NovelToon NovelToon
Hasrat Tertahan Presdir Tampan

Hasrat Tertahan Presdir Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Nikahmuda / One Night Stand / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:229k
Nilai: 4.9
Nama Author: Emekama

Dibawah umur minggir!
Mengandung banyak bawang!


"Ini adalah pertama kalinya, setelah sekian lama kujaga, aku benar-benar sudah memberikannya pada malaikat pelindungku selama ini, seorang most wanted di sekolah. Pria yang diam-diam juga aku kagumi, " ucap seorang gadis yang sedang duduk di atas ranjang sambil berlinang ari mata. Ia menutupi tubuh polosnya dengan selimut tebal yang ada di sana.

Gadis yang selalu menjadi pusat perhatian bagi kaum Adam itu, hidupnya jauh dari kata tenang, ia kerap mendapatkan pembullyan dari teman-temannya.

Bahkan ia tidak bisa mempertahankan harga dirinya.

Lebih sialnya lagi, ia dipaksa menikah dengan pria yang sama sekali tidak dia cintai, bahkan usianya terpaut sepuluh tahun lebih tua darinya.

Mampukah Arneta Anindya Putri melewati semua ujian dalam hidupnya, akankah dia mendapatkan kebahagiaan di akhir cerita nanti? Siapa pria yang akan menjadi pelabuhan cinta terakhir Arneta?



Cover by_pinterest. Edit by_emekama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emekama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps.3

Keesokan harinya, di sekolah.

Seperti hari biasa Arneta selalu menyiapkan mentalnya untuk pergi ke sekolah. Karena ia tidak pernah tahu apa yang akan dialaminya hari ini. Ia berangkat dari rumah penuh dengan keyakinan bahwa ia pasti bisa melalui setiap situasi walau tiak mudah.

Perjalanan dari rumah menuju sekolah memakan waktu sekitar lima belas menit dengan menggunakan kendaraan roda dua.

Tiba di sekolah, gadis itu langsung memarkirkan motor bebeknya.

Berkat obat yang ia minum kemarin sore flunya kini sudah agak mendingan. Ia terima kasih banyak atas pertolongan manusia misterius kemarin. Kalau bukan karenanya, ia hari ini tidak mungkin bisa pergi ke sekolah untuk menuntut ilmu.

"Terima kasih orang baik, berkat obat darimu aku bisa sekolah hari ini," ucap Arneta setelah memarkirkan motornya.

"Apa keadaanmu sudah membaik?" sahut seorang pria dari arah belakang Neta.

Gadis itu menghentikan langkahnya dan menoleh.

Pria tampan yang misterius itu berjalan semakin mendekat ke arahnya.

Tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba pria tampan itu menaruh satu tangannya diatas dahi Neta. Memastikan bahwa demam gadis itu sudah sembuh.

Mendapat perlakuan dari sosok tampan bak malaikat itu membuat jantung Neta berdegup kencang.

Astaga terlalu dekat dengan pria ini nggak baik buat kesehatan jantung, batin Arneta.

Neta segera menyadarkan dirinya dari dunia fantasy tentang pria bak malaikat yang ada di depannya itu.

"Ma-maaf aku sudah terlambat!"

Bukannya bertanya apakah pria itu yang memberikannya obat.

Neta malah balik badan dan berlari kecil ke ruang kelasnya dengan perasaan campur aduk, degup jantungnya sudah tak bisa terkontrol lagi. Pipinya pun kian memanas, ia tak sanggup jika harus berlama-lama dekat dengan pria asing yang tampannya tidak ketulungan itu. Bisa-bisa demamnya kumat karena terlalu lama berdekatan dengan pria asing itu.

Ini juga kali pertama ada seorang pria tampan dan baik yang memperlakukannya dengan lembut. Sejak ia masuk sekolah menengah atas, pria yang selalu menolongnya itu selalu memakai hoodie dan masker agar wajahnya tidak kelihatan. Namun, sekarang ada seorang penolong tampan bak malaikat, apakah mereka adalah orang yang sama. Neta belum mau memikirkannya lebih jauh.

Memang banyak pria yang menyukainya sejak kecil. Bahkan hampir setiap hari ia digoda oleh para pria itu. Namun, sikap Neta biasa saja. Ia menganggap godaan dari para pria itu hanya bualan biasa dan tak sungguh-sungguh. Inilah pertama kalinya dia mendapat perlakuan spesial dari pria asing yang tampannya mengalahkan artis korea, menurut Neta.

Pria itu hanya bisa berdiri memasukkan kedua tangannya ke dalam saku hoodie yang ia kenakan, ia tersenyum tipis melihat kepergian Neta dengan keadaan gugupnya.

"Di sekolah ini hanya kamu yang tidak mengenaliku, gadis b0doh," gumamnya lirih.

Rupanya sejak tadi ada tiga perempuan berdiri dari kejauhan sedang menatap Neta dan pria itu mengobrol. Ketiga perempuan itu sudah berapi-api melihat kedekatan si pria tampan dengan gadis idola para wanita. Tak bisa dipungkiri mereka terlihat sangat serasi.

"Rubah itu sudah menunjukkan ekornya, bahkan dia berani mendekati most wanted di sekolah kita, dia harus benar-benar diberi pelajaran kali ini!" ucap gadis itu dengan perasaan kesal. Kedua tangannya mengepal erat siap meninju siapa pun yang mendekatinya.

"Aku setuju, nanti kelas dia ada mata pelajaran olahraga, aku ada rencana untuk memberi pelajaran rubah betina itu," balas temannya dengan seringai licik dari sudut bibirnya.

"Kita lihat saja setelah ini apa dia masih berani mendekati pangeran kita, heh!" timpal gadis ke tiga.

.

Setelah istirahat pada jam pertama, hari ini mata pelajaran di kelas Neta adalah mata pelajaran olahraga.

Ada seorang pria dari kelas lain berlari kecil ke arah Neta yang baru saja mengganti pakaiannya dari toilet.

"Neta! Neta!" teriak pria itu dengan napas terengah-engah, Neta hanya memicingkan Matanya melihat pria tak dikenal itu  menyerukan namanya.

"Arneta, kamu di suruh mengambil peralatan olahraga sama Pak Dono," ucap pria itu seraya mengatur napasnya.

"Oke," balas Neta singkat.

Tak ingin banyak bertanya, Neta langsung menyetujuinya tanpa ragu.

Pria itu mengacungkan jempol pada ketiga gadis yang berdiri tak jauh dari tempat Neta berbincang dengan pria pembawa pesan itu.

Gadis mungil tersebut hanya bisa pasrah, karena memang dialah yang biasanya secara suka rela membantu Pak Dono, guru olahraga untuk mengambil peralatan.

Kebetulan gudang tempat penyimpanan peralatan olahraga berada dekat dengan kolam ikan yang ada di bagian belakang sekolah.

Neta berjalan seperti biasa melewati jalan setapak yang dikelilingi oleh rumput hijau dan ilalang, di dekat kolam ikan itu.

Seorang gadis muncul dari arah belakang Neta dan mendorongnya hingga terjatuh ke dalam kolam tersebut.

Byur!

Meskipun kolamnya tak terlalu dalam, tetapi kolam itu sangat dalam bagi Neta yang sama sekali tidak memiliki kemampuan berenang.

"To ... tolong!" teriak Neta sambil mengulurkan tangannya pada ketiga gadis yang hanya melihatnya dengan tatapan bahagia.

Ketiga gadis itu berdiri di tepian kolam, sambil memperingatkan Neta.

"Makanya jadi cewek itu jangan kegatelan, sampai berani dekat-dekat dengan pangeran yang ada di sekolah kita, rasain sendiri tuh akibatnya!" teriak gadis yang memiliki rencana licik itu.

"Heh! Dasar, kalau kamu berani dekat-dekat lagi dengan tuan muda kita bisa melakukan yang lebih kejam dari pada ini!" timpal temannya.

"Sukurin! Wlek!" imbuh gadis yang ke tiga sambil menjulurkan lidahnya.

Setelah melemparkan beberapa kalimat yang tak mengenakkan hati itu, mereka bertiga pergi dari sana. Mereka berlenggang dengan sombong seperti tak melakukan suatu kejahatan.

Samar-samar gadis itu bisa mendengar apa yang mereka katakan.

Setelah lima menit berlalu dan bertahan dalam keadaan setengah berdiri, kaki Neta terkulai lemas tak bisa menahan tubuhnya lagi agar tidak tenggelam.

Mata Neta masih terbuka namun kakinya sudah lemas di dalam sana.

Tolong! Batin Meta saat mendapati bayangan hitam sedang berdiri di tepian kolam. Ia mengangkat satu tangannya sekuat tenaga agar seseorang yang sedang berdiri disana dapat menolongnya.

Dengan susah payah Neta akhirnya berhasil mendapatkan perhatian dari sosok tersebut.

Sosok tersebut duduk dan melihat betul-betul apa yang terjadi di depannya.

"Apa ada ikan mati?" tanya pria itu saat mendapati kolam ikan tersebut berombak.

Pria itu mempertajam penglihatannya sekali lagi.

"Rupanya bukan ikan, itu...itu tangan manusia," ucap pria itu sambil berlari terbirit-birit meninggalkan tempat tersebut.

Neta meminum air yang ada di kolam itu terlalu banyak, ia tak bisa bertahan di dalam sana lebih lama lagi. Kesadaran pun semakin pudar dan lama-lama hilang.

Tolong, siapa pun tolong aku, batin Neta sebelum benar-benar memejamkan matanya.

.

.

.

1
Sri Siyamsih
lanjut k
M Nurhalimah
udah berapa bab masih cerita Arneta dan Arsen di hotel
M Nurhalimah
nikah dulu cepet
Neng Saripah
minta d tampol c arsen 😂😂
Sri Siyamsih
arsen modus trs deh 🤭
Lilik Juhariah
iseng Banget dengkur di rekam
M Nurhalimah
dah nikahin aja biar gak terus nahan
Sri Siyamsih
he he arsrn iseng juga y. lnajut k upnya 💪😁
M Nurhalimah
gas keun akad nikah
RaVaNieZka
TOP
Sri Siyamsih
lanjut k upnya
Sri Siyamsih
ah delia kl ini nggk peka, 😁
🍉 Chin-mae 😕
apa Arsen mau menolongnya 😁, up thor yg bnyk
Ripah Ajha
beliin pembalut sen,🥰
Susanty
Assalamualaikum

Hai Author....
Aku suka bgt sama ceritanya, romantis.
suka sama karakter Arsen yang setia, penyayang dan Bucin .
ceritanya gak berbelit-belit, penulisannya juga bagus, kata²nya mudah di pahami.
semangat trs dalam menulis Thor
update yang banyak,dan semoga banyak pembacanya, karna Cerita sebagus ini masih sedikit yang baca..
TereLea(♥ω♥ ) ~♪: Walaikum salam ♡
terima kasih dukungannya 😍
total 1 replies
Ripah Ajha
lagi dong Thor🥰
Susanty
ceritanya menarik bgt.
aku suka sama pemeran utamanya, kuat,tangguh dan cerdas
Ryani
aghhh tanggung🤣🤣
Sri Siyamsih
lanjut k upnya yg byk 😁🙏
Ryani
perjelas dulu status mu bego, minta di cerain kek
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!