Haura, seorang gadis pengantar bunga yang harus kehilangan kesuciannya dalam sebuah pesta dansa bertopeng. Saat terbangun Haura tak menemukan siapapun selain dirinya sendiri, pria itu hanya meninggalkan sebuah kancing bertahtakan berlian, dengan aksen huruf A di dalam kancing itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MGTB And CEO BAB 8 - Gugatan Cerai
Pagi itu hari sedang gerimis, seorang pelayan berjalan menyusuri mansion dan mencari dimana keberadaan sang Nyonya, Monica.
Wanita berparas cantik itu sedang duduk di ruang kesukaannya, ruangan yang ia buat layaknya taman bunga, dengan jendela kaca yang membentang besar, hingga nampak jelas gerimis diluar sana.
"Permisi Nyonya," ucap pelayan itu hingga membuat Monica menoleh, tersenyum kecil Monica meminta sang pelayan untuk mendekat.
Diambilnya sebuah amplop coklat yang diulurkan oleh sang pelayan. Lalu menggerakkan tangannya, meminta pelayan itu pergi.
Dengan heran, Monica membuka isi amplop. Terdengar bunyi kertas yang disobek dengan pelan.
Seketika Monica terbelalak, ketika membaca surat dalam amplop itu adalah gugatan cerai dari sang suami, Adam.
Mendadak dadanya sesak seperti teremat.
Dengan tergesa, Monica berlari keluar. Mengambil kunci mobilnya dan segera pergi menemui sang suami.
"Tidak, jangan lakukan ini padaku Mas," gumam Monica ketika mobilnya sudah masuk ke jalan raya, menerobos gerimis yang kini berangsur berubah jadi hujan. Ia melaju dengan kecepatan tinggi, tak ingin menunda untuk menemui Adam.
Setahu Monica, kini suaminya itu sedang berada di kantor. Perusahaan Malik Bersaudara. Monica dan Adam memang sangat jarang bertemu, mereka hanya bertemu saat Zahra meminta mereka untuk berkunjung.
20 menit kemudian, Monica sampai di perusahaan Malik Kingdom, gedung tinggi bak pencakar langit.
Tidak peduli semua sapaan hormat para karyawan, Monica terus berjalan dengan tergesa. Menuju lantai 69 dimana ruangan suaminya berada.
Sampai di depan ruangan sang suami, Monica disambut oleh Luna. Tapi Monica tak mengindahkan sambutan itu. Ia sedikitpun tidak menyukai Luna, wanita yang bekerja layaknya seorang istri. Luna bahkan menyiapkan semua kebutuhan Adam, bukan dirinya.
"Buka pintunya," titah Monica dengan suara dingin, tangan kanannya menggenggam sebuah surat yang Luna tahu betul apa isinya.
Dengan patuh Luna membuka pintu itu, ia bahkan mengantarkan Monica hingga sampai didepan meja kerja sang CEO.
Adam yang melihat kedatangan Monica hanya bergeming, ia tahu apa maksud kedatangan istrinya ini. Pasti tentang gugatan cerainya.
"Apa maksud kamu Mas? kenapa kamu ingin menceraikanku?" tanya Monica dengan suara yang lirih dan bergetar, hatinya begitu pilu mendapati surat cerai dari sang suami yang sangat dicintainya.
Adam tak langsung menjawab, ia bangkit dari duduknya dan menghampiri Monica, berdiri tepat di hadapannya.
"Katakan, dimana kamu sembunyikan wanita itu?" tanya Adam dingin, tak memperdulikan pertanyaan sang istri.
Mendengar itu kedua mata Monica membola, sejenak ia gamang. Namun akhirnya menyadari, jika mungkin kini sang suami sudah mengetahui semuanya. Semua hal yang selalu ia sembunyikan dengan baik.
Tak peduli dengan harga dirinya dihadapan Luna. Monica langsung tersungkur bersujud di kaki Adam.
"Maafkan aku, Mas. Maafkan aku. Aku melakukan itu semua demi rumah tangga kita," jelas Monica dengan air mata yang mulai mengalir.
Adam tak bergeming, ia hanya mengepalkan tangannya kuat. Wanita yang bersujud ini sudah mempermainkan hidupnya.
Tanpa ampun, Adam menggerakkan kakinya kasar. Hingga Monica yang sedang menyentuh kakinya terdorong kebelakang.
Monica makin menangis dan kembali memeluk kedua kaki suaminya erat.
"Aku mohon Mas, maafkan aku," ucapnya diantara isak tangis.
Adam lalu memerintahkan Luna untuk segera menyingkirkan Monica.
Dengan kekuatannya, Luna berhasil menjauhkan sang Nyonya dari Tuannya. Ia bahkan mencekal tangan Monica kuat hingga tak berkutik.
"Katakan, kenapa ini semua bisa terjadi?" tanya Adam dingin, dengan tatapannya yang membunuh pada sang istri. Rahangnya mengeras, menahan amarah.
Dengan ketakutan, Monica mulai buka suara.
Siapa yang tidak tertarik dengan seorang pria bernama Adam Malik, tak hanya parasnya yang tampan rupawan, namun ia juga adalah penguasa terkaya nomor 1 di Indonesia.
Monica pun sama seperti gadis-gadis yang lainnya, mengagumi sosok Adam, bahkan berhayal kelak akan menjadi istrinya.
Berbekal anak salah satu pengusaha, Monica mengambil kesempatan untuk mendekati Adam di sebuah perjamuan makan malam.
Sejak saat itu, keinginannya makin kuat untuk bisa memiliki. Hingga di malam tahun baru, seorang pria bernama Darius mendatangi dirinya. Darius mengatakan akan membantu Monica mendapatkan Adam dengan satu syarat. Memberinya bocoran tentang tander yang sedang mereka perebutkan.
Tanpa pikir panjang Monica menyetujui itu. Saat malam pesta topeng digelar, Darius mencampurkan obat perangsang di minuman Adam. Tapi semuanya tak sesuai rencana, saat Adam malah menarik wanita lain untuk menuntaskan hasratnya.
Tak ingin rencana mereka gagal. Akhirnya setelah Adam terlelap, Monica dan Darius memindahkannya di kamar lain dan meninggalkan begitu saja Haura didalam kamar itu.
Pagi saat terbangun, Adam sudah di samping Monica. Dan tak lama setelahnya, Zahra ibu Adam menangkap basah mereka.
Dan terjadilah pernikahan itu.
Mengetahui sang suami masih mencari sang wanita di malam tahun baru, akhirnya Monica meminta bantuan Darius untuk menyembunyikan Haura. Merubah semua data hingga Haura tak tercium keberadaannya.
Mendengar semua itu, Adam mendekat dan mencengkram kuat dagu Monica hingga sang istri merasa kesakitan.
"Lancang sekali kamu mempermainkan hidupku?" ucap Adam dengan mata yang sudah menyala.
Monica menutup matanya sejenak, ia begitu takut.
Hingga terasa tubuhnya terhuyung saat Adam melepaskan cengkramannya dengan kuat.
Tak ingin semuanya berakhir begitu saja, Monica kembali bersujud di kaki sang suami.
"Maafkan aku Mas, aku mohon. Hanya itu saja kesalahanku selama ini. Aku tidak pernah menghianatimu atapun membangkang," jelas Monica dengan sesenggukan.
"Bahkan selama 5 tahun menikah, aku tidak pernah sekalipun menuntutmu untuk menyentuhku. Kamu suruh aku begini aku menurut, kamu suruh aku kesana aku pergi. Kamu minta aku diam aku tidak kemana-mana. Aku melakukan semuanya demi kamu Mas dan kesalahanku hanya satu itu saja. Jadi aku mohon, maafkan aku," pintanya lirih.
Dan Adam hanya terdiam, hati kecilnya membenarkan akan hal itu. Bahkan ia tak menemukan satu pun penghianatan Monica.
"Mas, beri aku kesempatan untuk menebus semuanya. Aku akan membantumu mencari wanita itu. Tapi aku mohon, jangan ceraikan aku Mas. Aku sangat mencintaimu," ucap Monica jujur, cintanya pada Adam tak ada yang bisa menandingi.
"Terakhir aku tahu, wanita itu sedang hamil," ucap Monica lagi saat tak mendengar jawaban apapun dari sang suami.
Dan mendengar itu, Adam segera menoleh pada Monica, ia bahkan menarik bahu Monica dan membawanya berdiri.
"Apa katamu? katakan sekali lagi," titah Adam menuntut
"Sebelum meninggalkan Jakarta, setahuku dia hamil Mas," jawab Monica, ia sudah berhenti menangis dan menyisahkan wajahnya yang basah.
Hamil, desis Adam pelan.
Sejurus kemudian, tangannya yang mencengkram kuat bahu Monica jadi melemah. Rasa bersalahnya makin membuncah tak tertahan, malam itu ia sudah berjanji akan bertanggung jawab. Namun semuanya berakhir dengan menjadikannya seorang pecundang, penghancur hidup seorang wanita.
Cukup lama terdiam, akhirnya Adam buka suara.
"Temukan wanita itu dan aku akan mengampunimu."
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sapa Author 👋
Jangan lupa dukungannya ya, Insya Allah Adam dan Haura akan up setiap hari jam 5 subuh.
Jika berkenan, terus berikan dukungannya ya, like dan komen sebanyak-banyaknya, Vote dan juga Hadiah.
Karena dengan dukungan kalian, buat author jadi semangat nulis, meski hujan badai ataupun panas terik 🙈😆
Salam AH ( Adam & Haura) 🌹