Seorang pelayan yang rela menggantikan anak majikan datang ke sebuah hotel untuk perjodohan, pelayan tersebut di nodai oleh sang pria yang tidak mau di jodohkan dan saat ini dia hamil, begitu pula sang majikan yang hamil anak dari saudara ipar yang saat itu belum menjadi ipar nya, apa hubungan antara kedua nya? dan bagiamana nasib kedua anak yang ada di dalam kandungan dua wanita tersebut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 03 -Pelayan di hati sang ceo-
Keluar dari kamar mandi, membuat Olivia merasa tidak nyaman, karena beberapa luka di tangan nya terasa sangat perih, ibu nya Amina membuatkan makanan untuk nya, " ndok ayo sini makan, jangan di kamar trus, sini cerita " Amina berusaha membujuk Olivia
Olivia keluar dari kamar nya, menatap Amina yang sedang duduk di meja makan, dia menutup luka yang ada di tangan nya " buk, Olivia mau cerita, tapi ibuk jangan marah dan jangan usir Olivia yang buk " duduk di samping Amina
" Iya, sini duduk dulu dan cerita, ada apa sampai kamu pulang sendirian seperti ini? " menatap Olivia
Olivia duduk dan menceritakan semua nya, kejadian pada malam itu, Olivia juga mengatakan bahwa yang meminta datang ke hotel itu adalah Anna, karena bayar yang sangat mahal, Olivia setuju.
" Kamu sekarang sudah kotor nak, bagiamana jika kamu hamil, ibuk akan malu, nama baik keluarga kita akan rusak Olivia, ibuk sudah bilang berulang kali bahwa jaga hal itu nak, jaga " merasa sangat marah dan bingung apa yang harus ia lakukan
" Buk, Olivia minta maaf Buk, Olivia ngak tau mau kemana lagi kalau ngak pulang buk, maafin Olivia ya buk " memohon di kaki Amina
" Mau bagiamana pun, kamu tetap harus kerja nak, kembali ke rumah keluarga Hartono, kamu harus menghasilkan uang untuk keluarga kita, kalau tidak kita mau makan apa nak? " kalimat Amina ini seolah mengusir Olivia
" Olivia tidak mau kembali sana lagi buk, bagiamana jika nanti Olivia di minta datang lagi untuk bertemu dengan laki-laki itu buk " menangis
Menatap Olivia " sekarang kamu pergi ke puskesmas, periksa apakah kamu hamil atau tidak, kalau hamil, maka segera gugurkan nak, ibuk ngak mau ada aib di desa ini untuk keluarga kita "
" Tapi buk, Oliva ngak bisa, itu perbuatan yang jahat buk "
Amina memberikan uang kepada Olivia " pergi nak, sebelum bapak mu pulang, kalau bapak mu sampai tau, habis kamu nak "
Olivia menerima uang nya dan pergi menuju puskemas, dia memeriksakan dirinya, namun bidan di sana mengatakan bahwa, kehamilannya tidak bisa di baca secepat itu, karena mereka baru saja melakukan hubungan intim nya kemarin, maka baru bisa di cek kembali dua atau tiga hari kedepan.
Olivia berjalan menuju rumah dengan wajah yang penuh air mata, hingga ada cahaya mobil yang menyinari jalan nya dari belakang, dia menatap mobil tersebut karena ada seorang pria yang turun mendekati dirinya.
" Boleh saya tanya? " ucap pria dengan pakaian yang rapi dan terlihat seperti orang kaya, dia juga seperti nya buka warga desa sini
Olivia mengusap air mata nya " boleh mas, silahkan "
" Saya dari kota dan saya datang untuk mencari rumah pak Ahmad, apakah kamu tau dimana rumah kak Ahmad, karena saya ada urusan dengan beliau " tersenyum
Pak Ahmad adalah ayah Olivia yang merupakan kepala desa di sini, " iya mas saya tau, masi tinggal ikuti saja jalan ini, lalu belok ke kanan mas "
Pria itu menatap jalan yang di arah kan oleh Olivia " kalau begitu makasih ya, nama kamu siapa? " mengulurkan tangan nya untuk berkenalan
Olivia tidak menerima tangan pria tersebut, dia hanya menyatukan kedua telapak tangan nya kalau tersenyum " saya Olivia mas "
Pria yang melihat perilaku sopan Olivia pun mengikuti nya " saya Raka " tersenyum
*
*
*
David terus saja terbayang wajah cantik Olivia, dia bertekad untuk mencari Olivia sebelum tanggal pernikahan nya di tetap kan, namun apa yang bisa dia lakukan, dia sama sekali tidak mengetahui siapa gadis itu bahkan nama nya saja dia tidak tau.
David berusaha bertanya pada Anna, namun tidak ada yang dia salah, karena Anna terus saja mengatakan bahwa dia tidak datang malam ini dan tidak mengirim seseorang untuk mengantikan dirinya
David mengikuti Anna ke rumah sakit hari ini, karena dia harus mencari tau Informasi tengang gadis yang tiduri malam itu, David masuk ke dalam ruangan Anna dan mengunci pintu nya " katakan dimana gadis yang kau kirim malam itu? "
Anna menatap David dengan tatapan yang sangat sulit untuk diartikan " kenapa kau selalu saja bertanya pada ku dimana gadis itu? apakah kau bertemu gadis lain dan tidur bersama nya malam itu? " menarik dasi David
David menepis tangan Anna " aku tidak bertele-tele Katan dimana gadis itu, jika maka aku tidak akan menikah dengan mu, kau mengerti? " .
" Kau tidak mau menikah dengan ku? apa yang akan terjadi jika kita tidak menikah? Semua orang akan merasa kecewa karena apa? Anak satu-satunya ini tidak mau menikah dan akan menjadi single seumur hidup, kau adalah aib keluarga " ucap Anna
" Kau tau sejak dulu kau sangat menyukai ku, jadi ku mohon jika kau ingin kita bersama maka tolong, tolong katakan dimana gadis itu "
Anna membuka kunci pintu ruangan nya " tidak tau sayang " pergi dari sana
" Sial " ucap David emosi
*
*
*
Raka sudah sampai di rumah pak Ahmad, dan berapa terkejutnya dia karena gadis yang bertemu dengan nya di jalan tadi, ternyata putri pak Ahmad dan bu Amina, mereka berbincang sebentar, lalu Ahmad meminta agar Olivia membawa Raka menuju kemar nya yang ada di belakang rumah mereka, karena Raka akan menginap malam ini
Raka menatap Olivia yang hanya diam saja dari tadi " kenapa kau diam saja? apakah sedang ada masalah? "
Olivia tersenyum " tidak mas, hanya saja tidak ada yang perlu saya bicarakan karena kita sudah saling kenal tadi "
" Ya, kau benar, omong-omong kau kerja atau kuliah? saya merasa penasaran karena sepanjang perjalanan menuju ke sini, saya tidak melihat ada universitas di sini "
" Saya bekerja mas, di kota, saya hanya pulang sebentar karena rindu bapak dan ibuk "
Sampai di rumah yang akan di tinggali Raka, " terimakasih ya sudah mau mengantar saya "
" tidak perlu sungkan mas, saya pamit ya mas " tersenyum
" ,iya, dia sangat cantik " bisik Raka
Pagi ini, Olivia membawa Raka untuk berkeliling desa mereka mengunakan sepeda yang ada di rumah Olivia, mereka menuju gunung dan kebun teh, karena Raka ingin melukis pemandangan yang ada di gunung.
sampai di gunung Olivia menunjukan bagian yang sangat ia sukai " di sana mas, kalau balik ke sini, saya selalu main ke sana " membawa Raka untuk naik ke atas gunung
Karena sepeda tidak bisa naik, jadi mereka memutuskan untuk berjalan kaki " kita di sini saja ini udah cukup indah " Raka yang merasa sangat lelah karena perjalanan yang begitu jauh.
Olivia menatap Raka yang sedang melukis, hingga dia mendengar ada suara handphone yang berdering dari dalam tas Raka, Oliva ingin memberikan handphone kepada Raka, namun tidak sengaja dia menerima nya " mas ada telpon "
Suara Olivia terdengar oleh David, benar yang menelpon Raka adalah David,