NovelToon NovelToon
Antagonis Nyeleneh

Antagonis Nyeleneh

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Teen School/College / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:12.8k
Nilai: 5
Nama Author: Atikany

Hazel nyasar masuk ke dalam novel sebagai karakter antagonis yang semestinya berakhir tragis dengan bunuh diri. Namun, nasib memihak padanya (atau mungkin tidak), sehingga dia malah hidup adem ayem di dunia fantasi ini. Sialnya, di sekelilingnya berderet cowok-cowok yang dipenuhi dengan serbuk berlian—yang terlihat normal tapi sebenarnya gila.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atikany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3. Jangan Nikung

Suara spidol bergesekan di atas papan tulis dengan ritme yang monoton, menciptakan suatu melodi yang entah bagaimana malah memikat Hazel ke dalam alam mimpi yang dalam.

"Siklus Carnot disebut sebagai siklus ideal yang terdiri dari dua proses, yaitu proses isotermal dan proses adiabatik..."

Namun, di tengah-tengah semua itu, Hazel tidak peduli. Dia terlelap dengan buku Fisika menutupi wajahnya, sepertinya memanfaatkan momen berharga untuk menikmati tidurnya, tanpa memedulikan suara guru yang sedang menjelaskan.

"Nih anak neuronnya eror deh," batin Tania, menggelengkan kepala sambil menatap Hazel.

Dia menatap guru yang sedang menggambar diagram siklus Carnot di papan tulis, lalu kembali memandang Hazel yang tampaknya begitu asyik dalam mimpinya.

Hazel, yang terbiasa dengan dunianya sendiri, tidak menyadari sorotan Tania yang penuh kejengkelan. Dia merasa hangat di dalam selimut ketidaktahuan, meskipun dunianya di sekitar terus berputar.

***

Di kantin yang ramai itu, suasana begitu hidup dengan siswa-siswa yang bergerombol di meja-meja, berbicara dengan riuh rendah tentang pelajaran, pacar, atau sekedar hal-hal sepele lainnya.

Hazel, bagaimanapun, merasa seolah berada dalam dunia sendiri, terlelap di antara keramaian itu.

"Permisi kak," ucapnya dengan sopan. "Kak Tania disuruh ke kantor kepsek," tambahnya dengan sedikit gemetar.

"Oke, makasih," ucap Tania dengan nada dingin dan siswi itu bergegas pergi.

"Padahal belum makan, tapi gue udah kenyang. Iya, kenyang banget nelen sabar," batin Tania dengan nada sinis.

Dia sering kali merasa iri dengan kemampuan Hazel untuk tidur di mana pun dan kapan pun, tanpa peduli dengan keadaan sekitarnya yang begitu bising dan sibuk.

Tanpa mengganggu Hazel lebih lama, Tania memutuskan untuk pergi. Dia tahu Hazel akan baik-baik saja di kantin yang ramai ini, meskipun mungkin tidak akan terbangun sampai makanan yang ditunggunya tiba.

***

"Samperin gih," usul Davian sambil menyikut pelan perut Ananta.

"Iya, samperin. Mumpung si Tania enggak ada," tambah Agler, mendukung ide itu dengan semangat.

Ananta, sosok yang jarang bersuara dan tidak terlalu tertarik untuk terlibat dalam kegaduhan semacam ini, mengerutkan keningnya dengan sedikit ketidaknyamanan.

Namun, sebelum dia bisa memberikan alasan atau bergerak, seseorang yang lain tiba-tiba mendahuluinya.

***

Hazel duduk di meja kantin dengan makanan di depannya, matanya sudah mulai terjaga setelah beberapa gigitan makanan. Di depannya, Febrian duduk dengan santainya, tengah menikmati hidangan yang sama.

Atmosfer kantin sekolah elit itu ramai dan hidup, dengan suara percakapan siswa-siswa yang bertebaran di sekitar.

"Lo kayaknya ngantuknya enggak ilang-ilang. Lo sibuk apaan sih?" goda Febrian, sambil menatap Hazel dengan rasa penasaran.

Hazel menelan suapan makanannya sebelum menjawab dengan gaya santai, "Gue tiap hari sibuk, sibuk... bernapas," ucapnya sambil menyunggingkan senyum kuda yang khas.

"Shibal... lo minta ditampol ya , Zel?" batin Febrian dalam hati sambil menahan tawanya.

***

Hari yang cerah di sekolah Hazel, namun suasana hatinya jauh dari cerah. Dia duduk di pos penjagaan dekat gerbang sekolah dengan wajah tegang, menatap jauh ke depan seolah sedang mencari jalan pulang yang hilang entah ke mana.

"Stres banget gue kayak gini," gumam Hazel dengan suara serak, seolah-olah satu-satunya lawan bicaranya adalah angin yang berhembus pelan di sekitarnya.

Tania, pulang lebih awal setelah bercakap-cakap dengan kepala sekolah, meninggalkan Hazel sendirian dalam kegalauannya.

Hazel, yang dalam dunia novel ini terkenal karena kecantikannya, kini terlihat sangat jauh dari kata 'cantik'. Rambutnya yang biasanya terurai indah kini sedikit berantakan, dan matanya yang biasanya bersinar kini memancarkan kebingungan yang tak tertahankan.

Sekolah yang sebelumnya ramai dengan siswa-siswa yang bergegas pulang, kini seakan-akan menyaksikan drama komedi di mana Hazel berperan sebagai tokoh utama yang kebingungan.

Dia merapatkan kedua lengan ke tubuhnya, seolah-olah mencoba menahan badai yang mengamuk di dalam dirinya.

"Gimana cara gue baliknya?" desahnya dengan nada frustasi. "Ini kan bukan drama Korea di mana orang bisa tiba-tiba teleport pulang ke rumah."

Tiba-tiba, seorang siswi menghampirinya dengan senyuman yang berusaha tulus, tapi terganggu oleh kedutan di bibirnya yang membuatnya terlihat seperti Joker.

"Belum pulang?" tanya Ananta, mencoba menunjukkan kebaikan hatinya.

Hazel, yang dalam hatinya meronta-ronta melihat kegantengan Ananta, tidak bisa menahan diri untuk tidak terpikat. "Gila, serbuk berlian," batinnya dengan gugup.

"Belum," jawab Hazel dengan suara yang sedikit kikuk.

Ananta tersenyum lebar. "Mau pulang bareng?"

Hazel, tanpa berpikir panjang, langsung menjawab, "Mau."

***

Dari kejauhan, beberapa orang memperhatikan dengan perasaan campur aduk saat Hazel masuk ke dalam mobil Ananta.

"Gampang banget si Ananta luluhin hati Hazel," komentar Ivanka dengan nada suara yang sedikit sinis.

"Bilang aja lo iri. Karena sebenernya lo mau juga kan sama Ananta?" goda Enara dengan senyum menggoda.

"Apaan sih?" gerutu Ivanka dengan sedikit kesal.

"Gue enggak tahu ini bener apa enggak." Liliana, yang selama ini diam memperhatikan dari kejauhan, merasa bimbang.

Dia ingin memberitahu Hazel yang sekarang tampak begitu bahagia di dalam mobil Ananta bahwa kebahagiaan itu dibangun di atas fondasi yang mungkin palsu.

Liliana merasa bertanggung jawab atas segala kekacauan ini, namun dia juga takut akan akibat dari kejujurannya.

***

Setelah pulang sekolah, Agler, Bastian, dan Davian langsung menuju ke rumah Agler untuk menghabiskan waktu bersama. Mereka duduk santai di sofa, sambil memulai percakapan yang cukup serius.

"Menurut lo si Hazel tuh jahat beneran gak sih?" tanya Davian sambil rebahan di sofa.

Bastian, yang mendengar pertanyaan itu, langsung terlihat tak bersahabat ekspresinya.

"Lo gak lihat waktu itu mereka berantem sampe Liliana kacau gitu?" tanya Bastian dengan nada sedikit keras.

"Tapi gue denger si Hazel sampe di infus," ucap Davian, mencoba memberikan sudut pandang lain.

Agler, yang awalnya hanya diam dan terlihat memperhatikan, akhirnya tertarik untuk ikut serta dalam pembahasan ini.

"Dari wajahnya sih, si Hazel kelihatan pura-pura baik," komentarnya, mencoba menganalisis situasi.

Bastian mengangguk-angguk setuju. "Bener juga ya, dia kan pintar banget nutup-nutupin sisi jahatnya."

Davian mengangkat bahunya. "Gue sih gak tahu. Tapi kadang orang yang keliatan baik, belum tentu bener-bener baik."

"Emangnya ada yang tau apa yang sebenernya terjadi di balik layar?" tanya Agler, mencoba merangkum semua informasi yang ada.

"Tapi enggak mungkin Liliana jahat, dia baik banget. Saking baiknya bikin gue gemes sendiri," ucap Bastian dengan nada yakin.

Agler yang duduk di sebelahnya langsung merespons dengan spontanitasnya yang khas. Dia meraih bantal dari sofa dan melemparkannya ke arah Bastian dengan cepat, tepat mengenai kepalanya. Bantal itu membuat suara empuk saat mengenai sasaran.

"Apaan sih?" protes Bastian sambil menggelengkan kepalanya, memegang bantal yang baru saja mendarat di kepalanya.

"Lo jangan nikung Ananta dong," sindir Agler sambil tertawa kecil, mencoba mencairkan suasana.

Sementara itu, Davian yang duduk di sofa seberang mereka, dengan senyum penuh kelicikan, menambahkan bumbu dalam percakapan mereka.

"Si Ananta sampe bela-belain deketin Hazel buat buktiin rasa sukanya ke Liliana loh," ucap Davian dengan nada ceria.

1
Amazing Grace
semangat terus ya Thor,semoga sehat selalu dan makin sukses novel nya
Atika Norma Yanti: makasih doanya, lope-lope lah pokoknya
total 1 replies
Amazing Grace
makin seru up lagi Thor, please😭😭🙏🙏
Nova Lpg
novel nya keren ,,bikin penasaran
semangat terus author update nya ..😉
Atika Norma Yanti: makasih banyak udah mau mampir 😂
total 1 replies
Amazing Grace
semangat author 🤗
Atika Norma Yanti: makasih dukunganku, bakalan di usahakan untuk tetep up cerita 😂
total 1 replies
Ning28
akhirnya up juga soalnya lgi seru² banget sumpah😅😘
Atika Norma Yanti: iya, tapi gak bisa up banyak kayak sebelumnya. soalnya nih mata malah kegoda sama Drakor 😂
total 1 replies
Ning28
kenapa kok ga up ka pdhal lg seru tahu😭😅
Atika Norma Yanti: lagi maraton Drakor, judulnya Night Has Come, nyesel baru nonton sekarang 😭🤣
total 1 replies
Amazing Grace
semangat kak,alurnya makin seruu🤗🤗
Kanian June
mampir ya Thor ...
_no name_
up thor
Amazing Grace
semangat kak,pliss makin seru aja nih novel, penasaran banget hazel endingnya gimana🤗
Ning28
tuhkan nambah seru lagi apalagi up nya banyak makin seneng deh🥰😭
Amazing Grace
next author,seru bangett
Bening Hijau
jahat banget teman nya liliana
Atika Norma Yanti: terkadang teman bisa mengubah cara pandang kita terhadap orang lain
total 1 replies
Bening Hijau
penasaran dengan sosok rania yang sebenarnya
Ning28
sumpah klo udh diakhir tuh bikin kepo sendiri aja soalnya seru banget😍🤣
Ning28: iya wajib nonton sampe ending itumah😭😅
Atika Norma Yanti: wah🤣🤣... kalau udah nonton Drakor psikopat, suka lupa waktu
total 4 replies
Amazing Grace
semangat author,dari sekian banyak novel,novel Lo yang paling bagus menurut gw dan realita, karakternya juga ga terlalu berlebihan,ga sempurna ga menye menye juga🥰🥰 biasanya di novel lain tuh drama banget,kalo novel Lo langsung ngena dan alurnya juga bagus banget
Atika Norma Yanti: makasih banyak ya, komentar Lo bikin gue semangat buat lanjutin cerita ini. Yang awalnya gue kira gak akan ada yang baca. pokoknya makasih atas komentar positifnya
total 1 replies
Alfatih Cell
lanjut thor...
Atika Norma Yanti: ceritanya bakalan berlanjut karena otak masih jalan untuk buat alurnya 😂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!