Jatuh cinta kepada seorang Arthur Mayer yang memiliki masa lalu kelam tidak dipermasalahkan Shannon Claire karena ia sungguh mencintai pria itu.
Namun bagaimana ketika terungkap dimasa lalu Arthur lah dalang dari peristiwa yang menyebabkan Shannon kehilangan orang yang disayanginya? apakah Shannon memilih bertahan atau meninggalkan Arthur? simak kisahnya di novel hasil menghalu dari Ratu Halu Base 😎
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Base Fams, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AD #3
"Oh astaga, kita harus pergi dari sini Shannon! " Chloe panik tidak menyadari tautan tangannya pada Shannon terlepas.
Deg..
"Shannon." Gumam Chloe, ia berbalik tidak menemukan Shannon. "Oh Ya Tuhan. Shannon!!" pekik Chloe mengedarkan pandangannya, melawan arah orang-orang yang tengah berlari untuk menyelamatkan diri.
Terdengar lagi letusan revolver semakin membuat keadaan bertambah kacau. Orang-orang berdesak-desakan saling dorong mendorong bahkan sampai ada yang terjatuh. "Shannon!" Chloe mencari keberadaan sahabatnya itu. "Astaga, dimana Shannon?" lirihnya dengan maniknya berkaca-kaca.
"Hei, lepaskan aku!" Shannon berusaha melepaskan tangannya namun genggaman itu semakin menguat. Kakinya ikut berlari mengikuti arah seseorang yang menggenggam tangannya.
Arthur membelokkan kakinya ke samping gereja untuk bersembunyi. Pria itu menarik kuat tangan Shannon membuat tubuh Shannon berputar, lalu terdorong kebelakang menyentuh dinding gereja. Shannon tersentak, maniknya mengerjap berulang-ulang.
"Kemana perginya si brengsek itu?!" keluh Black kehilangan jejak Arthur.
Shannon bisa mendengar suara pria itu, lalu ia membuka suaranya lagi. "Apakah ka- kau seorang penjahat?!" tebak Shannon dengan bibirnya bergetar, ketakutan.
"Stt..." Arthur menekan jari telunjuknya di atas bibir Shannon. "Kau diamlah, Nona!" bisik Arthur di sela napasnya yang berhembus tidak beraturan. Arthur melirik ke arah Black. Black bersama anak buahnya kelimpungan mencarinya.
"Sebaiknya kita ke kanan!! " perintah Black kepada anak buahnya. Mereka berlari melewati Arthur. Arthur semakin memajukan tubuh kekarnya membuat tubuh keduanya menghimpit, dan menekan. Jarak diantara wajah keduanya sangat dekat, bahkan ujung hidung mereka saling bersentuhan.
Shannon mengatur napasnya yang memburu. Tubuh kecilnya terkurung oleh tangan kekar pria itu yang berada di sisi tubuhnya, dan ia tidak bisa bergerak. Dapat dihirupnya aroma maskulin. Aroma mahal, semerbak, sangat menenangkan, dalam sekejap rasa takutnya pun menghilang.
Arthur terdiam, terpaku menatap manik hijau gadis kecil yang ada di depannya. Pria bernama Black sudah berlalu, tapi Arthur tidak bergerak dari posisinya.
Dibawah sinar rembulan yang indah. Sepasang manik legamnya menelisik wajah cantik Shannon. Dari mata turun ke hidung, dan berakhir ke bibir ranum Shannon yang sedikit terbuka. Arthur pun tergoda dengan bagian lembut itu, dan ingin mencicipinya.
"A-apa seseorang yang mengejarmu sudah pergi? jika iya, to-tolong bebaskan aku, Tuan. Pasti sahabatku sedang mencariku."
Arthur hanya diam, tidak merespon ucapan Shannon. Ia terlalu fokus memerhatikan wajah cantik Shannon.
"Oh ya Tuhan, bagaimana ini." Keluh Shannon merasa gelisah. "Tu-tuan kenapa anda hanya diam?"
Suara lembut Shannon sanggup mengusik ketentramannya, membuat seorang Arthur, mantan mafia itu kehilangan kendali. Pria itu mengikis jarak, lalu melabuhkan bibirnya diatas bibir Shannon. Bertepatan itu kembang api melesat ke langit pekat kota Venesia.
Duar.. Duar.. Duar..
Merasakan sesuatu yang lembut menyentuh bibirnya, Shannon berusaha mendorong tubuh Arthur dengan sekuat tenaga. Namun, tangan kecilnya tidak bisa membuat tubuh pria itu terdorong, akan tetapi sebaliknya.
Arthur semakin memperdalam ciumannya dengan satu tangannya melingkar di pinggang Shannon. Merengkuh bagian ramping itu, mengabaikan pukulan di atas dadanya.
Shannon tidak kehabisan akal, digigitnya bibir Arthur sehingga tautan mereka terlepas, dan bibir pria itu sedikit terluka.
"Dasar, pria brengsek!" amuk Shannon seraya memukul keras dada bidang Arthur. "Kau sudah memisahkan aku dengan sahabatku, dan baru saja kau mengambil kesempatan pada gadis buta sepertiku!"
Buta, batin Arthur memerhatikan lagi manik hijau Shannon yang berkaca-kaca. Terlihat sangat indah, dan mengagumkan.
Shannon mengusap bibirnya dengan kasar. Menghilangkan jejak pria itu. "Ya Tuhan, dimana tongkatku." Gumam Shannon. Kemudian, ia berjongkok meraba jalan guna mencari tongkatnya.
Melihat pergerakan Shannon membuat Arthur mengiba. Arthur meninggalkan Shannon, berjalan mencari tongkat milik Shannon, dan Arthur menemukannya. Segera pria itu kembali. "Ini, tongkat milikmu, Nona."
Shannon menaikan kepalanya. Arthur meraih tangan Shannon, mengembalikan tongkat tersebut. "Untuk ciuman tadi, aku tidak akan meminta maaf." Ucap Arthur tiba-tiba.
"A-apa?"
Alih-alih menjawab pertanyaan Shannon, Arthur membantu gadis itu berdiri. "Aku akan mengantarmu pulang."
Ucapan tersebut begitu saja lolos dari mulutnya.Tidak biasanya Arthur bersikap demikian. Entah, kenapa melihat gadis itu membuat hati kecilnya tergerak, ingin membantu.
"Tidak perlu, Tuan. Sekarang, lepaskan tanganmu!" tolak Shannon berusaha melepaskan tangannya dari genggaman pria itu.
Arthur dengan berat hati, melepaskan tangan Shannon. Shannon pun berbalik, berjalan perlahan dengan instingnya menggunakan tongkat.
Ponsel Arthur berdering, yang mungkin saja dari anak buahnya. Namun, Arthur mengabaikan panggilan tersebut, dan memilih untuk mengekori gadis itu.
"Shannon!" Chloe berlari dengan perasaan yang kalut. Manik coklatnya merotasi, mencari keberadaan sahabatnya itu. "Shannon!!" panggil Chloe lagi. Chloe berlari sampai di area gereja. "Ya Tuhan, tolong pertemukan aku dengan Shannon."
"Chloe! " Doa tulus Chloe dikabulkan. Gadis itu berbalik lalu melihat Shannon berada tidak jauh dari posisinya. Chloe berlari lagi, menghampiri Shannon. "Shannon! " panggil Chloe.
"Chloe, " sahut Shannon.
Arthur buru-buru bersembunyi di balik pohon, untuk memantau gadis itu.
"Oh Ya Tuhan, akhirnya aku menemukanmu." Chloe segera memeluk tubuh Shannon sangat erat yang langsung dibalas Shannon. "Kau baik-baik saja, Shannon?"
Shannon mengangguk dalam pelukan Chloe. "Ya... Aku baik-baik saja, Chloe." Jawab Shannon sangat meyakinkan. Tapi tidak dengan hatinya. Ciuman tadi sanggup menciptakan genderang pada jantungnya.
Chloe melonggarkan pelukannya "Syukurlah, sebaiknya kita kembali ke penginapan. Oke."
Shannon setuju, kedua gadis itu kembali ke penginapan yang kebetulan tidak jauh dari Bacino di San Marco. "Ada apa denganmu, Shannon? " tanya Chloe saat mereka sudah sampai di penginapan. Chloe merangkak menaiki tempat tidur, menyusul Shannon yang sedang bersandar di kepala tempat tidur. Gadis itu juga melakukan serupa.
"Aku tidak apa-apa, Chloe. Aku hanya masih syok dengan kejadian tadi. Maaf."
"Maaf untuk apa, Shannon?" tanya Chloe dengan kerutan di keningnya.
"Seharusnya aku tidak memaksamu untuk menghadiri festival tersebut."
Chloe tersenyum lembut. "Sudahi rasa bersalahmu, Shannon. Yang terjadi tadi itu bukan kesalahanmu. Lebih baik, kita beristirahat. Besok sebelum kita pulang, kita kembali ke perairan lagi, untuk menaiki Gondola, dan mendatangi gereja Retorde."
"Baiklah, Chloe."
Shannon, dan Chloe merebahkan tubuh mereka bersama. Kamar yang ditempati mereka sudah temaram, dan terasa tenang.
"Chloe," panggil Shannon setengah berbisik. "Apa kau sudah tidur?"
"Hmm, belum.. Ada apa, Shannon?" Chloe balik bertanya dengan keadaan matanya tertutup.
"Saat kejadian tadi, ada seorang pria telah mencuri ciuman pertamaku." Shannon sengaja menjeda ucapannya, ingin mengetahui respon Chloe. Akan tetapi, tidak ada respon dari sahabatnya itu. "Chloe." Panggil Shannon tidak mendapatkan sahutan.
"Dia sudah tidur, rupanya. Baiklah, sepertinya aku harus melupakan kejadian tadi." Shannon menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka berdua. "Selamat malam, Chloe." Kemudian, Shannon memejamkan kedua matanya.
# Visual cast
Shannon, & Arthur dalam versiku. 😍.
Versimu??
👍👍
Shannon jangan lemah hadapi ulat bulu, Brantas ulat bulu Shannon
pasti dia tidak mau wanitamya dilecehkan dan pasti akan mnjaga wanitanya..