NovelToon NovelToon
Halo Cinta Pertamaku

Halo Cinta Pertamaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Konflik etika / Cinta pada Pandangan Pertama / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Desty Cynthia

Jinan Sastawijaya gadis cantik yang mandiri, anak yang supel ceria mempunyai adik lelaki bernama Jerremy Sastawijaya Mereka kembar identik sedari lahir. Mereka tumbuh dikeluarga yang harmonis. Ayahnya adalah Rektor Universitas Swasta di Jakarta. Bundanya sebagai ibu rumah tangga pada umumnya. Bagaimanakah kehidupan membawa Jinan saat dia bertemu dengan Cinta pertamanya yang sudah lama 2 tahun menghilang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

Besok harinya sesuai janji Rega, ia datang menjemput Jinan.

Ia pun sudah dirumah Jinan disambut orang tuanya Jinan, yang memang ayahnya belum pergi kerja. Sedangkan adik Jinan, Jerremy tidak ada jadwal kuliah hari ini jadi dia bersantai main ps diruang keluarga.

Tak Lama Jinan turun ke bawah menemui Rega dan orangtuanya.

"Ini bocah ... Maen melulu !" Ucap Jinan melewati Jerremy lalu menjitak kepala Jerremy

"Ihhh dasar jomblo akut !" Ledek Jerremy

"Syalaaaan Loe, gue cocolin cabe ke mulut Loe yah!" Geram Jinan sambil berkacak pinggang melotot

"Hahaha ampun nene sihir !" Ledek Jerremy tertawa terbahak-bahak sambil mengunyah

"Sayang cepet itu ditungguin Rega ! Ini lagi bocah satu kerjaannya maen ps melulu, bukannya cari pacar !" Ucap Bunda sambil bercanda

"Iya bunda sayang!" Cup, Jinan mengecup pipi bundanya

"Aduh kalian ini, kenapa engga pacaran sih? Ayah dukung kok, mau nikah sekarang juga boleh hahaha !" Ledek Ayah pada Jinan dan Rega

"Jinannya belum mau ayah, pasrah deh Rega !" Lirih Rega pura-pura sedih.

"Preeeeeet !!! Ayah apaan sih? Udah ah Jinan pergi dulu, bisa-bisa otak Rega terkontaminasion disini !" Pamit Jinan pada ayah bundanya. Lalu melempar bantal kemukanya Jerremy

"Aisshhhh ... Syalan tu cewek kampret !" Gerutu Jerremy

Jinan dan Rega dalam perjalanan menuju kantor AB-Grup tempat Jinan bekerja.

"Nanti pulangnya gue jemput yah, jangan lupa makan!" Rega sembari mengacak-acak kecil rambut Jinan

"Siap bos !!" Cup !! Jinan mengecup pipi Rega. Suatu kebiasaan bagi Jinan jika Rega memanjakannya

Rega berbunga dalam hatinya, ia semakin jatuh cinta pada Jinan. Tapi ia tidak akan memaksa Jinan. Ia ingin Jinan juga bisa ikhlas menerima Rega tanpa paksaan.

"Sini ... Gue pengen peluk !" Tangan Rega langsung membawa Jinan bersandar dipinggir Rega. Jinan pun tak keberatan karena ini sudah hal biasa baginya dengan Rega.

Jinan menatap Rega tak berkedip, ia pun bingung hatinya akan jatuh pada siapa. Tapi yang jelas saat ini ia nyaman dengan Rega. Tangan Jinan melingkar diperut Rega.

"Ga ... Kalau Loe punya pacar nanti, gue engga akan ditinggalin kan?" Lirih Jinan

"Tergantung !" Jawaban Rega terpotong

"Maksudnya ?" Jinan mengernyitkan dahinya

"Tergantung ... Kalau pacarnya Loe, masa gue tinggalin? Hahahah !" Ledek Rega

"Ahhhhh ... Rega ihh nyebelin banget !" Jinan mencubit perut Rega lalu menelusup di dada Rega.

Rega menepikan mobilnya, ia membuka seatbeltnya membawa Jinan dipangkuannya. Ia memeluk pinggang Jinan dengan erat. Jinan sontak kaget dengan perlakuan Rega. Ini pertama kalinya mereka terlihat intim. Jinan menatap mata Rega, seolah terbius akan ketampanan Rega.

Rega merapihkan anak rambut Jinan, mengelus pipi Jinan yang sudah merah bagaikan tomat.

CUP ! Rega mencium leher Jinan tanpa aba-aba.

Membuat Jinan mengerjapkan matanya, dadanya degdegan tak karuan. Ini pertama kalinya ada yang mencium leher Jinan. Bahkan dulu Arshaka mantan Jinan, belum pernah sampai seintim ini.

"Ga, ayoo, nanti gue telat !" Rengek Jinan, karena jujur ajaa dia tak nyaman dengan posisi seperti ini

"Hmm ... Loe engga marah?" Tanya Rega sambil mengelus pipi Jinan

"Engga usah dibahas Rega, gue udah nyaman sama Loe kaya gini, jangan buat gue jadi canggung !" Ucap Jinan agak ragu

"Hmm iyaa, duduk sini lagi !" Meskipun Rega cinta dengan Jinan, tapi tak sekalipun Rega mencoba mencium bibir Jinan.

Sesampainya di gedung perusahaan itu, Jinan pamit pada Rega saat akan keluar dari mobil.

"Bye ... Gue pergi yaa, nanti sore jemput lagi kan? Kalau engga bisa, gue pulang nebeng mbak anna aja. Tuh dia bawa mobil !" Ucap Jinan sebelum pamit pada Rega.

"Jemput, tungguin yah!" Cup, Rega mengecup pipi Jinan. Lalu mengacak rambut Jinan

Jinan keluar dari mobil Rega, ia berjalan santai menuju lantai atas divisininya . Tanpa Jinan sadari, ada pria yang mengikutinya dari belakang. Jinan masuk kedalam lift sambil memainkan ponselnya, ia tak sadar bahwa ia diikuti oleh Arshaka. Arshaka bersama asistennya ada dibelakang Jinan di lift itu.

Ponsel jinan pun berdering, panggilan dari ayahnya

"Jinan, nanti sore dijemput Rega, Nak ?"

"Iya ayah, Jinan sore dijemput Rega, kenapa yah?"

"Nanti tolong mampir dulu ke toko bunga langganan bunda yah, tinggal ambil aja kok !"

"Siap ayah nanti Jinan mampir kesana !"

Setelah sambungan telepon itu terputus, Lift pun berhenti dilantai Divisi Jinan. Jinan masih belum sadar siapa yang dibelakangnya. Ia pun langsung masuk kedalam divisinya.

Sementara di Lift itu, ada Arshaka bersama asistennya Tama.

"Tama, segera panggil Jinan keruanganku !"

"Siap boss !"

Jinan sudah duduk dikursi tempat divisinya. Tak lama pak Tama asistennya Arshaka muncul memanggil Jinan keruangan Arshaka

"Nona Jinan, anda dipanggil keruangan Pak Arshaka !" Ucap Tama sambil menunduk hormat

"Iii-iiyaa pak, sekarang ?" Tanya Jinan penasaran

"Iya Nona Jinan sekarang, mari saya antar !" Tama mempersilahkan Jinan jalan duluan

Jinan melirik mbak Anna memberikan kode, mbak anna menggelengkan kepala seolah tidak tahu ada apa.

TOK TOK TOK ! "Mari masuk Nona Jinan !" Jinan masuk kedalam ruangan Arshaka.

Jinan masih berdiri didepan meja Shaka, ia belum dipersilahkan duduk oleh Shaka. Shaka sendiri masih membuka berkas file kerjanya.

"Ini orang mau ngerjain gue yah? Udah 5 menit nih gue hitung, syalaaan bener ! " Jinan membuang nafas kasar memalingkan wajahnya.

Jauh dilubuk hatinya, Jinan masih menyimpan rasa pada Shaka. Ia agak sedikit gugup dan terpesona melihat Shaka yang tengah serius.

Shaka sudah menyelesaikan berkasnya, ia berdiri memasukan kedua tangannya kesaku celananya. Ia berjalan menghampiri Jinan, jarak mereka kini sangat dekat. Tatapan mereka bertemu.

"Jinan ... kabar kamu selama ini gimana ?" Tanya Shaka

"Baik pak !" Jawab Jinan ketus yang menunduk

Shaka mengangkat dagu Jinan, ia menatap bola mata Jinan. Jantung Shaka masih seperti dulu, ia masih mencintai cinta pertamanya itu. Tapi karena suatu hal, Shaka terpaksa harus meninggalkan Jinan.

"Ekhem ... Maaf pak, ada keperluan apa panggil saya ?" Jinan refleks membuang mukanya

"Hmmm ... Jinan mulai besok kamu jadi sekertaris saya!" Ucap Shaka tak mau dibantah

"APA ? Saya engga salah denger kan pak? Maaf pak Arshaka, itu bukan bidang saya !" Jawab Jinan sedikit meninggikan suaranya

"Saya yang menentukan, kamu cukup nurut ajaa ! Dan ... Gaji kamu akan disesuaikan dengan jabatan kamu, mengerti ?" Tegas Arshaka bersedekap dada

Jinan menunduk tak bisa berkata apa-apa lagi. Seolah dunia sedang mempermainkan dirinya. Dulu Jinan ditinggalkan oleh pria menyebalkan ini. Sekarang Jinan dipertemukan lagi.

"Baik pak ! Saya permisi !" Jinan tertunduk lemas saat ingin melangkah keluar ruangan, Shaka menarik lengan Jinan lalu memeluknya. Jinan tak membalas pelukan itu. Jinan bingung dengan perasaannya.

"Maafin aku Jinan, aku pergi waktu itu! Aku ... !" Kata-kata Shaka terhenti saat Jinan menghempaskan pelukan itu.

Jinan berkaca-kaca, bibirnya bergetar, seakan-akan ada b*m waktu yang akan meledak.

"TELAT SHAKA !!! Kamu pergi gitu aja, ninggalin aku disaat kita lagi baik-baik aja ! Tanpa kejelasan apapun ! Dan sekarang kamu datang, minta maaf dan ... !"

Jinan tak kuasa menahan airmatanya jatuh. Jinan memejamkan matanya dan mengadah keatas. Pikirannya campur aduk memikirkan Shaka.

"Aku permisi ! Dan ... Satu lagi, anda sekarang atasan saya !" Jinan keluar sembari mengusap airmatanya lalu pergi menuju rooftop. Tama yang melihat saat Jinan keluar dengan mata sembab itu pun langsung laporan pada Shaka

Shaka duduk termenung dikursi kebesarannya. Kesalahan dia fatal, tak ada penjelasan apapun saat dia pergi. Bahkan saat dulu Jinan mengejar mobil Shaka, Jinan jatuh dibelakang mobilnya. Tapi Shaka terpaksa tidak keluar dari mobilnya.

1
Niken Dwi Handayani
seperti nya menarik ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!