NovelToon NovelToon
SHOTGUN

SHOTGUN

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Dendam Kesumat / Persaingan Mafia
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Elisabeth Patrisia

Alya Mackenzie Armstrong.

Dia hanyalah gadis berumur 22 tahun yang sudah banyak melewati masa-masa sulit bersama keluarganya. Dia sangat menyayangi keluarganya, terutama adik perempuannya, Audrey.

Hingga suatu saat musuh keluarganya dari masa lalu kembali datang dan menghancurkan semua yang sudah ia lindungi. Ditambah dengan sesuatu mengejutkan yang tak pernah ia ketahui terungkap begitu saja dan menjadi awal kehancuran bagi dirinya.

Apakah Alya masih mampu melindungi keluarganya dari musuh mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elisabeth Patrisia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3rd : Who Are They?

Hari ini adalah hari pertama Audrey memasuki dunia kampus. Yah, Audrey baru saja menyelesaikan sekolah menengah atas. Seperti biasa sebelum memulai aktivitas mereka masing - masing, keluarga Armstrong berkumpul di meja makan untuk sarapan. Jack yang sudah rapi dengan kemeja putih serta jas dan celana yang berwarna senada, yaitu navy. Alya yang sudah siap dengan setelan jas dan celana panjang kotak - kotak berwarna coklat kekuningan dengan dalaman tanktop putihnya. Sedangkan Audrey dengan outfit kampusnya, celana jeans panjang dan kemeja putih polos. Sementara, Aletta memakai dress kuning selutut yang terlihat sangat menawan.

Selesai menyantap sarapan, Jack dan kedua putrinya pun berpamitan dengan Aletta. Kemudian, mereka berangkat menggunakan mobil Range rover hitam milik Jack dan diikuti oleh sebuah mobil sedan hitam yang merupakan mobil dari para bodyguard keluarga Armstrong.

Sesampainya di kampus tempat Audrey kuliah, gadis itu pun turun sembari menyapa Daddy dan kakaknya.

"Bye Daddy... Bye Alya..."

Audrey pun bergegas masuk ke gedung dan diikuti oleh tiga orang bodyguard sang Daddy. Menyadari itu, Audrey hanya menghembuskan napasnya kasar. Tiba - tiba terlintas di benaknya untuk kabur dari jangkauan para bodyguard itu. Audrey pun mempercepat langkahnya tetapi para bodyguard itu juga tetap mengikutinya.

"Haishh..." Audrey pun berlari lalu masuk ke dalam sebuah kelas yang kosong. Audrey memekik saat seseorang membekap mulutnya.

"Sstt... Diam!!!" seru orang itu lalu melepaskan tangannya dari mulut Audrey.

"Siapa kau?" ceplos Audrey dengan alis menukik. Orang itu tersenyum tipis.

"Mark, panggil saja aku Mark" Ucap orang itu sambil mengulurkan tangannya. "Namamu siapa?."

"Aku... Namaku Audrey" jawabnya sambil menjabat tangan orang yang bernama Mark itu.

"Sepertinya mereka sudah pergi" ujar Mark sembari melirik ke jendela.

"Syukurlah!"

"Memangnya mereka siapa?" tanya Mark dengan tatapan aneh.

"Ahh itu... Mereka bodyguardku" tukasnya sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal sama sekali.

"Ohh.. Tunggu aku belum pernah melihatmu? Kau---"

"Iya, aku baru masuk. Sepertinya aku harus pergi" tutur Audrey lalu beranjak dari tempatnya.

Di depan pintu tiba - tiba langkahnya terhenti dan berbalik melihat Mark yang masih melihat ke arahnya.

"Mark?! Danke!"

"Iya"

"See you"

🔫🔫🔫

Setibanya Jack dan Alya di kantor, keduanya bergegas menuju ruang kerja masing - masing. Alya merupakan direktur di perusahaan ayahnya. Walaupun, usianya masih terbilang muda untuk menjadi seorang direktur ditambah gadis itu tak memiliki latar belakang pendidikan yang mumpuni, bukan berarti ia tidak mampu. Justru sebaliknya, karena kemampuan yang dimilikinya lah yang mendasari sang ayah menunjuknya langsung sebagai direktur. Memang baru dua bulan yang lalu, Jack mengangkatnya sebagai direktur, tetapi berbagai pekerjaan yang dilimpahkan padanya dapat ia selesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Bukan hanya itu, Alya juga sangat disenangi karyawan di perusahaan ayahnya. Karena sifatnya yang rendah hati dan ramah meskipun wajahnya terlihat dingin bagi sebagian orang yang baru melihatnya. Gadis itu juga tak segan untuk bergabung dengan para karyawan saat jam istirahat walaupun gadis itu tak banyak berbicara dan hanya memilih mendengarkan guyonan para karyawannya. Tetapi, Alya selalu menyempatkan waktunya untuk bergabung dengan para karyawannya.

"Guten morgen!" sapa Alya pada saat ia melewati para karyawannya yang sudah mulai melakukan pekerjaannya. Mendengar itu, sontak membuat mereka menjawab sapaan Alya serentak.

"Guten morgen! Nona Alya!"

Alya tersenyum mendengarkan sapaan mereka. Kemudian, masuk ke dalam ruangannya. Alya meletakkan tas samping yang ia bawa diatas meja, dan beralih mendaratkan bokongnya pada kursi kerjanya lalu membalikkanya menghadap kaca yang memperlihatkan penampakan kota dari ketinggian sekian.

Alya menopang dagunya dengan salah satu tangannya sembari menatap lurus pemandangan di luar kaca. Tiba - tiba peristiwa penyerangan di rumahnya dua hari lalu kembali terngiang di benaknya.

"Apa tujuan mereka sebenarnya?!" ceplosnya dengan pandangan yang tak fokus sembari menggigit bibir bawahnya.

Pengecut seperti dia kalian anggap jagoan. Bahkan dengan pistolku saja dia sudah takut. Apanya yang jagoan? Apa jagoan takut dengan pistol? Hah?

Alya mendesis saat perkataan perempuan itu kembali terngiang di pendengarannya bagaikan kaset rusak.

"Apa perempuan itu ingin melenyapkanku?! Ceplosnya lagi. "Dan apa kami pernah bertemu?! Perempuan itu berbicara seolah - olah ia tahu tentang diriku. Siapa dia?!" ucap Alya pada dirinya sendiri sambil mengetuk - ngetuk pelipisnya dengan jemarinya. Alya menghela napasnya seakan ingin menjernihkan pikirannya dari kejadian dua hari lalu.

Apa aku harus mengajari Audrey bela diri? Setidaknya untuk berjaga - jaga.

"Apa yang sedang kamu pikirkan, Alya?" seru Jack yang masuk ke dalam ruangan putrinya secara tiba - tiba dan berdiri tepat di samping Alya.

"Daddy?!"

"Apa yang sedang kamu pikirkan?!" tanya Jack lagi lalu mendudukan bokongnya pada meja.

"Apa daddy sudah mengetahui siapa mereka?!" jawab Alya yang justru balik bertanya. Jack menoleh cepat dengan dahi berkerut tetapi tak berlangsung lama.

"Daddy belum bisa memastikan siapa mereka" tukasnya lalu melipat kedua tangannya di dada. Mendengar itu, Alya hanya menghela napas frustasi.

"Apa mereka anak buah Carlos?!" ceplosnya sembari menatap sang ayah yang menoleh padanya. Jack terdiam sesaat mendengar pertanyaan putrinya yang terdengar sedang menginterogasi dirinya.

"Daddy belum bisa pastikan itu. Karena saat ini detektif Henry masih mencari tahu siapa mereka" tandas Jack. "Sebaiknya kamu tidak perlu memikirkan hal itu, biar daddy saja yang mengurusnya" tambahnya lalu beranjak dari tempatnya.

"Daddy tunggu!!!" pintanya. "Apa boleh Alya memberi saran?!" tanya Alya ragu.

"Apa itu?"

"Apa aku bisa mengajari Audrey bela diri? Supa---"

"No"

"Tapi, daddy---"

"No buts anymore."

"Dad?!"

"Kamu lupa tentang kondisinya? Dia terlalu lemah untuk hal seperti itu. Jadi kamu tidak perlu mengajari adikmu melakukan hal itu"

"Okay, i know"

Alya menutup mulutnya rapat - rapat saat ia melihat wajah ayahnya yang terlihat tak suka dengan sarannya. Setelahnya, Jack keluar dari ruangannya.

"Tapi, entah kenapa aku yakin kalo mereka adalah anak buah Carlos!" gumamnya dengan tangan yang terkepal.

"Bukankah sudah lima tahun, Dark Knight tidak perlu berhubungan lagi dengan mereka. Tapi, kenapa tiba-tiba Black Hawk melakukan penyerangan? Apa ada sesuatu yang telah terjadi tanpa sepengetahuan ku?" gumamnya lagi lalu menghela napasnya kasar. Hingga sebuah suara membuyarkan pikirannya.

Drrt... Drrt... Drrt...

Alya merogoh saku jas saat ponsel berdering menandakan ada telepon masuk.

"Halo"

"Kenapa?"

"Alya? Bisakah kau meminta pada daddy untuk tidak membawa mereka, aku merasa risih"

"Hm.. Soal itu kau harus bicara sendiri pada daddy"

"Alya? Please?!"

"Bicarakan itu dengan daddy baik - baik. Daddy tidak mungkin membunuhmu kan?"

"Tapi, Alya! Aku takut bicara pada daddy"

"Kalo begitu beranikan dirimu untuk bicara dengannya.."

"Alya!"

"Sudah dulu, ada sesuatu yang harus aku kerjakan"

"Al..."

Tut... Tut... Tut...

Alya meletakkan ponselnya diatas meja lalu mulai beralih pada kertas - kertas yang menumpuk di sisi kiri meja kerjanya.

💢💢💢

1
anggita
Alya... 👌💪
anggita
like👍+☝iklan... semoga sukses novelnya.
Elisapat17: Thank ypu say❤
total 1 replies
anggita
visualisasi tempatnya... bagus👌
Nanaia
keren
Protocetus
Min kunjungin ya novelku, bola kok dalam saku
ATAKOTA_
Kren bgt ceritanya terus berkembang Thor 😊
Elisapat17: Thank you say🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!