NovelToon NovelToon
Tawanan Sang Mafia Kejam

Tawanan Sang Mafia Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / CEO / Lari Saat Hamil / Cinta Paksa / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:50.2k
Nilai: 5
Nama Author: Winter Zumi

"Kau meminta bantuanku, kan?" Tanya Marco dan wajah Aruna berseri-seri saat Marco mendekat.
"Senangkan aku, dan aku akan menolong mu"
_____________________

“Tapi aku tidak punya uang membalas mu” ucapnya Aruna.
“Aku tidak memintamu membayarku dengan uang” Marco bersandar di meja. Wajahnya hanya berjarak beberapa senti dari Aruna.
“Kau bisa membayarku dengan hal lain, selain uang” ucapnya Marco.
"Apa?" Tanya Aruna.
“Jadilah milikku” Aruna tersentak dan matanya membelalak kaget.
____________________

“M-Marco” ucap Aruna terbata-bata.
“Call me Master. Mulai hari ini dan seterusnya, kau akan memanggilku Master"
_____________________

Aruna Arindita seorang gadis berusia 21 tahun itu, baru saja lepas dari tangan kejamnya sang Ayah, dia diselamatkan oleh Marco Dewata Alaska. Namun siapa sangka jika sang penyelamat nya adalah seorang iblis.

Bahkan satu hal yang baru Marco ketahui, bahwa Aruna adalah teman masa kecilnya, gadis kecil yang paling Marco sayang.

IG: @winterzumi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Winter Zumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17: Merawat Bastian

“Arghhh!” Adrian berteriak sambil terus menerus menembakkan Kaliber 48 miliknya ke udara.

Bahkan ia juga melemparkan senjatanya itu dengan frustrasi karena kehabisan peluru. Matanya tertuju pada topeng yang tergeletak di atas kap mobilnya, ia kemudian menghancurkannya menjadi beberapa bagian dan melemparkannya ke lantai dan menginjaknya dengan penuh emosi.

Adrian hanya akan berhenti ketika ia sudah kehabisan napas, dan sekarang tampaknya pria itu sudah berhenti dan menarik napas dalam-dalam lalu menatap topeng yang rusak itu. Alisnya berkerut mengingat pria yang menggendong Bastian.

‘Siapa pria lain yang memakai topeng yang sama dengan Bastian? Siapa pun dia.. Aku tidak boleh lengah. Dan Bastian Aditama...” Ia menendang ban dan meninju kap mobilnya, bahkan Adrian mengabaikan buku jari tangan nya yang sudah berdarah.

‘Aku tidak akan melepaskanmu! Kau menghancurkan bisnisku.. sebagai pembalasan... Aku akan menghancurkanmu dan juga ayahmu. Kita belum selesai” pikirnya Adrian setelah melirik bangunannya yang runtuh tanpa bersisa, dan hal itu justru sesuatu yang membangkitkan amarahnya. Kemudian Adrian masuk ke mobilnya dan pergi.

DI TEMPAT PERSEMBUNYIAN MARCO....

“Anggara, panggil dokter, cepat!” perintah Marco.

Dokter yang dihubungi pun langsung merespon setelah Anggara meneleponnya, sambil membawa semua peralatan yang dibutuhkan, dan tentu saja dokter itu sudah terbiasa dengan skenario seperti ini karena Marco selalu membawa pulang orang-orang yang terluka.

Marry yang memiliki pengetahuan di bidang medis kemudian mengikuti dokter untuk mendampinginya selama mengoperasi Bastian. Dokter memotong pakaian Bastian hingga memperlihatkan semua lukanya, untungnya pria itu hanya mempunyai dua luka. Kemudian sang dokter membersihkan semua darah yang menempel, mengeluarkan peluru yang bersarang dan membersihkan luka tembaknya. Sedangkan Marry memasangkan infus pada Bastian dan memantau tanda-tanda vitalnya.

Setelah tiga jam menunggu dengan sabar, akhirnya dokter yang merawat Bastian itu keluar dari kamar tersebut.

“Tuan, Bos Bastian sekarang sudah keluar dari bahaya” kata dokter,

“Meskipun dia kehilangan banyak darah, tapi dia tidak memerlukan transfusi, dan untungnya tidak ada organ yang rusak, mungkin setelah ini dia akan segera sadar” ucap dokter menjelaskan keadaan Bastian, dan setelah itu ia pamit undur diri karena tugasnya sudah selesai.

Sedangkan Marco buru-buru masuk ke dalam kamar Bastian dengan perasaan khawatir.

“Sudah kubilang… Kau harus kembali tanpa cedera. Dan siapa yang melakukan ini padamu?” Gumam Marco, bahkan rahangnya mengatup melihat temannya yang tak sadarkan diri.

‘Siapa pun dia... aku akan mengulitinya hidup-hidup.” Sambil mengertakkan gigi, Marco mengatupkan tangannya.

Sedangkan Marry masih berdiri tepat di samping pintu, mengamati pemandangan itu.

“Marry, mulai sekarang, kau akan bertanggung jawab atas kesehatan Bastian sampai dia membaik. Beritahu aku kondisinya setiap hari dan bantu dia dengan apa pun yang dia butuhkan setelah dia bangun” perintah Marco, yang membuat Marry tertegun, dan melihat pada Marco dengan kerutan di wajahnya.

“Tapi Tuan, bagaimana dengan Aruna? Apa saya sudah tidak bertanggung jawab lagi padanya?” Marry bertanya dengan cemas.

‘Aku harap ini hanya sementara. Aruna paling membutuhkanku dan aku ingin menjaganya’ sebenarnya Marry ingin mengatakannya dengan lantang tetapi tidak punya nyali untuk menentang perintah Tuannya itu.

“Aruna tidak membutuhkan pelayan lagi, Lagi pula... Dia akan menjadi pelayanku, maksudku, budakku. Dan kau tidak ada hubungannya dengan dia, kecuali aku berkata aku yang memerintahkan langsung”

“Untuk saat ini, aku ingin kau fokus pada kesembuhan Bastian sepenuhnya. Kau tahu kan kalau dia itu putra Presiden?” Marry mengangguk berulang kali.

“Iya, Tuan. Saya akan menjaga Bos Bastian. Saya akan berusaha semaksimal mungkin, Tuan” Marry memejamkan mata dan menundukkan kepalanya, takut melakukan kontak mata dengan Tuannya.

Marco hanya mendesis dan keluar kamarnya Bastian. Begitu Marry mendengar pintu ditutup, ia menghela napas lega. Marry berdiri dan memperbaiki seragamnya, dan ini sudah waktunya ia merawat pasiennya.

Marry berdiri di samping tempat tidur Bastian dan meluruskan infus yang terpasang di lengannya, dan memeriksa monitor untuk melihat apakah tanda-tanda vitalnya normal.

Saat Marry sedang merapikan selimut di tempat tidurnya, ia melihat Bastian mengerutkan kening. Marry hanya menatap pria yang sedang tertidur itu, dan Marry mau tidak mau terpesona oleh ketampanan pria itu.

‘Bulu matanya panjang dan memiliki lentik alami yang membuatnya tampak seperti bulu mata boneka. Dia memiliki hidung lancip yang jelas mempercantik raut wajahnya. Bahkan dengan kulit putihnya, rahang sempurna, dia tampak seperti boneka hidup. Bahkan janggut tipis dan rapi di wajahnya itu membuatnya tampak sempurna’

Marry menelan ludahnya gugup saat melihat bibir merah muda Bastian yang sepertinya sangat pas untuk dicium. Dan jujur saja Marry tidak bisa menahan diri untuk tidak menelusuri bibirnya Bastian menggunakan jari telunjuknya.

“Aku penasaran berapa banyak wanita yang pernah mencium bibir ini” Marry menyeringai.

Marry pernah mendengar Bastian suka bermain dengan banyak wanita dan tidak memiliki hubungan yang serius. Itu sebabnya ia selalu menjaga jarak dari pria ini. Ia takut dipermainkan, tapi selebihnya Marry juga sadar diri ia hanya seorang pelayan dan Bastian adalah seorang putra Presiden negara ini.

Sebenarnya, ini adalah pertama kalinya Marry melihat Bastian sedekat ini. Karena sebelumnya ia selalu menghindari Bastian.

Kemudian Marry berjalan keluar kamar untuk menyiapkan bubur untuk Bastian.

Sementara Bastian membuka matanya dan melirik punggung Marry yang sudah menjauh dengan sudut matanya, sebenarnya Bastian sudah terbangun disaat Marry menyentuh bibirnya. Bastian hanya berpura-pura tidur untuk melihat apa yang akan dilakukan Marry padanya selanjutnya. Tapi rupanya wanita itu tidak melakukan apapun.

Marco menuju ke kamar Aruna setelah ia mandi. Ia melihat sekeliling untuk memeriksa apakah Marry melakukan apa yang diperintahkan.

Dan benar saja, ruangan itu hanya memiliki satu jendela yang ditutupi jeruji besi, dan itu akan mencegah Aruna melompat keluar untuk melarikan diri atau bunuh diri. Ditambah dengan sebuah tempat tidur yang terletak di sudut ruangan, disandarkan ke dekat jendela, dan di sanalah Aruna terbaring, tidur nyenyak dengan punggung Aruna menghadap Marco.

Marco berjalan mendekati Aruna, dan menarik selimut untuk menutupi tubuhnya Aruna agar wanita itu tidak masuk angin. Dengan menggunakan jari telunjuknya, Marco dengan hati-hati menyibakkan rambut yang menutupi separuh wajah Aruna. Namun begitu melihat wajah Aruna yang cantik dan tenang, pandangannya menjadi gelap dan rahangnya mengatup.

Amarahnya menyulut darahnya, mengingat betapa kejamnya Bili Martinus terhadap orang tuanya, mau tak mau Marco mencekik Aruna dalam tidurnya.

Aruna membuka matanya saat nafasnya terganggu. Ia terkejut karena tangan Marco melingkari lehernya lagi.

‘Apakah dia akan membunuhku hari ini?’ pikirnya sambil membaca raut wajahnya Marco yang seolah-olah pria itu benar-benar membencinya.

Aruna mulai pucat dan kehilangan tenaga, sehingga seiring dengan harapannya, Aruna pun pasrah dan menurunkan tangannya untuk tidak berontak. Bahkan ia siap menyerahkan hidupnya. Air mata pun keluar dari mata bonekanya yang berwarna coklat dan begitu mengenai tangan Marco, pria itu tersadar.

Marco menyadari apa yang telah ia lakukan dan ia melihat Aruna membiru. Marco segera melepas pegangannya, bahkan tangannya terasa panas. Aruna hanya terbatuk-batuk terus menerus, sementara Marco bergegas keluar dari kamarnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

‘Kenapa dia harus melakukan ini padaku? Kesalahan apa yang aku lakukan kali ini?’

Aruna terus terisak sambil menyeka air matanya.

‘Sialan kau, Marco. Kenapa kau selalu harus melakukan ini padaku? Padahal kau bisa mengakhiri hidup ku dengan mudah tanpa membiarkan ku berjuang seperti tadi. Tapi kenapa aku perlu merasakan kemurkaannya? Padahal aku tidak tahu dari mana asal pria itu! Tapi kenapa dia memilih aku untuk dia siksa?’

Aruna meringkuk dan membiarkan air matanya mengalir deras hingga ia merasa sangat lelah hingga ia tertidur. Dari luar jendelanya Anna menyaksikan bagaimana Aruna berjuang.

Anna bertanya-tanya mengapa Marco mencoba mencekiknya padahal terakhir kali mereka bertemu, Marco sangat manis dan begitu perhatian pada Aruna.

‘Mengapa dia berakhir dengan keadaan seperti ini?’ Anna merenung, padahal ia senang melihat Aruna menderita karena amukan iblis.

‘Apa pun itu.. aku tetap saja senang melihat menderita’ Anna menyeringai.

1
Rasmi
lamaaa
Lina Syah
nah Marco ada saingan nich 😁😁😁😁
Lina Syah
sebel dech liat si Anna nih ya 😡😡😡😡
Lina Syah
pasti Anna
Lina Syah
jawab aja aruna anna yang melakukan nya jangan takut Aruna
Lina Syah
wow si Marco datang 😡😡😡😡 marah tu sama Bastian cemburu 😬😬
Lina Syah
berarti si aruna itu Emilia dong 🤔🤔🤔
Lina Syah
sabar aruna 💪💪
Lina Syah
ntar nyesel deh Marco sudah menyiksa aruna seperti itu 😓😓😓
Lina Syah
sedih 😭😭😭😭😭😭😭
Lina Syah
sudah disiksa sama ayahnya selama bertahun² sekarang hidupnya tidak ada artinya lagi... kasian Aruna 😭😭😭
Lina Syah
😭😭😭😭
Lina Syah
Luar biasa
Lina Syah
miris sekali nasib Aruna 😞😞😞
Lina Syah
licik sekali Anna nih 🤔🤔
Lina Syah
kasian Aruna 😞😞
Mauraa Olshoop
kog belum up date
sedayu
lnjoot
sedayu
kok GK ada gambarnya Thor
sedayu
utk author tersayang plis beri picture utk tiap tokohnya agar kita makan semangat mbacanya.your stori is amazing
Sunrise🌞: Hallo kak baca juga yuk ceritaku, yang suka genre playboy tobat :

STUCK WITH MR BRYAN
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!