Hasrat Tertahan Presdir Tampan

Hasrat Tertahan Presdir Tampan

Eps.1

Arneta Anindya Putri, gadis berusia tujuh belas tahun. Terlahir dari keluarga sederhana dan jauh dari kata cukup, sebab ayah kandung Arneta sering sakit-sakitan.

Ayah Arneta yang biasanya ia panggil dengan sebutan 'Bapak' hanyalah seorang tukang kebun di perumahan elit yang ada di daerah tersebut.

Sedangkan ibunya juga hanyalah seorang pembantu rumah tangga.

Kedua orang tuanya pulang ke rumah ketika hari sudah mulai larut. Wajah mereka terlihat sangat kelelahan.

Arneta takut untuk menyapa kedua orang tuanya itu, bahkan hanya untuk menanyakan bagaimana keadaan mereka saat ini. Gadis itu sudah tahu bahwa kedua orang tuanya lelah bekerja hari ini. Jadi ia hanya pergi ke dapur untuk membuat minuman favorit orang tuanya.

Pukul delapan malam, diruang utama Arneta menaruh dua gelas wedang jahe agar diminum untuk menghangatkan tubuh kedua orang setengah baya tersebut.

Ia bergegas duduk di sebelah Pak Anang dan memijat lembut bahunya.

"Diminum dulu, Pak, Buk!" suruh Arneta memulai pembicaraan.

"Iya."

Jawab kedua orang tersebut secara bergantian.

Arneta adalah anak yang berbakti, lemah lembut dan selalu bertutur kata baik, namun, hidupnya jauh dari kata mewah. Untuk membantu mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga mereka ia sering menjadi guru les anak sekolah dasar. Meskipun sekali pertemuan hanya mendapatkan bayaran dua puluh ribu rupiah per anak, ia tetap bersyukur bisa membeli kebutuhan sendiri dari hasil jerih payahnya.

Sedangkan biaya sekolah selama ini ditanggung oleh pemerintah, dia adalah salah satu anak beruntung yang mendapatkan beasiswa sejak masuk sekolah.

"Gimana sekolahmu hari ini?" tanya Bu Ainun lembut.

"Berjalan seperti biasanya, Bu."

"Syukurlah," jawab Anang dan Ainun serempak.

Meskipun hidup mereka jauh dari kata mewah, tetapi mereka tetap bersyukur.

Apalagi mereka memiliki seorang putri yang mandiri dan berbakti seperti Arneta ini.

Setelah berbincang selama setengah jam, mereka memutuskan untuk beristirahat di kamar masing-masing.

.

Di sebuah sekolah menengah atas, awal semester. Pukul sembilan pagi di sebuah taman, Arneta duduk sendiri sambil mengulang mata pelajaran pagi ini. Itulah salah satu rutinitas yang selalu ia lakukan setiap hari.

"Cih! Lihat bagaimana rubah betina sok suci itu bisa bertahan selama tiga tahun ini, padahal setiap hari di maki ... benar-benar tidak tahu malu!" kelakar sorang gadis lain yang sengaja mencemooh Arneta. Mereka bertiga berdiri tak jauh dibelakang Arneta dengan memberikan tatapan jijik seperti melihat kotoran ayam.

"Heh! Namanya juga rubah. Siapa yang tau kelakuannya yang menjijikkan di luar sana," timpal gadis satunya lagi.

"Mending jangan dekat-dekat sama rubah ini ... nanti kita ketularan jadi rubah!" seru gadis lainnya. Setelah melontarkan beberapa kata pedas tersebut ke tiga gadis itu berlalu dari belakang Arneta.

Arneta yang mendengar hal tersebut hanya bisa menghela napasnya panjang dan meneguhkan hatinya agar tetap tenang seperti biasa.

Bullyan dalam bentuk apapun tidak menjadi masalah bagi Arneta, karena ia sudah mulai kebal dengan hal tersebut, sejak masuk sekolah dasar ia sudah terbiasa menerima cacian dan makian dari teman sebayanya maupun kakak kelasnya.

Di dunia ini siapa yang tidak iri dengan gadis cantik yang selalu bertutur kata sopan, lemah lembut, selalu dipuji oleh guru karena kepandaiannya dan tentu juga menjadi pusat perhatian bagi lawan jenis karena keelokkan yang ia miliki sejak lahir.

Ia masih bisa memberikan toleransi jika para gadis itu hanya menyindirnya, namun jika mereka main tangan tentu Arneta tak hanya tinggal diam.

Setelah selesai mengulang pelajaran, Arneta memutuskan untuk memakan bekal yang ia bawa, sendirian seperti hari-hari biasanya. Tiba-tiba ada seorang gadis sengaja berlari dan menabrak bekal yang Arneta bawa hingga makanan berserakan diatas tanah.

"Ups! Sorry! Sengaja!" ucap gadis yang sengaja menabrak Arneta tadi sambil tersenyum mengejek, gadis ini berbeda lagi dengan ketiga gadis yang memakinya barusan.

Arneta hanya bisa memejamkan matanya, mengambil napas dalam-dalam lalu mengeluarkannya dari mulut secara berulang agar tetap tenang.

"Sabar, Net ... Ini bukan pertama kalinya kamu diperlakukan seperti itu, ingat! Kamu hanya perlu menuntut ilmu dengan baik dan benar agar bisa membahagiakan kedua orang tuamu," gumam Arneta menyemangati dirinya sendiri.

Neta bergegas membereskan wadah makanan yang jatuh ke tanah itu.

Tiba-tiba ada seorang pria berlalu di depan Arneta dan sengaja menaruh dua bungkus donat di bangku yang Neta duduki tadi.

"Eh! Donatmu ketinggalan!" seru Arneta meneriaki pria yang menaruh donat tersebut.

Pria yang hanya kelihatan punggungnya itu berlalu begitu saja tanpa mengucapkan sepatah katapun, ia melanjutkan langkahnya dan semakin menjauh dari tempat Neta berdiri.

"Sebenarnya siapa, sih, pria misterius yang selalu memberiku pertolongan. Makasih ya, aku makan donatnya dulu, kelak aku pasti cari tau siapa kamu sebenarnya," ucap Arneta sambil tersenyum tipis. Kemudian memakan donat tersebut.

Setiap kali ada masalah, ada seorang pria misterius selalu menolong Neta. Ia selalu memakai masker dan hoddie hitam.

Karena banyak yang mengaguminya, bahkan hampir seluruh pria di sekolah berbondong-bondong untuk mendapatkan hati Neta. Maka dari itu gadis tersebut menganggap bahwa pria yang selalu membantunya adalah salah satu pria penggemarnya.

.

.

.

Di dalam kelas, setelah semua mata pelajaran selesai.

"Ini buku catatanmu yang aku pinjam kemarin. Makasih ya!" ujar Vilia teman sekelas Arneta.

"Iya," balas Neta singkat sambil tersenyum tipis ke arah Villia.

Arneta tak pernah merasa ada yang aneh dengan teman sekelasnya yang bernama Vilia itu, karena hanya dia yang selama ini tidak pernah memakinya. Namun, hari ini ia mendapati sebuah kebenaran.

Neta tiba di parkiran, ia mengambil kontak motor bebeknya dari dalam tas. Tiba-tiba Neta mengingat buku catatan yang baru saja dikembalikan Villia masih tertinggal di meja, ia berniat mengambil buku tersebut.

Siapa sangka saat masih di koridor Neta mendengar suara tak asing sedang menyebut namanya.

"Ha-ha-ha! Menurut kalian aku benar-benar berteman baik dengan Arneta rubah b0d0h itu. Mimpi aja kali, aku hanya memanfaatkan dia dengan pura-pura sok baik. Rupanya rubah itu tertipu selama ini," ujar Villia pada kedua temannya.

"Benar juga, ya. Kalau selama ini kita tidak memanfaatkan rubah itu, mana mungkin nilai kita bisa sebagus semester ini. Ha-ha-ha!"

"Benar-benar b0d0h, seperti orang tuanya yang tak berpendidikan itu."

"Ha-ha-ha." seru tawa mereka memenuhi ruang kelas tersebut.

Neta mendengarnya dari luar dengan dada yang terasa sesak. Ia bergegas mengambil bukunya yang ketinggalan.

"Ternyata di dunia ini tidak ada yang benar-benar tulus berteman denganku, mereka hanya memanfaatkanku saja, hiks...." mendengar sendiri perkataan pahit dari mulut gadis yang ia anggap sebagai teman membuat dada Neta terasa sesak, ia pun sampai berlinang air mata.

Setelah ketiga gadis tersebut pergi dari kelas, Neta bergegas masuk mengambil buku dan langsung keluar dari kelas tersebut lalu duduk di bangku taman tempat dimana ia mengulang pelajaran tadi pagi, tiba-tiba cuaca berubah.

Saat ia sedang meratapi kesedihannya, hujan pun turun dengan derasnya.

Air mata Neta terjatuh bersama dengan air hujan siang itu.

Ini kali pertama ia merasakan sakit yang tak tertahankan, bahkan penghianatan dari seorang yang ia anggap teman lebih sakit dari sekedar makian yang keluar dari mulut orang-orang tak berperasaan selama ini.

Tiba-tiba sosok tinggi berhodie menyodorkan payung pada Neta.

Ia memandang pria itu dengan tatapan sendu dan penuh tanya. Siapa dia sebenarnya?

.

.

Terpopuler

Comments

Susanty

Susanty

ceritanya menarik bgt.
aku suka sama pemeran utamanya, kuat,tangguh dan cerdas

2024-09-10

1

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

mampir dan nyimai thor,,,
Arneta penasaran siapakah pri misterius sll dateng pd saat arneta lg mengalami kesulitan,,,
kemungkinan penggemar kl arneta
.

2024-09-02

3

Chen Aya

Chen Aya

mampir thor

2024-08-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!