NovelToon NovelToon
Unblessed Story

Unblessed Story

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Romansa / Ahli Bela Diri Kuno / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: iyan al

Seorang gadis yang selalu mengeluh tentang hidupnya yang membosankan tiba-tiba saja di transmigrasi ke sebuah dunia antah berantah, menguak rahasia besar yang selama ini ia lupakan.

Penyerangan yang tiba-tiba membuat dirinya mau tidak mau harus meninggalkan seseorang yang menarik perhatiannya saat ia tiba.

Akankah gadis itu berhasil menguak identitas yang ia lupakan? Bisakah takdir mereka menyatu kembali? Apakah benang merah mereka mengkhianati mereka?

⚠️Perubahan pov akan terjadi untuk mendukung cerita, harap teliti agar tidak terlewat dan bingung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iyan al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rumah Baru

Masa muda pemuda manis itu ternyata dipenuhi dengan kisah tragis, penuh darah dan perpisahan. Membutuhkan waktu yang lama baginya untuk menenangkan jiwanya, sampai saat ini pemuda itu harus menjalani kehidupan yang sepi dan terisolasi.

"Selama itu pula Chyou tinggal di rumahmu, membersihkan rumah dan menunggu pemiliknya kembali." Ucap sistem yang setelahnya terdengar seperti kehabisan napas.

"Sungguh pemuda yang malang, baiklah sudah aku putuskan untuk membantunya. Tolong atur kebutuhanku."

Alin memasukan kayu ke ruang penyimpanan pemberian sistem, sedangkan sisanya ia bawa menggunakan tangannya, menghemat waktu saat memasukkan dan mengeluarkan kayu-kayu yang sangat banyak jumlahnya itu. Tapi tak butuh waktu lama bagi sistem untuk memindahkan Alin dan kayu serta daun rumbia ke rumah miliknya, Alin menggerutu kesal sambil mengeluarkan kayu yang sudah berada di kantong penyimpanan.

"Jika begitu cara kerjamu, aku tidak perlu repot-repot memasukkan kayu ini ke kantong penyimpanan."

"Nona Lian sudah kembali.. Bi-biarkan aku membantu."

Chyou berlari kecil untuk sampai ke tempat Alin, Ia mengambil beberapa daun rumbia dan duduk di sebuah batu yang terletak di belakang Alin, dengan lihai ia mengatur daun-daun itu, tak jarang tangannya tertusuk ujung daun yang tajam, namun ia mengabaikannya hingga pekerjaannya selesai, hasilnya sangat rapi dan kuat.

Selagi Chyou sibuk dengan daun rumbia, Alin diam mematung, melihat gubuk tua yang katanya adalah rumahnya, sudah terlihat sangat jelek dan rapuh, ia meragukan dirinya sendiri karena bertahan di tempat itu selama beberapa hari terakhir. Dengan sedikit kekuatan, ia menyentil rumah itu hingga rata dengan tanah, bunyi 'brak' terdengar sangat kencang, burung-burung yang kaget segera terbang, pergi menjauh dari tempatnya.

Setelah itu, ia memutarkan jari telunjuknya ke arah runtuhan rumah, mengeluarkan angin topan yang dengan mengambil kayu tua itu dan menyimpannya tak jauh dari sana. Tangan Alin seolah sedang memegang sesuatu, matanya terpejam, ia mulai membayangkan rumah yang ia sukai.

"Chyou kau suka rumah yang seperti apa? Memiliki teras yang luas atau memiliki danau?"

Alin menyerahkan dua lembar kertas yang entah bagaimana sudah tergambar model rumah yang ia inginkan. Chyou memperhatikan kedua gambar tersebut dengan seksama, sekali-kalli ia menunjuk, lalu menggeleng. Keningnya mengkerut, kedua model rumah itu terlihat sangat bagus, ia tidak bisa jika harus memilih satu, "Eum.. Aku suka keduanya, tidak bisa memilih."

"Baiklah."

Setelah mengatakan hal itu, Alin memejamkan matanya dan memerintahkan sistem untuk membangun rumah yang disukai Chyou.

Pada menit pertama tidak terjadi apa-apa, namun pada menit ke sepuluh tanah disekitarnya mulai membentuk cekungan yang lumayan dalam. Alin memeluk pinggang Chyou dan terbang ke salah satu dahan pohon cendana.

Kayu-kayu muda yang baru saja ia tebang, mulai bergerak dan mendekat satu sama lain, membentuk kerangka rumah, saling menutup jarak sebelum melekat dengan kuat, membentuk rumah yang kokoh dengan teras yang lebar di tiap sisinya.

Daun yang sudah Chyou rapihkan, terpasang menutupi lubang terakhir di atas dengan sempurna, Alin mengeratkan pelukannya dan membawa Chyou turun. Perlahan-lahan cekungan besar itu terisi air yang sangat jernih, beberapa teratai tumbuh dengan bunganya yang mekar dengan sangat cantik. Sentuhan terakhir ia berikan, kayu-kayu itu kini memiliki ukiran yang sangat indah.

Rasa bangga tiba-tiba saja muncul di dada Alin, salah satu masalahnya sudah selesai, setidaknya ia bisa bersenang-senang terlebih dahulu sambil mendekatkan diri dengan Chyou, satu-satunya orang yang ia kenal di dunia ini. Ia menatap Chyou yang sudah berkeliling dengan semangat, ia mencelupkan tangannya ke dalam air, lalu tertawa senang karena air itu terasa sangat dingin. Alin tertawa melihat hal itu, ia mendudukkan dirinya di pembatas jembatan dengan santai, memetik biji teratai lalu memakainya.

"Selamat tuan, salah satu masalahmu sudah selesai."

Alin mengangguk setuju, ia sudah tau tentang itu dan masalah yang akan ia hadapi dimasa depan nanti. Dengan lihai, ia mengupas biji-biji itu dan memakannya, ia juga memilah biji yang manis untuk Chyou.

"Sekarang, mana ownermu?"

Alin teringat kembali dengan percakapannya, ia sudah tak sabar untuk melihat hiburan apa yang menantinya di sini, meski ia masih tidak yakin tentang jati dirinya, dirinya yang mana yang asli? Apa selama ini ia palsu?

Kepalanya kembali penuh dengan pertanyaan, pikiran acak terlintas dua kali lipat dari hari sebelumnya, hari terakhir di saat ia bertemu dengan Rayyan. 

Mata Alin terbelalak, ia menutup bibirnya menggunakan kedua tangannya, merasa tidak percaya jika ia melupakan sosok yang selama ini mengisi hatinya karena melihat pemuda lain yang tidak kalah manis. Ia merasa jika ia sedang berselingkuh sekarang.

"Kau, kembalikan aku sekarang, aku belum mengucapkan selamat tinggal pada Rayyanku." 

Alin menahan suaranya, berbisik pada sistem. Jari tangannya mengetuk teras dengan tak sabar, namun semua yang ia rasakan seketika musnah saat matanya melihat Chyou yang asik berlari, melihat rumahnya yang berubah menjadi sangat mewah, ucapan sistem hanya berlalu bagai angin, membuat sistem itu merajuk dan pergi begitu saja memutus komunikasi sementara.

"Bagaimana? Kau suka rumahnya?"

Alin menatap Chyou yang berlarian dengan gembira di teras rumah. Setelah menyadari jika ada orang lain yang bersamanya, Chyou terdiam membeku, ia mengelus tangannya sendiri, lalu berjalan dengan canggung ke arah Alin, gadis itu menarik tangan Chyou, meminta pemuda itu untuk duduk di hadapannya.

"Kau suka rumahnya? Makan ini, rasanya manis kau pasti akan suka."

Alin mengulang ucapannya sambil memberi biji teratai yang sudah ia pilah, Chyou mengangguk dengan semangat, matanya berbinar sangat indah, senyuman manis terukir di wajahnya saat rasa manis menyelimuti mulutnya.

Pemuda itu mendekatkan diri, duduk di sebelah Alin, mengikuti posisi duduk gadis itu yang merendam kakinya. Saat kakinya terkena air, ia meringis pelan, airnya sangat dingin tapi ia juga menyukainya.

"Aku menyukainya, rumah ini terasa sangat luas dan indah, dan aku menyukai kolamnya, airnya sangat dingin, aku merasa sangat santai saat merendam kaki. Oh ini sangat manis, aku sangat suka!"

"Benar, sangat manis."

Pemuda itu masih asik berceloteh, mengucapkan rasa terimakasih berkali-kali. Wajah pemuda itu kini memerah, saat mendengar ucapan Alin. Sang pelaku hanya bisa tertawa sampai perutnya terasa keram, candaannya itu dibawa serius oleh pemuda itu. Ia sendiri bahkan tidak bisa membayangkan jika ucapan asalnya tadi menjadi kenyataan.

Mereka bercanda dan bertukar cerita dengan asik, ditemani oleh teh dan biji teratai, matahari pun pamit meninggalkan singgasananya, digantikan oleh bulan dan bintang yang bersinar dengan indah, cahaya lembutnya menyapa wajah kedua manusia itu, menambah suasana romantis yang diidamkan oleh banyak orang.

1
Naomi Arin
tambah penasaran sm episode selanjutnya wooeyy,
mampir dinovelku Mati Rasa ya gaess, sukses trs thor 😍
Husna15🐅
njirr😂
Husna15🐅
gimana klau Xian ktmu Ian d depan mata Chyou
Husna15🐅
Ooh🤭
Husna15🐅
😂
Husna15🐅
aku ngakak bentar kak🤣
Husna15🐅
hah? pantesan bnyk yg ngincer ian
Husna15🐅
tapi mimpi emang sering kek nyata, saking nyata perasaan dalam mimpi ke bawa d dunia nyata
Husna15🐅
lahh, efeknya masih ada terus ian gk sadar dri tdi
Husna15🐅
tunggu² aku kek ragu² 😂

alin itu ian kan? aduh.. gk salah inget kan akunya
Iyan: Alin itu Lian kak, tapi dia dipanggil apa aja juga nyaut
total 1 replies
Husna15🐅
hm, udah kembali ke dunia asli
Husna15🐅
akhirnya tau kondisi ian
Husna15🐅
ada hati yang harua di jaga😌
Husna15🐅
seperti hewan iblis
Husna15🐅
😂
Husna15🐅
ehh, tpi ini singa😆
Husna15🐅
dri dulu pengen pelihara harimau
Husna15🐅
kuat banget ya Xian
Iyan: Soalnya dia setiap cobaan dicobain
total 1 replies
Husna15🐅
😔
Husna15🐅
aku blm prnah nyium bau teratai
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!