NovelToon NovelToon
Dokter Alisha Istri Calon Pewaris

Dokter Alisha Istri Calon Pewaris

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:208.5k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Semua sudah diatur kita hanya menikmati alur yang sudah ditentukan dan juga ditakdirkan untuk kita.

Alisha seorang Dokter umum yang mengambil spesialis di salah satu rumah sakit. Wanita cantik yang sehari-hari menggunakan hijab yang memiliki wajah teduh yang menenangkan semua orang yang siapa saja melihat dirinya.
Siapa sangka calon pewaris rumah sakit itu dijodohkan pada dia.
Dalam usia yang sangat muda Alisha harus menikah dengan Adrian sang calon pewaris rumah sakit. Adrian sangat terpaksa menikah dengan Alisha. Karena tidak ingin hak waris rumah sakit jatuh kepada orang lain.

Pernikahan yang indah yang pernah menjadi impian Alisha yang ternyata tidak sejalan dan semulus itu. Bagaimana tidak dia harus menikah dengan laki-laki yang tidak menginginkannya.

Alisha harus menjalani rumah tangganya yang tidak seperti rumah tangga pada umumnya. Laki-laki yang dia nikahi bersikap tidak baik.

Lalu apakah Alisha akan bertahan dalam pernikahannya atau justru akan mundur?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 4 Ancaman.

Adrian jelas begitu terkejut mendengar permintaan Eyang dan apalagi semua orang yang ada di ruangan itu. Termasuk Agni, Erlangga dan juga Feny yang merasa permintaan sang Eyang.

"Apa-apaan ini Eyang. Pernikahan apalagi yang Eyang katakan, telingaku sudah sakit mendengar semua ini. Ini terus yang Eyang katakan dan sudah berapa kali aku mengatakan jika aku tidak ingin menikah dengan pilihan Eyang!" tegas Adrian yang pasti marah dan sepertinya ini bukan permintaan yang pertama kali.

Agni hanya menghela nafas yang sudah tahu kelanjutan dari cucu dan Eyang itu yang akan bertengkar setelah itu. Namun Feny kembali melihat ponselnya yang cuek saja.

"Eyang tidak ingin mendengar penolakan dari kamu, kamu harus menikah secepatnya dengan pilihan Eyang dan tidak ada protes!" tegas Eyang.

"Aku tidak ingin menikah dengan siapapun dan apalagi pilihan Eyang. Aku hanya akan menikah dengan Freya kekasihku!" tegas Adrian membantah.

"Eyang sudah melarang kamu untuk berhubungan dengan wanita itu dan kamu harus mengakhiri hubungan kamu dengan wanita itu dan kamu masih saja tidak mendengar dan terus menjalin hubungan dengan dia. Kamu benar-benar ingin melawan Eyang," nada suara Ambar sudah semakin tinggi yang membuat Erlangga panik akan berpengaruh pada kesehatan Ambar.

"Aku tidak punya alasan untuk tidak menjalin hubungan dengan Freya. Dia adalah wanita yang aku cintai dan jika aku menikah, aku hanya akan menikah dengan dia!" tegas Adrian.

"Kamu benar-benar ingin membantah Eyang," sahut Eyang.

"Ini adalah masalah kehidupan pribadi dan Eyang jangan pernah ikut campur dan apalagi harus mengurus pernikahanku dan mengurus siapa yang menjadi istriku. Semua keputusan ada padaku! Aku yang menjalankan semuanya!" tegas Adrian dengan penuh penekanan dan langsung pergi dari hadapan Eyang.

"Kalau begitu jangan kamu harap, rumah sakit ini akan menjadi milik kamu," langkah Adrian terhenti ketika mendengar pernyataan dari Eyang yang lebih mengejutkan dari pada memerintahkan untuk menikah.

Bukan hanya Adrian saja yang kaget pasangan suami istri itu juga terkejut dan juga Feny yang sejak tadi hanya dia bermain ponsel yang tidak peduli dengan apa yang dibicarakan orang-orang di sana juga kembali mengangkat kepala melihat orang-orang yang berdebat itu.

"Bukan hanya kamu cucu Eyang satu-satunya. Eyang masih mempunyai Gama dan orang yang menikah dengan pilihan Eyang yang akan mendapatkan warisan atas rumah sakit Medical Center dan kamu sebaiknya mengundurkan diri jadi komisaris di rumah sakit!" tegas Eyang yang tiba-tiba memberikan ancaman.

Bukan hanya ancaman kepemilikan rumah sakit. Tetapi juga menyuruh Adrian meninggalkan rumah sakit itu dengan jabatan tinggi yang dia miliki di sana dan dia di gadang-gadang menjadi pewaris utama. Tetapi sepertinya kata pewaris tidak akan jadi lagi.

Adrian kembali membalikkan tubuh dengan memperlihatkan ekspresi yang schok saat mendengar pernyataan dari Eyang.

"Apa kata Eyang?" tanya Adrian sekali lagi yang ingin memastikan.

"Rumah sakit ini dan juga seluruh anak-anaknya di kota-kota besar maka diwariskan kepada Gama. Bukan hanya kamu yang memiliki tanggung jawab atas rumah sakit. Tetapi Gama juga punya hak yang sama dan siapapun yang menikah dengan pilihan Eyang, maka dia yang akan menjadi CEO rumah sakit dan memiliki rumah sakit. Kamu cari saja rumah sakit yang bukan warisan Eyang dan kamu bekerjalah di sana. Jika tidak ingin mendengarkan Eyang!" tegas Eyang.

"Ma!" tegur Agni.

"Aku tidak bicara dengan kalian dan jangan ikut campur. Aku yang memiliki kuasa dan berhak menentukan!" tegas Eyang yang ternyata tidak ingin mendengarkan protes dari siapapun.

Adrian sejak tadi diam saja dengan wajah yang terlihat tampak tidak terima. Tetapi sama sekali tidak bisa mulutnya untuk berbicara dan hanya tangannya hanya terkepal yang benar-benar sangat marah.

"Jadi menikahlah dengan gadis pilihan kamu dan hidup bersamanya dan juga cari kehidupan kalian sendiri dan jangan ganggu harta Eyang. Bukankah gadis yang kau puja-puja itu akan hidup memulai dari nol denganmu," ucap Eyang dengan menantang.

Adrian yang tidak mengatakan apa-apa dan terlihat marah yang langsung keluar dari ruangan tersebut. Suara pintu yang tertutup dengan kuat sudah menjelaskan betapa emosinya seorang Adrian.

Langkahnya yang begitu sangat cepat, dengan amarah di wajahnya yang ingin segera diledakkan yang benar-benar sangat muak dengan permintaan sang Eyang dan sekarang sudah mulai memberikan ancaman besar.

Bruk.

Karena tidak melihat jalan saat ingin berbelok yang akhirnya Adrian menabrak seseorang yang sedang membawa peralatan medis kecil seperti gunting dan lainnya. Akibat tabrakan itu benda berserakan di lantai dengan suara jatuh yang cukup berisik.

"Astagfirullah!" ucap wanita itu yang tak lain adalah Alisha yang melihat ke bawah bagaimana alat-alat itu berantakan.

Alisha mengangkat kepala dan melihat pria tersebut. Lalu Alisha kembali menundukkan kepala yang rada-rada takut.

"Maafkan saya, Pak!" ucap Alisha dengan sedikit takut karena mengenali siapa pria itu dan siapa lagi jika bukan komisaris rumah sakit yang pasti dia tahu betul.

"Apa kau tidak bisa berjalan menggunakan mata?" tanya Adrian yang terlihat begitu kesal yang menyalahkan Alisha.

"Saya tidak sengaja. Saya minta maaf," ucap Alisha yang masih saja menunduk dengan gugup.

"Gunakan matamu saat berjalan!" tegas Adrian semakin marah.

Adrian malah menyalahkan Alisha dan jelas-jelas Adrian yang salah yang berjalan tidak menggunakan mata dan berjalan penuh dengan emosi.

"Pak Adrian!" sapa Dokter Katty yang melihat Adrian dan Alisha membuat dia langsung menghampiri Adrian.

Mata Katty yang melihat alat-alat itu yang berantakan di atas lantai dan juga melihat wajah Adrian yang tampak marah dan melihat ke arah Alisha yang terlihat takut.

"Astaga Alisha kamu benar-benar sangat ceroboh," Dokter itu langsung menyalahkan Alisha yang sudah bisa mengambil keputusan jika Alisha membuat kesalahan.

"Maafkan saya Dokter! Saya tidak sengaja!" ucap Alisha menunduk.

"Pak Adrian, Maafkan junior saya ini. Dia baru saja mengambil spesialis di rumah sakit ini dan memang dia sangat ceroboh. Saya akan coba bicara pada dia agar tidak melakukan hal ini lain kali," ucap Katty yang terlihat memburukkan nama Alisha.

"Ini akan menjadi tanggung jawab saya untuk kedepannya hal ini tidak akan terjadi lagi," lanjut Katty lagi.

"Bereskan semuanya!" titah Adrian yang langsung pergi dari hadapan 2 Dokter itu.

Alisha yang langsung buru-buru berjongkok untuk mengambil alat-alat medis tersebut.

"Kamu itu benar-benar sangat ceroboh Alisha. Apa yang kamu lakukan hanya membuat masalah saja. Kamu itu sebenarnya lulus ke Dokteran apa tidak?" Katty yang malah marah-marah kepada Alisha sembari Alisha mengutipi semua barang-barang itu.

"Maafkan saya Dokter, saya benar-benar tidak sengaja," ucap Alisha.

"Awas saja jika kamu melakukan hal ini lagi!" tegas Dokter Katty yang langsung pergi.

Alisha hanya menghela nafas. Padahal dia tidak salah dan di salahkan habis-habisan. Belum lagi Katty yang tidak tahu apa-apa dan juga ikut-ikutan menyalahkan dia.

"Sebenarnya aku sedang mengambil spesialis atau baru masuk kuliah. Kenapa orang-orang di rumah sakit ini memiliki wajah yang menyeramkan dan seperti aku di ospek saja," batin Alisha yang lama kelamaan dia juga bisa tidak tahan karena mendapatkan perlakuan yang tidak baik.

Bersambung

1
Kasih Bonda
next thor semangat
ainuncepenis
Namanya juga belum cinta kak?
enungdedy
ini kpn ya mreks mngatakan saling cinta...knp semua kaku ya😄
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Kasih Bonda
next thor semangat
ErNawati
lanjutttt, smngat trus buat author 👍
Kasih Bonda
next thor semangat
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Kasih Bonda
next thor semangat
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Nyoman Sumertini
lanjut thor
Reni Anjarwani
doubel up thor yg banyak
Kasih Bonda
next thor semangat.
Kasih Bonda
next thor semangat
ainuncepenis
bukan lama kak sebenarnya. Sistemnya yang bermasalah kak. Saya up dari tadi pagi.
Kasih Bonda
next thor semangat
Reni Anjarwani
lama upnya sekali up beberapa bab keten thor
Anonymous
Kak ini emang error yah ? Episode terbarunya gak bisa kebuka huhuhu
ainuncepenis: Memang eror kak semalam. bagaimana kak? apa udah kebuka kak
total 1 replies
siti sopinah
karya yg bagus
Milla
nex min
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!