Kirana Putri, seorang gadis cantik dan baik hati, tanpa disadari jatuh cinta pada seorang pria misterius bernama Dirga Praditama. Namun, Kirana tidak tahu bahwa Dirga sebenarnya menyimpan dendam mendalam terhadap masa lalu keluarga Kirana yang telah merenggut kebahagiaan keluarganya. Dalam perjalanan kisah cinta mereka, Kirana dan Dirga dihadapkan pada berbagai rintangan dan konflik hingga pada suatu hari Kirana pergi meninggalkan Dirga tanpa jejak.
Akankah cinta mereka mampu menyatukan keduanya, ataukah mereka harus rela berpisah demi kebahagiaan masing-masing? Hanya waktu yang akan menjawabnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meindah88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.3
Di tengah keramaian seorang pemuda merayakan keberhasilan bersama teman-temannya. Pemuda tersebut tidak ingin melewatkan momen berharga itu. Beberapa batang rokok yang sudah dinikmatinya dan itu membuatnya makin frees untuk berpikir.
" Dirga, kapan kamu berangkat ke Jakarta ?
Tanya seorang wanita sahabat bernama Bianca.
" Tidak lama lagi, tinggal menunggu waktu.
" Kenapa ? " Tanyanya balik.
" Tidak ada kok," ucap Bianca gugup.
Dia menatap wajah tampan milik sahabatnya itu dengan penuh dambah. Ingin mengungkapkan perasaannya, takut ditolak.
" Dir, apa boleh aku tanya sesuatu, " ucapnya sedikit ragu.
" Tanyakan saja Bianca, kenapa harus ragu ?
Bianca makin gugup, dan dia berusaha menetralkan perasaannya.
" Boleh kita mencari tempat yang lebih nyaman, tidak baik di sini banyak orang. " Ucapnya.
Dirga menyetujui lalu keduanya mencari tempat makan untuk mereka berdua.
" Mau pesan apa, Dir ? " Hari ini aku yang traktir.
Dirga tersenyum tipis menyambut kebaikan sahabatnya itu.
" Samakan saja dengan pesananmu, aku tidak ada masalah, "ujarnya.
Tidak lama kemudian makanan Keduanya datang, baik Dirga maupun Bianca makan dengan lahapnya.
" Dirga, aku suapin ya, " ucapnya.
Dirga menerima suapan dari sahabatnya itu, sedangkan Bianca tersenyum bahagia dengan kebersamaan keduanya.
" Katanya tadi kamu ingin mengatakan sesuatu, apa ? " Ujar Dirga mengingatkan sahabatnya.
" Kamu harus janji tidak akan marah.
" Kenapa aku harus marah ?" Katakan saja !
" Apa kamu mencintai seseorang ? " Tanya Bianca hati-hati.
" Hahaha, kenapa kamu tiba-tiba mengatakan itu? " ujar Bima disertai kekehannya.
" Aku nanya serius Dirga, tapi kamu menanggapi caandaan saja," Bianca cemberut.
" Maaf..maaf. Okay, puas !
Bianca tersenyum lalu memegang lengan sahabatnya itu kemudian keduanya saling memandang. Tatapan Bianca sangat lembut pada pria yang ada di depannya tersebut, sedangkan Dirga menatapnya bingung dengan apa yang dilakukan sahabatnya Bianca.
" Ada apa ? " Ujar Dirga bingung.
" A- aku menc..
" Hei, Dirga.. ternyata kamu ada di sini tidak mengajak kami.
Panggil salah satu teman geng Dirga.
Ucapan Bianca terpotong dan gadis itu sangat kesal melihat kedatangan teman Dirga.
" Wow, pantesan melarikan diri dari kami, ternyata kamu sedang bersama cewek cantik ini," goda temannya.
Dirga memutar bola mata malas menanggapi ucapan temannya.
" Ada apa mencariku ? " Ujar Dirga kesal.
" Santai, woy !
" Bagi rokok dong !
Dengan malas Dirga meletakkan rokok di meja depan temannya.
" Aku pulang duluan, " ujar Bianca tiba-tiba.
Dirga bisa melihat kekesalan di wajah sahabatnya itu karena kedatangan Reihan temannya.
" Pacar kamu kenapa ?
" Pacarmu tidak suka aku di sini, " sinis Reihan.
" Bagus lah kamu tahu diri, " Dirga tak kalah sinisnya.
" Kamu juga kesel aku ada di sini, bangsat lho, aku pergi.
Dirga menggeleng-geleng melihat tingkah temannya Reihan seperti anak kecil.
Dirga menyusul Bianca yang pergi duluan, dia sangat tahu seperti apa sahabatnya itu ketika sedang marajuk.
" Pik, pik ."
Suara klakson motor membuat Bianca kaget dan segera dia menoleh.
" Jalan yuk !" Ajak Dirga
Hati Bianca berbunga-bunga mendapat tawaran dari seseorang yang didambakan selama ini. Dengan cepat Bianca duduk di belakang Dirga.
" Kita mau ke mana Dir ?"tanyanya.
" Kemana aja, terserah kamu !
Dengan sengaja Bianca memeluk Dirga, namun yang dipeluk merasa risih mendapat perlakuan seperti itu oleh lawan jenis.
" Kenapa tegang ? " tanya Bianca pura-pura tidak tahu.
" Jauhkan tanganmu ! " kesal Dirga tidak suka.
Bianca tidak peduli, justru dia memeluk Dirga makin erat.
Dirga capek menegurnya, dia membiarkan sahabatnya itu memeluknya sesuka hati.
Hanya beberapa menit perjalanan, Dirga dan Bianca sampai di sebuah pantai.
" Wah, aku sangat menyukai suasana di sini Dir. " Ujar Bianca tak lepas dari senyumnya.
" Ya, suasananya memang Indah, sejuk dipandang mata. " Ujar Dirga menambahkan.
Keduanya berpose, masing-masing mengambil gayanya sendiri.
Kemudian Bianca menyuruh orang untuk memfoto dirinya dengan Dirga, kini keduanya berfoto tampak mesra seperti pasangan kekasih.
"Cvp !
Bianca mencivm pipi Dirga dan itu terlihat indah pada foto mereka berdua.
Dirga kesal pada Bianca yang selalu ingin melakukan sesuka hatinya.
" Jangan melakukan itu lagi ! " ujarnya menatap tajam Bianca.
Bianca tidak peduli dengan ucapan Dirga, baginya itu sudah sering terjadi.
Dengan hembusan angin segar di pantai itu membuat dua sejoli itu lupa untuk pulang.
Bianca sengaja belum ingin pulang karena ingin menikmati momen bersama sahabat itu.
Tidak lama lagi mereka berpisah, dan Bianca akan memanfaatkan hari kebersamaannya dengan sahabatnya.
" Dirga, ayo kejar aku! " teriak Bianca.
Dirga tidak menghiraukan teriakan Bianca, dia hanya menikmati suasana sejuk pantai itu.
Bianca kesal dengan Dirga melihat sahabatnya tidak peduli dengannya.
Dengan sengaja Bianca mel0mp4t ke pantai yang airnya tidak terlalu d4lam. Dirinya dengan sengaja berteriak mengerjain temannya.
" T0l0ng ! T0l0ng ! T0l0ng !
Teriak seorang gadis dan Dirga menoleh kearah suara tersebut.
" Bianca, "teriak Bima p4nik.
Dengan gerakan cepat Dirga m3lomp4t ke dalam air tersebut mer4ih Bianca.
Orang-orang yang ada di pinggir pantai itu bert3riak ikut p4nik melihat keduanya.
" Cepat t0l0ng mereka, Pak !" ujar orang -orang pada tim peny3lamat.
Orang-orang di sekitar mereka ikut mengerumuninya melihat apa yang terjadi.
" Bianca, " panggil Dirga m3ngkh4watirk4n sahabatnya.
Kini Dirga basa kuyup akibat men0long Bianca, namun dirinya pun tidak tahu kalau Bianca hanya pura-pura. Lagian airnya sangat dangkal, bagaimana Dirga tidak menyadarinya.
" Cuaca sekarang kurang bagus dek, jadi jangan jauh-jauh jika ingin berenang di pantai!"
Salah satu anggota tim penyelamat berucap mengingat keduanya.
" Terima kasih banyak atas pertolongannya pak. " ujar Dirga berterima kasih.
" Jika tidak ada orang itu, 3ntahlah n4sib kami bagaimana?" gumam Bima.
Dirga mendekati Bianca yang berusaha mengeringkan pakaiannya.
" Apa kamu baik- baik saja?" ujarnya penuh kekhawatiran.
Bianca yang mendapat perhatian penuh pada Dirga , kini berubah senyum-senyum sendiri melihat perubahan Dirga padanya.
Bianca memeluk Dirga menangis seolah ketakutan.
" Apa yang kamu lakukan, Bianca ?
" Bagaimana seandainya kamu tidak t3rt0l0ng?" Jika terjadi s3su4tu padamu, aku yang bert4nggung j4wab.
" ujar Dirga kesal pada tindakan ceroboh sahabatnya.
" Maaf, aku menyusahkanmu," ucapnya menangis.
Dirga menghelah napas dalam-dalam, meredakan emosi yang hampir meledak.
" Ya udah, kita pulang sekarang ! " ajaknya lalu beranjak pergi dari tempat itu.
Bianca berhasil mengelabuhi sahabatnya itu, ia berhasil mengobrak abrik perhatian Dirga.
"Drrrrt..Drrrrt.. Drrrrt..
Ponsel Dirga berbunyi, seorang wanita yang dia sayangi menelpon.
" Hallo Bu, Dirga baru mau pulang," ujarnya cepat tanpa menunggu apa yang dikatakan sang ibu.
" Ibu tunggu sayang, jangan balapan saat mengendarai motor ! " ujar sang ibu mengingatkan putranya.
" Baiklah sayang, " candanya.
Auliyah tersenyum mendengar sang putra menggodanya.
Bianca menatap wajah tampan sahabatnya, dia ingin menatap dengan sepuasnya sebelum mereka berpisah.
" Kenapa menatapku seperti itu ?
Bianca gugup seketika merasa kepergok seperti maling yang habis mencuri.
" Pakai jaket ini, ntar kamu tambah dingin.
" Kamu pakai apa ? Pakaian kamu juga basah.
" Jangan pikirkan aku, hal seperti ini sudah biasa. " ujar Dirga.
Kemudian pemuda itu melajukan motor dengan kencang.
" Pelan-pelan, Dirga! Bagaimana kalau kita jatuh." ujar Bianca agak ketakutan.
" Tenang saja, kita akan baik-baik saja.
Tidak lama kemudian Bianca sampai depan rumah megahnya.
" Makasih ya Dir, " ucap Bianca, berharap dirinya bisa kembali menikmati momen indah bersama Dirga.
Dirga melajukan motor dengan kecepatan sedang dengan menikmati angin di sore itu.
" Ya ampun, Dirga, kenapa pakaianmu basah kuyup gitu nak ?
Auliyah kaget melihat putranya yang berpakaian lusuh seperti sekarang ini, Dirga yang selalu berpenampilan rapi, tiba-tiba berpakaian tak karuan pulang ke rumah.
" Dirga boleh masuk ?
Auliyah memukul lengan putranya yang selalu saja bercanda, Dirga tidak pernah serius jika bersama sang ibu.
Dirga berlalu memasuki kamar mengganti pakaian yang basah itu.
" Ini gara-gara Bianca, "gerutunya kesal.
Dengan sekejap Dirga mengganti pakaian, karena lelah dia pun merebahkan tubuh atletisnya di kasur empuknya.
Dirga menatap langit-langit kamar, dengan sesaat, terlintas seseorang dibenaknya yang akhir-akhir ini memenuhi ruang hatinya.
" Kenapa aku memikirkan perempuan itu ?
" Hupps.."Dirga menghembuskan nafas kasarnya.
" Tidak lama lagi aku akan kembali ke Jakarta, dan aku akan melanjutkan misi ku yang tertunda.
" Kita lihat saja, seperti apa reaksi ibu gadis itu setelah berhasil aku dapatkan.
" Dia akan merasakan seperti apa kehilangan orang yang kita sayangi.
Dirga bangun mengambil sebatang rokok lalu menyesapnya dengan nikmat.
Di depan jendela, Dirga menengadah menatap bintang-bintang yang terpancar Indah di langit.
" Hidup tak seindah dirimu, " ujar Dirga menengadah ke atas langit.