibelakang Revan. Lenna tampak gugup dan meremas jari-jari tangannya

"Sayang" ucap Revan terjeda, "Tadi Lenna kesini, cuma untuk membicarakan tentang kerja sama yang dibuat oleh perusahaan" Revan mencoba menjelaskannya, "Terus tadi, tiba-tiba ada tikus lewat, jadi Lenna takut"

"Tikus?" ucap Alin, ia mengernyitkan dahi, menatap bergantian dua orang yang dihadapnya itu. Ia belum bisa menerima penjelasan dari suaminya.

Ia hanya diam mematung, membuat Revan atau Lenna was-was. "Lin? kamu percayakan sama aku?" ucap Lenna menggegam tangan Alin. Alin merasakan tangan Lenna yang dingin, ia masih menatap wajah keduanya bergantian lalu Alina mengangguk, tanpa pamit ia pergi dari hadapan kedua orang yang sangat ia percayai itu.

Entah mengapa, hatinya tidak bisa menerima penjelasan suami dan sahabatnya itu. "Apa mereka menghianati aku" ucapnya lirih. Ia saat ini tengah berada dikamarnya, duduk dipinggiran ranjang.

"Mereka kayak lagi asyik bermesraan" ucapnya, ia menggeleng-gelengkan kepalanya, " gak.. gak mungkin mereka menghianati aku". Alina masih saja tidak ingin berpikir buruk tentang suami dan sahabatnya.

Tidak lama, pintu terbuka pelan. "Sayang!", Revan duduk menghampiri isterinya, lalu ikut duduk disampingnya. Ia merangkul pundak Alin, mengusapnya pelan. "Sayang" ucapnya kembali, " Mas bener-bener gak ngapa-ngapain" ia masih saja memberi penjelasan

Ia mengecup lembut bahu istrinya, ia berbisik dibelakang telingan Alina, tangan Alin ia genggaman erat, mencoba memberikan ketenangan " Mana mungkin, Mas menghianati kamu, Sayang? Mas, cinta banget sama kamu"

Kata-kata itu membuat hati Alin mulai mendingin, ia menatap wajah suaminya, matanya berkaca-kaca membuat hati Revan perih. "Jangan nangis, Mas cinta sama kamu" ucap Revan menangkup wajah cantik istrinya

Tiba-tiba Revan mengecup lembut bibir Alin, bibir yang akhir-akhir ini jarang ia sentuh, Revan lebih sering mendapat pelampiasan hasrat dari Lenna.

Pagi itu, dua pasangan halal itu, melakukan penyatuan, Alina menikmati sentuhan-sentuhan lembut dari Revan, sesekali desahannya terdengar

Sebenarnya, Revan sangat lelah. Karena pertempurannya dengan Lenna hampir berhenti ketika jam menujukkan dini hari.

Revan cukup lega saat Alin datang, dia dan Lenna baru saja menyudahi penyatuan mereka.

Pagi itu, Alina mendapatkan nafkah batin yang selama ini ia inginkan dari sang suami

1
Triyas Hayu
wuiihhh akirnya menuju konflik yang sesungguhnya keren tor
Queen Hinata: maaf y kak, terkesan lambat konfliknya. makasih udh mampir kak
total 1 replies
Siti Nafiah
semangat thor,,lanjut trs up nya
Queen Hinata: makasih kak.
total 1 replies
Triyas Hayu
keren tor mulai muncul nih konfliknya up banyak dong tor
Queen Hinata: makasih kak udah setia baca
total 1 replies
Siti Nafiah
kpn ketahuannya thor,,jgn lama2
Queen Hinata: sabar ya kak
total 1 replies
Triyas Hayu
keren tor 👏
Queen Hinata: Makasih kak/Rose//Rose/
ditunggu kelanjutannya yaa
total 1 replies
Triyas Hayu
makin seru tor ceritanya gak sabar ngu kelanjutannya..
Queen Hinata: makasih kak... tetap nantikan kelanjutannya ya kak
total 1 replies
Siti Nafiah
up trs dong thor
Siti Nafiah
up nya jangan cuma 1 thor
Queen Hinata: iya kak, sabar dulu ya. insyaallah besok kalau sempet up 2 bab.
makasih udah mampir kak
total 1 replies
Triyas Hayu
semangat up tor 👏
Queen Hinata: makasih kak
total 1 replies
Triyas Hayu
tor up yang banyak dong tor..semangat up ya tor
Queen Hinata: ok kak...
makasih udah mampir
total 1 replies
Triyas Hayu
semangat up tor
Queen Hinata: Ashiap kak. Makasih udah mampir, ditunggu kelanjutannya ya kak
total 1 replies
merry jen
karma bntrr lgg otw moga cepat gk macet biar Revan Lena dpt karma yaa
Queen Hinata: sabar ya kak. ini belum masuk konfliknya kak
total 1 replies
Pitri Nurhasanah
menarik
Queen Hinata: makasih banyak kak. ditunggu kelanjutannya ya kak
total 1 replies
Mutiara 123
bikin penasaran, cpt kelanjutannya gak sabar nunggu bkn greget
Queen Hinata: sabar ya kak hehehe
total 1 replies
Mutiara 123
aku yang baca slalu dag dig dug ,, moga cpt terbongkar
Queen Hinata: ini sebenarnya belum masuk kedalam konfliknya loh kak. ini masih awal-awal perselingkuhan suami dan sahabatnya /Grin/
total 1 replies
Sunarmi Narmi
Revan baik apanya sdh pny istri lihat yg seksi matanya lngsung.ijo...dah jelek ahklaknya Revan..
Queen Hinata: iya nih si Revan emg minta dihajar.
Terimakasih sudah mampir kak/Drool/
total 1 replies
Nurhaedah Syarif
lanjut
Queen Hinata: ashiap kak/Drool/
total 1 replies
🏹💕mycupidaneko💘🐈
Ingin baca lagi!
Queen Hinata: makasih kak. ikutin terus yaa/Smile/
total 1 replies
Talklesswinmore
Cerita ini bagus banget, aku sangat penasaran dengan kelanjutannya.
Queen Hinata: makasih banyak kakak. /Drool/jangan lupa terus ikutin ya?
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!