Evelyn Arasely adalah seorang gadis manis yang periang.putri tunggal Bapak Walikota Sofyan Martadinata. kehidupannya yang serba berkecukupan menjadikannya seorang putri di istana sang Ayah. suatu ketika di kampus yang bergengsi tempat dia mengenyam pendidikan, kedatangan seorang Mahasiswa yang tadinya nonaktif namun kembali melanjutkan kuliahnya satu jurusan dengan Evelyn Arasely di Fakultas Hukum dan Tata Negara. Evelyn Arasely sangat tertarik dengan Seniornya itu. Sagara Abhiseva nama sang Senior pria yang sangat pendiam,dingin dan terkesan angkuh,dengan pesona wajah tampannya,kulitnya yang putih dan postur tubuh yang tinggi menjulang, membuat Sagara Abhiseva sangat menarik perhatian kaum hawa di kampus itu,termasuk Evelyn Arasely. hingga suatu saat Evelyn Arasely berhasil merebut perhatian dan hati Sagara Abhiseva. mereka pun menjadi sepasang kekasih yang nampak bahagia hingga terjadi sesuatu kepada keluarga Evelyn Arasely yang membuat mereka terpaksa harus terpisah jauh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon snow white, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 32
Firma Hukum A & E
Mobil Sagara Abhiseva pun tiba didepan lobby Firma Hukum. Sagara Abhiseva segera turun diikuti Evelyn Arasely. mereka pun melangkah masuk,Sagara Abhiseva menggenggam tangan Evelyn Arasely dengan erat,mata para staff yang melihat pun langsung melotot dengan sempurna sambil berbisik-bisik.
Sagara Abhiseva dan Evelyn Arasely langsung menuju lantai dimana ruangan mereka berada.
Berita itu pun langsung menyebar cepat ke seluruh sudut Firma Hukum,tak terkecuali para pengacara muda tersebut,kecuali Zora Wilona yang nampak santai saja.
"Husss... sudah dengar gosipnya,Kak Eve menjalin hubungan sama Pak Sagara Abhiseva" bisik Brianna Helen kepada Zora Wilona
"Hhhmmm sudah tahu,ya sudah... berarti kan jodohnya itu" ucap Zora Wilona tanpa menoleh
"Jodoh? maksud kamu,mereka sudah menikah?" tanya Brianna Helen terkejut
Zora Wilona hanya mengangkat bahunya. Brianna Helen makin penasaran saja.
"Kamu bakal lebih syok kalau tahu siapa suami aku Bri" batin Zora Wilona seraya tersenyum sendiri
"Hei... kenapa senyum-senyum sendiri?" ledek Brianna Helen lagi
"Gak..." jawab Zora Wilona menghindar
Ruangan Sagara Abhiseva
"Pak Sagara berencana go publik sama Nona Evelyn?" tanya Rafael Nelson seraya menatap mereka serius
"Iya,bikin pengumuman digitalnya ya,lengkap dengan foto pernikahan kami hari itu" jawab Sagara Abhiseva
Rafael Nelson terkejut,lalu menatap Evelyn Arasely seraya bertanya ada apa ini. namun Evelyn Arasely pun hanya menggeleng kepalanya.
"Bagaimana hasil rekaman CCTV itu?" tanya Sagara Abhiseva
"Oh ya ini Pak" ucap Rafael Nelson seraya menyerahkan Ipad-nya
Sagara Abhiseva pun mematut layar ipad-nya itu.
"Eve,coba kau lihat apakah mobil ini mengikuti mu?" tanya Sagara Abhiseva
"Hhhmmm... tidak,aku tidak pernah melihat mobil ini" jawab Evelyn Arasely
"Mobil ini mengawasi kita malam itu dari seberang jalan" ucap Sagara Abhiseva
"Ha...?" Evelyn Arasely terkejut
"Ini rekayasa,mereka sengaja mau mencelakaimu Eve" ucap Sagara Abhiseva dengan wajah serius
"Ma... maksud Kak Saga?" tanya Evelyn khawatir
"Rafael,segera buka kasus ini,aku sudah menemukan kunci firewall Lavender" ucap Sagara Abhiseva
"Baik Pak,siap lanjutkan" ucap Rafael Nelson
"Eve,dengarkan aku,tidak lama lagi kasus Ayahmu akan masuk babak baru di persidangan,Ayahmu akan segera mendapat keadilannya" ucap Sagara Abhiseva
"Te... terimakasih Kak,ini lah yang aku tunggu, karena aku yakin Ayah tidak bersalah" ucap Evelyn Arasely
Sagara Abhiseva pun mengaguk pelan.
Nampak Alaska Felix dan Paul Wilson memasuki ruangan Sagara Abhiseva,Paul Wilson nampak melirik sesaat Evelyn Arasely yang duduk disamping Sagara Abhiseva.
Tim Sagara Abhiseva segera menyusun draft pengusulan Peninjuan Kembali kasus terdakwa Sofyan Martadinata. firewall dengan kata kunci Lavender pun berhasil mereka buka perlahan.
"Agency Rosalie Entertainment?" gumam Sagara Abhiseva
"Pak Sagara mengenal perusahaan itu?" tanya Rafael Nelson
"Itu milik Nyonya Rosalie,istri Pak Arthur Hasibuan " jawab Sagara Abhiseva
"Jadi,selama ini,mereka telah melakukan money laundry?" tanya Rafael Nelson
"Bukan hanya itu,sepertinya Tim pengacara yang dipimpin Daniel Ryder menerima suap yang sangat besar untuk kasus Pak Sofyan Martadinata ini" jawab Sagara Abhiseva
"Suap?" Rafael Nelson sedikit terkejut
"Mereka sengaja kalah di persidangan Pak Sofyan Martadinata,bekerjasama dengan tim pengacara lawan memanipulasi bukti yang valid" ucap Sagara Abhiseva
"Kita harus segera menemukan ponsel itu,mungkin Pak Sofyan Martadinata sengaja menyembunyikan file penting di ponsel tersebut" ucap Rafael Nelson
"Berhasil Pak" ucap Alaska Felix
"Apa yang berhasil?" tanya Rafael Nelson
"Firewall itu terbuka semua sekarang,isinya ada beberapa file dan folder" ucap Alaska Felix
"Buka,tayangkan tiap file nya" ucap Sagara Abhiseva
Tiap file tersebut pun terbuka satu per satu.
"Penarikan dana taktis?" gumam Sagara Abhiseva
"Sepertinya itu dana pajak Firma Hukum Arthur Partner terdahulu Pak" ucap Rafael Nelson
"Penggunaan nama PT. Industri Steel Garuda, penyelewengan sebagian untuk penanaman modal saham ke Rosalie Entertainment" Sagara Abhiseva membaca tiap file itu
"Binggo..." seru Paul Wilson
"Ada apa Paul?" tanya Rafael Nelson lagi
"Ada penarikan dana tunai dari rekening PT. Industri Steel Garuda imitasi sekitar satu minggu yang lalu dilakukan atas nama Wira Prasetio" ucap Paul Wilson
"Bukankah itu asisten Pak Arthur Hasibuan?" Rafael Nelson menoleh kearah Sagara Abhiseva
"Daniel Ryder berada di negara ini" Sagara Abhiseva berdiri dan menatap tajam layar ipad-nya
"Daniel Ryder?" Alaska Felix dan Paul Wilson serentak
"Segera ajukan kerjasama penyelidikan dengan Kejaksaan,kita ajukan penggeledahan aset Arthur Hasibuan" ucap Sagara Abhiseva
"Baik Pak" ucap Rafael Nelson
"Pak ada satu file lagi" Paul Wilson membuka file itu
Sagara Abhiseva kembali mematut layar ipad-nya
"File Redmi 8A? ini ponsel milik Evelyn Arasely" ucap Sagara Abhiseva seraya membuka file itu
"Sesuai dugaan,Tim pengacara Daniel Ryder menerima suap" Rafael Nelson membaca isi file tersebut
"Dana suap itu digunakan untuk mengganti dana taktis yang mereka tarik dan bisa saya pastikan dana akuisisi perusahaan Ayah saya berupa deposit sebesar satu milyar juga berasal dari dana suap itu" ucap Sagara Abhiseva dengan pasti
"Tepat sekali Pak,di file milik Pak Sofyan Martadinata tertulis lengkap jika pemerintahan tidak pernah menerima suap ataupun reward diluar dana kegiatan pemerintah,namun pada konteks pembelaan Tim pengacara hal itu dibalikkan menjadi menerima reward dan dana diluar penyelengaraan kegiatan pemerintahan" ucap Alaska Felix
Mendengar itu Sagara Abhiseva hanya menarik nafas panjang.
Motel Underground
"Pak,file Lavender diakses dari alamat IP milik Firma Hukum A & E,mereka berhasil membuka seluruh data yang tersimpan" lapor Wira Prasetio
Daniel Ryder menghisap rokoknya dalam-dalam.
"Hapus secara permanen" ucap Daniel Ryder
"Siap Pak" ucap Wira Prasetio
Daniel Ryder pun meraih ponselnya
"Halo... sudah kukatakan kepadamu jangan menghubungi ku dulu" Arthur Hasibuan membentak Daniel Ryder
"Hahaha.... tidak berguna lagi Tuan Arthur, Sagara Abhiseva sudah mendapatkan segalanya,sisa menunggu waktu Sagara Abhiseva akan datang menemuimu" ucap Daniel Ryder
"Ha... apa maksudmu?..." ucapan Arthur Hasibuan terputus
Pintu ruangan kerjanya terbuka.
"Pa,maaf mengganggu waktunya" Sagara Abhiseva sudah berdiri didepan pintu
"Sa... Sagara... eehh... masuklah" Arthur Hasibuan terbata-bata
Sagara Abhiseva pun melangkah pelan memasuki ruangan kerja itu.
"Hari itu,seperti ini pula lah aku memasuki ruangan kerja Papa ini,hari dimana aku mulai ragu untuk melanjutkan hidupku sendiri,tapi seorang pengacara hebat kembali membuatku merasa hidup" ucap Sagara Abhiseva lalu duduk di sofa dan menatap Arthur Hasibuan
"He... Oh... kau tak perlu mengingat kenangan pahit itu Sagara,lihat sekarang kau menjadi pengacara hebat berikutnya yang sukses bukan? kau berhasil menyelamatkan Firma Hukum Arthur Partner,Papa bangga kepadamu Sagara" ucap Arthur Hasibuan menutupi rasa gugupnya
Mendengar itu Sagara Abhiseva hanya tersenyum tipis seraya menatap figura foto keluarga mereka saat pertama kali Sagara Abhiseva diangkat sebagai anak di keluarga Arthur Hasibuan.