Legenda Pedang (Mata Dewa)

“Jadi benar kau memiliki Mata Dewa?” Pertanyaan itu diajukan oleh Long Huo, matanya menatap tajam ke arahnya. Lin Hao merasa sedikit tidak enak. Namun satu hal pasti, pemuda itu berpikiran bahwa dia lolos kualifikasi bukanlah karena mempelajari pola Naga Langit, melainkan karena dirinya yang memiliki mata Dewa.

“Benar, Pimpinan!” balas Lin Hao membalas tatapan itu.

Long Huo menganggukkan kepala dua kali. “Kau cukup tampan. Berapa usiamu?”

“Sepuluh tahun!”

“Wajar!”

Lin Hao mengerti, lelaki ini mengatakan demikian karena fisiknya yang tidak seharusnya sebesar ini.

“Omong-omong, apa maksud Pimpinan dan Tuan Yi mengatakan bahwa aku adalah orang yang dicari?”

Keduanya saling menatap, Long Huo memberi kode pada Long Yi untuk menjelaskan sekaligus menjawab pertanyaan itu.

“Nak, kau harus menyelesaikan ujian ini dulu baru kita bisa memastikannya. Meskipun kau memiliki mata Dewa, namun kami tidak menjamin kau akan selamat pada ujian kali ini! Jadi, bisa dibilang kami tidak terlalu berharap lebih.”

Lin Hao paham, memang segala sesuatu itu perlu bukti.

“Kapan aku akan memulai ujiannya?”

“Sekarang … Pergilah bersama dengan Long Yi. Kau akan menemukan orang-orang yang sama mengikuti ujian Naga Langit.”

Long Huo melemparkan setetes esensi darah Naga, tepat masuk ke dalam kening Lin Hao. Saat itu tubuhnya mendadak menimbulkan gejolak energi yang melonjak drastis. Dia merasakan sensasi penuh akan vitalitas murni yang kemudian memenuhi dantiannya. Sayangnya tidak ada tanda-tanda terobosan, ada suatu dinding yang memaksa menahan gejolak kekuatan itu. Hingga tidak bertahan lama sebelum akhirnya gejolak tersebut redup bak tak pernah ada.

Namun, Lin Hao merasakan kekuatan fisiknya meningkat beberapa kali lipat.

“Seharusnya kekuatanku ini sudah berada di ranah Pembentukan Roh. Kalau saja tidak ada larangan dalam penggunaan energi Qi, mungkin sudah menerobos sekarang,” gumam Lin Hao dalam hati.

“Esensi sejati darah naga ini akan mempermudah kamu untuk mengikuti ujian Naga Langit!” ucap Long Huo. Lin Hao mengangguk sebelum dia melangkah mengikuti Long Yi.

***

Ujian Naga Langit baru saja dimulai. Sekitaran tiga puluh orang hadir berpartisipasi termasuk dengan Raja Iblis.

Sosok Lin Hao muncul ditengah-tengah tiga puluh peserta. Kehadirannya cukup menjadi pusat perhatian. Raja Iblis yang melihat itu menaikkan sebelah alisnya. Anak itu, lagi-lagi berhasil lolos.

Tanpa berpikir dua kali dia langsung mengejar dan menyerang Lin Hao. Pertarungan keduanya pecah. Beberapa orang segera memberikan mereka ruang untuk bertarung.

Jika pertarungan sebelumnya Lin Hao berhasil dibuat terdesak dengan sangat mudah, kali ini tampak berbeda. Pemuda itu bisa mengajak Raja Iblis untuk bertarung imbang.

Raja Iblis tak mengerti mengapa ini terjadi, dia benar-benar kesulitan untuk menundukkan anak ini. Setelah melakukan beberapa pertukaran serangan, keduanya sama-sama mengambil jarak.

Lin Hao menampakkan sunggingan kecil, dia benar-benar berhasil mengimbangi Raja Iblis. Berbeda hal dengan Raja Iblis yang merasa semakin geram.

“Bocah, jangan senang dulu, kali ini aku akan benar-benar membunuhmu!”

Raja Iblis mengeluarkan teknik khusus, kekuatannya berlipat hingga mencapai puncak ranah Pembentukan Roh. Setelah itu melesat maju menyerang Lin Hao.

Sayangnya sebelum dia benar-benar berhasil menyentuh pemuda itu, mendadak serangan lain datang dari atas, itu menimbulkan ledakan yang besar hingga mendorong paksa orang-orang yang masuk dalam jarak efek serangan itu.

Raja Iblis dan Lin Hao yang paling dekat sehingga keduanya cukup terkena imbas.

Seorang pria berambut putih yang tidak lain adalah Long Yi melayang di atas mereka.

“Di sini bukanlah area untuk bertarung. Kalian baru bisa saling membunuh di dalam ujian!” Long Yi memberi peringatan sembari mengeluarkan tekanan besar sesaat. Ini cukup membuat mereka yang berada di bawah tertekan.

Setelahnya Long Yi mengibaskan tangan, saat itulah muncul sebuah dinding air yang sangat besar. Para peserta ujian kemudian dipersilahkan untuk memasuki dinding air itu.

Lin Hao menoleh ke arah Raja Iblis, tampak ekspresi kesal ditujukan oleh sosok bermata merah itu. Lin Hao menyeringai. Melihat ini membuat Raja Iblis bertambah geram.

“Jangan senang dulu, Bocah. Aku akan membunuhmu dalam ujian ini.” Selepas mengatakan itu, Raja Iblis lantas melesat cepat masuk ke dalam dinding air itu.

Lin Hao juga tidak diam saja, dia juga ikut masuk, memulai ujian Naga Langit. Begitupun juga dengan para peserta yang lain.