NovelToon NovelToon
Di Balik Layar HP

Di Balik Layar HP

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Iqbal Maulana

Dimas Ardiansyah, seorang pria dari desa yang merantau ke Kota Malang untuk bekerja. Ia bekerja di sebuah perusahaan ternama di kota tersebut. Namun, ia harus menyadari bahwa bekerja di perusahaan ternama memiliki tekanan yang jauh berbeda.
Ketika ia merenungi semua masalah dan melampiaskannya ke hp hingga senja tiba. Dimas yang akhirnya pulang ke kos tak sengaja bertemu seorang gadis yang sangat menawan hingga beban pada pekerjaannya hilang sejenak setelah melihat gadis tersebut.
Apa yang akan dilakukan oleh Dimas setelah ia bertemu dengan gadis itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iqbal Maulana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Intens

Sejak Dimas menyatakan perasaannya pada Maya di taman, hubungan mereka semakin erat. Setiap hari terasa lebih berwarna dan penuh kebahagiaan. Mereka mulai menjalani hari-hari bersama sebagai sepasang kekasih, menikmati setiap momen kecil yang mereka habiskan bersama. Pagi itu, Dimas dan Maya yang sedang libur dari aktivitas masing-masing akhirnya memutuskan untuk berkunjung ke Paralayang di Batu, salah satu tempat favorit para pencari petualangan dan pemandangan indah.

Maya, yang belum pernah ke sana, merasa sangat antusias. Sementara Dimas, yang sudah beberapa kali mengunjungi tempat itu, ingin menunjukkan keindahan Paralayang kepada Maya.

Perjalanan mereka dimulai dari depan rumah Maya. Dimas menjemputnya dengan sepeda motor kesayangannya. Dengan helm yang terpasang rapi dan jaket untuk melindungi dari angin dingin pagi, mereka berdua berangkat menuju Paralayang. Setelah sekitar satu jam perjalanan melewati jalan berkelok dan pemandangan hijau yang memanjakan mata, mereka akhirnya tiba di Paralayang.

Tempat itu terletak di ketinggian dengan pemandangan kota Malang dan Batu yang memukau dari ketinggian. Matahari pagi yang baru saja naik memberikan cahaya keemasan yang menyelimuti pegunungan dan lembah di sekitar.

Dimas membantu Maya turun dari motor. "Bagaimana? Indah, kan?" tanyanya sambil tersenyum lebar. Maya memandang sekitar dengan mata berbinar. "Ini luar biasa, Mas ... eehh Sayang. Aku tidak pernah melihat pemandangan seindah ini sebelumnya." Mereka berjalan menuju tepi bukit di mana para penerbang paralayang bersiap-siap untuk terbang. Dimas menunjukkan tempat-tempat terbaik untuk menikmati pemandangan dan mengambil foto. Mereka menghabiskan beberapa saat berdua, hanya duduk di atas rumput sambil memandang ke kejauhan.

"Terima kasih sudah mengajakku ke sini," ucap Maya lembut. "Ini benar-benar membuatku merasa tenang dan bahagia." Dimas meraih tangan Maya dan menggenggamnya erat. "Aku juga senang bisa berbagi momen ini denganmu, Maya. Kamu membuat hidupku lebih berarti." Mereka duduk dalam keheningan yang nyaman, menikmati kebersamaan dan keindahan alam di sekitar mereka. Setelah beberapa saat, Dimas mengajak Maya untuk mencoba terbang dengan paralayang. Awalnya Maya ragu, tetapi semangat petualangannya mengalahkan rasa takutnya.

"Sayang, aku mau cobain paralayang, tapi aku agak gugup," katanya dengan senyum canggung. Dimas menenangkannya. "Jangan khawatir Yaaanng, aku temenin kok. Ini bakal jadi pengalaman yang gak akan kamu lupain." Mereka berdua bergabung dengan instruktur paralayang yang berpengalaman. Setelah diberikan penjelasan singkat dan memakai peralatan keselamatan, Maya dan Dimas siap untuk terbang. Dengan hati yang berdebar, Maya menggenggam tangan Dimas erat-erat saat mereka meluncur ke udara.

Perasaan terbang di udara, melihat pemandangan indah di bawahnya, membuat Maya merasa seolah-olah sedang bermimpi. Angin sepoi-sepoi yang menyapu wajahnya, kebebasan yang dirasakannya, semuanya terasa begitu magis. Dimas, yang terbang di sampingnya, merasakan kebahagiaan yang sama. Setelah beberapa menit terbang, mereka mendarat dengan aman dan penuh kegembiraan.

"Ini luar biasa!" seru Maya dengan wajah berseri-seri. "Terima kasih, Dimas. Ini pengalaman yang takkan pernah kulupakan."

Dimas tersenyum lega melihat Maya begitu bahagia. "Aku senang liat kamu happy banget gitu. Ini baru permulaan dari petualangan kita bersama." Setelah petualangan paralayang yang mendebarkan, mereka memutuskan untuk makan siang di sebuah kafe kecil di dekat situ. Kafe itu terletak di lereng bukit dengan pemandangan langsung ke lembah yang hijau dan indah. Mereka memilih meja di luar, di bawah naungan pohon besar.

Sambil menunggu pesanan mereka datang, Dimas dan Maya berbicara tentang banyak hal, dari mimpi-mimpi masa depan hingga kenangan masa lalu. Dimas merasa sangat terbuka dengan Maya, sesuatu yang jarang ia rasakan dengan orang lain. "Sayang, aku merasa bisa menjadi diriku sendiri saat bersamamu. Kamu membuatku merasa begitu nyaman. Gak seperti sebelum kenal kamu aku banyak bengong gara-gara tekanan kerjaan," ucap Dimas tulus. Maya meraih tangan Dimas di atas meja. "Aku juga merasakan hal yang sama kok yang. Kamu adalah orang yang sangat berarti bagiku. Walaupun awal pertemuan kita agak aburd, tapi aku senang kita bisa menjalani semua ini bersama."

Makan siang mereka diisi dengan tawa dan cerita, membuat waktu terasa berjalan begitu cepat. Setelah makan, mereka memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar di sekitar kafe, menikmati udara segar dan pemandangan yang indah. Hari-hari berikutnya, Dimas dan Maya semakin sering menghabiskan waktu bersama. Mereka menjelajahi berbagai tempat di Malang, mencoba makanan lokal, dan menikmati kegiatan-kegiatan kecil yang membuat mereka semakin dekat. Maya juga mulai mengenal teman-teman Dimas, termasuk Rina, yang langsung akrab dengan Maya.

Rina, yang senang melihat Dimas begitu bahagia, sering mengajak mereka untuk berkumpul bersama di luar jam kerja. Suatu malam, mereka bertiga memutuskan untuk pergi ke sebuah restoran yang terkenal dengan makanan lautnya. Dimas, Maya, dan Rina duduk di meja dekat jendela besar yang menghadap ke kota yang berkilauan di bawah cahaya lampu. "Jadi, bagaimana kalian bertemu?" tanya Rina dengan penasaran. Maya dan Dimas saling berpandangan dan tersenyum. "Kita ketemu di jalan itupun gak sengaja hehehe," kata Maya sambil tertawa kecil. "Dimas saat itu tampak sangat serius dengan ponselnya."

Dimas tersenyum mengingat momen itu. "Ya, aku sedang meratapi nasib pekerjaanku yang kacau. Tapi pertemuan dengan Maya mengubah segalanya." Rina tertawa kecil. "Sepertinya takdir memang punya cara yang lucu untuk mempertemukan orang-orang." Malam itu dipenuhi dengan percakapan yang hangat dan tawa yang tulus. Dimas merasa bersyukur memiliki Maya di sisinya, dan juga teman-teman seperti Rina yang selalu mendukungnya. Hari-hari berlalu dengan cepat, dan hubungan Dimas dan Maya semakin erat.

Mereka mulai merencanakan perjalanan bersama, baik itu ke pantai, pegunungan, atau sekadar menghabiskan waktu di rumah dengan menonton film. Mereka menikmati setiap momen kecil yang mereka habiskan bersama, dari berbagi cerita hingga saling memberi dukungan di saat-saat sulit.

Suatu hari ketika Dimas dan Maya sedang libur dari kegiatan masing-masing, mereka memutuskan untuk mengunjungi sebuah wisata di Kebuh Teh Wonosari. Daerah itu terkenal dengan kebun teh dan pemandangan alam yang menakjubkan. Mereka bangun pagi-pagi sekali dan berangkat dengan semangat petualangan yang menggebu. Perjalanan mereka melalui jalan-jalan yang berkelok dan melewati hamparan hijau kebun teh.

Sesampainya disana, mereka disambut oleh udara segar dan pemandangan yang begitu indah. Dimas memegang tangan Maya erat-erat saat mereka berjalan menyusuri kebun teh yang luas. “Seger banget udaranya, rasanya pikiranku langsung plong gitu kayak gak ada beban apa-apa,” kata Maya dengan memandangi kebun teh di sekitarnya.

"Sayang, aku merasa sangat beruntung bisa memiliki kamu dalam hidupku," kata Dimas dengan penuh perasaan. Maya tersenyum hangat. "Aku juga merasa begitu Yang. Setiap hari bersamamu adalah kebahagiaan tersendiri." Setelah makan, mereka berjalan-jalan di sekitar kebun teh, menikmati suasana yang tenang dan damai. Mereka berbicara tentang masa depan, tentang mimpi-mimpi dan harapan-harapan mereka. Dimas merasa semakin yakin bahwa Maya adalah orang yang tepat untuknya, seseorang yang bisa diajaknya berbagi kehidupan dan mimpi-mimpi besar. Saat matahari mulai terbenam, mereka kembali ke pondok dan duduk di sana sambil menikmati pemandangan langit yang berubah warna. Maya bersandar di bahu Dimas, merasa nyaman dan aman.

"Terima kasih, Sayang untuk semua momen indah ini," bisik Maya. Dimas mengecup kening Maya lembut. "Aku yang seharusnya berterima kasih, Sayang. Kamu telah membuat hidupku lebih berarti." Dengan hati yang penuh dengan kebahagiaan dan rasa syukur, Dimas dan Maya menikmati momen terakhir matahari terbenam di kebun teh. Mereka tahu bahwa perjalanan mereka masih panjang, penuh dengan tantangan dan kebahagiaan yang menanti. Tetapi bersama-sama, mereka merasa siap menghadapi apa pun yang akan datang.

Hubungan Dimas dan Maya terus berkembang dengan intensitas yang semakin kuat. Mereka saling mendukung dalam karier dan kehidupan pribadi, selalu ada untuk satu sama lain di saat-saat sulit maupun bahagia. Di balik layar HP mereka, cerita cinta ini terus berlanjut, membawa harapan dan kebahagiaan yang tak terhingga dalam hidup mereka.

Setiap pertemuan, setiap tawa, dan setiap kata yang diucapkan di antara mereka, semuanya menjadi bagian dari kisah cinta yang indah dan penuh makna

Di kota Malang yang penuh dengan kenangan, Dimas dan Maya menemukan cinta sejati dan kebahagiaan yang mereka cari. Dan di antara gemerlap lampu kota, suara angin di pegunungan, dan keindahan alam yang memukau, mereka tahu bahwa mereka telah menemukan rumah dalam hati satu sama lain.

1
jeju
hai thor aku udah mampir nih semangat ya buat karya selanjutnya
Iqbal Maulana: oke makasi masih proses yg hembusan angin
total 1 replies
Durahman Kedu
sudah selesai apa masih terus nih.. ceritanya bagus...
Iqbal Maulana: sudah bikin karya kedua judulnya "Hembusan Angin" dengan cover cewek yg diselimuti dedaunan /Grin/
Durahman Kedu: oke.. bikin lagi gan... sukses selalu pokoknya
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!